46
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan dan tinggi badan yang digunakan untuk mengklasifikasikan kurus, normal, kelebihan berat badan, dan obesitas ( WHO, 2006). Index massa tubuh dapat digunakan untuk mengukur dan memantau nilai status gizi seseorang khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan pada anak, remaja maupun dewasa. Untuk mengukur nilai status gizi pada anak hingga remaja digunakan IMT berdasarkan umur atau IMT/U. Hasil yang didapatkan dari IMT pada anak tidak sama dengan IMT pada orang dewasa. IMT pada anak disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin anak karena anak lelaki dan perempuan memiliki kadar lemak tubuh yang berbeda (Ramadona, 2018). IMT menurut umur dan jenis kelamin atau IMT/U dihitung dengan menggunakan rumus IMT biasa, namun pada anak-anak dan remaja hasil perhitungan IMT di interprestasikan pada grafik IMT menurut umur baik laki- laki maupun perempuan ( Sholeha, 2014). Nurhayati dan Wicaksono (2014) perhitungan IMT dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : IMT = Berat Badan(Kg) Tinggi Badan(m) 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Index Massa Tubuh

1. Definisi Index Massa Tubuh

Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

dan tinggi badan yang digunakan untuk mengklasifikasikan kurus, normal,

kelebihan berat badan, dan obesitas ( WHO, 2006). Index massa tubuh dapat

digunakan untuk mengukur dan memantau nilai status gizi seseorang

khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan pada

anak, remaja maupun dewasa. Untuk mengukur nilai status gizi pada anak

hingga remaja digunakan IMT berdasarkan umur atau IMT/U. Hasil yang

didapatkan dari IMT pada anak tidak sama dengan IMT pada orang dewasa.

IMT pada anak disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin anak karena anak

lelaki dan perempuan memiliki kadar lemak tubuh yang berbeda (Ramadona,

2018). IMT menurut umur dan jenis kelamin atau IMT/U dihitung dengan

menggunakan rumus IMT biasa, namun pada anak-anak dan remaja hasil

perhitungan IMT di interprestasikan pada grafik IMT menurut umur baik laki-

laki maupun perempuan ( Sholeha, 2014).

Nurhayati dan Wicaksono (2014) perhitungan IMT dilakukan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

IMT = Berat Badan(Kg)

Tinggi Badan(m)2

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

16

Sedangan perhitungan status gizi dilakukan dengan menggunakan rumus Z-skor

sebagai berikut :

Z-skor = Nilai Individu Subyek – Nilai Median Baku Rujukan

Nilai Simpangan Baku Rujukan- Nilai Median Baku Rujukan

Tabel 2.1 Klasifikasi Nilai Gizi berdasarkan IMT/U

Sumber: Kemenkes RI (2011)

No Kategori Status

Gizi

Ambang Batas (Z-Score)

1 Sangat Kurus < -3 SD

2 Kurus -3 SD sampai dengan <-2 SD

3 Normal -2 SD sampai dengan 1 SD

4 Gemuk > 1SD sampai dengan 2 SD

5 Obesitas > 2 SD

Queesland Goverment (2013) di dalam Sholeha (2014) menjelaskan kekurangan

pengukuran IMT adalah sebagai berikut :

a. Massa lemak tidak dibedakan dari massa tubuh sehingga hasilnya dapat

rendah pada orang dewasa tua dan hasil berlebihan bagi seseorang dengan

memiliki massa otot yang besar seperti atlet.

b. Tidak memperhitungkan distribusi lemak

c. Ketergantungan pada akurasi tinggi

d. Perubahan pada berat cairan mempengaruhi hasil dari index massa tubuh

e. Umur dan jenis kelamin dapat mempengaruhi index massa tubuh

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

17

Sedangkan Reswari 2013, menjelaskan bahwa kelebihan pengukuran

menggunakan IMT adalah sebagai berikut :

a. Tidak membutuhkan biaya lebih untuk melakukan pengukuran ini

b. Data yang diperlukan dalam pengukuran ini hanya berat badan dan tinggi

badan seseorang

c. Pengukuran mudah dikerjakan dan hasil bacaan sesuai dengan nilai standart

yang telah dinyatakan dalam tabel IMT.

Pradana (2014) dalam Ramadona (2018) Beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi Indeks Massa Tubuh sebagai berikut:

a. Usia

Usia merupakan faktor berhubungan dengan Indeks Massa Tubuh

Seseorang. Semakin bertambahnya usia seseorang, maka cenderung

kehilangan massa otot dan mudah terjadi akumulasi lemak tubuh. Kadar

metabolisme juga akan menurun yang dapat menyebabkan kebutuhan kalori

yang diperlukan lebih rendah Pradana (2014) dalam Ramadona (2018).

b. Genetik

Beberapa studi telah membuktikan bahwa faktor genetik dapat

memengaruhi berat badan seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa

orangtua dengan obesitas menghasilkan proporsi tertinggi anak-anak

obesitas. Peningkatan dan kekurangan berat badan cenderung berlaku dalam

keluarga atau orangtua yang disebabkan oleh faktor genetik (Wayan 2015

dalam Ramadona 2018).

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

18

c. Jenis kelamin

Berat badan seseorang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Distribusi

lemak tubuh pada wanita dan pria berbeda, pria cenderung mengalami

obesitas viseral (abdominal) dibandingkan dengan wanita. Proses fisiologis

pada wanita dipercaya dapat berdampak pada kontribusi simpanan lemak

pada wanita (Hill, 2005 dalam Ramadona 2018)

d. Pola Makan

Dengan berkembangnya zaman, semua menjadi serba mudah dan

praktis salah satunya adalah dengan adanya makanan cepat saji atau

fastfood. Telah banyak studi yang menjelaskan bahwa fastfood berkontribusi

pada kasus obesitas pada anak. Fastfood merupakan makanan yang

berlemak dan mempunyai energy density lebih besar dan tidak

mengenyangkan dan memiliki efek thermogenesis yang lebih kecil

dibandingkan dengan makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan

protein. Makanan dengan kandungan lemak dan gula memiliki rasa yang

lebih lezat sehingga meningkatkan nafsu makan dan terjadi konsumsi secara

berlebihan. Frekuensi dan ukuran asupan yang dimakan memepengaruhi

peningkatan berat badan dan lemak pada tubuh ( Nurcahyo, 2011 dalam

Ramadona 2018).

e. Aktifitas Fisik

Dengan semakin canggihnya teknologi anak lebih cenderung senang

melakukan aktifitas seperti bermain game elektronik dengan menggunakan

handphone maupun komputer dengan keadaan duduk tanpa harus bergerak.

