10
LE JEU DES PHONÈMES DALAM PELAFALAN VOKAL DAN NASAL BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS Le Jeu Des Phonemes in Vocal and Nasal Pronunciation for Students of French Language Study Programs Diana Rosita Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Jl. Sumantri Brojonegoro no. 1 Gedong Meneng Bandar Lampung 35145 Telp. (0721) 704624, Faks. (0721) 704624, No. Hp: 081369086902 [email protected] Diajukan: 19 Mei 2018,direvisi 9 Juni 2018 Abstract The problem’s discussion of this research is comparing the application of learning model of Le Jeu des Phonèmes with conventional teaching in learning achievement of French reading. The purpose of this research is to know or describe: (1) level in reading ability of French, (2) difference of median score of French reading skill’s achievement of the students who are taught by Le jeu des phonemes teaching with conventional teaching. The result of the data analysis: 1) The population the students of the second semester. Sampling technique will be used lottery technique, from the population of normal distribution and has homogeneous variety; 2) Hypothesis: “Median achievement score of French reading skill of the students who are taught by Le jeu des phonemes teaching is higher than median achievement score of French reading skill achievement of students who are taught by conventional teaching”; 3) Level of reading skill of French student’s achievement is considered to be good, with a median score 10.75 and; 4) The hypothesis is accepted if sign more than α. In this case, the significance level is 0.05, meaning only 0.1% are error and 99.9% correct. Keywords : Le jeu des phonèmes, French reading skill. Abstrak Masalah penelitian membandingkan aplikasi model belajar Le Jeu des Phonèmes dengan pengajaran konvensional dalam prestasi belajar membaca bahasa. Tujuan penelitian mendeskripsikan: (1) tingkat keterampilan membaca mahasiswa bahasa Prancis, (2) perbedaan nilai rata-rata prestasi membaca bahasa Prancis mahasiswa dengan menggunakan model Le jeu des phonemes dan model konvensional. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Hasil analisis data: 1) populasi mahasiswa semester dua. Teknik pengambilan sampel akan menggunakan teknik undian, dari populasi distribusi normal dan memiliki varietas homogeny; 2) Hipotesis: "Skor prestasi rata-rata keterampilan membaca bahasa Prancis mahasiswa yang diajar dengan Le jeu des phonèmes lebih tinggi dari nilai rata-rata pencapaian prestasi belajar membaca bahasa Perancis mahasiswa yang diajar dengan pengajaran konvensional; 3) Tingkat prestasi membaca bahasa Prancis bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan bahasa Prancis dianggap baik, dengan skor rata-rata 10,75 dan 4) Hipotesis diterima jika tanda lebih dari α. Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi adalah 0,05, artinya hanya 0,1% yang eror dan 99,9% benar. Kata kunci: Le jeu des phonèmes, Keterampilan membaca bahasa Prancis.

LE JEU DES PHONÈMES DALAM PELAFALAN VOKAL DAN NASAL …

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LE JEU DES PHONÈMES DALAM PELAFALAN VOKAL DAN NASAL …

LE JEU DES PHONÈMES DALAM PELAFALAN VOKAL DAN NASAL BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS

Le Jeu Des Phonemes in Vocal and Nasal Pronunciation for Students of

French Language Study Programs

Diana Rosita

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Jl. Sumantri Brojonegoro no. 1 Gedong Meneng Bandar Lampung 35145

Telp. (0721) 704624, Faks. (0721) 704624, No. Hp: 081369086902 [email protected]

Diajukan: 19 Mei 2018,direvisi 9 Juni 2018

Abstract

The problem’s discussion of this research is comparing the application of learning model of Le Jeu des Phonèmes with conventional teaching in learning achievement of French reading. The purpose of this research is to know or describe: (1) level in reading ability of French, (2) difference of median score of French reading skill’s achievement of the students who are taught by Le jeu des phonemes teaching with conventional teaching. The result of the data analysis: 1) The population the students of the second semester. Sampling technique will be used lottery technique, from the population of normal distribution and has homogeneous variety; 2) Hypothesis: “Median achievement score of French reading skill of the students who are taught by Le jeu des phonemes teaching is higher than median achievement score of French reading skill achievement of students who are taught by conventional teaching”; 3) Level of reading skill of French student’s achievement is considered to be good, with a median score 10.75 and; 4) The hypothesis is accepted if sign more than α. In this case, the significance level is 0.05, meaning only 0.1% are error and 99.9% correct. Keywords : Le jeu des phonèmes, French reading skill.

