7
RESTIKOM : Riset Teknik Informatika dan Komputer Volume 1, Nomor 2, Oktober 2019, hlm. 16- 22 ISSN : 2686-4800 e-ISSN : 2686-4797 16 Rancang Bangun Aplikasi E-Voting Presiden Mahasiswa Universitas Nusa Putra Berbasis Android Menggunakan Metode Geofence Fajar Sidik Suganda Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi dan Komputer, Universitas Nusa Putra Jl. Raya Cibatu Cisaat No.21, Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia *email: [email protected] (Naskah masuk: 13 September 2019; diterima untuk diterbitkan: 20 Oktober 2019) ABSTRAK – Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa merupakan wadah bagi pergantian kepemimpinan organisasi secara demokrasi baik BEM maupun DPM Universitas yang mana peserta dari kegiatan ini adalah seluruh mahasiswa aktif yang memiliki hak suara untuk memilih dan dipilih. Tujuan jangka panjang dan target dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah aplikasi android yang dapat membantu DPM dan KPUM sebagai penyelenggara pemilihan umum presiden mahasiswa yang diterapkan di kampus Universitas Nusa Putra. Dengan demikian realisasi aplikasi E-voting dapat mempercepat proses pemungutan, penghitungan suara serta dapat mereduksi resiko kesalahan dan menghemat biaya dalam penyelenggaraan pemilihan presiden mahasiswa di kampus Universitas Nusa Putra, di samping itu, aplikasi menggunakan metode geofence dimana hanya dapat dijalankan di lingkungan dan radius yang telah di tentukan, dimana dalam penelitian ini berada di lingkungan kampus Universitas Nusa Putra. Pembuatan aplikasi E-voting ini menggunakan cara pengumpulan data dengan mengambil data di Universitas Nusa Putra, studi literatur yang mendukung teori penyelesaian masalah, Unified Modelling Language (UML) untuk merancang dan mendesain perangkat lunaknya, serta sebagai bahasa dalam perancangan model. Aplikasi dibangun menggunakan Android Studio dengan bahasa pemrograman java.. Kata Kunci – Presiden; Mahasiswa; Android; E-voting; Geofence. Design And Development Of Android Based E-Voting Application For President Of Nusa Putra Students Using Geofence Method ABSTRACT General election committee of college student is a vessel for leadership organization alteration democratically either at BEM or DPM of university, which the participant of this agenda are all active student who have franchise to elect or being elected. Long range aim and target from this research is establishing of an android application which able to help DPM and KPUM as student precedential committee of general election which applied at Nusa Putra University. According to that, application realisation can acrylate the voting process, vote counting and can reduce the risk of errors and save costs in holding student presidential elections at the Nusa Putra University campus, in addition, the application uses the geofence method which can only be run in a predetermined environment and radius, where in this study it is in the campus environment. Nusa Putra University. They way of creating this e voting application was by data collection and it takes data from Nusa Putra University in literature sector which supports problem solving and Unified Modelling Language (UML) to create and design the software and as a language for model creating. This application was created by android studio with the java programming language. Keywords – President; Student; Android; E-voting; Geofence.

Rancang Bangun Aplikasi E-Voting Presiden Mahasiswa

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rancang Bangun Aplikasi E-Voting Presiden Mahasiswa

RESTIKOM : Riset Teknik Informatika dan Komputer Volume 1, Nomor 2, Oktober 2019, hlm. 16- 22

ISSN : 2686-4800 e-ISSN : 2686-4797

16

Rancang Bangun Aplikasi E-Voting Presiden Mahasiswa Universitas Nusa Putra Berbasis Android Menggunakan Metode Geofence

Fajar Sidik Suganda

Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi dan Komputer, Universitas Nusa Putra Jl. Raya Cibatu Cisaat No.21, Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia

*email: [email protected]

(Naskah masuk: 13 September 2019; diterima untuk diterbitkan: 20 Oktober 2019)

ABSTRAK – Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa merupakan wadah bagi pergantian kepemimpinan organisasi secara demokrasi baik BEM maupun DPM Universitas yang mana peserta dari kegiatan ini adalah seluruh mahasiswa aktif yang memiliki hak suara untuk memilih dan dipilih. Tujuan jangka panjang dan target dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah aplikasi android yang dapat membantu DPM dan KPUM sebagai penyelenggara pemilihan umum presiden mahasiswa yang diterapkan di kampus Universitas Nusa Putra. Dengan demikian realisasi aplikasi E-voting dapat mempercepat proses pemungutan, penghitungan suara serta dapat mereduksi resiko kesalahan dan menghemat biaya dalam penyelenggaraan pemilihan presiden mahasiswa di kampus Universitas Nusa Putra, di samping itu, aplikasi menggunakan metode geofence dimana hanya dapat dijalankan di lingkungan dan radius yang telah di tentukan, dimana dalam penelitian ini berada di lingkungan kampus Universitas Nusa Putra. Pembuatan aplikasi E-voting ini menggunakan cara pengumpulan data dengan mengambil data di Universitas Nusa Putra, studi literatur yang mendukung teori penyelesaian masalah, Unified Modelling Language (UML) untuk merancang dan mendesain perangkat lunaknya, serta sebagai bahasa dalam perancangan model. Aplikasi dibangun menggunakan Android Studio dengan bahasa pemrograman java..