Aktifitas anak yang seharusnya melakukan permainan fisik seperti berlari,

melompat dan gerakan lainnya kini sudah jarang dilakukan. Individu dengan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

19

aktivitas fisik yang rendah mempunyai risiko peningkatan berat badan lebih

besar dari pada anak yang aktif berolahraga secara teratur. Seseorang yang

cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan

aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas ( Nurcahyo, 2011

dalam Ramadona 2018).

f. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang paling berperan adalah gaya hidup seseorang.

Kebiasaan makan dan aktivitas anak dapat dipengaruhi oleh lingkungan

sekitarnya. Meningkatnya kebiasaan makan tetapi berbanding terbalik

dengan menurunnya tingkat aktivitas fisik (pasif) merupakan faktor resiko

utama terjadinya obesitas ( Galleta, 2005 dalam Ramadona 2018).

2. Overweight dan Obesitas

Overweight adalah berat badan yang melebihi berat badan normal.

Sedangkan obesitas adalah suatu kelebihan akumulasi lemak dalam tubuh.

Kelebihan berat badan yang terjadi disebabkan oleh adanya masukan kalori yang

lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran energi. Kelebihan kalori tersebut

lalu disimpan dalam bentuk lemak . Walaupun dalam masa pertumbuhan tubuh

memerlukan kalori yang lebih banyak, namun apabila dengan masuknya kalori

secara terus menerus akan mengakibatkan bertambahnya akumulasi lemak yang

berlebihan dan dapat menyebkan obesitas pada anak (Ginting, 2013). Namun

apabila kalori tersebut terpakai lebih banyak daripada kalori yang masuk, maka

cadangan kalori yang ada pada tubuh akan digunakan oleh tubuh sebagai

sumber energi (Alpha 2011 dalam Awaliyah 2014).

Beberapa perilaku yang dapat memepengaruhi terjadinya penambahan

berat badan yaitu seperti seseorang yang kurang melakukan aktivitas fisik

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

20

seperti terlalu lama menonton televisi dan perangkat lainnya, mengonsumsi

minuman dan makanan yang berkalori tinggi, rutinitas tidur seseorang,

penggunaan obat ( CDC 2016 didalam Yulinar Syam 2017).

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya overweight dan obesitas pada

anak :

a. Genetik

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa genetik merupakan

pengaruh terbesar terhadap pertumbuhan seorang anak. Genetik dapat

berpengaruh terhadap berat badan dan tinggi badan seorang anak. Namun,

belum ditemukan secara pasti bagaimana gen mempengaruhi perkembangan

sel adiposa seseorang. Walaupun demikian, pengaruh spesifik gen terhadap

obesitas tiap anak berbeda-beda. Misalnya, tingkat metabolisme, pemilihan

makanan, aktivitas fisik seseorang, mekanisme dan tempat lemak di

akumulasikan (Haugaard, 2008 dalam Ginting 2013). Apabila salah satu

dari ayah atau ibu mengalami obesitas maka anaknya kemungkinan besar

akan mengalami obesitas sebesar 40%. Dan jika kedua orang tuanya atau

ibu dan ayahnya menglami obesitas, maka kemungkinan anaknya

mengalami obesitas sebesar 70-80% Kurdanti dkk., (2015) dalam Yulinar

(2017).

b. Jenis Kelamin

Jenis kelamin berpengaruh terhadap status obesitas. Misnadialry

(2007) dalam Yulinar (2017) menjelaskan bahwa perempuan lebih sering

mengalami masalah obesitas dibandingkan dnegan laki-laki yang

disebabkan oleh pengaruh hormonal pada perempuan terutama setelah

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

21

kehamilan dan pada saat menopause. Begitupun untuk anak dan remaja,

jenis kelamin mempengaruhi status obesitas dan overweight pada seseorang.

c. Aktivitas Fisik

Penelitian yang dilakukan oleh Berkey dkk (2000) dalam Ginting

(2013) menjelaskan bahwa anak yang memiliki aktivitas yang kurang dan

lebih menonton televisi, bermain video game dalam waktuyang lama dapat

menyebabkan peningkatan index massa tubuh yang signifikan dalam kurun

waktu satu tahun.

d. Pola makan

Pola makan yang tidak teratur merupakan salah satu penyebab

terjadinya obesitas. Dewasa ini, masyarakat lebih memilih makanan cepat

saji dan karbohidrat yang tinggi dimana dapat mengakibatkan kelebihan

kalori dan kelebihan berat badan (Freitag, 2010 dalam Yulinar 2017).

Darmono (2006) dalam Anggraini (2017), obesitas pada anak disebabkan

oleh mengkonsumsi makanan yang berlebihan. Selain itu, pada anak waktu

lahir tidak di biasakan pemberian ASI tetapi anak diberikan susu formula.

Dengan diberikannya ASI pada anak kebutuhan gizi pada anak sesuai

dengan yang dibutuhkan. Namun, dengan diberikannya susu formula tidak

ada takaran yang jelas tentang gizi yang anak butuhkan. Dalam pemberian

susu formula, orang tua terkadang memberikan susu yang lebih kental

sehingga melebihi porsi yang dibutuhkan oleh anak. Kelebihan berat badan

pada anak usia 4-5 tahun disebabkan karena makanan yang diberikan

sebelumnya tidak memperhatikan takaran kebutuhan anak, sehingga terjadi

penimbunan makanan yang disimpan dalam bentuk lemak.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

22

3. Dampak overweight dan obesitas

a. Gangguan kesehatan

1) Resistensi Insulin

Pada anak dengan kelebihan berat badan atau obesitas yang jarang

melakukan aktivitas fisik, terjadi resistensi insulin kondisi ini

merupakan jumlah insulin yang di produksi memadai dan tidak mampu

mengontrol kadar gula darah dalam batas normal. Hal ini apabila tidak

segera di tangani lebih lanjut akan mengakibatkan DM tipe 2 (Puti,

2017). Insulin berguna untuk menhantarkan glukosa sebagai bahan

bakar pembentuk energi dalam sel, dengan memindahkan glukosa

kedalam sel, insulin tersebut akan menjaga kadar gula darah agar tetap

normal (Wijayanti, 2013)

2) Sesak Nafas

Penelitian yang dilakukan Sara (2008) dalam Puti (2017) pada anak

obesitas yang jarang melakukan ativitas fisik ataupun berolahrga

cenderung mengalami sesak nafas akibat terjadinya penyempitan pada

saluran nafas. Maesarah (2010) menjelaskan bahwa pada anak obesitas

terjadi juga penyumbatan pada saluran pernafasan bagian bawah, resiko

terkena infeksi saluran pernapasan, dan juga memiliki nafas yang

pendek.