Abstrak

Masalah penelitian membandingkan aplikasi model belajar Le Jeu des Phonèmes dengan pengajaran konvensional dalam prestasi belajar membaca bahasa. Tujuan penelitian mendeskripsikan: (1) tingkat keterampilan membaca mahasiswa bahasa Prancis, (2) perbedaan nilai rata-rata prestasi membaca bahasa Prancis mahasiswa dengan menggunakan model Le jeu des phonemes dan model konvensional. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Hasil analisis data: 1) populasi mahasiswa semester dua. Teknik pengambilan sampel akan menggunakan teknik undian, dari populasi distribusi normal dan memiliki varietas homogeny; 2) Hipotesis: "Skor prestasi rata-rata keterampilan membaca bahasa Prancis mahasiswa yang diajar dengan Le jeu des phonèmes lebih tinggi dari nilai rata-rata pencapaian prestasi belajar membaca bahasa Perancis mahasiswa yang diajar dengan pengajaran konvensional; 3) Tingkat prestasi membaca bahasa Prancis bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan bahasa Prancis dianggap baik, dengan skor rata-rata 10,75 dan 4) Hipotesis diterima jika tanda lebih dari α. Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi adalah 0,05, artinya hanya 0,1% yang eror dan 99,9% benar. Kata kunci: Le jeu des phonèmes, Keterampilan membaca bahasa Prancis.

Page 2: LE JEU DES PHONÈMES DALAM PELAFALAN VOKAL DAN NASAL …

Kelasa Vol. 13 No. 1, Juni 2018: 33--42

34

1. Pendahuluan Salah satu tantangan yang

ditemukan oleh pembelajar bahasa Prancis ialah bagaimana kemampuan mahasiswa agar terampil dalam membaca. Pada umumnya, metode belajar membaca bagi pemula digunakan dalam bahasa Indonesia, yaitu metode ejaan.

Metode belajar ini tidak dapat diterapkan dalam bahasa Prancis karena antara kedua bahasa terebut memiliki perbedaan sifat. Bahasa Indonesia mempunyai sifat aglutinatif sehingga sangat sesuai dengan metode ejaan sedangkan bahasa Prancis memiliki sifat fleksi, yaitu bunyi huruf akan berubah bila sudah digandengkan dengan huruf-huruf lainnya dalam sebuah kata.

Pelafalan yang tidak sama dengan bunyi huruf dalam alfabet. Metode ejaan yang bersifat ritmis ini tidak akan membantu mahasiswa bahasa Prancis untuk mampu membaca kata-kata bahasa Prancis dengan baik dan benar.

Kesulitan yang lain, yaitu kesulitan dalam pelafalan bunyi vokal (bunyi hidup vokal dan bunyi vokal nasal) dalam membaca teks bahasa Prancis. Tantangan ini dirasa berat karena bunyi vokal bahasa Prancis berbeda dengan bunyi vokal dalam bahasa Indonesia.

Kekhasan inilah yang membutuhkan perhatian khusus dari pembelajar bahasa Prancis agar mahasiswa yang mempelajari bunyi-bunyi tersebut tidak mendapatkan kendala dalam proses pembelajarannya.

