Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    1/21

    NON VOLATILE ANESTHETICS AGENT

    Penggunanaan anestesi umum tidak terbatas pada inhalasi saja. Banyak obat

    yang dikonsumsi secara oral, intramuskular dan intravena atau menghasilkan

    keadaan anestesi dalam rentang dosis yang diberikan. Induksi anestesi pada pasien

    dewasa biasanya melibatkan pemberian intravena, dan pengembangan krim

    EML !eutectic !easily melted" mi#ture o$ local anesthetic", LM% !plain lidocain

    cream &' dan ('" dan )' lidocaine gel secara signi$ikan telah meningkatkan

    induksi intravena pada anak*anak. bahkan pemeliharaan anestesi umum dapat

    dicapai dengan teknik anestesi intravena total. +armakologi klinis beberapa agen

    anestesi diantaranya barbiturat, ben-odia-epin, opioid, ketamin, etomidate,

    propo$ol, dan droperidol.

    A. Barbiturat

    Mekanisme kerja

    Barbiturat menurunkan sistem aktivasi retikular, suatu komplek jaringan

    neuron polisinaptik dan pusat pengatur yang berlokasi di batang otak yang

    mengendalikan beberapa $ungsi vital termasuk kesadaran. alam konsentrasi

    klinis, barbiturat lebih cenderung mempengaruhi $ungsi sinaps sara$ daripada

    akson. Mereka menekan transmisi neurotrransmitter eksitasi !misalnya asetilkolin"

    dan meningkatkan transmisi neurotransmitter inhibisi !misalnya *aminobutyric

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    2/21

    acid /0 B 1". Mekanisme spesi$ik termasuk mengganggu lepasnya transmitter

    !pre sinaps" dan secara selekti$ berinteraksi dengan reseptor !post sinaps".

    Farmakokinetik

    2. bsorbsi

    Barbiturat sering diberikan secara intravena untuk induksi anestesi umum

    pada orang dewasa, terkecuali thiophental dan methohe#ital yang

    penggunaannya per rectal untuk induksi pada anak*anak serta $enobarbital

    dan secobarbital melalui intramuskular untuk premedikasi pada semua

    umur.

    ). istribusi

    istribusi barbiturat yang larut lemak !thiophental, thiamylal, dan

    metohe#ytal" ditentukan dengan redistribusi, tidak dimetabolisme atau

    dieliminasi. 3ebagai contoh, walaupun thiopental adalah protein-bound

    !ikatan proteinnya" tinggi !45'", tetapi kelarutannya terhadap lemak yang

    baik dan bersi$at non*ion untuk suplay maksimum ke otak dalam 65 detik.

    7ika kompartemen utama terkontraksi !misalnya syok hipovolemik", jika

    serum albumin rendah !misal penyakit hati yang parah" atau jika $raksi non

    ion meningkat !misal asidosis", konsentrasi otak dan hati yang lebih tinggi

    akan menerima dosis yang diberikan. 8edistribusi berikutnya ke

    kompartemen peri$er secara spesi$ik, kelompok otot 9 konsentrasi plasma

    dan otak lebih rendah sampai 25' dari level puncak dalam )5*65 menit.

    +armakokinetik berhubungan dengan riwayat klinis pasien biasanya

    kehilangan kesadaran dalam 65 detik dan bangun dalam )5 menit.

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    3/21

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    4/21

    (. E$ek terhadap sistem organ

    =ardiovascular

    Pemberian dosis induksi intravena barbiturat menyebabkan penurunan

    tekanan darah dan peningkatan denyut jantung. epresi dari pusat

    vasomotor medulla memvasodilatasi vena*vena kapasitas peri$er, yang

    meningkatkan pembendungan peri$er dari darah dan menurunkan

    aliran kembali vena ke atrium kanan. :akikardi yang didapat

    berhubungan dengan e$ek vagolitik sentral. Cardiac output tergantung

    pada peningkatan denyut jantung dan peningkatan kontraktilitas

    miokardium yang terjadi untuk mengompensasi re$lek baroreseptor.

    Induksi simpatetik yang menyebabkan vasokontriksi dari tahanan

    pembuluh darah juga dapat meningkatkan tahanan peri$er vaskular.

