54
PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI DI BALAI PERHUTANAN SOSIAL DANKEMITRAAN LINGKUNGAN (BPSKL) WILAYAHSULAWESI DESA BILI-BILI KECAMATAN BONTO MARANNU KABUPATEN GOWA SUKNI FAHMA 105950058515 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020

PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN

MURBEI DI BALAI PERHUTANAN SOSIAL

DANKEMITRAAN LINGKUNGAN (BPSKL)

WILAYAHSULAWESI DESA BILI-BILI KECAMATAN

BONTO MARANNU KABUPATEN GOWA

SUKNI FAHMA

105950058515

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2020

Page 2: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN

MURBEI DI BALAI PERHUTANAN SOSIAL DAN

KEMITRAAN LINGKUNGAN (BPSKL) WILAYAH

SULAWESI DESA BILI-BILI KECAMATAN BONTO

MARANNU KABUPATEN GOWA

SUKNI FAHMA

105950058515

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1)

Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian.

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2020

Page 3: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Pemupukan Terhadap Pertumbuhan Murbei di Balai

Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah

Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan Bonto Marannu Kabupaten

Gowa

Nama :Sukni Fahma

Nim : 105950058515

Jurusan : Kehutanan

Makassar, September 2020

Telah diperiksa dan disetujui;

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Husnah Latifah, S. Hut, M. Si, IPM.Ir. Muhammad Daud, S. Hut., M.Si.,

IPMNIDN: 0909073602 NIDN: 0929118502

Mengetahui Ketua Program Studi,

Dr. Ir. Hikmah, S. Hut., M.Si., IPM.

NIDN:0011077101

Page 4: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

HALAMAN KOMISI PENGUJI

Judul : Pengaruh Pemupukan Terhadap Pertumbuhan Murbei di Balai

Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah

Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan Bonto Marannu Kabupaten

Gowa

Nama :Sukni Fahma

Nim : 105950058515

Jurusan : Kehutanan

Susunan Tim Penguji

Dr. Ir. Husnah Latifah, S.Hut.,M.Si.,IPM.

( Pembimbing I ) (..............................)

Ir. Muhammad Daud, S.Hut.,M.Si.,IPM.

( Pembimbiing II ) (..............................)

Dr. Ir. Irma Sribianti, S.Hut., MP., IPM

( Penguji I ) (..............................)

Muthmainnah, S.Hut., M.Hut

( Penguji II ) (..............................)

Page 5: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

ABSTRAK

Sukni Fahma, 105950058515. Pengaruh Pemupukan Terhadap Pertumbuhan

Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah

Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan Bonto Marannu Kabupaten Gowa. Dibawah

bimbingan Husnah Latifah dan M. Daud.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa jenis dosis

pupuk terhadap produksi tunas dan daun murbei dan peningkatan produksi tunas

dan daun murbei.Penelitian ini dilaksanakan di BPSKL Wilayah Sulawesi Desa

Bili-Bili Kecamatan Bonto Marannu Kabupaten Gowa. serta berlangsung selama

dua bulan dari bulan Desember 2019 sampai dengan Januari 2020. Analisis data

dalam penelitian dengan menggunakan Rancangan penelitian yang digunakan

adalah model RAL (Rancangan Acak Lengkap) menggunakan 4 perlakuan yaitu

perlakuan P0 (kontrol), P1(pupuk NPK), P2(pupuk ZA), P3 (pupuk organik), P4

(Pupuk Jepang) dan P5 (Kotoran Ayam.Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan dilakukan disimpulkan;Rata-rata Jumlah tunas murbei dengan perlakuan

jenis pupuk menunjukkan bahwa perlakuan pemberian Pupuk yang paling

berpengaruh terhadap peningkatan jumlah tunas dan paling banyak yaitu perlakuan

dengan pupuk NPK sedangkan rata-rata yang terendah jumlah tunas yaitu pada

murbei sebagai kontrol atau tanpa menggunakan pupuk.Rata-rata Jumlah daun

murbei dengan perlakuan jenis pupuk menunjukkan bahwa perlakuan pemberian

Pupuk yang paling berpengaruh terhadap peningkatan jumlah daun dan paling

banyak yaitu perlakuan dengan pupuk NPK sedangkan rata-rata yang terendah

jumlah daunnya yaitu pada murbei sebagai kontrol atau tanpa menggunakan pupuk.

Perlakuan pemberian pupuk yang paling berpengaruh pada murbei dengan jumlah

tunas dan daun yang paling banyak yaitu perlakuan dengan pemberian pupuk NPK.

Kata Kunci: Morus Alba, Pupuk, Tunas, Daun.

ABSTRAK

Page 6: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

Sukni Fahma, 105950058515. The influence of Fertilization On the Growth of

Mulberry in the Hall of Social Forestry and Environmental Partnership (BPSKL)

Region Sulawesi Village of Bili-Bili Kecamatan Bonto Marannu Gowa District.

Under the guidance of Husnah Latifah and M. David.

The study was conducted to determine the effect of administration of some

kind of dose of fertilizer on the production of shoots and leaves of the mulberry and

the increased production of shoots and leaves of mulberry.This study was

conducted in BPSKL Sulawesi Region the Village of Bili-Bili Kecamatan Bonto

Marannu Gowa District. as well as lasted for two months from October 2019 to

January 2020. Data analysis in research using the research Design used is the model

RAL (Complete Random Design) using 4 treatments namely treatment P0 (control),

P1(NPK fertilizer), P2(ZA), P3 (organic fertilizer), P4 (Manure of Japan) and P5

(Chicken Manure. Based on the results of the research done concluded;the Average

Number of shoots of mulberry with the treatment of this type of fertilizer suggests

that the Fertilizer treatment the most influence on the increase in the number of

shoots and the most many namely treatment with NPK fertilizer while the average

the lowest number of shoots i.e. on the mulberry as a control or without the use of

fertilizer.The average Number of leaves of the mulberry with a treatment type of

fertilizer suggests that the Fertilizer treatment the most influence on the increase in

the number of leaves and the most a lot of the treatment with NPK fertilizer while

the average the lowest number of leaves i.e. on the mulberry as a control or without

the use of fertilizer. Fertilizer treatment the most effect on the mulberry by the

number of shoots and leaves are most numerous, namely treatment with NPK

fertilizer.

Keywords: Morus Alba, Fertilizer, Shoots, Leaves.

@Hak Cipta Milik Unismuh Makassar, Tahun 2020

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Page 7: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis/skripsi ini tanpa

mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan

karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu

masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan yang wajar Unismuh Makassar.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya

tulis/skripsi dalam bentuk laporan apapun tanpa izin Unismuh Makassar.

Page 8: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan segala puji dan syukur kehadirat Allah subhanahu

wata’ala atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu

menyelesaikan hasil penelitian dengan judul “Pengaruh Pemupukan Terhadap

Pertumbuhan Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan

(BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan Bonto Marannu Kabupaten

Gowa”.

Tak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada junjungan kita baginda

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau yang menjadi surih tauladan bagi

kita semua. Penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan hasil ini masih banyak

perbaikan dan kekeliruan yang disebabkan keterbatasan penulis, sehingga penulis

sangat mengharapkan masukan dan kritikan yang bersifat membangun demi

kesempurnaan hasil penelitian ini. Pada kesempatan kali ini pula penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Kedua orang tua tercinta, Usman dan Anning dan saudaraku Surianti Indra,

S.Pd dan Ridayani, S.Pd yang tak henti – hentinya memanjatkan doa untuk

keberasilan dan keselamatan penulis dunia akhirat, kemudian dukungan moral

serta materi demi keberhasilan studi dari penulis.

2. Ayahanda Dr. H. Burhanuddin, S.Pi., M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibunda Dr. Ir. Hikmah, S.Hut., M.Si., IPM selaku Ketua Program Studi

Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 9: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

4. Ibunda Dr. Ir. Husnah Latifah, S.Hut., M.Si, IPM selaku pembimbing I dan

Ayahanda Ir. Muhammad Daud, S.Hut., M.Si., IPM selaku pembimbing II,

penulis mengucapkan banyak terimakasih atas segala motivasi dan

masukannya demi tersusunnya Skripsi ini dengan baik dan benar.