Berdasarkan kendala-kendala di atas, peneliti menawarkan sebuah proses pembelajaran membaca yang mampu menaikkan prestasi belajar membaca. Proses pembelajaran membaca dengan menggunakan teknik permainan Le jeu des phonèmes, yaitu

suatu media pembelajaran berupa papan permainan yang ditempeli gambar-gambar. Gambar-gambar yang dipilih ialah gambar yang memuat huruf vokal hidup dan nasal.

Dalam media Le jeu des phonèmes, mahasiswa bukan hanya belajar keterampilan menyimak, membaca, dan menulis, tetapi mereka juga akan mendapat banyak kosakata baru dalam bahasa Prancis. Mereka akan terbagi dalam beberapa kelompok kecil dan mereka akan belajar dengan cara saling menyimak, melafalkan, dan menulis kosakata yang diajarkan.

Berdasarkan latar belakang tersebut identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Berdasarkan perbedaan dalam pelafalan pada kedua bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa Prancis) menimbulkan kesulitan yang cukup berarti bagi mahasiswa Indonesia;

2. Pembelajar jarang menggunakan teknik permainan dalam meningkatkan keterampilan membaca dalam kelas bahasa Prancis;

3. Mengetahui perbedaan yang signifikan antara aplikasi teknik le jeu des phonèmes dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar mahasiswa dalam kemampuan membaca dalam kelas bahasa Prancis pada mahasiswa Semester 2 Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Prancis Tahun Akademik 2016/2017.

Batasan masalah dalam

penelitian ini ialah mengetahui

perbedaan tingkat kemampuan

membaca (kata-kata dalam bahasa

Prancis yang menggunakan vokal hidup

Page 3: LE JEU DES PHONÈMES DALAM PELAFALAN VOKAL DAN NASAL …

Le Jeu Des Phonèmes … ( Diana Rosita)

35

dan nasal) antara kelas yang

menggunakan teknik le jeu des

phonèmes dan kelas konvensional oleh

mahasiswa semester 2 pada Program

Studi S1 Pendidikan Bahasa Prancis

Tahun Akademik 2016/2017.

Berdasarkan pembatasan masa-lah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini ialah mencari perbedaan yang signifikan dari teknik le jeu des phonèmes dan teknik konvensional dalam meningkatkan kemampuan membaca bagi mahasiswa semester 2 S1 Pendidikan Bahasa Prancis Tahun Akademik 2016/2017.

Tujuan penelitian ini, yaitu 1) untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa semester 2 dalam kemampuan membaca bahasa Prancis Tahun Akademik 2016/2017; 2) untuk mengetahui perbedaan yang signifikan dalam penggunaan teknik le jeu des phonèmes dibanding dengan model pembelajaran konven-sional dalam kemampuan membaca bahasa Prancis bagi mahasiswa semester 2 pada S1 Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis Tahun Akademik 2016/2017.

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat: 1) menambah wawasan peneliti selaku pendidik dan mahasiswa bahasa Prancis, 2) Sebagai bahan referensi dan informasi bagi peneliti yang akan meneliti masalah yang berkaitan dengan penelitian ini, 3) sebagai bahan referensi dan masukan bagi pembelajar bahasa Prancis dalam memilih teknik pembelajaran yang tepat guna meningkatkan hasil belajar mahasiswa bahasa Prancis.

Teknik permainan merupakan salah satu media pembelajaran yang patut diperhatikan oleh pembelajar bahasa Prancis. Penggunaan teknik permainan ini mampu menarik perhatian dan keingintahuan

mahasiswa dengan syarat pembelajar mampu menampilkannya secara menarik dan benar. Teknik Le Jeu des Phonèmes ini dianggap mampu membuat mahasiswa aktif dalam belajar. Hal ini sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan di dunia pendidikan saat ini yang mengacu kepada mahasiswa sebagai pusat pembelajaran yang aktif memenuhi tujuan pembelajaran dan pembelajar hanya sebagai fasilitator.