    Bagaimanapun keadaannya, jika tidak ada respon baroreseptor yang

    adekuat !misal hipovolemia, gagal jantung kongesti$, atau blokade B

    adrenergic", cardiac output dan tekanan darah arteri dapat turun secara

    mendadak yang disebabkan tidak terkompensasinya pooling

    !bendungan" di peri$er dan depresi miokardium secara langsung.

    Pasien dengan kontrol hipertensi yang sangat buruk biasanya

    cenderung akan menyebabkan pelebaran tekanan pembuluh darah

    selama induksi. emikian pula, e$ek barbiturat terhadap

    kardiovaskular sangat menarik karena tergantung pada status volume,

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    5/21

    autonom dan penyakit kardiovaskuler yang ada sebelumnya. Injeksi

    yang perlahan dan pengurangan hidrasi preoperative yang adekuat

    dapat berbeda*beda e$eknya pada tiap pasien.

    8espiratory

    Barbiturat menekan pusat pengatur perna$asan sehingga terjadi

    hiperkapnia dan hipoksia. pnea biasanya terjadi setelah induksi

    dengan barbiturat. alam keadaan tidak sadar, volume tidal dan laju

    perna$asan menurun. Barbiturat tidak sepenuhnya menyebabkan

    depresi re$leks airway yang merugikan, dan bronkospasme pada

    pasien asma atau laringospasme pada pasien yang dianestesi ringan

    biasanya tidak diikuti dengan instrumentasi jalan napas.

    Laringospasme dan hiccup lebih sering terjadi setelah pemberian

    methohe#ital dibandingkan thiopental.

    ;tak

    Barbiturat menyebabkan konstriksi pembuluh darah otak,

    menyebabkan penurunan aliran darah serebral dan tekanan

    intracranial. Penurunan tekanan intracranial melampaui ambang

    rendah pada tekanan darah arteri, supaya Otak Perfusion Pressure

    !=PP" biasanya dinaikkan !=PP > tekanan arteri serebral dikurangi

    tekanan vena serebral yang lebih besar atau tekanan intracranial".

    Pengurangan aliran di dalam otak tidak akan mengganggu kesehatan,

    apabila penurunan pengaruh obat bius lebih besar konsumsi oksigen di

    dalam otak !sampai dengan (5' dari normal". Perubahan aktivitas di

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    6/21

    dalam otak dan kebutuhan oksigen ditunjukkan oleh perubahan dalam

    EE0, dimana proses perkembangan dari aktivitas cepat voltase rendah

    dengan aktivitas pelan dosis kecil sampai tinggi dan electrical silence

    !isolectric" dengan obat bius dosis sangat tinggi !65*&5 mg?kg

    thiopental". E$ek dari barbiturat ini dapat melindungi otak dari episode

    sementara ? transient episode focal ischemia !seperti cardiac arrest ".

    :ingkat penurunan aktivitas sistem sara$ pusat disebabkan oleh

    perubahan dari keadaan sedasi ringan menjadi tidak sadar, tergantung

    pada pemberian dosis. :idak seperti narkotik, barbiturat tidak secara

    selekti$ mengganggu persepsi nyeri. +aktanya, mereka menunjukkan

    pengaruh antianalgesik oleh penurunan ambang batas nyeri. osis

    rendah kadang*kadang menyebabkan suatu keadaan gembira dan

    orientasi hilang ? kacau yang mana dapat menjadi sedasi apabila

    pemberiannya objekti$. Barbiturat tidak menghasilkan relaksan otot

    dan beberapa menyebabkan kontraksi involunter otot skeletal

    !misalnya methohe#ital". 3ecara relati$ dosis kecil thiopental !(5*

    255mg intravena" secara cepat mengontrol serangan grand mall .

    :oleransi akut $isiologik tergantung pada pengaruh sedasi barbiturat

    secara cepat

    8enal

    Barbiturat menurunkan aliran darah ginjal dan laju $iltrasi glomerulus

    sebanding dengan turunnya tekanan darah.