3) Tekanan Darah Tinggi

Pada kondisi kegemukan dan obesitas dapat menimbulkan resiko

terjadinya hipertensi. Hipertensi pada obesitas terjadi secara langsung

maupun tidak langsung. Secara langsung, obesitas mengakibatkan

cardiac output yang diakibatkan semakin besar massa tubuh seseorang,

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

23

maka semakin besar pula jumlah darah yang beredar sehingga curah

jantung ikut meningkat. Secara tidak langsung hipertensi terjadi akibat

aktivitas sistem saraf simpatis dan Renin Angiotensin Aldosteron

System (RAAS) oleh mediator-mediator seperti hormon, sitokin,

adipokin, dsb. Salah satunya adalah hormon aldosteron yang terkait erat

dengan retensi air dan natrium sehingga volume darah meningkat

(Sulastri dkk, 2012). Hipertensi pada anak ditandai dengan nilai tekanan

darah yang melebihi presentil ke-95 pada tabel tekanan darah.

Hipertensi yang di derita anak dengan kondisi obesitas akan berlanjut

hingga dewasa (Puti, 2017).

4) Obstructive Sleep Apnea

Obstructive Sleep Apnea merupakan kondisi yang terjadi pada anak

dengan berat badan berlebih. Gangguan tidur ini ditunjukkan dengan

adanya mengorok pada saat tidur. Pada anak dengan berat badan

berlebih memiliki jalan nafas yang sempit akibat penumpukan lemak

yang berlebih pada otot daerah dinding dada dan perut yang

mengganggu pergerakan dinding dada dan diafragma, sehingga terjadi

penurunan volume dan perubahan pada pola ventilasi paru serta

meningkatkan beban kerja otot pernafasan. Pada saat tidur terjadi

penurunan tonus otot dinding dada yang disertai penurunan saturasi

oksigen dan peningkatan kadar CO2, serta penurunan tonus otot yang

mengatur pergerakan lidah dan menyebabkan lidah jatuh kearah

dinding belakang faring yang mengakibatkan obstruksi saluran nafas

intermiten dan menyebabkan tidur gelisah (Anggraini, 2008). Sleep

apnea ditandai dengan terhentinya nafas sekitas 10 detik atau lebih

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

24

ketika anak tidur. Gangguan tidur akibat sleep apnea ditandai dengan

rasa kantuk yang sangat kuat pada siang hari. Hal ini disebabkan oleh

tidur yang tidak nyenyak pada malam hari. Gangguan tidur ini juga

dapat menurunkan konsentrasi dan daya ingat jangka pendek (Puti,

2017).

5) Permasalahan Musculoskeletal

Pada anak dengan kelebihan berat badan, memiliki beberapa

permasalahan musculoskeletal yaitu pes planus atau telapak kaki yang

datar. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri pada daerah kaki,

betis, lutut, apabila digunakan untuk berjalan dan berlari dalam waktu

yang lama. Masalah lain pada anak dengan kelebihan berat badan yaitu

dengan massa tubuh yang berat, anak menjadi mals untuk bergerak aktif

dan akan memperberat kondisi obesitas pada anak tersebut (Ginting,

2013).

6) Gangguan Tumbuh Kembang Anak

Penelitian yang dilakukan oleh Mugianti,dkk (2018) pada balita

obesitas terjadi keterlambatan dalam perkembangan motorik kasar. Hal

ini di karenakan balita yang mengalami obesitas sulit untuk bergerak

sehingga memiliki aktifitas fisik yang rendah. Kurangnya stimulasi

yang berikan juga termasuk salah satu penyebab keterampilan motorik

kasar pada balita mengalami keterlambatan.pada penelitian yang

dilakukan oleh Palupi, dkk (2016).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

25

7) Gangguan Kognitif pada Anak

Pada anak obesitas juga terjadi penurunan kognitif, daya ingat dan

kemampuan verbal. Peningkatan massa lemak dapat mengakibatkan

atrofi pada pada bagian frontal grey matter dan prefrontal cortex pada

semua usia. Atrofi tersebut dapat mengakibatkan menurunnya volume

massa otak sehingga terjadi penurunan daya ingat. Chandrawati (2012)

dalam Surbakti dan Dwipayana (2018) obesitas dapat menghambat

aliran darah ke otak yang dikarenakan adanya peningkatan deposit

lemak, sehingga otak mengalami kekurangan oksigen. Kekurangan

oksigen inilah yang akan menimbulkan gangguan belajar dalam waktu

yang lama dan akan menimbulkan gangguan pada prestasi belajar.

Ketika obesitas atau terjadinya peningkatan IMT akan cenderung

menurunkan aktivitas, menimbulkan sifat kemalasan, dan kreatifitas

anak. Dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi IMT secara

langsung adalah pola makan.

b. Gangguan Psikologis

Anak dengan kelebihan berat badan tidak hanya memiliki masalah

kesehatan saja. Anak dengan kelebihan berat badan lebih sering diejek

teman-teman dan lingkungan sekitar anak itu berada atau sering disebut

bullying. Teman-teman dan lingkungan sekitar menganggap anak dengan

kelebihan berat badan tidak menarik sehingga enggan berteman dengan

mereka. Hal ini apabila terus-terusan terjadi akan membawa dampak seperti

depresi, tidak dapat mengontrol emosi, dan kecemasan sehingga anak

tersebut menarik diri dari lingkungan dimana dia berada. Hal ini akan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

26

menyebabkan terhambatnya perkembangan sosial dan juga perkembangan

psikologis dari anak tersebut ( Jansse dkk 2003 dalam Ginting 2013).

Anak obesitas biasanya cenderung memiliki gerakan yang lamban dan

malas untuk bergerak. Hal tersebut akan berdampak pada anak dan

hubungan sosialnya. Anak akan kesulitan menemukan teman bermain akibat

dari massa tubuh yang berlebihan sehingga anak lebih memilih untuk diam

dan menarik diri dari lingkungan sosialnya (Puti, 2017).