5. Ibunda Dr. Ir. Irma Sribianti, S.Hut., MP., IPM selaku penguji I dan Ibunda

Muthmainnah, S.Hut., M.Hutselaku penguji II yang telah memberikan

masukan dan arahan sehingga penulis berhasil menyusun skripsi ini dengan

benar.

6. Ibunda Dr. Ir. Husnah Latifah, S.Hut., M.Si, IPM selaku penasehat akademik

yang tak henti-hentinya memberikan motivasi dan masukan selama penulis

menempuh perkuliahan hingga menyelesaikan masa studinya.

7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar, yang telah memberikan ilmu selama mengikuti

kegiatan perkuliahan hingga menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Teman seperjuangan Muh.Ardam, Samsul Samrin, S.Hut, Mutmainnah, S.Hut,

Ekayanti Murni, S.Hut dan Rahmawati, S.Pd telah memberikan dorongan dan

motivasi yang besar.

Semoga doa dan motivasi yang diberikan oleh semua pihak dibalas oleh Allah

subhanahu wata’ala. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, September2020

Sukni Fahma

Page 10: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii

HALAMAN KOMISI PENGUJI ...................................................................... iii

ABSTRAK ........................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

DAFTAR TABEL................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2. Tujuan Penelitian .............................................................................. 2

1.3. Manfaat Penelitian ............................................................................ 2

1.4. Rumusan Masalah ............................................................................. 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Sejarah Perkembangan Persutraan Alam di Indonesia ........................ 4

2.2. Tanaman Murbei ............................................................................... 5

2.5. Kerangka Pikir ................................................................................... 9

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat ............................................................................. 10

3.2. Alat dan Bahan ................................................................................... 10

3.3. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 10

3.4. Langkah-Langkah Penelitian .............................................................. 10

3.5. Jenis Data ........................................................................................... 11

3.6. Analisis Data ...................................................................................... 11

Page 11: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

BAB IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Balai Persuteraan Alam ......................................14

4.2. Perkembangan Kegiatan Persuteraan Alam Di Dalam Dan Di Luar

Prov. Sulawesi Selatan .....................................................................18

4.3. Rencana Pengembangan Persuteraan Alam Di Prov. Sulawesi Selatan

..........................................................................................................24

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan ....................................................................................... 32

6.2. Saran ................................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Data Luas Tanaman Murbei Per Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan ... 18

2. Data Luas Tanaman Murbei Per Provinsi di Luar Provinsi Sulawesi Selatan18

3. Data Perkembangan Jumlah Petani di Provinsi Sulawesi Selatan ................. 19

4. Data Perkembangan Jumlah Petani di Luar Provinsi Sulawesi Selatan......... 20

5. Data Perkembangan jumlah penyerapan telur di Provinsi Sulawesi Selatan

5 tahun terakhir .............................................................................................. 21

6. Data Perkembangan jumlah penyerapan telur di luar Provinsi Sulawesi

Selatan 5 tahun terakhir.................................................................................. 22

7. Data Produksi Kokon dan Produksi Benang Sulawesi Selatan tahun 2005 –

2009 ................................................................................................................ 23

8. Data Produksi Kokon dan Produksi Benang di Provinsi luar Sulawesi

Selatan tahun 2005 – 2009 ............................................................................. 23

9. Target Sasaran Pengembangan Produk Sutera Hulu (Nasional ) ................... 24

10. Target Sasaran Pengembangan Produk Sutera Hilir ( Nasional ) .................. 25

11. Rata-rata Jumlah Tunas Murbei dengan Perlakuan Jenis Pupuk ................... 27

12. Analisis Sidik Ragam Jumlah Tunas Murbei Pada Umur Minggu Ke Lima . 28

13. Hasil Uji BNJ Rata-rata Jumlah Tunas Murbei Pada Umur Minggu Kelima 29

14. Rata-rata Jumlah Daun Murbei dengan Perlakuan Jenis Pupuk .................... 29

15. Analisis Ragam Rata-rata Jumlah daun Murbei Pada Umur Minggu Kelima31

16. Analisis Ragam Rata-rata Jumlah Daun Murbei Pada Umur Minggu Kelima31

Page 13: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

16. Kerangka Pikir ............................................................................................. 9

17. Stuktur Organsisasi Balai Persuteraan Alam ...............................................15

18. Grafik Rata-rata Jumlah Tunas Murbei dengan Perlakuan Pupuk yang

Berbeda ........................................................................................................28

19. Grafik Rata-rata Jumlah Daun Murbei Perlakuan Pupuk yang Berbeda .....30

Page 14: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hasil hutan dapat dikelompokkan menjadi hasil hutan kayu dan hasil hutan

bukan kayu (HHBK). Menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor

35/MENHUT-II/2007 Tentang HHBK, definisi HHBK adalah hasil hutan baik

nabati dan hayati beserta produk turunannya dan budidayanya kecuali kayu. Hasil

hutan bukan kayu merupakan potensi besar yang terpendam di hutan dan belum

digali untuk dikelola secara lestari sampai saat ini.

Persuteraan alam adalah bagian kegiatan usaha perhutanan rakyat,

merupakan salah satu usaha optimalisasi lahan dengan hasil non kayu, yang

pengelolaannya berorientasi pada peningkatan produktifitas memperhatikan asas

ekonomi, sosial dan ekologi. Kegiatan persuteraan alam ini merupakan kegiatan

agro industri, meliputi kegiatan penanaman murbei, pemeliharaan ulat sutera,

pemintalan benang, pertenunan dan pemasaran hasilnya. Kegiatan ini sudah lama

dikenal dan dibudidayakan oleh sebagian masyarakat Indonesia, termasuk

pertenunan benang sutera yang dilakukan secara tradisional.

Budidaya murbei dan sutera alam merupakan bagian kegiatan usaha

perhutanan rakyat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Tanaman murbei

(Morus. Spp) di lahan milik selain sebagai penghasil pakan bagi ulat sutera juga

sebagai sarana konservasi tanah. Dengan tersedianya daun murbei, masyarakat juga

bisa melakukan usaha budidaya ulat sutera untuk menghasilkan kokon sutera.

Selain memiliki manfaat ekologi dan ekonomi, kegiatan budidaya murbei

dan sutera alam memiliki manfaat sosial. Kegiatan budidaya ulat sutera merupakan

Page 15: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

2

kegiatan ekonomi padat tenaga kerja, di daerah-daerah pengembangan persuteraan

alam sehingga dapat menyerap tenaga kerja, khususnya tenaga kerja wanita.

Kegiatan budidaya murbei dan persuteraan alam di Indonesia sudah mulai

dikenal sejak abad ke-10 Masehi, kemudian di usahakan secara sungguh-sungguh

pada tahun 1950. Dalam ekspedisi Cham-Cina di abad X Masehi dilaporkan, telah

dijumpai bangsawan-bangsawan Nusantara Indonesia memakai pakaian yang

terbuat dari bahan sutera. Dalam laporan tersebut dijelaskan, bahwa pakaian yang

dipakai itu merupakan produk lokal. Proyek usaha persuteraan alam pertama

diselenggarakan di Yogyakarta, kemudian didaerah lain yakni Jawa Barat, Sulawesi

dan Sumatera Barat (Atmosodarjoet al 2000).

1.2. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh pemberian beberapa jenis dosis

pupukterhadapproduksi tunas dan daun murbei.

2. Mengetahui peningkatan produksi tunas dan daun murbei.

1.3. Manfaat Penelitian

1. Dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasitentang

beberapa jenis dan dosis pupuk yang tepat dan ekonomis untuk tanaman

murbei..

2. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang jenis

perlakuan pemupukan.

Page 16: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

3

1.4. Perumusan Masalah

1. Apa sajakah jenis-jenis pupuk yang digunakan pada produksi tunas dan

daun murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan

Wilayah Sulawesi, Desa Bili-Bili, kecamatan Bonto Marannu, Kabupaten

Gowa?

2. Bagaimanakah pengaruh pemupukan terhadap produksi tunas dan daun

murbei di balai perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan wilayah

Sulawesi, Desa Bili-Bili, kecamatan Bonto Marannu, Kabupaten Gowa?

