12
 1 PERILAKU BIAYA Perilaku biaya adalah pola perubahan biaya dalam kaitannya engan perubahan volume kegiatan atau aktivitas perusahaan ( misal volume produksi atau volume penjualan ). Berdasar perilakunya, biaya dapat dibagi menjadi tiga golongan : biaya tetap, biaya vari abe l dan bi aya s e mi vari able/mi xed cost. A. Biaya Tetap ( Fixed cost ). Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu. Pada biaya tetap, biaya satuan ( unit cost ) akan berubah berbanding terbalik dengan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan. Contoh : Volume kegiatan Biaya Tetap Total Per unit 100 unit 200 unit 300 unit 400 unit 500 unit 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000 750 375 250 250 150 Grafik Biaya Tetap Total.

akmensenin (Autosaved).docx

Embed Size (px)

Citation preview

PERILAKU BIAYA

PERILAKU BIAYA

Perilaku biaya adalah pola perubahan biaya dalam kaitannya engan perubahan volume kegiatan atau aktivitas perusahaan ( misal volume produksi atau volume penjualan ).Berdasar perilakunya, biaya dapat dibagi menjadi tiga golongan : biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariable/mixed cost.

A. Biaya Tetap ( Fixed cost ).Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.Pada biaya tetap, biaya satuan ( unit cost ) akan berubah berbanding terbalik dengan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan. Contoh :Volume kegiatanBiaya Tetap

TotalPer unit

100 unit200 unit300 unit400 unit500 unit75.00075.00075.00075.00075.000750375250250150

Grafik Biaya Tetap Total.

B. Biaya Variabel ( Variable cost ).Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding ( proposional ) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel.Contoh :Untuk menghasilkan 1 unit produk diperlukan biaya bahan baku sebesar Rp. 500. Produksi dalam unitBiaya Bahan Baku per Unit

Biaya Bahan Baku Total

10020030040050050050050050050050.000100.000150.000200.000250.000

Hubungan antara biaya bahan baku total dengan volume produksi :Biaya Variabel Total.

C. Biaya Semi Variabel ( Semi Variabel Cost ).Biaya Semi Variabeladalah biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang digunakan.

POLA PERILAKU DAN FUNGSI BIAYA.

Dalam akuntansi tingkah laku biaya dinyatakan dalam persamaan matematika dalam bentuk garis lurus ( linier ) yaitu y = a + bx.y adalah jumlah total biaya.a adalah jumlah biaya tetap total.b adalah biaya variabel satuan.x adalah volume kegiatan.Contoh :1. Pada biaya variabel. Misal biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang upahnya dibayar per potong atau perjam kerja, persamaan y = a + bx.Dimana a = 0, jadi y = bx.Apabila bahan baku per satuan Rp. 10 diproduksi 5.000 satuan. Biaya total Y = Rp. 10 X 5.000 = Rp. 50.000.Apabila bahan baku persatuan Rp. 20 diproduksi 10.000 satuanY = 20 X 10.000 = Rp. 20.000.2. Pada biaya tetap. Misal biaya penyusutan aktiva tetap dengan metode garis lurus y = a + bx, dimana b = 0, jadi y = a.Apabila harga perolehan mesin Rp 250.000 dapat dipakai ekonomis 5 tahun dan kapasitas maksimum 10.000 satuan produk, maka y = Rp. 50.000 pertahun.Diproduksi 10.000, biaya satuan sebesar Rp. 5.Diproduksi 5.000, biaya satuan Rp. 10.3. Pada Biaya semi variabel. Misal biaya operasi kendaraan dan biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, persamaannya y = a + bx.Biaya operasi kendaraan yang dimiliki perusahaan, mengandung elemen biaya tetap berupa pajak, asuransi. Sedangkan biaya variabelnya berupa bahan bakars dan pemeliharaan serta reparasi kendaraan.Apabila biaya tetap atas kendaraan Rp. 20.000 pertahun, biaya variabel Rp. 2 per km. Jarak tempuh kendaraan 10.000 km, maka y = Rp.20.000 + ( Rp.2 X 10.000 ) = Rp. 40.000.Sedangkan pada jarak tempuh 5.000 km maka y = Rp.20.000 + ( Rp. 2 X 5000 )= Rp. 30.000Biaya satuan pada 10.000 biaya satuan Rp. 4Biaya satuan pada 5000 biaya satuan Rp. 6.