B. Senam Irama

1. Definisi Senam Irama

Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia (2005) kata senam artinya adalah

gerak badan (gimnastik). Secara umum senam yang dikenal didalam bahasa

Indonesia sebagai salah satu cabang olahraga. Senam irama adalah

pengungkapan jiwa yang datang dari dorongan jiwa secara spontan dan semata-

mata pergerakan tubuh tersebut dapat meningkatkan rasa seni gerak (Sholeh,

1992 dalam Fetriananingtyas, 2017). Senam irama senam yang mengutamakan

kesamaan gerak dengan diiringi oleh musik atau lagu dengan menggunakan

hitungan bahkan ketukan (Arisandy, 2008 dalam Fetriananingtyas, 2017).

Sedangkan Ahmad (2007) dalam Fetriananingtyas, (2017) Senam irama juga

dapat didefinisikan sebagai salah satu bentuk senam yang dilakukan mengikuti

irama atau nyayian sehingga membentuk suatu gerakan terkoordinasi antara

anggota gerak badan dengan alunan irama atau musik. Senam irama juga

merupakan jenis olahraga secara umum, karena memiliki ciri-ciri seperti

mudah untuk ditiru atau diikuti, tidak membutuhkan biaya yang banyak,

melibatkan banyak orang atau peserta dan juga bermanfaat bagi kesehatan

tubuh.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

27

Fatonah (2012) senam ritmik dikenal dengan sebutan senam irama

merupakan senam yang dilakukan dengan mengikuti irama. Senam irama atau

senam ritmik merupakan perpaduan antara gerakan olahraga dan juga gerakan

tari. Gerakan senam irama dapat dilakukan tanpa alat dan juga dengan

menggunakan alat. Alat pada senam irama yang dapat digunakan seperti gada,

simpai, tongkat, pita, bola, topi dan sebagainya.

Fetriananingtyas (2017) Keuntungan dari senam irama yaitu : (1)

gerakannya mudah ditirukan (2) irama senam menggunakan lagu anak-anak

sehingga ketik senam dilakukan anak bisa sambil menyayi, (3) gerakan senam

irama apabila dilakukan dengan teratur dapat meningkatkan pertumbuhan fisik

pada anak dan juga dapat meningkatkan kesehatan.

2. Tujuan dan Manfaat Senam Irama

Fetriananingtyas (2017) melakukan senam irama bertujuan untuk dengan

dilakukannya senam irama pada anak-anak, diharapkan anak-anak tersebut

dapat membina sifat optimisme pada anak dengan menggunakan gerakan dan

irama yang ceria dan juga bersemangat. Apabila gerakan senam irama

dilakukan dengan teratur, maka dapat meningkatkan kesehatan pada anak dan

juga pertumbuhan fisik pada anak. Dekpdiknas (2007) dalam Sari (2016)

manfaat senam irama adalah (1) untuk melatih kekuatan motorik pada anak, (2)

untuk melatih kecepatan motorik pada anak, (3) untuk melatih kelentukan

motorik pada anak, (4) untuk melatih keseimbangan motorik pada anak.

Penelitian yang dilakukan oleh Sudirman (2017) senam irama dapat

meningkatkan memori jangka pendek pada anak, hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sasi (2011) bahwa senam irama dapat

meningkatkan gerak dasar yang meliputi berjalan, berlari, melompat, memutar,

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

28

dan membungkuk, dan kognitif yang meliputi mememacahkan masalah

sederhana yang ada dalam kehidupan sehari-hari, mengenal konsep ruang dan

mengenal ukuran, mengenal pola, secara bertahap. Dengan berbagai macam

gerakan latihan, maka senam irama sangat bermanfaat dalam meningkatkan

memori jangka pendek pada anak, sebab senam irama akan memberikan

stimulus kepada hippocampus untuk menyimpan gerakan dan gerakan tersebut

akan dikembalikan ke saraf sensorik.

Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2015) senam irama memiliki

hubungan yang kuat dengan kemampuan melakukan gerakan yang

terkoordinasi, hal ini sesuai dengan pendapat Samsudin (2008) dalam Lestari

(2015) bahwa untuk mengembangkan pola gerak pada anak sebaiknya

dilakukan melalui aktivitas-aktivitas seperti berolahraga, menari, bermain

dimana aktivitas tersebut masuk ke dalam aktivitas pendidikan jasmani.

Sedangkan menurut multiple intellegences Sujiono (2013) dalam Lestari

(2015) terdapat banyak cara yang digunakan oleh anak-anak dalam

menggunakan intelegensinya yang berbeda untuk mempelajari sebuah

keterampilan atau konsep. Salah satunya yaitu Fisik-Kinestik dimana anak

belajar melalui gerakan dan sentuhan. Adapu kegiatan yang dapat digunakan

anak untuk menstimulus kecerdasan fisik yaitu seperti bermain, menari, latihan

fisik dan berbagai olahraga seperti senam.

Fatonah (2012) senam irama atau senam ritmik memiliki tujuan yaitu

untuk meningkatkan kelenturan pada persendian dan mempertajam pesenam

dalam dalam menyesuaikan gerakannya dengan irama musik. Nurochim (2009)

dalam Fatonah (2012) senam irama memiliki manfaat yaitu meningkatkan daya

tahan jantung, membakar lemak yang berlebihan pada tubuh sehingga dapat

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

29

dijadikan sebagai program untuk menurunkan berat badan, dapat memperbaiki

penempilan otot paha, lengan, pinggang, perut dan dada. Fatonah (2012) senam

irama juga memiliki manfaat seperti :

a. Manfaat fisik

Dengan melakukan senam irama dapat mengembangkan daya tahan,

otot, kekuatan, tenaga, kelentukan, koordinasi, kelincahan, dan

keseimbangan tubuh apabila dilakukan secara rutin.

b. Manfaat Mental

Dengan melakukan senam irama anak mampu menggunakan

kemampuan berpikirnya secara kreatif dan aktif melalui pemecahan masalah

gerak.

c. Manfaat Sosial

Dengan melakukan senam irama aktivitas dilakukan secara bersama-

sama sehingga akan terwujud interaksi sosial.

3. Prinsip Senam Irama

a. Irama

Dalam senam irama, irama merupakan komponen terpenting yaitu

sebagai musik pengiring. Irama tersebut harus dikenal dan dirasakan oleh

seseorang yang akan melakukan senam irama. Ketika seseorang sudah

merasakan irama dari sebuah lagu, maka dengan otomatis badan akan

menggerakkan badannya dan menyesuaikan antara irama dan gerakan.