Page 17: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Perkembangan Pesuteraan Alam di Indonesia

Persuteraan alam di Indonesia sudah mulai dikenal sejak abad ke-10 Masehi.

kemudian di usahakan secara sungguh-sungguh pada tahun 1950. Dalam ekspedisi

Cham-Cina di abad X Masehi dilaporkan, bahwa telah dijumpai bangsawan-

bangsawan Nusantara Indonesia memakai pakaian yang terbuat dari bahan sutera.

Dalam laporan tersebut di jelaskan , bahwa pakaian yang dipakai itu merupakan

produk lokal (Atmosodarjo et al 2000).

Sumber-sumber Jepang yang ditulis oleh Sira-Kawa de Sendai (Osyou),

yang diterjemahkan oleh Leon Rosny (1868), menyebutkan adanya terminologi

persuteraan alam dalam tiga bahasa Nusantara (Melayu, Jawa dan Bugis). Berikut

terminologi yang ditemukan dalam publikasi tersebut : sabek (= sutera), woena

sabek (= benang sutera), lipak sabek (= sarung sutera), antalasa (= kain satin),

padoedang (= taffetas) dan waloudouk (= beludru) (Atmosodarjo et al 2000).

Pada tahun 1918 orang Jepang berhasil juga mengembangkan sutera alam

di Garut (Jawa Barat), Curup (Bengkulu), Siantar (Sumatera Utara) dan di sekitar

Solo (Jawa Tengah). Semua daerah ini terletak pada ketinggian antara 1.000 sampai

dengan 5.000 kaki (Atmosodarjo et al. 2000).

Perkembangan persuteraan alam di Indonesia, dengan sungguh-sungguh

dimulai kurang lebih tahun 1950, berdasarkan pemikiran DR. Soedjarwo, mantan

mentri kehutanan, yang pada waktu itu menjabat Kepala Dinas Kehutanan

Yogyakarta, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar

Page 18: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

5

hutan, dengan memanfaatkan lahan kehutanan, yang kemudian dikenal dengan

”Multiple Use of Forest Lands” (Atmosodarjo et al 2000).

Pada tahun 1961 terbentuk organisasi yang bergerak dalam persuteraan di

Indonesia tepatnya di Jawa Barat, yang pertama diberi nama Industri Sutera Rakyat

Indonesia, disingkat ”ISRI”. Ditahun 1970 Pemerintah membangun Proyek

Persuteraan Alam, di Sulawesi Selatan. Proyek reeling dan pertenunan, serta

penyempurnaannya telah dibuka oleh Presiden Soekarno dan diresmikan sebagai

pabrik sutera alam yang pertama di Indonesia, dengan nama ”RATNA”. Sayang

pabrik tersebut tidak dapat memenuhi tugasnya sebagai pabrik sutera alam, karena

mengalami kekurangan bahan baku kokon, sehingga produksinya diubah dengan

menggunakan serat filamen sintesis sampai sekarang (Atmosoeadarjo et al. 2000).

2.2. Murbei (Morus Alba)

2.2.1. Tinjauan Umum Murbei (Morus Alba L.)

Murbei merupakan tumbuhan yang berasal dari cina dan tumbuh baik , pada

ketinggian lebih dari 100 m dari permukaan laut, dan memerlukan cukup sinar

matahari. Tumbuhan ini telah banyak dibudidayakan dan menyukai daerah-daerah

yang cukup basah seperti lereng gunung, tetapi pada tanah yang berdrainase baik

(Dalimartha, 2002). Tumbuhan murbei kadang ditemukan tumbuh liar. Tinggi

pohon tumbuhan ini maksimal 9 m, percabangan banyak, cabang muda berambut

halus, daun tunggal, letak berseling, dan bertangkai yang panjangnya 1 - 4 cm. Helai

daun tumbuhan murbei bulat telur sampai berbentuk jantung, ujung meruncing,

pangkal tumpul, tepi bergigi, pertulangan menyirip agak menonjol, permukaan atas

dan bawah kasar, panjang 2,5 - 20 cm, lebar 1,5 - 12 cm, dan berwarnanya hijau.

Page 19: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

6

Bunga tanaman murbei majemuk bentuk tandan, keluar dari ketiak daun, mahkota

berbentuk taju, warnanya putih. Dalam satu pohon tanaman murbei terdapat bunga

jantan, bunga betina dan bunga sempurna yang terpisah. Murbei berbunga

sepanjang tahun. Buahnya banyak berupa buah buni, berair dan rasanya enak, buah

muda berwarna hijau, setelah masak jadi hitam (Dalimartha, 2002).

Menurut Dalimartha (2000) bahwasanya tumbuhan murbei (Morus alba L.)

dapat tumbuh hingga 9 meter, percabangannya banyak, cabang 10 muda, berambut

halus, daun tunggal, letak berselang dan bertangkai dengan panjang 1-4 cm. Helai

daun berbentuk bulat telur sampai berbentuk jantung, ujung runcing, pangkal

tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, agak menonjol, permukaan atas dan

bawah kasar, panjang 2,0-2,5 cm serta berwarna hijau. Bunga majemuk berbentuk

tandan, keluar dari ketiak daun, mahkota berbentuk tajuk dan berwarna putih.

Dalam satu pohon terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yang

terpisah, selain itu tanaman murbei dapat berbunga sepanjang tahun.Machii et al.

(2002) Dalam Hading (2014)

2.2.1 Botani Morus Alba

Berdasarkan morfologi bunga marga Morus dipilah pilah menjadi 24 jenis

yang kemudian ditambah lagi dengan lima jenis lagi. Murbei pada dasarnya bunga

kelamin tunggal, meskipun kadang-kadang juga berkelamin rangkap

(Atmosoedarjo et al. 2000).

Sistematika Tanaman murbei sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta

Page 20: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

7

Sub divisi : Angiosperm

Bangsa : Uricales

Suku : Moraceae

Marga: Morus

Jenis: Morus Alba L

Varietas: Kanva-2

(Morus alba varietasAndadari L 2007).

Morus Alba varietas Kanva-2, Morus Alba varietas Kanva-2 ini dibawa

oleh Sanusi Kusumaputera dari India dan mulai dikenal di Indonesia sejak tahun

1983. varietas Kanva-2 ini mulai ditanam di Kebun Percobaan Disiplin Persutraan

Alam sekitar tahun 1988 (Noroati 1996 dalam Martadinata 1999). Ciri-ciri umum

varietas ini adalah bentuk daun membulat, susunan tulang daun menyirip, tepi daun

bergerigi dan pangkal helaian daun berlekuk. Ukuran helaian daun cukup besar

dengan rata-rata panjang 10-25cm dan lebar 10-20cm dan berwarna hijau tua

dengan batang berwarna hijau kecoklatan, daun yang cukup lebar dengan ruas yang

sangat pendek. Menyebabkan varietas ini produksi daunnya tinggi akan tetapi di

Indonesia jumlah bibit ini masih terbatas dan masih belum banyak dibudidayakan (

Gitosuwejo 1995 dalam Martadinata 1999).

Daun Morus alba berkhasiat sebagai peluruh air seni, obat demam, obat

malaria dan obat tekanan darah tinggi. Untuk peluruh air seni dipakai ± 30 gram

daun segar Morus alba, direbus dengan 2 gelas air selama15 menit, setelah dingin,

diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan

sore. Kandungan Daun dan kulit batang Morus Alba mengandung

Page 21: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

8

tlavonoida,polifenol dan alkaloida. Di samping itu daun dan buahnya juga

mengandungsaponin(Andadari L 2005).

Page 22: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

9

2.3.Kerangka Pikir

Gambar 1. Kerangka Pikir

Hutan

HHBK

Murbei

Pengaruh Pemupukan Terhadap Pertumbuhan

Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan

Kemitraan Lingkungan Wilayah Sulawesi Desa

Bili-Bili Kecamatan Bonto Marannu Kabupaten

Gowa

Pertumbuhan Tunas dan

Daun Murbei

Pupuk ZA Pupuk

Kandang

Pupuk NPK

Pupuk Urea

Kontrol Pupuk

Jepang

Page 23: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

10

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2019sampai denganJanuari

2020 yang bertempat di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan

(BPSKL) Bili-Bili.