Dalam proses pembelajaran ini

mahasiswa difasilitasi untuk mempergunakan kemampuan ber-bahasa Perancis, yaitu kemampuan membaca yang dimilikinya. Meskipun penelitian ini ditujukan untuk ketrampilan membaca, tetapi dalam proses pembelajarannya tidak terlepas dari adanya penggunaan kemampuan mendengar dan berbicara.

Hal ini terjadi dalam proses membaca dibutuhkan adanya keterlibatan kemampuan mahasiswa dalam mendengar dan mengucapkan pelafalan huruf-huruf dalam kata dan kalimat bahasa Prancis.

Berdasarkan kerangka pikir tersebut, penelitian ini mempunyai hipotesis, yaitu “Teknik le jeu des phonèmes lebih efektif terhadap peningkatan kemampuan membaca mahasiswa daripada belajar dengan cara konvensional”. Hipotesis ini dioperasional sebagai berikut.

Skor rata-rata kemampuan membaca bahasa Perancis mahasiswa (dikhususkan dalam pelafalan dan penulisan kata-kata bahasa Prancis) yang diajar dengan menggunakan teknik le jeu des phonèmes lebih tinggi daripada skor rata-rata kemampuan membaca bahasa Perancis mahasiswa yang diajar dengan cara konvensional.

Page 4: LE JEU DES PHONÈMES DALAM PELAFALAN VOKAL DAN NASAL …

Kelasa Vol. 13 No. 1, Juni 2018: 33--42

36

Hipotesis statistiknya (Sugiyono, 2006:229) adalah

Kriteria uji : Tolak Ho jika t hitung > t(1 – α) (dk = n1 + n2 – 2) Dalam hal selain itu Ho diterima. Menurut Rey (2006: 820), ”médias vient du latin et il est simplement le pluriel contemporain de médium, c’est-à-dire technique, support de diffusion massive de l’information (presse, radio, télévision) qui est utilisé pour communiquer”. Media berasal dari bahasa Latin yang selalu berbentuk jamak dari kata medium, yang memiliki arti teknik, pendukung dari penyebaran informasi dengan jangkauan luas (seperti pers, radio dan televisi) yang digunakan untuk berkomunikasi. Bila dikaitkan dengan bidang pendidikan, menurut Gagne, 1970 (Sadiman, Raharjo, dkk: 2007), media ialah “semua elemen yang ditemukan di sekitar pembelajar yang dapat merangsangnya untuk belajar". Menurut Hidayat (1990: 32), media merupakan alat pembelajaran, yaitu suatu alat yang dipergunakan guru dalam proses penyampaian pengajaran kepada siswa untuk membantu, mempermudah, memperlancar jalannya pengajaran sehingga materi dapat dipahami oleh siswa”. Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut dapat ditarik pengertian media pembelajaran, yaitu segala sesuatu yang dipergunakan baik oleh pengajar maupun pembelajar digunakan untuk menyampaikan pesan, merangsang pikiran, dan menarik perhatian siswa serta dapat memperlancar proses belajar mengajar. Salah satu materi membaca di kelas bahasa Prancis, yaitu mengenal

dan mempelajari bunyi vokal bahasa Prancis. Bunyi vokal yang dipelajari berjumlah 16 bunyi vokal yang berbeda. Pernyataan tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Danièle Morvan dalam bukunya [lafonetiksefasil] Manuel D’auto-formation en Phonétique (2006:1484), yang menyatakan, ”En principe, le français oral, selon l’usage encore en vigueur dans la région parisienne, distingue 16 voyelles différentes.”

Bunyi-bunyi vokal bahasa Prancis yang berbeda tersebut dihasilkan dari adanya aliran udara yang mengalir dari rongga mulut ke hidung, hal tersebut sesuai dengan pernyataan Danièle Morvan, 2006: 1484 di bawah ini.

“Elles sont produites avec le voile du palais relevé pour empêcher l’air de s’échapper par le nez. La différence de timbre résulte du déplacement de la langue de haut en bas (voyelle fermées ou ouvertes) et d’avant en arrière de la cavité buccale. Certaines voyelles sont prononcées avec les lèvres étirées (ex : (i) lit), d’autres avec les lèvres arrondies (ex.: u (y) lu).”

Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa bunyi-bunyi vokal bahasa Prancis dihasilkan dari langit-langit lunak di rongga mulut yang terangkat untuk mencegah udara keluar melalui hidung. Perbedaan hasil timbre dari perpindahan lidah ke atas dan ke bawah (vokal terbuka atau tertutup) dan dari depan ke belakang rongga mulut. Beberapa vokal yang diucapkan dengan bibir membuka (misalnya (i) lit) dan dengan bibir membulat (U (y) misalnya menghasilkan bunyi lu).

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis bunyi vokal yang banyak tersebut harus dipelajari dengan teliti. Berikut ini merupakan pengelompokan jenis 16 bunyi vokal

Page 5: LE JEU DES PHONÈMES DALAM PELAFALAN VOKAL DAN NASAL …

Le Jeu Des Phonèmes … ( Diana Rosita)

37

yang dipelajari berdasarkan arti-kulasinya.

Tabel Kelompok Bunyi Vokal

Bahasa Prancis

Antérieures

Antérieures

Postérieures

Postérieures

Position des lèvres

Lèvres écartées

Lèvres arrondies

Lèvres arrondies

Fermées

[i] [e]

[y] [ø] [u] [o] [ͻ]

Moyenne

[ə]

Ouvertes

[ɛ] [ɛ] [œ] [œ]

[a] [ã] [ɑ]

[ͻ]

(Ricard-Freland, 2002:42) Berdasarkan hal tersebut, bunyi

vokal bahasa Prancis terbagi dalam dua kelompok, yaitu bunyi hidup vokal dan bunyi vokal nasal. Kedua kelompok tersebut dibagi berdasarkan bagaimana bunyi yang dihasilkan.

Bunyi hidup vokal menghasilkan bunyi yang keluar dari mulut yang terbuka sedangkan bunyi vokal nasal menghasilkan bunyi sengau yang berasal dari hidung dan mulut. Pernyataan tersebut di atas dapat dilihat dari gambar berikut ini.

(https://www.google.com/search?q=gambar+bunyi+vokal+nasal+bahasa+Prancis).

Dalam proses pembelajaran materi ini, ada beberapa cara untuk mempermudah pebelajar dalam mengingat bagaimana menentukan jenis-jenis bunyi vokal yang dihasilkan.

Salah satunya ialah dengan menggunakan tanda-tanda. Hal tersebut menurut Freland-Ricard (2002:44), yaitu afin d’aider { prononcer les voyelles, nous utiliserons trois signes qui permettent de visualiser la forme de la bouche lors de la prononciation.

↔ Ce signe indique que la bouche est étirée. ↕ Ce signe indique que la bouche est ouverte. ◊ Ce signe indique que la bouche est arrondie.

2. Metode Penelitian ini termasuk dalam

penelitian eksperimen, yaitu model true experimental design. Dalam model ini terdapat dua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dimana pengambilan sampel dilakukan secara random. Paradigma random yang dikemukakan Sugiyono (2006:112) sebagai berikut.

R O1 X O2 R O3 O4

Keterangan : R = Kelompok eksperimen dan

kontrol mahasiswa diambil secara random.

O1 & O3 = Kedua kelompok tersebut diobservasi dengan pretest untuk keterampilan mem-baca.

O2 = Keterampilan membaca mahasiswa di kelas eksperimen setelah meng-ikuti pembelajaran dengan teknik Le Jeu des Phonèmes.

O4 = Keterampilan membaca mahasiswa di kelas kontrol yang tidak diberi pelajaran dengan teknik permainan Le Jeu des phonèmes.