Irama lagu dan nyanyian dibedakan menjadi irama 2/4, 4/4, 3/ 4, dan 6/4.

Dalam penggunaan irama tersebut penggunaannya berbeda-beda sesuai

dengan latihan yang dilakukan yang diberikan. Irama lagu saat pemanasan

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

30

akan berbeda dengan irama lagu saat latihan inti begitu pula dengan latihan

pendinginan (Fetriananingtyas, 2017).

b. Flexibilitas (Kelenturan Tubuh Dalam Gerakan)

Flexibilitas atau kelenturan tubuh adalah mudahnya seseorang dalam

menekuk dan meliukan tubuh sehingga tubh seseorang nampak elastis dan

kelenturan dalam menggerakkan tubuh seperti gerakan membungkukkan

badan, meliuk kesamping. Kelenturan tubuh seseorang sangat penting agar

tidak menimbulkan gerakan-gerakan yang kaku (Fetriananingtyas, 2017).

c. Kontinuitas gerakan yang tidak terputus-putus

Berbagai macam gerakan pada senam irama merupakan suatu

kelanjutan antara satu gerakan ke gerakan yang lain. Gerakan senam irama

satu kesatuan gerakan yang tidak terputus-putus mulai dari awal latihan

hingga akhir latihan (Fetriananingtyas, 2017).

4. Tahap-Tahap Senam Irama

Depdiknas (2008) Tahap-tahap senam irama terbagi menjadi 3 bagian

yaitu dimulai dari latihan pemanasan, kemudian gerakan inti, dan diakhiri

dengan gerakan pendinginan.

a. Tahap latihan Pemanasan

Latihan pemanasan merupakan latihan yang dilakukan pada awal

latihan atau sebelum dilakukannya latihan inti. Latihan pemanasan pada

senam irama memiliki beberapa tujuan seperti pelemasan atau penguluran

otot-otot, menyiapkan suhu badan anak agar siap dengan menerima

gerakan pada latihan berikutnya, membawa jiwa dan raga anak kepada

suatu pelajaran pendidikan jasmani, memenuhi hasrat anak untuk bergerak

(Ihsani, 2013)

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

31

Fetriananingtyas (2017) latihan pemanasan pada senam irama

bertujuan untuk menyiapkan kondisi tubuh anak secara fisologis maupun

psikologis, menyiapkan sistem pernapasan, peredaran darah, otot dan

persendian. Fatonah (2012) Gerakan latihan pemanasan meliputi:

1) Latihan Gerakan Pemanasan I

Tujuan dari gerakan pemanasan I adalah Menyiapkan fisik maupun

psikologi anak agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan

baik dan benar. Latihan pemanasan I ini dilakukan 2x8 hitungan.

Teknik gerakan latihan pemanasan I yaitu:

a) Dimulai dengan jalan di tempat dan diikuti dengan ayunan tangan

kanan dan kiri secara bergantian kearah dagu dengan telapak

tangan dalam keadaan mengepal.

Gambar 2.1 gerakan latihan pemanasan I (sumber: Data peneliti, 2019)

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

32

b) Gerakan selanjutnya yaitu berdiri tegak lalu perlahan menarik nafas

dengan menggerakan tangan dari arah samping ke atas, depan, dan

turun ke bawah.

Gambar 2.2 gerakan latihan pemanasan I (sumber: Data peneliti, 2019)

2) Latihan Gerakan Pemanasan II

Tujuan dari latiahan pemanasan II adalah melemaskan otot-otot pada

leher. Latihan pemanasan II ini dilakukan 3x8 hitungan. Teknik gerakan

pada latihan pemanasan II yaitu :

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

33

a) Kedua tangan di pinggang sambil jalan di tempat anggukkan kepala

ke arah bawah, kearah kanan dan kerah kiri

Gambar 2.3 gerakan latihan pemanasan II (sumber: Data peneliti, 2019)

b) Kedua tangan di pinggang sambil jalan di tempat. Melakukan

gerakan mematah pada leher ke arah kanan dan kiri.

Gambar 2.4 gerakan latihan pemanasan II (sumber: Data peneliti, 2019)

3) Latihan Gerakan Pemanasan III

Tujuan dari latihan pemanasan III yaitu Melemaskan otot bahu,

persendian, dan melemaskan otot punggung. Latihan pemanasan III ini

dilakukan 4x8 hitungan. Teknik gerakan pada latihan pemanasan III

yaitu :

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

34

a) Kedua tangan di depan dada, lalu rentangan kesamping

Gambar 2.5 gerakan latihan pemanasan III (sumber: Data peneliti,

2019)

b) Buka kaki selebar bahu. Kepalkan pergelangan tangan, lalu tangan

kanan naik ke atas dengan posisi pergelangan mengepal, dan tangan

kiri berada di posisi bawah. Lakukan sebaliknya, tangan kiri naik ke

atas dan tangan kanan di bawah

Gambar 2.6 gerakan latihan pemanasan III (sumber: Data peneliti,

2019)

4) Latihan Gerakan Pemanasan IV

Tujuan dari latihan pemanasan IV ini adalah Melemaskan atau

melenturkan pinggang. Latihan pemanasan IV ini dilakukan 5x8

hitungan.teknik gerakan pada latihan pemanasan IV yaitu :

a) Berdiri selebar bahu dan tangan lurus ke atas, meliukkan badan ke

kanan dan ke kiri

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

35

Gambar 2.7 gerakan latihan pemanasan IV (sumber: Data peneliti,

2019)

b) Kedua tangan lurus kedepan, liukkan badan ke arah bawah ( seperti

gerakkan membungkuk), lalu kembali ke posisi tegap, dan kembali

meliukkan badan ke arah belakang dengan tangan ke arah atas.

Gambar 2.8 gerakan latihan pemanasan IV (sumber: Data peneliti,

2019)

c) Ulangi gerakan tersebut 2x8 hitungan

5) Latihan Gerakan Pemanasan V

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

36

Tujuan dari latihan pemanasan V ini adalah melemaskan atau

melenturkan pinggang. Latihan pemanasan V ini dilakukan sebanyak

2x8 hitungan. Teknik gerakan latihan pemanasan V yaitu :

a) Kaki dibuka selebar bahu, tangan kiri dipinggang lalu tangan kanan

di gerakkan ke arah kanan. Lakukan sebaliknya untuk tangan kanan.