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Alat tulis menulis

2. Laptop

3. Kamera

4. Pita meter

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Tanaman murbei

2. Pupuk NPK, Urea, ZA, Jepang dan Pupuk kandang (kotoran ayam) dan

tanah sebagai kontrol

3.3. Metode Pengumpulan Data

Populasi penelitian ini adalah pengaruh pemupukan terhadap pertumbuhan

daun murbei. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 1 jenis murbei.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Page 24: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

11

1. Observasi

Observasi adalah salah satu metode pengumpulan data dengan mengamati

secara langsung di lokasi penelitian atau di lapangan.

2. Pengukuran

Proses pengukuran tanaman murbei ini dilakukan untuk mengetahui

pertumbuhan murbei melalui perhitungan dan pengukuran jumlah mata

tunas, diameter tunas, tinggi tunas dan jumlah daun masing-masing tunas.

3.5. Jenis Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui observasi langsung dan

pengukuran dilapangan.

2. Data Sekunder

Data sekunder berupa data yang diperoleh dari laporan-laporan kantor desa

dan kecamatan, serta instansi-instansi terkait dinas kehutanan dan pusat

statistik untuk memperoleh informasi.

3.6.Variabel Yang Diamati

Pengamatan dan pengukuran pada penelitian ini dilakukan setiap 1 minggu

selama 5 minggu. Parameter yang diukur adalah : jumlah mata tunas, dan jumlah

daun masing-masing tunas. Jumlah daun, dihitung jika daun tersebut telah terbuka

secara sempurna.

3.7.Analisis Data

Page 25: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

12

Rancangan penelitian yang digunakan adalah model RAL (Rancangan Acak

Lengkap) menggunakan 4 perlakuan yaitu perlakuan P0 (kontrol), P1(pupuk NPK),

P2(pupuk ZA), P3 (pupuk organik), P4 (Pupuk Jepang) dan P5 (Kotoran Ayam).

dengan setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Model matematis untuk

rancangan RAL menurut (Gaspertz 1991) adalah sebagai berikut:

Yij = + I +εij

Dimana :

YIJ : Nilai pengamatan yang memperoleh perlakuan ke-i

: Rata-rata umum hasil pengamatan

I : Pengaruh perlakuan ke-i

εij : Galat percobaan dari perlakuan ke-i pada pengamatan ke-j

Data yang diperoleh k dianalisis dengan menggunakan analisis ragam

dengan rancangan dasar (RAL) Rancangan Acak Lengkap. Apabila ada perlakuan

yang berpengaruh nyata terhadap jumlah mata tunas dan jumlah daun masing-

masing tunas, maka akan dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Uji Beda Nyata

Jujur (BNJ). Dengan rumus sebagai berikut :

w = qa (p,fe) Sỹ

Dimana :

W = Nilai Uji Tukey (BNJ)

qa = Nilai Tabel Tukey

p = Jumlah Perlakuan

fe = Derajat Bebas Galat

Sỹ = Galat Baku Nilai Tengah = (S²/r)1/2

Page 26: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

13

S² = Kuadrat Tengah Galat (varians)

R = Jumlah Ulangan

Page 27: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

14

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1.Gambaran Umum Balai Persuteraan Alam

4.1.1 Kedudukan

Balai Persuteraan Alam merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Direktorat Jenderal RLPS Departemen Kehutanan yang melaksanakan

kegiatan pembinaan persuteraan alam yang ditetapkan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 664/Kpts-II/2002 tanggal 7 Maret 2002

dengan wilayah kerja meliputi Sulawesi dan sekitarnya.

4.1.2 Tugas Pokok Dan Fungsi

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 664/Kpts-

II/2002, Balai Persuteraan Alam mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan rencana pengembangan persuteraan alam, pemeliharaan bibit

induk ulat sutera, pengujian mutu, sertifikasi dan akreditasi lembaga sertifikasi

telur ulat sutera, serta pengelolaan sistem informasi persuteraan alam.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Persuteraan alam

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana pengembangan persuteraan alam

b. Pemeliharaan bibit induk ulat sutera

c. Pengujian mutu dan penerapan teknologi persuteraan alam

d. Pemantauan produksi, peredaran dan distribusi bibit telur ulat sutera

e. Pelaksanaan sertifikasi dan akreditasi lembaga sertifikasi ulat sutera

f. Pengelolaan sistem informasi persuteraan alam

Page 28: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

15

g. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai

4.1.3 Organisasi

a.Struktur Organisasi

Gambar 2. Stuktur Organsisasi Balai Persuteraan Alam

b.Sumber Daya Manusia

Bendahara Pengeluaran

Staf Sekretariatan :

1. Urusan Pencatat Pembukuan dan

Pembukuan Dokumen

Pengeluaran/Penerimaan

2. Urusan Pembuatan Daftar Gaji dan

Pemegang Kas Gaji Pegawai ? PPABP

3. Urusan Administrasi Keuangan

4. Urusan Penelaah dan Pemverifikasi

Dokumen Keuangan

5. Urusan Pembuatan Dokumen

Pengeluaran/Penerimaan

6. Koordinator SAPP

7. Operator/petugas SAPP

Kepala Sub Bagian TU

selaku

Pejabat Penerbit SPM

Penanggung jawab

Kegiatan TU

KASIE Pengujian

Persuteraan Alam

Selaku

Penanggung jawab

Kegiatan Pengujian PA

Pelaksana Teknis

Kegiatan

Staf Penerbit SPM :

1. Urusan Perekaman Data

dan Laporan SPM

2. Urusan Administrasi SPM

KASIE Peredaran

Persuteraan Alam

Selaku

Penanggung jawab

Kegiatan Peredaran PA

Kepala Balai Selaku Kasa Pengguna

Anggaran

KEPALA BALAI SELAKU KASA PENGGUNA ANGGARAN

KEPALA BALAI SELAKU

KUASA PENGGUNA ANGGARAN

KASIE Infromasi

Persuteraan Alam

Selaku

Penanggung jawab

Kegiatan Informasi PA

Pejabat Penerbit Spm

Pejabat Penguji Keuangan

FUNGSIONAL

PEH

Pelaksana Teknis

Kegiatan

Pelaksana Teknis

Kegiatan

Pelaksana Teknis

Kegiatan

Page 29: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

16

Dalam pelaksanaan tugasnya, Balai Persuteraan Alam hingga bulan

Mei 2009 mempunyai dengan pegawai sebanyak 105 orang yang terdiri dari

Pegawai Negeri Sipil sebanyak 100 orang dan tenaga honorer sebanyak 5

orang.

c. Sarana Prasarana

1) Bangunan kantor di Bili-Bili, Malino dan Pakatto (Kab. Gowa), Tajuncu

(Kab. Soppeng), Sabbangparu (Kab. Wajo), Datae (Kab. Sidrap) dan Sudu

(Kab. Enrekang)

2) Sarana pemeliharaan ulat sutera di Bili-Bili dan Malino (Kab. Gowa)

3) Kebun murbei untuk produksi daun dan penyediaan stek, di Bili-Bili,

Malino dan Pakatto (Kab. Gowa), Panjojo (Kab. Takalar), Tajuncu (Kab.

Soppeng), Sabbangparu (Kab. Wajo), Datae (Kab. Sidrap) dan Tamangalle

(Kab. Polman). Luas total kebun Murbei 48 Ha

4) Fasilitas refrigerator untuk penyimpanan telur ulat sutera dan kupu-kupu

5) Laboratorium hama penyakit, tanah dan pengawasan penyakit Pebrine

6) Fasilitas pengujian mutu kokon dan benang sutera

d. Wilayah Kerja

Balai Persuteraan Alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor :664/Kpts-II/2002 tanggal 7 Maret 2002 wilayah kerjanya

meliputi Sulawesi dan sekitarnya.

Beberapa wilayah yang telah dilaksanakan pengembangan persuteraan

alam yaitu: Propinsi Sumatera Utara; Propinsi Sumatera Selatan; Propinsi

Sumatera BaraT; Propinsi Lampung; Propinsi Jawa Barat (Kab. Garut, Kab.