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    7/21

    @epatik

    liran darah hepatik berkurang. Pemakaian barbiturat yang lama

    mempunyai e$ek yang berlawanan pada biotras$ormasi obat. Induksi

    oleh enzyme hepatic menaikkan laju metabolisme dari beberapa obat

    !misalnya digito#in", ketika dikombinasi en-yme =ytochrome P*&(5

    maupun biotrans$ormasi obat*obat yang lainnya !misal tricyclic

    antidepresan". Induksi oleh asam aminolevulinic syntetase

    menstimulasi pembentukan porphyrin !-at pada pembentukan heme",

    yang dapat menyebabkan acute intermittent phorphyria atau variegate

    porphyria pada individu yang rentan.

    Immunologic

    8eaksi ana$ilaktik dan alergi jarang ditemukan. 3ul$ur mengandung

    thiobarbiturat menimbulkan pelepasan mast cell histamine invitro ,

    sedangkan o#ybarbiturat tidak. Antuk alasan ini, beberapa dokter

    anestesi lebih memilih methohe#ital daripada thiopental atau

    thiamylal pada pasien asthmatic atau atopic .

    B. Benzo iaze!in

    Ben-odia-epin berinteraksi dengan reseptor spesi$ik pada sistem sara$ pusat,

    khususnya cortex serebri. 8eseptor Ben-odia-epin meningkatkan e$ek inhibisi

    beberapa neurotransmitter. 3ebagai contoh , reseptor Ben-odia-epin mem$asilitasi

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    8/21

    reseptor asam aminobutirat, yang meningkatkan konduksi membran ion =l. @al

    ini menyebabkan perubahan pada polarisasi membran itu sehingga menghambat

    $ungsi neuronal normal.

    Farmakokinetik

    2. bsorbsi

    Ben-odia-epin biasanya diberikan per oral, intramuscular dan intravena

    agar menyebabkan sedasi atau induksi anestesi umum. ia-epam dan

    lora-epam diabsorbsi baik di traktus gastrointestinal, dengan level

    plasma puncak dicapai dalam 2 dan ) jam berturut*turut. Mida-olam

    tidak disarankan untuk pemberian oral. Injeksi intramuscular dia-epam

    sangat nyeri dan tidak baik, tapi sebaliknya, mida-olam dan lora-epam

    diabsorbsi baik setelah injeksi intramuscular dengan level plasma

    puncak dicapai dalam 65*C5 menit berturut*turut. Induksi anestesi

    umum dengan mida-olam memerlukan pemberian intravena.

    ). istribusi

    ia-epam cepat larut dalam lemak dan mudah melewati sawar darah

    otak. Meskipun Mida-olam larut pada air pada p@ rendah, cincin

    Imida-ol mendekati p@ $isiologis, sehingga menyebabkan peningkatan

    kelarutan lemak. 6*25 menit" dan sama untuk

    barbiturat, ben-odia-epin bertanggung jawab untuk kesadaran.

    Meskipun mida-olam sering digunakan untuk induksi anestesi, namun

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    9/21

    tidak dari ben-odia-epine dapat menyamai kecepatan onset dan durasi

    pendek kerja thiopental. 3emua ke*6 ben-odia-epin adalah tinggi

    protein-bound *nya !C5*C4'".

    6. Biotrans$ormasi

    Ben-odia-epin bertumpu pada hati untuk biotras$ormasinya agar dapat

    melewati sawar air menjadi produk akhir glukoronid. +ase I dari

    metabolisme dia-epam adalah aktivasi $armakologik. Ekstraksi hepatik

    berjalan lambat dan volume distribusi yang luas dalam waktu paruh

    eliminasi yang panjang untuk dia-epam !65 jam". Dalaupun lora-epam

    juga mempunyai rasio ekstraksi hepar yang rendah, solubilitas lemak

    yang rendah membatasi volume distribusinya, mempunyai waktu paruh

    eliminasi yang pendek !2( jam". urasi klinis dari lora-epam sering

    memanjang yang disebabkan oleh tingginya a$initas reseptor.

    3ebaliknya, mida-olam mengambil bagian dari distribusi volume

    dia-epam, tapi waktu paruh eliminasinya !) jam" merupakan yang

    terpendek dalam golongannya karena tingginya rasio ekstraksi.

    &. Ekskresi

    Metabolit dari biotrans$ormasi ben-odia-epin diekskresikan dalam

    urine. 3irkulasi enterohepatik memproduksi puncak kedua dalam

    konsentrasi plasma dia-epam *2) jam setelah pemberian obat.