Gambar 2.9 gerakan latihan pemanasan V (sumber: Data peneliti, 2019)

b. Tahap Latihan Inti

Tujuan dari latihan inti yaitu meningkatkan keterampilan

intelektual, sosial, emosional dan kualitas fisik seseorang (Fatonah, 2012).

Gerakan pada senam irama yang diproduksi oleh BPMRP Kemdikbud

dalam Sari (2016):

1) Latihan Gerakan Inti I

Latihan gerakan inti I diiringi lagu dengan judul Ayo Kawan Berjalan-

jalan dan di ciptakan oleh Ibnu Hidayat S.sos. latihan inti I dilakukan

selama 5-6 menit

a) Lirik lagu : “Ayolah kawan-kawan ku semua" Deskripsi gerak :

Melakukan gerakan jalan di tempat sambil kedua tangan

diluruskan ke depan dengan posisi telapak tangan menghadap

keatas dan bergerak seperti gerakan mengajak.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

37

Gambar 2.10 gerakan latihan inti I (sumber: Data peneliti, 2019)

b) Lirik lagu : “Jalan di tempat ikuti irama”. Deskripsi gerak :

Gerakan jalan di tempat sambil posisi kedua tangan ditekuk dan

diayunkan kedepan secara bergantian mengikuti kaki. Apabila

kaki kanan diangkat maka tangan kiri bergerak maju begitupula

sebaliknya

Gambar 2.11 gerakan latihan inti I (sumber: Data peneliti, 2019)

c) Lirik lagu : “Langkahkan kaki gerakkan tangan mu”. Deskripsi

Gerak : langkahkan kaki ke depan dan belakang diikuti dengan

gerakan tangan seperti “sayonara”

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

38

Gambar 2.12 gerakan latihan inti I (sumber: Data peneliti, 2019)

d) Lirik Lagu : “Bertepuk tangan di depan dadamu”. Deskripsi

gerakan : jalan di tempat sambil bertepuk tangan

Gambar 2.13 gerakan latihan inti I (sumber: Data peneliti, 2019)

e) Lirik lagu : “Mari kawan kita bergandengan tangan”. Deskripsi

gerakan : badan tegap sambil mengayunkan kaki kearah serong

secara bergantian.

Gambar 2.14 gerakan latihan inti I (sumber: Data peneliti, 2019)

f) Lirik lagu :”Tangan keatas lalu digoyang-goyang”. Deskripsi

gerakan : Kedua tangan menjulur keatas lalu digoyang kekanan

dan kiri sambil kaki bergeser kekanan dan kiri secara bergantian.

Gerakan kaki bergeser kekanan selaras dengan gerakan goyang

tangan kekanan, dan sebaliknya

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

39

Gambar 2.15 gerakan latihan inti I (sumber: Data peneliti, 2019)

g) Lirik lagu: “meloncat ke kanan meloncat ke kiri”. Deskripsi

gerakan : gerakan meloncat ke kanan dan ke kiri.

Gambar 2.16 gerakan latihan inti I (sumber: Data peneliti, 2019)

h) Lirik lagu : “kepala di goyang ke kanan dan ke kiri”. Deskripsi

gerakan : goyangkan kepala ke kanan dan ke kiri

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

40

Gambar 2.17 gerakan latihan inti I (sumber: Data peneliti, 2019)

i) Lirik lagu : “kepala kita mengangguk”. Deskripsi gerakan :

gerakan menganggukkan kepala

Gambar 2.18 gerakan latihan inti I (sumber: Data peneliti, 2019)

j) Lirik lagu : “ayo kita berjalan-jalan”. Deskripsi gerakan : gerakkan

maju dan mundur dengan tangan di tekuk sesuai gerakan kaki

Gambar 2.19 gerakan latihan inti I (sumber: Data peneliti, 2019)

k) Lirik lagu : “tangan kita di rentangkan”. Deskripsi gerakan :

merentangkan tangan

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

41

Gambar 2.20 gerakan latihan inti I (sumber: Data peneliti, 2019)

l) Lirik lagu: “ayun kanan ayun kiri”. Kaki bergeser ke kanan dan

kiri diikuti dengan gerakan tangan mengayun.

Gambar 2.21 gerakan latihan inti I (sumber: Data peneliti, 2019)

2. Latihan Gerakan Inti II

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

42

Latihan gerakan inti II diiringi dengan lagu Baris Pagi yang di

ciptakan oleh Ary Isdianto, M.Pd latihan inti II dilakukan selama 5-6

menit. Gerakan pada latihan inti II yaitu:

a) Lirik lagu : “rentangkan tangan atur barisan”. Deskripsi gerakan:

merentangkan kedua tangan

Gambar 2.22 gerakan latihan inti II (sumber: Data peneliti, 2019)

b) Lirik lagu: “tengok ke kanan tengok ke kiri”. Deskripsi gerakan :

dengan tangan di rentangkan melihat ke arah kanan dan kiri.

Gambar 2.23 gerakan latihan inti II (sumber: Data peneliti, 2019)

c) Lirik lagu: “tangan ke atas lalu ke bawah”. Deskripsi gerakan:

kedua tangan lurus ke atas dan ke bawah.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

43

Gambar 2.24 gerakan latihan inti II (sumber: Data peneliti, 2019)

d) Lirik lagu: “ayo berbaris bersama kawan”. Deskripsi gerakan:

berdiri tegak merapikan barisan

Gambar 2.25 gerakan latihan inti II (sumber: Data peneliti, 2019)

e) Lirik lagu: “berjalan-jalan di tempat”. Deskripsi gerakan:

melakukan jalan di tempat

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

44

Gambar 2.26 gerakan latihan inti II (sumber: Data peneliti, 2019)

f) Lirik lagu: “geser ke kanan geser ke kiri”. Deskripsi gerakan:

bergeser kearah kanan dan kearah kiri

Gambar 2.27 gerakan latihan inti II (sumber: Data peneliti, 2019)

g) Lirik lagu: “yuk kawan melangkah yang tegap”. Deskripsi

gerakan: mengangkat paha hingga paha membentuk garis

horizontal.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

45

Gambar 2.28 gerakan latihan inti II (sumber: Data peneliti, 2019)

h) Lirik lagu: “melangkah ke depan satu dua tiga”. Deskripsi

gerakan: melangkah kedepan sesuai aba-aba

Gambar 2.29 gerakan latihan inti II (sumber: Data peneliti, 2019)

i) Lirik lagu: “melangkah ke belakang satu dua tiga”. Deskripsi

gerakan: melangkah ke belakang sesuai aba-aba

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

46

Gambar 2.30 gerakan latihan inti II (sumber: Data peneliti, 2019)

j) Lirik lagu: “samping kanan lalu tepuk tangan”. Deskripsi

gerakan: melangkah kesamping kanan lalu tepuk tangan

Gambar 2.31 gerakan latihan inti II (sumber: Data peneliti, 2019).