Page 30: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

17

Sukabumi, Kab. Majalengka, Kab. Tasikmalaya, Kab. Bandung, Kab.

Bogor,Kab. Cianjur); Propinsi Jawa Tengah (Kab. Pati, Kab. Pemalang, Kab.

Wonosobo, Kab. Pekalongan); Propinsi DI Yogyakarta; Propinsi Bali (Kab.

Tabanan, Kab. Bangli, Kota Denpasar, Kab. Karangasem); Propinsi NTB

(Kab. Lombok Barat); Propinsi NTT; Propinsi Kalimantan Timur ; Propinsi

Sulawesi Selatan; Propinsi Sulawesi Barat; Propinsi Sulawesi Utara; Propinsi

Sulawesi Tengah; Propinsi Sulawesi Tenggara dan Propinsi Papua

4.2Perkembangan Kegiatan Persuteraan Alam Di Dalam Dan Di Luar Prov.

Sulawesi Selatan

4.2.1 Tanaman Murbei

Secara kumulatif luas tanaman murbei di Prop. Sulawesi Selatan

sampai dengan Bulan Desember 2009 mencapai 2.386,80 Ha yang tersebar

pada 13 kabupaten. Sementara itu jumlah tanaman di luar Prop. Sulawesi

SelatanMencapai 1.397,3 Ha yang tersebar di 13 propinsi pengembangan.

Jenis tanaman murbei yang ditanam antara lain Morus nigra, Morus cathayana,

Morus alba, Morus multicaulis, Kanva, BNK 3 dan S.54. Sistem penanaman

masih dilakukan secara tradisional baik sebagai tanaman pekarangan, tumpang

sari maupun tanaman murni dan belum seluruhnya dikelola dengan pola

intensif.

Tabel 1. Data Luas Tanaman Murbei Per Kabupaten di Provinsi Sulawesi

Selatan

No Kabupaten Luas Tanaman Murbei (Ha)

2005 2006 2007 2008 2009

Page 31: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

18

1 Soppeng 405,00 426,00 520 610,75 610,75

2 Wajo 209,00 209,00 239,5 312,50 312,50

3 Sidrap 35,00 35,00 18,5 21,25 21,25

4 Barru 23,00 23,00 4,95 5,75 5,75

5 Bone 5,00 5,00

6 Enrekang 576,00 576,00 617,5 937,25 937,25

7 Tator 69,00 69,00 124,15 215,55 215,55

8 Polman 53,00 53,00 52 52 52

9 Luwu 0,00 0,00 2 27 27

10 Gowa 27,00 27,00 35,8 46,75 46,75

11 Sinjai 46,00 46,00 145 152 152

12 Bulukumba 0,00 0,00 4 4 4

13 Maros 13,00 13,00 2 2 2

JUMLAH 1.461,00 1.482,00 1.765,4 2.386,80 2.386,80

Tabel 2. Data Luas Tanaman Murbei Per Propinsi di Luar Provinsi Sulawesi Selatan

No Propinsi Luas Tanaman Murbei (Ha)

2005 2006 2007 2008 2009

1 Sulawesi Barat 52

2 Sulawesi Tenggara 4,75

3 Sulawesi Utara 246

4 Sulawesi Tengah 44,5

5 Jawa Barat 121 145 245 320,1 608,1

6 Jawa Tengah 273

7 DI Yogyakarta 19

8 NTT 95,5

9 Bali 10,4 10,4 32,45

10 NTB 8 8 8 12

11 Sumatera Barat 12 Sumatera Utara 10

13 Jawa Timur

Jumlah 121 153 255 320,1 1.397,3

4.2.2 Petani Budidaya Ulat Sutera

Penyakit Jumlah petani yang terlibat dalam budidaya ulat sutera di

Provinsi Sulawesi Selatan hingga bulan Desember 2009 sebanyak 3,558 KK

Page 32: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

19

yang tersebar di 13 kabupaten. Sementara di luar Prop. Sulawesi Selatan,

jumlah petani mencapai 2.165 KK yang tersebar di 12 propinsi pengembangan.

Sistem pemeliharaan ulat sutera pada umumnya masih tradisional, kecuali pada

lokasi yang mendapat bantuan pemerintah. Pemeliharaan dilakukan secara

tradisional yaitu dengan memanfaatkan kolong rumah untuk ulat kecil, bahkan

tidak jarang dijumpai sistem pemeliharaan ulat kecil dan ulat besar berdekatan,

sehingga peluang terjadinya kontaminasi cukup besar.

Tabel 3. Data Perkembangan Jumlah Petani di Provinsi Sulawesi Selatan

No Kabupaten Jumlah Petani (KK)

2005 2006 2007 2008 2009

1 Soppeng 625 625 758 758 758

2 Wajo 373 373 442 696 696

3 Sidrap 51 76 26 10 10

4 Barru 42 42 17 21 21

5 Bone 14 14 0

6 Enrekang 1.372 1.372 1.441 1.543 1.543

7 Tator 192 192 265 356 356

8 Polman 119 119 95

9 Luwu 0 0 2 32 32

10 Gowa 35 35 71 93 93

11 Sinjai 62 62 165 166 166

12 Bulukumba 0 0 25 25 25

13 Maros 26 26 2

JUMLAH 2.911 2.936 3.309 3.795 3.556

Tabel 4. Data Perkembangan Jumlah Petani di Luar Provinsi Sulawesi Selatan

No Propinsi Jumlah Petani (KK)

2005 2006 2007 2008 2009

1 Sulawesi Barat 119 119 95 120 120

2

Sulawesi

Tenggara 12 10

3 Sulawesi Utara 22 22 22 22

Page 33: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

20

4

Sulawesi

Tengah 25 25

5 Jawa Barat 439 439 945 945

6 Jawa Tengah 390 390 588 588

7 DI Yogyakarta 60 60 134 134

8 NTT 129 129 170 170

9 Bali 0 77 98

10 NTB 0 0 15 15

11 Sumatera Barat 31

12 Sumatera Utara 22

Jumlah 119 1.159 1.135 2.108 2.165

4.2.3 Penyerapan Telur

Dalam mendukung budidaya ulat sutera petani di propinsi Sulawesi

Selatan pada umumnya telur ulat sutera disuplai dari KPSA Perum Perhutani

Soppeng, namun ada juga yang memesan ke PSA Candiroto. Sementara untuk

kebutuhan telur bagi petanidi luar Prop. Sulawesi Selatan sebagian besar

diambil dari PSA Candiroto. Dalam rangka mencegah serangan hama dan

penyakit, maka terhadap telur sebelum disalurkan ke masyarakat terlebih

dahulu dilakukan test Pebrine oleh Balai Persuteraan Alam.

Berdasarkan kapasitasnya, kedua produsen telur F1 belum dapat

mencapainya karena permintaan yang masih terbatas. Sebagai contoh, KPSA

Perum Perhutani Soppeng mampu menyiapkan telur sebanyak 60.000 boks per

tahun, namun kapasitas ini belum pernah dicapai karena terbatasnya

permintaan petani. Hingga bulan Desember 2009 penyerapan telur ke petani

kurang lebih 4.075 boks di 11 kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan.

Tabel 5.Data Perkembangan jumlah penyerapan telur di Provinsi Sulawesi

Selatan 5 tahun terakhir

No Kabupaten Penyerapan Telur (Box)

2005 2006 2007 2008 2009

1 Soppeng 3.146 2.244 2.011,75 2.190 698

Page 34: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

21

2 Wajo 2.446 2.044,75 1.196,25 1.321 502,25

3 Sidrap 77 34 19,5 1 8

4 Barru 48,5 13 12 2 3,5

5 Bone 5,5 0

6 Enrekang 8.098 6.741 9.125 4.546 2.641

7 Tator 481 254 378 217,5 148,5

8 Polman 72,5 82,50

9 Luwu 13 19 2

10 Gowa 86 70 1 2 0,75

11 Sinjai 19 18 20 20 9

12 Bulukumba 0 2

13 Maros 36,5 6 2

JUMLAH 14.442,5 11.424,75 12.849 8.401 4.075

Sementara data penyerapan telur untuk beberapa daerah/propinsi lain di luar

Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat pada Tabel 5. Selama tahun 2009 hingga

bulan Desember 2009 penyerapan telur kurang lebih 2.260 boks untuk 12 propinsi

pengembangan di luar Provinsi Sulawesi Selatan.