    (. E$ek :erhadap 3istem ;rgan

    a.

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    10/21

    Ben-odia-epin menyebabkan e$ek minimal depresi kardiovaskular

    pada dosis induksi. :ekanan darah arteri, cardiac output dan tahanan

    vaskuler peri$er biasanya menurun secara perlahan, sedangkan

    denyut jantung terkadang meningkat. Mida-olam cenderung

    menurunkan tekanan darah dan tahanan vaskuler peri$er

    dibandingkan dia-epam.

    b. 8espirasi

    Ben-odia-epin menekan respon ventilasi terhadap =; ) . Penekanan

    ini biasanya tidak berarti kecuali jika obat diberikan intravena atau

    dalam campuran dengan obat depresan pernapasan yang lain.

    Dalaupun apneu jarang terjadi setelah indulsi ben-odia-epin

    dibanding setelah induksi barbiturat, tetapi dosis kecil intravena

    dia-epam dan mida-olam telah terbukti dalam menghentikan

    respirasi. :ahap kurva respon dosis dan potensi yang tinggi dari

    mida-olam memaksa dilakukannya titrasi dengan hati*hati. Fentilasi

    harus dimonitor pada semua pasien yang menerima ben-odia-epin

    secara intravena, dan peralatan resusitasi harus tersedia segera.

    c. ;tak

    Ben-odia-epin menurunkan konsumsi ; ) serebral, aliran darah

    serebral dan tekanan intracranial tapi tidak menambah kerja

    barbiturat. Mereka sangat e$ekti$ dalam mencegah dan mengontrol

    serangan grand mal . osis oral sedati$ sering menyebabkan amnesia

    anterograd. lat relaksasi otot yang ringan pada obat*obat ini

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    11/21

    dimediasi pada tingkat spinal cord . bukan pada neuromuscular

    junction . ntian#ietas, amnesia dan e$ek sedati$ terlihat pada

    penambahan dosis kecil menjadi kesadaran stupor dan tidak sadar

    pada dosis kecil. ibandingkan dengan thiopental, induksi dengan

    ben-odia-epin dihubungkan dengan kehilangan kesadaran yang

    rendah dan pemulihan yang lama. Ben-odia-epin tidak punya e$ek

    analgesik langsung.

    C. O!ioi

    Farmakokinetik

    2. bsorpsi

    bsorpsi yang cepat dan sempurna pada injeksi intramuscular mor$in dan

    meperiden, dengan puncak level plasma biasanya dicapai setelah )5* 5

    menit. bsorpsi secara oral transmucosal $entanyl citrate adalah metode

    yang e$ekti$ dalam memproduksi analgesik dan sedasi.

    ). istribusi

    istribusi sebagian dari seluruh narkotik tergolong cepat !(*)5 menit".

    Bagaimanapun, solubilitas lemak yang rendah dari mor$in melewati alur

    sawar dari darah*otak dengan hasil bahwa onset dari aktivitas ini adalah

    perlahan dan durasinya lama. 3ebaliknya dengan solubilitas lemak yang

    tinggi pada $entanil dan su$entanil, yang onsetnya cepat dan durasinya

    pendek. Gang lebih menarik, al$entanil mempunyai onset yang paling cepat

    dan durasi yang paling pendek, walaupun lebih tidak soluble daripada

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    12/21

    $entanil. +raksi tertinggi dari al$entanil yang tidak terionisasi pada p@

    $isiologis dan volume distribusi yang sedikit meningkat jumlah dari yang

    dapat berikatan dengan otak. 8edistribusi membatasi aksi dari dosis kecil

    obat*obat tersebut, dimana dosis yang lebih besar harus tergantung pada

    biotrans$ormasi pada tingkat plasma adekuat yang lebih rendah. l$entanil

    mempunyai waktu paruh distribusi yang paling pendek.

    6. Biotrans$ormasi

    3emua opioid sangat tergantung pada biotrans$ormasi hati. 8asio ekstraksi

    yang tinggi menyebabkan pengeluarannya bergantung pada aliran darah

    hati. Folume distribusi yang sedikit dari al$entanil bertanggung jawab

    untuk (5' eliminasi yang waktu paruhnya pendek !2 2?) jam" dibandingkan

    dengan opioid lain.