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

47

k) Lirik lagu: “samping kiri lalu tepuk tangan”. Deskripsi gerakan:

melangkah kesamping kiri lalu tepuk tangan

Gambar 2.32 gerakan latihan inti II (sumber: Data peneliti, 2019)

3. Latihan Gerakan Inti III

Latihan gerakan III diringi dengan lagu Judul “Maju Mundur Jinjit”

yang di ciptakan oleh Ibnu Hidayat S.Sos. latihan inti III dilakukan

selama 5-6 menit. Gerakan pada latihan inti III yaitu :

a) Lirik lagu: “ ayo adik-adik bermain”. Deskripsi gerakan: kaki

bergeser ke kanan dan kiri dan tangan seperti gerakan mengajak.

Gambar 2.33 gerakan latihan inti III (sumber: Data peneliti, 2019)

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

48

b) Lirik lagu: “Bergandeng tangan ayunkan kaki. Deskripsi gerakan:

goyangkan kaki serong ke arah kanan dan kiri.

Gambar 2.34 gerakan latihan inti III (sumber: Data peneliti, 2019)

c) Lirik lagu: “bahu digoyang kanan dan kiri” deskripsi gerakan :

kaki bergerak ke arah samping kanan dan kiri diikuti dengan

gerakan pada bahu

Gambar 2.35 gerakan latihan inti III (sumber: Data peneliti, 2019)

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

49

d) Lirik lagu: “melangkah jinjit kanan dan kiri”. Deskripsi gerakan:

tangan di pinggang lalu gerakan menjinjit

Gambar 2.36 gerakan latihan inti III (sumber: Data peneliti, 2019)

e) Lirik lagu: “Syalala lala lala hati ku riang, Syalala lala lala hati ku

riang, Syalala lala lala hati ku gembira, Syalala lala lala hati ku

ceria”. Deskripsi gerakan: tangan naik keatas seperti gerakan

melambai, lalu diikuti gerakan pada kaki

Gambar 2.37 gerakan latihan inti III (sumber: Data peneliti, 2019)

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

50

f) Lirik lagu: “mari bertepuk tangan bersuka ria”. Deskripsi

gerakan: dengan badan tegap bertepuk tangan.

Gambar 2.38 gerakan latihan inti III (sumber: Data peneliti, 2019)

g) Lirik lagu: “Bertepuk tangan, tangan di pinggang, maju ke

depan”. Deskripsi gerakan: melakukan gerakan bertepuk tangan,

tangan di pinggang lalu maju kedepan.

Gambar 2.39 gerakan latihan inti III (sumber: Data peneliti, 2019)

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

51

h) Lirik lagu: “Geser ke kanan geser ke kiri bungkukkan badan mu”.

Deskripsi gerakan: bergeser ke kanan dan ke kiri lalu

membungkukkan badan

Gambar 2.40 gerakan latihan inti III (sumber: Data peneliti, 2019)

i) Lirik lagu: “Berjalan-jalan tangan kedepan bentuk lingkaran”.

Deskripsi gerakan: Berjalan di tempat sambil tangan diluruskan di

depan dada dan jari telapak tangan kanan dikaitkan dengan jari

telapak tangan kiri sehingga membentuk suatu lingkaran

Gambar 2.41 gerakan latihan inti III (sumber: Data peneliti, 2019)

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

52

j) Lirik lagu: “Loncat ke kanan loncat ke kiri goyangkan badan

mu”. Deskripsi gerakan : Meloncat ke samping kanan dan

meloncat kesamping kiri diakhiri dengan goyangan

Gambar 2.42 gerakan latihan inti III (sumber: Data peneliti, 2019)

k) Lirik lagu: “angkat kaki mu bergantian”. Deskripsi gerakan: jalan

di tempat

Gambar 2.43 gerakan latihan inti III (sumber: Data peneliti, 2019)

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

53

l) Lirik lagu: “Angkat kaki mu berganti-gantian”. Deskripsi

gerakan: Melakukan gerakan jalan di tempat dengan posisi tangan

ditekuk dan diayunkan ke depan dan ke belakang berlawanan

dengan gerakan kaki

Gambar 2.44 gerakan latihan inti III (sumber: Data peneliti, 2019)

m) Lirik lagu: “Tangan di rentangkan miring ke kanan”. Deskripsi

gerakan: Gerakan kedua tangan direntangkan, kemudian

megangkat tangan kiri keatas, dan tangan kanan diturunkan,

badan dimiringkan ke kanan seperti gerakan pesawat terbang

membelok.

Gambar 2.45 gerakan latihan inti III (sumber: Data peneliti, 2019)

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

54

n) Lirik lagu: “Tangan di rentangkan miring ke kiri”. Deskripsi

gerakan: Gerakan kedua tangan direntangkan, kemudian

megangkat tangan kanan keatas, dan tangan kiri diturunkan,

badan dimiringkan ke kiri seperti gerakan pesawat terbang

membelok

Gambar 2.46 gerakan latihan inti III (sumber: Data peneliti, 2019)

o) Lirik lagu: “langkahkan kaki ke kanan dan ke kiri”. Deskripsi

gerak: tangan di pinggang dan langkahkan kaki ke kanan dan kiri.

Gambar 2.47 gerakan latihan inti III (sumber: Data peneliti, 2019)

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

55

p) Lirik lagu:”angkat tumitmu, turunkan lagi”. Deskripsi gerakan:

lakukan gerakan menjinjit bergantian kaki kanan dan kiri.