Tabel 6. Data Perkembangan jumlah penyerapan telur di luar Provinsi Sulawesi

Selatan 5 tahun terakhir

No Propinsi Jumlah Petani (KK)

2005 2006 2007 2008 2009

1 Sulawesi Barat 51,5 85,5 72,5 82,5 28,5

2 Sulawesi Tenggara 10 3 Sulawesi Utara 82 290 357

Page 35: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

22

4 Sulawesi Tengah 16 4

5 Jawa Barat 412 833 431 818

6 Jawa Tengah 1.142 2.055 330 1.021

7 DI Yogyakarta 74 74 95 1

8 NTT 6 14 10 9 Bali 3 6 11,5

10 NTB 18 18 11 Sumatera Barat 13

12 Sumatera Utara 3

13 Jawa Timur 3

Jumlah 51,5 1.801,5 3.079,5 1.282,5 2.260

Selain bibit/telur ulat yang disiapkan oleh Perum Perhutani, saat ini ada pula

bibit yang disalurkan dari China yang belum mendapatkan legalitas dari

Pemerintah, sehingga untuk bibit ini tidak dilakukan uji sertifikasi oleh Balai

Persuteraan Alam.

4.2.4 Produksi Kokon Dan Benang Sutera

a. Produksi Kokon

1) Tingkat produksi kokon hasil pemeliharaan petani sutera dengan telur

F1 produksi Perum Perhutani masih sangat beragam, berkisar 25 – 33 kg

per boks.

2) Produksi kokon sampai bulan Desember 2009 di Provinsi Sulawesi

Selatan sebanyak 99.318,53 kg. Sementara di provinsi pengembangan

yang lain kurang lebih 67.800 boks.

b. Produksi Benang Sutera

Benang sutera (raw silk) yang dihasilkan terdiri dari hasil pintalan

rakyat/tradisional dan pintalan mesin/pabrik.

Page 36: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

23

1) Kualitas benang sutera yang dihasilkan, khususnya pintalan rakyat,

masih relatif rendah dan harganya lebih rendah dibandingkan hasil

pintalan mesin.

2) Di Sulawesi Selatan belum tersedia pabrik pemintalan benang sutera

modern yang dapat menghasilkan benang sutera berkualitas tinggi.

3) Produksi benang sutera di Sulawesi Selatan sampai bulan Desember

2009 sebanyak 15.797,69 kg. Sementara di propinsi pengembangan

yang lain kurang lebih 8.271,94 kg.

Tabel 7. Data Produksi Kokon dan Produksi Benang Sulawesi Selatan tahun

2005 – 2009

No. Tahun ProduksiKokon(kg) Produksi Benang(kg)

1. 2005 418.276 58.949

2. 2006 305.657 43.507

3. 2007 372.063,37 54.923

4. 2008 241.007,54 31.969,99

5. 2009 99.318,53 15.797,69

Tabel 8. Data Produksi Kokon dan Produksi Benang di Provinsi luar Sulawesi

Selatan tahun 2005 – 2009

No. Tahun Produksi Kokon(kg) Produksi Benang(kg)

1. 2005 1.505 200

2. 2006 34.970,3 3.408,68

3. 2007 87.375 10.660,2

4. 2008 34.647,56 4.076,26

5. 2009 67.800 8.271,94

c. Perkembangan Harga

Page 37: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

24

1) Harga telur ulat sutera F1 produksi KPSA Perum Perhutani Soppeng

saat ini adalah Rp. 80.000,- per boks (belum termasuk PPn 10 %),

sementara produksi PSA CandirotoRp. 40.000 dengan jumlah telur +

25.000 butir per boks.

2) Harga kokon masih berfluktuasi, saat ini berkisar Rp 20.000,- s/d Rp

27.000,- per kilogram.

3) Harga benang sutera saat ini berkisar antara Rp 225.000,- s/d Rp

250.000,- per kilogram.

4.3Rencana Pengembangan Persuteraan Alam Di Provinsi Sulawesi Selatan

Pada tahun 2008, Balai Persuteraan Alam telah menyusun Rencana

Pengembangan Persuteraan Alam di Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam Rencana

Pengembangan ini tercantum antara lain target sasaran pengembangan persuteraan

alam baik di sektor hulu maupun hilir pada tahun 2010. Target pengembangan

produk sutera hulu dan hilir dalam skala nasional ditampilkan pada Tabel berikut.

Tabel 9. Target Sasaran Pengembangan Produk Sutera Hulu (Nasional )

No Uraian Tahun 2005 Tahun 2010

1 Petani (KK) 6.342 13.235

2 Tanaman Murbei (Ha) 4.695 12.250

3 Produksi Kokon (Ton) 491 5.000

4 Penyerapan Tenaga Kerja

(orang) 18.780 49.000

Tabel 10. Target Sasaran Pengembangan Produk Sutera Hilir ( Nasional )

Page 38: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

25

No Uraian Tahun 2005 Tahun 2010

1 Produksi Benang Sutera DN (Ton) 81,2 625

2 Kebutuhan Benang sutera (Ton) 700 900

3 Import Benang sutera (Ton) 618,8 275

4 Kain sutera (juta meter) 6,18 44

5 Tenaga Kerja (orang) 207.120 235.868

6 Eksport (US $.000) 8.555 15.087

Pencapaian target pengembangan baik di sektor hulu maupun hilir dapat

dilaksanakan dengan mempertimbangkan dan memanfaatkan berbagai peluang

dan potensi yang ada. Beberapa peluang pengembangan persuteraan alam

antara lain adalah:

a. Kebutuhan benang sutera secara Nasional masih banyak bergantung dari

produk benang sutera dari luar

b. Saat ini banyak negara maju yang mengalihkan usahanya ke Industri

termasuk China sehingga produsen kokon dan benang dari masyarakat

cenderung menurun

c. Padat karya dan membuka lapangan kerja, utamanya tenaga keluarga dan

kaum ibu.

Sementara itu potensi pengembangan persuteraan alam di Indonesia

antara lain:

Page 39: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

26

a. Kegiatan persuteraan alam telah membudaya di Sulawesi Selatan, Sulawesi

Barat dan beberapa tempat di Jawa Barat.

b. Pada saat ini berkembang kegiatan persuteraan alam di Jawa Tengah, Bali,

NTT, NTB, Sulut, Sultra, Sulteng, Sumbar, Sumut dan Lampung.

c. Tersedia 39 jenis induk sebagai induk inti dan yang layak dikembangkan Ras

Jepang (BN 18; BN 16) dan Ras China (BC 117; BC 107) yang dicirikan

berat kokon >1,6 gr, jumlah telur 450 – 500 butir, umur 21 – 23 hari dan

persentase kulit 23 %

d. Terdapat jenis spesifik dengan warna kokon kuning yaitu lokal kuning dan

kuning muda jenis Daizo

e. Pada saat ini telah dilaunching jenis BS 07, 09 dan 10, namun hanya BS 09

yang segera dikembangkan

f. Permintaan bahan baku benang sutera cenderung meningkat baik di Sulawesi

Selatan maupun di Jawa dan Bali.

Page 40: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

27

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Pemberian Pupuk Terhadap Jumlah Tunas Murbei.

Data jumlah Tunas dari murbei yang diperlakukan dengan beberapa jenis

pupuk disajikan pada Tabel 11 dan Grafik 1.

Tabel 11.Rata-rata Jumlah Tunas Murbei dengan Perlakuan Jenis Pupuk.