Page 6: LE JEU DES PHONÈMES DALAM PELAFALAN VOKAL DAN NASAL …

Kelasa Vol. 13 No. 1, Juni 2018: 33--42

38

X = treatment/perlakuan. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi treatment, yaitu pembelajaran meng-gunakan teknik permainan le jeu des phonèmes, sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok kontrol, pembelajaran tidak menggunakan permainan tersebut, tetapi meng-gunakan teknik konven-sional. Pengaruh pem-belajaran dengan teknik permainan le jeu des phonèmes adalah O2 – O4.

Populasi dalam penelitian ini

ialah mahasiswa semester 2 prodi bahasa Prancis FKIP Unila tahun akademi 2016/2017 berjumlah 32 orang. Lalu, mereka dibagi menjadi dua kelompok belajar. Sampel dalam penelitian ini, yaitu dua kelas, berupa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pengambilan dan penetapan sampel diambil secara acak dengan menggunakan teknik undian. Setelah undian dilakukan, kelas eksperimen sebanyak 16 mahasiswa dan 16 mahasiswa lagi masuk dalam kelas kontrol.

Dilihat dari segi usia, kedua sampel tersebut berada pada rentang usia yang hampir sama (sebaya), yaitu berkisar antara 18--19 tahun. Selain itu, mereka belum pernah belajar dengan teknik permainan le jeu des phonèmes sehingga kemampuan bahasa Prancis yang dimiliki relatif sama.

Teknik digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah teknik tes. Bentuk tes berupa tes lisan. Tes lisan tersebut dilakukan dengan melafalkan kata-kata bahasa Prancis dengan benar. Sebelum pengujian hipotesis, peneliti lakukan analisis untuk mengetahui sifat-sifat

data. Pengujian hipoteisi itu sebagai berikut.

1) Untuk mengetahui apakah

sampel diambil secara random, digunakan uji runtun.

2) Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pada uji normalitas ini digunakan uji Lilliefors.

3) Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang memiliki varians yang homogen, digunakan uji homogenitas varian. Pasangan hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.

Rumus statistik yang digunakan adalah

Kriteria pengujian : terima Ho jika

( )( ) ( )

Dalam hal lainnya Ho ditolak.

4) Untuk mengetahui perbandingan

prestasi bahasa Perancis mahasiswa yang diajar dengan teknik permainan le jeu des phonèmes dan model konven-sional, digunakan uji perbedaan dua rata-rata.

Pasangan hipotesis yang akan diuji

adalah :

Page 7: LE JEU DES PHONÈMES DALAM PELAFALAN VOKAL DAN NASAL …

Le Jeu Des Phonèmes … ( Diana Rosita)

39

Rumus statistik yang digunakan adalah

rumus t-tes sebagai berikut.

( )

( )

Kriteria pengujian : Tolak Ho jika t hitung > t(1 – α) (dk = n1 + n2 – 2) Dalam hal selain itu Ho diterima. Indikator yang digunakan untuk

menilai prestasi belajar keterampilan membaca mahasiswa yang masuk dalam kategori A1 atau kelas pemula diambil dari sistem penilaian CECRL (Cadre Européen Commun de Référence pour les Langues), yaitu asosiasi bidang pembelajaran dan cara penilaiannya bagi bahasa-bahasa yang ada di Eropa.

Berdasarkan hal tersebut, Veltcheff dan Hilton (2003:26-30) mengindikasikan cara mengukur kemampuan berbahasa Perancis bagi pebelajar tingkat A1, yaitu

Lire Je peux comprendre des noms familiers, des mots, ainsi que des phrases très simples, par exemple dans des annonces, des affiches ou des catalogues.

Tingkat A1 bagi mahasiswa

memiliki kemampuan untuk memahami teks tentang keluarga dan teks sederhana, seperti pengumuman, poster, dan katalog.