Gambar 2.48 gerakan latihan inti III (sumber: Data peneliti, 2019)

2) Tahap Latihan Pendinginan

Fetriananingtyas (2017) gerakan yang dilakukan dalam latihan

pendinginan bertujuan untuk mengatur pernapasan agar tumbuh kembali

rileks, melenturkan otot, menenangkan kondisi tubuh, menetralisir

metabolisme setelah melakukan gerakan inti. Latihan pendinginan juga

bertujuan untuk menyiapkan fisik dan mental pada anak agar dapat

mengikuti kegiatan selanjutnya. Fatonah (2012) gerakan pada pendinginan

meliputi :

1) Latihan Gerakan Pendinginan I

Tujuan dari latihan pendinginan I yaitu Merenggangkan persendian

pergelangan tangan, pinggang dan kepala. Latihan pendinginan I

dilakukan sebanyak 8x8 hitungan. Teknik gerakan pada latihan

pendinginan I yaitu :

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

56

a) Buka kaki selebar bahu sambil merentangkan tangan

Gambar 2.49 gerakan latihan pendinginan I (sumber: Data peneliti,

2019)

b) Buka kaki selebar bahu, angkat tangan kanan kearah atas seperti

meliuk ke arah kiri tubuh

Gambar 2.50 gerakan latihan pendinginan I (sumber: Data peneliti,

2019)

c) Buka kaki selebar bahu, angkat tangan kiri kearah atas seperti

meliuk ke kanan kiri tubuh

Gambar 2.51 gerakan latihan pendinginan I (sumber: Data peneliti,

2019)

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

57

d) Buka kaki selebar bahu, Tangan kiri pegang kepala bagian kanan

dan tekuk ke arah kiri lakukan juga pada arah kanan

Gambar 2.52 gerakan latihan pendinginan I (sumber: Data peneliti,

2019)

e) Lakukan pengulangan 4x8 hitungan

2) Latihan Gerakan Pendinginan II

Tujuan dari latihan pendinginan II yaitu Merileksasikan fisik maupun

psikologi anak setelah melalukan senam dan menstabilkan

pernapasan. Latihan pendinginan ini dilakukan 2x8 hitungan. Teknik

gerakan pada latihan pendinginan II yaitu:

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

58

a) Buka kaki selebar bahu kedua tangan digerakkan keatas lewat

depan, kesamping, kedepan, ke bawah.

Gambar 2.53 gerakan latihan pendinginan II (sumber: Data peneliti,

2019)

b) Lakukan pengulangan

5. Mekanisme Latihan Senam Irama Terhadap Penurunan Berat Badan

Copra (1996) dalam Silalahi (2017) senam irama merupakan salah satu

dari latihan aerobik. Latihan aerobik merupakan latihan yang memerlukan

oksigen sebagai pembentuk energi yang dilakukan secara terus menerus,

ritmis, dengan melibatkan kelompok otot-otot besar. Latihan aerobik dapat

mengatasi kelebihan kolesterol sekaligus untuk mencapai tingkat kesegaran

jasmani yang baik serta dapat meningkatkan kemampuan fungsional

(Richmond, 2012 dalam Awaliyah, 2014). Kusumaningtyas (2011) dalam

Awaliyah (2014) Pada saat melakukan olahraga, gerakan pada tubuh dapat

Page 45: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

59

terjadi karena otot mengalami kontraksi. Kontraksi otot memerlukan ATP

(Adenosin Tri Phospate). Energi yang didapatkan dari energi potensial yaitu

berupa energi yang tersimpan didalam makanan berupa energi kimia. Energi

tersebut akan dilepaskan setelah bahan makanan diproses metabolisme dalam

tubuh. Proses metabolisme energi secara aerobik adalah proses metabolisme

yang terjadi didalam mitokondria dan membutuhkan adanya oksigen (O2)

agar prosesnya dapat berjalan dengan sempurna untuk menghasilkan ATP.

Coyle (2006) dalam Awaliyah (2014) Pada saat berolahraga, kedua

simpanan energi tubuh yaitu simpanan karbohidrat (glukosa darah, glikogen)

serta simpanan lemak dalam bentuk trigeliserida akan memberikan kontribusi

terhadap laju produksi energi secara aerobik didalam tubuh. Kusumaningtyas

(2011) dalam Awaliyah (2014) Simpanan energi akan digunakan oleh tubuh

yaitu simpanan karbohidrat (glukosa, glikogen), lemak dan juga protein.

Diantara ketiganya, simpanan karbohidrat dan lemak merupakan sumber

energi utama saat proses aerobik. Sistem aerobik membutuhkan oksigen

untuk menguraikan glikogen/glukosa menjadi CO dan H2O melalui siklus

krebs (Tricarbocyclic acid cycle= TCA) dan sistem transpor elektron. Sistem

aerobik digunakan untuk olahraga yang membutuhkan energi lebih dari 3

menit seperti lari maraton dan renang gaya bebas 1500 meter. Ada tiga

tahapan reaksi kimia yang selalu terjadi pada sistem aerobik yaitu glikolisis

aerobik, siklus Krebs, dan sistem transport elektron. Sistem aerobik dapat

dipakai untuk pemecahan glikogen dan lemak yang dapat digunakan untuk

resintesis ATP secara besar tanpa terbentuknya efek samping yaitu dapat

menyebabkan kelelahan otot, seperti pada sistem laktat. Produksi panas badan

yang dihasilkan pada waktu pemecahan glikogen atau lemak, separuhnya

Page 46: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/50051/3/BAB II.pdf · A. Index Massa Tubuh 1. Definisi Index Massa Tubuh Index massa tubuh (IMT) merupakan indeks sederhana dari berat badan

60

dipakai untuk resintesis ATP sehingga menjadi energi ATP. Sebagian lagi

dilepas sebagai panas yang disimpan dalam badan, dan lainnya hilang keluar

(Adiwinanto, 2008).

Bila intensitas kegiatan naik, maka karbohidrat dipakai, sedangkan bila

durasi (lama waktu) kegiatan bertambah, maka lemak dipakai, dan bila

karbohidrat dan lemak habis, protein akan dipakai. Sari (2011) dalam

Handayani (2016) Penggunaan lemak badan pada aktivitas akan

menyebabkan penurunan lemak simpanan. Pembongkaran lemak simpanan

memerlukan oksigen yang jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan

pembongkaran karbohidrat. Pada senam aerobik intensitas ringan, energi

yang dibutuhkan oleh tubuh dalam tingkatan ringan dan karena waktu yang

cukup, sistem kardiovaskuler masih mampu mencukupi kebutuhan oksigen

pada otot yang bekerja sehingga oksidasi lemak merupakan sumber energi

utama untuk kontraksi otot. Penggunaan lemak badan pada aktivitas aerobik

akan menyebabkan penurunan lemak simpanan sehingga secara otomatis

menurunkan berat badan secara keseluruhan.