No Jenis

Perlakuaan

Rata-rata Jumlah Tunas Minggu Ke-

minggu

0

minggu

1

minggu

2

minggu

3

minggu

4

minggu

5

1 Control 0 10 17 25 31 39

2 pupuk NPK 0 24 34 44 52 66

3 pupuk ZA 0 21 31 40 49 62

4 pupuk Organik 0 16 24 34 43 56

5 pupuk Jepang 0 14 22 30 40 50

6 Kotoran ayam 0 13 22 30 40 50

Sumber: Data Primer Telah Diolah 2020

Rata-rata Jumlah tunas murbei dengan perlakuan jenis pupuk yang di sajikan pada

Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa perlakuan pemberian Pupuk yang paling

berpengaruh terhadap peningkatan jumlah tunas dan paling banyak yaitu perlakuan

dengan pupuk NPK. Pupuk NPK salah satu pupuk sintetik dapat digunakan untuk

meningkatkan pertumbuhan tanaman.(Raksun et al 2019). Rata-rata jumlah tunas

untuk minggu kesatu 24 tunas, minggu kedua 34 tunas, minggu ketiga 44 tunas,

minggu keempat 52 tunas dan pada minggu kelima 66 tunas. Rata-rata yang

terendah jumlah tunas yaitu pada murbei sebagai kontrol atau tanpa menggunakan

pupuk, dengan rata-rata jumlah tunas pada minggu kesatu 10tunas, minggu kedua

17, minggu ketiga 25 tunas, minggu keempat 31 tunas dan minggu kelima 39tunas.

Page 41: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

28

Gambar 3. Grafik Rata-rata Jumlah Tunas Murbei dengan Perlakuan Pupuk yang

Berbeda.

Rata-rata jumlah tunas murbei dengan perlakuan pupuk berbeda yang

disajikan pada Gambar 3 menunjukkan bahwa pemberian pupuk dapat

mempengaruhi pertambahan jumlah tunas murbei mulai dari minggu nol sampai

minggu kelima dan pupuk yang paling memberi pengaruh peningkatan jumlah

tunas paling tinggi yaitu perlakuan dengan pupuk NPK sedangkan yang paling

rendah pada perlakuan kontrol atau tanpa pemberian pupuk.Pertumbuhan ini di picu

adanya unsur N pada pupuk NPK. Lingga dan Marsono (2003), menyatakan bahwa

peran utama unsur N adalah mempercepat pertumbuhan vegetative tanaman seperti

tinggi, batang, tunas dan daun.

0

10

20

30

40

50

60

70

minggu 0 minggu 1 minggu 2 minggu 3 minggu 4 minggu 5

Grafik Rata-rata Jumlah Tunas Murbei

kontrol pupuk NPK pupuk ZA

pupuk Organik pupuk Jepang Kotoran ayam

Page 42: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

29

Tabel 12. Analisis Sidik Ragam Jumlah Tunas Murbei Pada Umur Minggu Ke

Lima.

Sumber

Keragaman db JK KT F.Hitung

F.tabel

5% 1%

Perlakuan 5 2391.067 478.2133 37.31183** 2.62 3.90

Galat 24 307.6 12.81667

Total 29 2698.667

Sumber: Data Primer Telah Diolah 2020

Ket:** Sangat Nyata

Hasil analisis sidik ragam dari rata-rata jumlah tunas murbei bahwa perlakuan

pemberian jenis pupuk berbeda yang diberikan menunjukkan pengaruh sangat nyata

terhadap pertambahan jumlah tunas murbei.

Tabel 13. Hasil Uji BNJ Rata-rata Jumlah Tunas Murbei Pada Umur Minggu

Kelima

No Perlakuaan Rata-rata Pertumbuhan

Jumlah Tunas

ω0.05

(6.992)

1 Kontrol (P0) 35 a

2 Pupuk NPK (P1) 66 d

3 Pupuk ZA (P2) 62 cd

4 Pupuk Organik (P3) 56 bc

5 Pupuk Jepang (P4) 50 b

6 Kotoran Ayam (P5) 50 b

Sumber: Data Primer Telah Diolah 2020

Pada Tabel 13 diatas dapat disimpulkan bahwa hasil uji lanjut BNJ rata-rata

jumlah tunas murbei menunjukkan perlakuan P0berbeda nyata dengan perlakuan

P1, P2, P3, P4 dan P5

Page 43: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

30

5.2. Pengaruh Pemberian Pupuk Terhadap Jumlah Daun Murbei.

Data jumlah daun dari murbei yang diperlakukan dengan beberapa jenis

pupuk disajikan pada Tabel 12 dan Grafik 2.

Tabel 14.Rata-rata Jumlah Daun Murbei dengan Perlakuan Jenis Pupuk.

Perlakuaan Rata-rata Jumlah Daun Minggu Ke-

Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5

Kontrol 104 118 131 149

Pupuk NPK 141 153 166 180

Pupuk ZA 132 144 155 164

Pupuk Organik 125 137 149 162

Pupuk Jepang 122 132 143 158

Kotoran Ayam 119 127 141 154

Sumber: Data Primer Telah Diolah 2020

Rata-rata Jumlah daun murbei dengan perlakuan jenis pupuk yang di sajikan pada

Tabel 14 di atas menunjukkan bahwa perlakuan pemberian Pupuk yang paling

berpengaruh terhadap peningkatan jumlah daun dan paling banyak yaitu perlakuan

dengan pupuk NPK. Perlakukan dengan pemberian Pupuk NPK pada tumbuhan

memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan pertambahan daun

(Rachmawati, 2017).Rata-rata jumlah daun untuk minggu kedua sebanyak 141

helai daun, minggu ketiga sebanyak 153 helai daun, minggu keempat 166 helai daun

dan pada minggu kelima 180 helai daun. Rata-rata yang terendah jumlah daunnya

yaitu pada murbei sebagai kontrol atau tanpa menggunakan pupuk, dengan rata-rata

jumlah helai daun pada minggu kedua sebanyak 104, minggu ketiga 118 helai daun,

minggu keempat 131 helai daun dan minggu kelima 149 helai daun.

Page 44: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

31

Gambar 4. Grafik Rata-rata Jumlah Daun Murbei Perlakuan Pupuk yang Berbeda.

Pada Gambar 3 Rata-rata jumlah daun murbei dengan perlakuan pupuk

berbeda menunjukkan bahwa pemberian pupuk dapat mempengaruhi pertambahan

jumlah daun murbei mulai dari minggu kedua sampai minggu kelima dan pupuk

yang paling memberi pengaruh peningkatan jumlah daun paling tinggi yaitu

perlakuan dengan pupuk NPK sedangkan yang paling rendah pada perlakuan

kontrol atau tanpa pemberian pupuk.

Tabel 15. Analisis Ragam Rata-rata Jumlah daun Murbei Pada Umur Minggu

Kelima

Sumber

Keragaman db JK KT F.Hitung

F.tabel

5% 1%

Perlakuan 5 2890.966667 578.1933 33.42158** 2.62 3.9

Galat 24 415.2 17.3

Total 29 3306.166667

Sumber: Data Primer Telah Diolah 2020

Ket:** Sangat Nyata

Hasil analisis sidik ragam dari rata-rata jumlah daun murbei bahwa perlakuan

pemberian jenis pupuk berbeda yang diberikan menunjukkan pengaruh sangat nyata

terhadap pertambahan jumlah daun murbei, hal ini dapat dilihat dari beberapa jenis

pupuk yang digunakan memperlihatkan perbedaan pertumbuhan dan jumlah daun

0

50

100

150

200

kontrol pupuk NPK pupuk ZA pupuk Organik pupuk Jepang Kotoran ayam

Grafik Rata-rata Jumlah Daun Murbei

Rata-rata Jumlah Daun Minggu Ke- Minggu 2

Rata-rata Jumlah Daun Minggu Ke- Minggu 3

Rata-rata Jumlah Daun Minggu Ke- Minggu 4

Rata-rata Jumlah Daun Minggu Ke- Minggu 5

Page 45: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

32

pada murbei dengan pupuk yang berbeda, dengan pemberian pupuk NPK yang

paling tinggi pengaruhnya terhadap pertumbuhan daun.