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    13/21

    narkosis dan depresi pernapasan yang berlangsung beberapa hari.

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    14/21

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    15/21

    konstriksi bronkus terhadap stimulasi saluran napas seperti terjadi

    selama intubasi.

    c. ;tak

    E$ek opioid pada per$usi otak dan tekanan intrakranial tampak

    bervariasi. 3ecara umum, opioid mengurangi konsumsi oksigen otak,

    aliran darah otak, dan tekanan intrakranial, tetapi dalam tingkat yang

    jauh lebih rendah daripada barbiturat atau ben-odia-epin. E$ek ini

    menduga terdapat stabilnya gas karbon oleh ventilasi buatan. E$ek ini

    menyebabkan kondisi normokarbi oleh ventilasi buatan. Hamun, ada

    beberapa laporan kenaikan ringan dan biasanya bersi$at sementara

    pada kecepatan aliran darah arteri serebral dan tekanan intrakranial

    setelah pemberian bolus opioid pada pasien dengan tumor otak atau

    trauma kepala. ;leh karena opioid juga cenderung menghasilkan

    penurunan ringan tekanan arteri rata*rata, penurunan tekanan per$usi

    ke otak yang dihasilkan mungkin signi$ikan pada beberapa pasien

    dengan tekanan intrakranial yang abnormal.

    d. 0astrointestinal

    ;pioid menyebabkan perlambatan waktu pengosongan gaster dengan

    menurunkan peristaltic.

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    16/21

    8espon penekanan pada stimulasi bedah adalah menentukan waktu

    untuk sekresi hormone spesi$ik, termasuk katekolamin, hormone

    antidiuretik dan kortisol. ;pioid mengambat pelepasan hormone*

    hormon ini secara lengkap dibandingkan anestesi yang diberikan

    secara uap. Ini terutama benar terjadi pada opioid yang poten seperti

    $entanil, su$entanil dan al$entanil. Pasien dengan penyakit jantung

    iskemik memperoleh keuntungan dari pengurangan respon penekanan.

    ". #etamin

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    17/21

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    18/21

    menyebabkan stimulasi sistem sara$ simpatis. Perubahan ini

    menyertai kenaikkan tekanan arteri pulmonari dan kerja dari otot

    jantung. Antuk alasan ini, ketamin seharusnya dihindarkan dari

    pasien dengan penyakit arteri koroner, hipertensi tak terkontrol,

    gagal jantung dan aneurisma arteri. Pengaruh agen penurun aktivitas

    otot jantung secara langsung terhadap pemberian dosis besar pada

    ketamin tidak ditutup oleh hambatan simpatis !contohnya potongan

    melintang spinal cord " atau pembuangan dari tempat penyimpanan

    katekolamin !misalnya $ase kuat akhir syok". Meskipun demikian,

    pengaruh tidak langsung stimulatory ketamin sering berman$aat pada

    pasien dengan syok hipovolemik akut.

    ). 8espirasi

    Perjalanan ventilasi secara minimal dipengaruhi oleh dosis biasa

    induksi ketamin. Pemberian bolus cepat intravena atau sebelum

    pengobatan dengan opioid kadang*kadang menyebabkan apneu.

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    19/21

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    20/21

    Propo$ol merupakan suatu -at yang lebih bagus dari methohe#ital,

    thiopental atau etomidate.

    6. Biotrans$ormasi

    Pengeluaran propo$ol melalui aliran darah hati, secara tidak langsung

    melibatkan metabolisme ekstrahepatik.

  • 8/11/2019 Non Volatile Annesthetics Agent - XLIII D

    21/21

    Propo$ol menurunkan aliran darah otak dan tekanan intrakranial. Pada

    pasien dengan kenaikan tekanan intrakranial, propo$ol dapat

    menyebabkan reduksi kritis pada tekanan per$usi otak ! (5mm@g"

    karena penurunan tekanan arteri intraotak dapat melampaui penurunan

    tekanan intrakranial. Propo$ol tidak memiliki e$ek anti kejang. Induksi

    kadang*kadang disertai dengan $enomena eksitatori seperti kejang

    otot, pergerakan spontan, atau cegukan. Propo$ol juga dapat

    menurunkan tekanan intraokuler.