Metode Estimasi Biayaa. Metode Teknik Industri Mengestimasi fungsi biaya dengan menganalisis hubungan antara input dan output. Meliputi studi waktu-dan-pergerakan Sangat teliti dan rinci. Kelemahannya adalah menghabiskan waktu yang lama dan biaya yang dikeluarkannya besar. Disebut Juga dengan Metode Pengukuran-Kerja

b. Metode Konferensi Mengestimasi fungsi biaya berdasarkan analisis dan opini tentang biaya dan pemicunya dari berbagai departemen dalam suatu perusahaan Mengumpulkan pengetahuan ahli Kebergantungan pada opini masih membuat metode ini subjektifc. Metode Analisis Akun Mengestimasi fungsi biaya dengan mengelompokkan berbagai akun biaya sebagai variabel, tetap, atau campuran mengacu pada tingkat aktivitas yang diidentifikasi Cukup akurat, efektif-biaya, dan mudah digunakan, tetapi subjektifd. Analisis KuantitatifLangkah-langkah Mengestimasi Fungsi Biaya Menggunakan Analisis Kuantitatif Pilih variabel dependen (biaya yang akan diprediksi) Identifikasi variabel independen atau pemicu biaya Mengumpulkan data dari variabel dependen dan pemicu biaya Memplot data Mengestimasi fungsi biaya menggunakan Metode Tinggi-Rendah atau Analisis Regresi Mengevaluasi pemicu biaya dari fungsi biaya yang diestimasi

1. Metode Tinggi-Rendah Metode analisis kuantitatif paling sederhana Menggunakan hanya nilai-nilai teramati yang tertinggi dan terendah Kelemahan dari metode ini adalah hasil yang didapatkan kurang akurat,tidak bisa menggambarkan keadaan yang sesungguhnya karena hanya mengambil 2 data,yaitu data terendah dan tertinggi. Langkah-langkah dalam Metode Tinggi-Rendah

1. Hitung biaya variabel per unit aktivitas2. Hitung Biaya Tetap Total 3. Buat ringkas dengan menuliskan persamaan linear

Contoh :Manajer pabrik menganggap bahwa waktu penyetelan mesin adalahpenggerak yang baik untuk aktivitas penyetelan lini produksi. Data berikutmenunjukkan biaya dan waktu penyetelan selama lima bulan terakhir:

Bagi perusahaan, titik tinggi adalah 500 jam penyetelan dengan biaya sebesar $3.750 atau (500, $3.750) dan titik rendah adalah 100 jam dengan biaya $1.000 atau (100, $1.000)Setelah titik tinggi dan rendah ditentukan maka nilai biaya tetap dan biaya variabel per unit dapat dihitung, yaitu:Biaya variabel per unit = ($3.750 1.000) / (500-100) = $2.750 / 400 = $ 6,875Biaya tetap = Biaya total titik tinggi (biaya variabel per unit x output tinggi)= $3.750 ($6,875 x 500) = $312,50Total Biaya = Biaya Tetap + biaya variabel= $312,50 + ($6,875 x waktu penyetelan)

2. Metode Scattergraph Metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara mengambarkan biaya setiap bulan pada sebuah grafik dan menarik satu garis lurus di tengah titik-titik biaya tersebut.Keunggulan metode ini lebih teliti karena semua data atau bulan telah diperhitungkan. Sedangkan kelemahan metode ini adalah kurang akurat karena penarikan garis B dapat berbeda antara orang tertentu dibandingkan orang lain.Contoh :Manajer pabrik menganggap bahwa waktu penyetelan mesin adalahpenggerak yang baik untuk aktivitas penyetelan lini produksi. Data berikutmenunjukkan biaya dan waktu penyetelan selama lima bulan terakhir:

Anggapan kita menggunakan garis yang melewati titik 1 dan titik 3 sebagai yang terbaik.Titik 1 (100, $1.000)Titik 3 (300, $2.250) digunakan untuk menghitung kemiringanBiaya variabel per unit = (Y2 Y1)/ (X2-X1)= ($2.250 1.000)/(300-100) = $6,25Untuk menghitung biaya tetap, gunakan salah satu dari titik tersebut (1 atau 3), misalnya dipilih titik 3, maka Biaya tetap = $2.250 ($6,25x300) = $375Total Biaya = $375 + ($6,25 x waktu penyetelan)3. Analisis Regresi Metode statistik yang mengukur jumlah rata-rata perubahan dalam variabel dependen yang terkait dengan suatu unit perubahan dalam salah satu atau lebih variabel independen Lebih akurat dari metode Tinggi-Rendah karena persamaan regresi mengestimasi biaya menggunakan informasi dari semua pengamatan; metode Tinggi-Rendah hanya menggunakan dua pengamatan.Jenis-jenis RegresiSimple mengestimasi hubungan antara variabel dependen dan satu variabel independenMulti mengestimasi hubungan antara variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen2Persamaan metode regresi:Y = a + bX

y = 125 + 6,75X

Kriteria untuk Mengevaluasi Pemicu Biaya Alternatif1. Perekonomian yang masuk akal (plausibility economy)2. Goodness of Fit3. Signifikansi Variabel Independen