3. Hasil dan Pembahasan Dalam penelitian ini peneliti

telah lakukan pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan kata dan kalimat sebanyak tiga kali. Materi yang diajarkan kepada mahasiswa adalah materi bunyi vokal dan nasal bahasa Prancis yang mengutamakan pengucapan bunyi bahasa yang benar pada kata-kata yang terdapat pada gambar yang tersedia. Lalu, dilanjutkan menuliskan bunyi itu dengan penulisan kata dengan benar

Ketika mahasiswa mempelajari bunyi vokal dan nasal bahasa Prancis dengan pengajaran konvensional, didapat bahwa rata-rata mahasiswa hanya mampu menulis kata dari gambar-gambar yang dilihatnya, tetapi mereka masih kurang dalam pengucapan, terutama pada kata yang mengandung bunyi vokal dan nasal. Mahasiswa juga kesulitan dalam menuliskan kata dengan benar sesuai dengan aksen (accent) yang terdapat dalam bahasa Prancis.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat peningkatan yang cukup signifikan antara penguasaan vokal dan nasal dalam kata dan kalimat bahasa Perancis pada mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan le jeu des phonèmes.

Untuk mengetahui signifikansi perbedaan pretest dan posttest, penulis mengujinya dengan mencari nilai t tabel dan t hitung, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

)1(

2

NN

dX

Mdt

Keterangan : Md = mean dari perbedaan prates dan pascates.

Page 8: LE JEU DES PHONÈMES DALAM PELAFALAN VOKAL DAN NASAL …

Kelasa Vol. 13 No. 1, Juni 2018: 33--42

40

Xd = deviasi masing-masing subjek (d-md)

dX 2 = jumlah kuadrat deviasi

N = subjek pada sample Db = ditentukan dengan N-1 (Arikunto, 1998:263) Berdasarkan hasil analisis pretes dan posttes, di dapat: 1. Nilai rata-rata prates

25.316

52

n

XX

2. Nilai rata-rata pascates

75.1016

172

n

YY

3. Tes signifikansi ( t-tes)

43.416

71

N

dMd

)1(

2

NN

dX

Mdt

77.757.0

43.4t

Untuk menguji hipotesis peneliti melakukan uji hipotesis, yaitu hipotesis kerja ( Hk) dengan kriteria pengujian sebagai berikut. Hk diterima apabila t-hitung > t-tabel Hk ditolak apabila t-hitung < t-tabel

Dalam penelitian ini taraf signifikansi yang digunakan, yaitu taraf signifikansi 99.9% dengan d.b = (N-1) = 16-1 = 15 diperoleh t-tabel sebesar 3.73, ini berarti t-hitung lebih besar dari pada t-

tabel ( 7.77>3.73).

Tabel Analisis Hasil Uji Hipotesis

t-hitung

t-tabel

Keterangan

7.77 3.73 Hk diterima

Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan perbedaan antara kemampuan membaca mahasiswa semester 2 pada Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis Tahun Akademik 2016/2017 sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan teknik le Jeu des phonèmes.

4. Simpulan 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis bagi mahasiswa semester 2 tahun akademik 2016/2017 diperoleh data rata-rata nilai pretest 3.25 dan rata-rata nilai tes akhir 10.75 (dari total nilai 20), maka selisih antara nilai prates dan pascates adalah 7.5.

Dalam penelitian ini diperoleh t-hitung sebesar 7.777 dan taraf signifikansi yang digunakan dalam taraf signifikansi 99.9% dengan db = ( N-1) = 16-1 = 15 diperoleh t-tabel sebesar 3.73, ini berarti t-hitung lebih besar daripada t-

tabel ( 7.777 > 3.73) sehingga hipotesis yang penulis ajukan diterima.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa teknik Le Jeu des phonèmes yang digunakan untuk membantu mahasiswa dalam membaca sangat efektif. Mahasiswa mampu membedakan bunyi-bunyi vokal dan nasal dengan tepat, dan mampu melafalkannya dengan baik dan benar.