Tabel 16. Hasil Uji BNSRata-rata Jumlah Daun Murbei Pada Umur Minggu Kelima

No Perlakuan

Rata-rata Pertumbuhan

Jumlah Daun Murbei

ω0.05

(8.13)

1 Kontrol (P0) 145 a

2 pupuk NPK (P1) 180 d

3 pupuk ZA (P2) 164 c

4 pupuk Organik (P3) 162 bc

5 pupuk Jepang (P4) 158 bc

6 Kotoran ayam (P5) 154 ab

Sumber: Data Primer Telah Diolah 2020

Pada Tabel 16 diatas dapat disimpulkan bahwa hasil uji lanjut BNJ rata-rata

jumlah daun murbei menunjukkan perlakuan P3 dan P4 tidak berbeda nyata

pengaruhnya dan berbeda nyata dengan dengan perlakuan P0, P1, P2 dan P5.

Page 46: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

33

VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Rata-rata Jumlah tunas murbei dengan perlakuan jenis pupuk menunjukkan

bahwa perlakuan pemberian Pupuk yang paling berpengaruh terhadap peningkatan

jumlah tunas dan paling banyak yaitu perlakuan dengan pupuk NPK sedangkan

rata-rata yang terendah jumlah tunas yaitu pada murbei sebagai kontrol atau tanpa

menggunakan pupuk.Rata-rata Jumlah daun murbei dengan perlakuan jenis pupuk

menunjukkan bahwa perlakuan pemberian Pupuk yang paling berpengaruh

terhadap peningkatan jumlah daun dan paling banyak yaitu perlakuan dengan

pupuk NPK sedangkan rata-rata yang terendah jumlah daunnya yaitu pada murbei

sebagai kontrol atau tanpa menggunakan pupuk. Perlakuan pemberian pupuk yang

paling berpengaruh pada murbei dengan jumlah tunas dan daun yang paling banyak

yaitu perlakuan dengan pemberian pupuk NPK.

6.2. Saran

Saran untuk penelitian lanjutan dengan perlakuan pemberian pupuk agar lebih

bervariasi lagi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan murbei baik

jumlah mata tunas maupun jumlah daun yang dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 47: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

34

Andadari, L. 2005. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam: Vol. II No 2 ;

Halaman 149 – 156.

Andadari, L. 2007. Pengaruh Jenis pakan (murbei) terhadap rendemen

pemeliharaan dan mutu kokon ulat sutra (bombix mori L). Buletin

penelitian Hutan. 616 : 13-25.

Atmosoedarjo S, Kartasubrat J, Kaomini M, Saleh W, Moerdoko W, Pramoedibyo,

Ranoeprawiro S. 2000. Sutera Alam Indonesia. Jakarta (ID): Yayasan

Sarana Wana Jaya.

Dalimartha, s. 2000. Atlas Tumbuhan Obat, cetakan VI, Jakarta,PT. Pustaka

Pembangunan Swadaya Nusanmtara, hal. 90.

Dalimartha, S., 2002, Ramuan Tradisioal Untuk pengobatan Kanker, Penebar

Swadaya : Jakarta.

Hading, 2014. Kandungan Protein Kasar, Lemak Kasar, Serat Kasar dan Bent

Silase Pakan Lengkap Berbahan Dasar Rumput Gajah dan Biomassa

Murbei. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Makassar.

Lingga, P dan Marsono., 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.

Jakarta

Peraturan Menteri Kehutanan No. 35/Menhut-II/2007, Tentang Hasil Hutan Bukan

Kayu. Jakarta.

Rachmawati. 2017. Pengaruh Ph Tanah dan Pupuk NPK terhadap

pertumbuhan.Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Jawa Timur.

Raksun, A., L. Japa & I.G. Mertha (2019). Aplikasi Pupuk Organik dan NPK untuk

Meningkatkan Pertumbuhan Vegetatif Melon (Cucumis melo L.). Jurnal

Biologi Tropis, 19 (1): 19 – 24

Undang – Undang tentang Kehutanan Nomor 41 tahun 1999.

Page 48: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

35

LAMPIRAN

Page 49: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

36

Lampiran 1. Data Menta Pengamatan Jumlah Tunas Murbei

Perlakuan Ulangan Minggu

0

Minggu

1

Minggu

2

Minggu

3

Minggu

4

Minggu

5

Kontrol (P0)

1 0 14 21 25 33 39

2 0 9 15 30 37 46

3 0 8 17 25 29 38

4 0 10 18 23 27 34

5 0 9 15 22 29 36

Rata-rata 0 10 17 25 31 39

Pupuk NPK

(P1)

1 0 26 37 46 51 73

2 0 28 35 48 56 67

3 0 21 32 39 48 62

4 0 19 31 42 51 63

5 0 27 34 44 53 65

Rata-rata 0 24 34 44 52 66

Pupuk ZA

(P2)

1 0 20 29 37 48 61

2 0 23 31 42 50 63

3 0 19 30 39 47 59

4 0 24 35 43 52 64

5 0 21 31 41 50 62

Rata-rata 0 21 31 40 49 62

Pupuk

Organik (P3)

1 0 16 23 33 41 55

2 0 16 26 35 46 60

3 0 14 22 30 37 53

4 0 18 27 38 47 57

5 0 15 24 32 43 54

Rata-rata 0 16 24 34 43 56

Pupuk

Jepang (P4)

1 0 14 23 31 43 53

2 0 13 22 31 41 51

3 0 15 22 30 37 47

4 0 12 20 28 35 44

5 0 16 23 32 44 55

Rata-rata 0 14 22 30 40 50

Kotoran

Ayam (P5)

1 0 11 21 30 40 48

2 0 13 24 31 41 51

3 0 10 21 30 40 50

4 0 15 23 31 42 53

5 0 14 21 28 36 47

Rata-rata 0 13 22 30 40 50

Page 50: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

37

Lampiran 2. Data Menta Pengamatan Jumlah Daun Murbei

Perlakuan Ulangan Minggu

2

Minggu

3

Minggu

4

Minggu

5

Kontrol (P0)

1 112 123 137 153

2 98 115 127 147

3 105 117 132 149

4 109 121 135 152

5 96 112 125 145

Rata-rata 104 118 131 149

Pupuk NPK

(P1)

1 144 155 169 183

2 142 153 167 182

3 140 151 164 179

4 139 150 162 177

5 142 154 166 180

Rata-rata 141 153 166 180

Pupuk ZA

(P2)

1 128 139 148 159

2 134 146 157 166

3 132 143 154 162

4 135 149 162 169

5 133 145 156 164

Rata-rata 132 144 155 164

Pupuk

Organik (P3)

1 125 136 147 162

2 126 139 152 166

3 123 133 145 157

4 129 142 157 169

5 123 135 144 155

Rata-rata 125 137 149 162

Pupuk Jepang

(P4)

1 123 132 142 157

2 121 130 142 155

3 123 135 145 161

4 119 126 138 153

5 124 137 148 164

Rata-rata 122 132 143 158

Kotoran

Ayam (P5)

1 118 125 138 151

2 122 131 145 157

3 119 127 142 155

4 121 128 143 158

5 117 124 136 148

Rata-rata 119 127 141 154

Page 51: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

38

Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan.

Proses Pemupukan Tanaman Murbei

Page 52: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

39

Pertumbuhan Daun Murbei yang Telah Dipupuk

Page 53: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

40

Proses Pengamatan Tunas dan Daun Murbei

Page 54: PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN MURBEI … · 2020. 12. 7. · Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan

41

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Rantelimbong 01 Januari 1997. Penulis

merupakan buah hati dari pasangan Usman dan Anning.

Jenjang pendidikan penulis yang ditempuh yaitu masuk ke

SDN 130 Rantelimbong tahun 2003 sampai 2009. Kemudian

pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di

MTs Buntu Barana dan tamat pada tahun 2012. Kemudian pada tahun yang sama

penulis melanjutkan pendidikan di MA Buntu Barana dan tamat pada tahun 2015.

Kemudian pada tahun 2015 penulis lulus pada Jurusan Kehutanan, Fakultas

Pertanian, Universitas Muhammadiyah Makassar program strata 1 (S1) dan akan

menyelesaikan studinya pada tahun 2020 dengan judul “Pengaruh Pemupukan

Terhadap Pertumbuhan Murbei di Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan

Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Desa Bili-Bili Kecamatan Bonto Marannu

Kabupaten Gowa”.