Pemicu Biaya dan Activity-based Costing(ABC)ABC Systemsmampu menghasilkan keakuratan pengukuran biaya yang lebih baik bila dibandingkan dengan penggunaan sistem biaya tradisional. Hal ini disebabkanABCmenggunakan lebih banyakcost driverdibandingkan dengan sistem biaya tradisional yang hanya menggunakan satu atau duacost driver. Jeniscost driveryang digunakan dalamABC systemsmeliputicost driveryang berkaitan dengan unit (misalnya jam mesin, jam tenaga kerja langsung, dan lain-lain) maupuncost driveryang tidak berkaitan dengan unit misalnya jumlah batch, jumlah persiapan, jumlah perubahan desain dan lain-lain.Karena sangat pentingnyacost driverdalam penentuan biaya supaya menghasilkan ketepatan informasi, maka perlu diperhatikan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilihcost driveryang akan digunakan. Menurut Cooper dan Kaplan (1991:383) mengatakan bahwa terdapat tiga faktor yang dapat digunakan dalam memilihcost driver, yaitu:1.Kemudahan untuk memperoleh data yang dibutuhkan olehcost drivertersebut.Untuk mengurangi biaya dari pengukurancost driver,Activity Based Costing systemsmencoba untuk menggunakan driver dengan kuantitas yang mudah diketahui. 2.Korelasi antara konsumsi dari aktivitas seperti yang digambarkan melaluicostdriverdengan konsumsi yang sesungguhnya.Penggunaancost driveryang secara tidak langsung menunjukkan konsumsi aktivitas oleh produk menimbulkan resiko, yaknicost drivertersebut akan mengakibatkan distorsi biaya produk karena tidak mampu menunjukkan secara akurat konsumsi aktual produk terhadap aktivitas. 3.Pengaruhcost driverterhadap perilakuPemilihancost driverjuga harus mempertimbangkan pengaruh daricost drivertersebut terhadap perilaku individu dalam perusahaan, terutama apabilacost drivertersebut digunakan untuk penilaian prestasi.Cost driveryang digunakan dalamABC Systemssangat bergantung padatingkat keakurasianbiaya yang diharapkan yang akan dilaporkan dan tingkat diversifikasi produk yang diproduksi. Semakin tinggi tingkat keakuratan yang diharapkan dan semakin besar tingkat diversifikasi produk, maka semakin banyakcost driveryang harus digunakan. Penerapan dan pemahaman yang tidak tepat mengenaicost driverakan menyebabkan kegagalan dalamABC system.

Fungsi-fungsi Biaya Nonlinear 1. Skala Ekonomi2. Kuantitas Diskon3. Fungsi biaya bertahap sumber-sumber daya meningkat dalam ukuran-banyak, bukan unit individual4. Kurva Belajar jam tenaga kerja yang digunakan menurun seiring pekerja mempelajari pekerjaan mereka dan menjadi lebih baik.5. Kurva Pengalaman penerapan kurva belajar yang lebih luas yang mencakup aktivitas downstream seperti pemasaran dan distribusi

Jenis-jenis Kurva Belajar Model Pembelajaran Waktu Rata-rata kumulatif (Cumulative Average-Time Learning Model) waktu rata-rata per unit kumulatif menurun dengan persentase konstan setiap kali kuantitas kumulatif dari unit yang diproduksi menjadi berganda Model Pembelajaran Waktu-Unit Inkremental (Incremental Unit-Time Learning Model) waktu peningkatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan unit terakhir menurun dengan persentase konstan setiap kali kuantitas kumulatif unit yang diproduksi menjadi berganda

Database Ideal 1. Database harus berisi banyak observasi yang terukur dengan andal dari pemicu biaya dan biaya2 .Dalam hubungan dengan pemicu biaya, database harus mempertimbangkan banyak nilai yang tersebar pada rentang yang luas

Permasalahan Data Periode waktu untuk mengukur variabel dependen tidak cocok dengan periode untuk mengukur pemicu biaya Biaya tetap dialokasikan seolah mereka variable Data tidak tersedia untuk semua observasi atau tidak semuanya andal Nilai-nilai ekstrem observasi muncul dari kesalahan dalam mencatat biaya-biaya Tidak ada hubungan homogen antara pemicu biaya dan biaya individual dalam kelompok biaya-variabel dependen. Hubungan homogen ada ketika setiap aktivitas yang biayanya dimasukkan dalam variabel dependen memiliki pemicu biaya yang sama. Hubungan antara pemicu biaya dan biaya tidaklah tetapInflasi telah mempengaruhi biaya, pemicu biaya, atau keduanya

Chapter 10 Determining How Cost Behave

Anggota Kelompok : Yanny (125130081)Monita Sari (125130084)Yuliana (125130092)Felicia Ivana (125130097)Evani Valencia (125130100)Kelas : DYJurusan : Ekonomi Akuntansi

Universitas Tarumanagara2014/2015

II

5