Akhirnya, melalui penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa teknik permainan Le Jeu des phonèmes untuk mahasiswa semester 2 Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis ternyata

Page 9: LE JEU DES PHONÈMES DALAM PELAFALAN VOKAL DAN NASAL …

Le Jeu Des Phonèmes … ( Diana Rosita)

41

meningkatkan motivasi, kreativitas, dan suasana partisipatif mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut diperkuat dengan adanya hasil tanya jawab yang telah dilakukan setelah mahasiswa mendapatkan teknik ini. Mereka menyukai pembelajaran yang mampu menarik perhatian sehingga mahasiswa dapat belajar dengan tepat. 4.2 Saran

Untuk meningkatkan kemam-puan membaca bahasa Prancis, maka peneliti ingin menyampaikan beberapa saran, yaitu

1. bagi mahasiswa, disarankan untuk mencari teknik-teknik belajar yang mampu mendorong untuk meningkat-kan keterampilan berbahasa. Selain itu, mahasiswa disarankan rajin membaca buku bahasa Perancis dan juga mencoba untuk belajar mandiri. 2. bagi pengajar bahasa Prancis, hendaknya dapat menyajikan cara belajar yang menarik dan bervariasi karena proses belajar mengajar yang menarik akan menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. 3. bagi peneliti, pengajaran membaca bahasa Prancis tidak hanya dapat dilakukan dengan menggunakan teknik permainan saja, tetapi masih banyak teknik lain yang dapat menarik minat peserta didik untuk meningkatkan keterampilan berbahasa mereka. Berdasarkan hal tersebut, bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan ide-ide kreatifnya dalam pengajaran bahasa Perancis.

Daftar Acuan Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur

Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Atarsemi, M. 1989. Rancangan Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa.

Bennet, Nevile. Wood, Liz dan Rogers, Sue.

2005. Teaching Through Play. Jakarta: Grasindo.

Cahyo, N. Agus. 2013.Panduan Aplikasi Teori-

Teori Belajar Mengajar. Jogjakarta: Diva Press.

Cavalli, Marisa. 2000. Lire. Paris: Hachette

Livre. Desmons,dkk. 2005. Enseigner le Fle. Paris :

Berlin Dictionnaire Hachette Encyclopédique en

Couleurs. 1997. Paris: Hachette Livre. Fraenkel, Jack R dan Norman E, Wallen. 1993.

How to Design and Evaluate Research in Education. New York: Mc. Graw-Hill Inc

. Freland-Ricard, M. 2002. [lafonetiksefasil]

Manuel D’auto-formation en Phonétique. Lima: Dupla Editorial.

Freland-Ricard ,M. 2002. La Phonétique en

Jouant.Lima: Dupla Editorial. Hardjono, Sartinah. 1988. Prinsip-prinsip

Pengajaran Bahasa. Jakarta: Depdikbud.

Morvan, Danièle. 2006. Dictionnaire Micro

Robert. Paris: Didier. Nababan, Sri Utari Subyakto. 1993.

Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Noor, Juliansyah. 2014. Metodologi Penelitian.

Jakarta: Kencana. Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Penilaian dalam

Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: PPFE Yogyakarta.

Page 10: LE JEU DES PHONÈMES DALAM PELAFALAN VOKAL DAN NASAL …

Kelasa Vol. 13 No. 1, Juni 2018: 33--42

42

Sadiman, Arief. Rahardjo, dkk. 2007. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali.

Silberman, Melvin L. 2004. Active Learning:

101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusa Media dengan Penerbit Nuansa.

Sudjana, N. 1996. Metode Statistika. Bandung:

Tarsito. Surakhmad, Winarno. 1990. Pengantar

Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. Veltcheff, Caroline et Hilton, Stanley. 2003.

L’évaluation en FLE. Paris: Hachette Livre.

Wardhany, Saraswati. 2002. Des Jeux pour

Apprendre. Jurnal Pengajaran Bahasa, Budaya, Sastra Prancis: Cadence, Edisi Desember. Bandung.

1. Website.https://www.google.com/sear

ch?q=gambar+bunyi+vokal+nasal+b

ahasa+Prancs