Kata Kunci – Presiden; Mahasiswa; Android; E-voting; Geofence.

Design And Development Of Android Based E-Voting Application For President Of Nusa Putra Students Using Geofence Method

ABSTRACT – General election committee of college student is a vessel for leadership organization alteration democratically either at BEM or DPM of university, which the participant of this agenda are all active student who have franchise to elect or being elected. Long range aim and target from this research is establishing of an android application which able to help DPM and KPUM as student precedential committee of general election which applied at Nusa Putra University. According to that, application realisation can acrylate the voting process, vote counting and can reduce the risk of errors and save costs in holding student presidential elections at the Nusa Putra University campus, in addition, the application uses the geofence method which can only be run in a predetermined environment and radius, where in this study it is in the campus environment. Nusa Putra University. They way of creating this e voting application was by data collection and it takes data from Nusa Putra University in literature sector which supports problem solving and Unified Modelling Language (UML) to create and design the software and as a language for model creating. This application was created by android studio with the java programming language.

Keywords – President; Student; Android; E-voting; Geofence.

Page 2: Rancang Bangun Aplikasi E-Voting Presiden Mahasiswa

Fajar Sidik Suganda RESTIKOM: Riset Teknik Informatika dan Komputer, Vol. 1, No. 2, Oktober 2019

17

1. PENDAHULUAN Penyelenggaraan pemilihan umum di dunia saat ini

mulai berkembang dan muncul inovasi-inovasi baru dalam mendukung penyelenggaraan pemilihan, serta diperluas dari sebelumnya yang bersifat manual menjadi elektronik. Pelaksanaan pemilihan umum menggunakan teknologi, dikenal dengan sebutan electronic voting atau e-voting. Modernisasi pemilihan umum ini melahirkan keuntungan dibandingkan metode pemilihan konvensional, termasuk kecepatan perhitungan dan akurasi tabulasi suara serta kemudahan bagi pemilih. Hal ini dapat ditinjau dari beberapa negara, seperti Belanda, Jerman dan Estonia yang menunjukan peningkatan partisipasi masyarakat dalam penerapan e-voting.

Mekanisme pemilihan umum secara konvensional yang identik dengan kertas surat suara dan paku pencoblosan, telah melahirkan permasalahan pada proses pelaksanaannya, mulai dari penggunaan kertas yang banyak, tudingan kecurangan pada pihak penyelenggara, manipulasi suara data dan pemilih, serta permasalahan teknis lainnya, sampai tindak kecurangan yang belum dapat terantisipasi, menjadi permasalahan klasik yang berulang terjadi setiap periode penyelenggaraan pemilihan umum, dimana permasalahan tersebut terjadi juga pada penyelenggaraan pemilihan umum di Universitas Nusa Putra..

Pada dasarnya permasalahan dalam pemilihan umum dapat ditekan dengan penggunaan teknologi yang membuat pemilihan umum berlangsung secara jujur dan dapat mereduksi permasalahan yang terjadi. Maka dari itu peneliti membuat sistem e-voting yang memanfaatkan perangkat elektronik dan mengolah informasi digital untuk memberikan suara, menghitung perolehan suara, menayangkan perolehan suara dan memelihara serta menghasilkan jejak audit. Sistem ini membantu mempercepat proses pemungutan, penghitungan suara serta dapat mereduksi resiko terjadinya kesalahan dan dapat menghemat pengeluaran anggaran biaya.

2. STUDI LITERATUR Sebagai landasan dalam penelitian ini, perlu

pemahaman terhadap beberapa teori antara lain teknologi informasi, internet, Geofence, Android, Android Studio, UML (Unfied Modelling Language). A. Teknologi Informasi

Menurut Maddeppungeng (2017:3) Teknologi Informasi adalah penggunaan elektronik salah satunya adalah komputer digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan informasi dalam bentuk kata, bilangan dan gambar [1]. Adapun definisi berbeda yaitu Menurut Mulyadi (2014:21) bahwa Teknologi informasi adalah mencakup komputer (baik perangkat keras dan perangkat lunak), berbagai peralatan kantor elektronik, perlengkapan pabrik dan telekomunikasi [2]. Selain dari pada definisi para ahli, bahwasanya Teknologi Informasi juga tertuang dalam UU RI. No.11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dimana didefinisikan sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan,

memproses, mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarkan informasi [3]. B. Internet

Internet merupakan singkatan dari interconnected network karena fungsinya yang menghubungkan jaringan dari jaringan-jaringan komputer yang ada di dunia. Dari satu fungsi itu, internet semakin berkembang dan memiliki banyak manfaat bagi perkembangan dunia [4]. Dalam prakteknya, sebuah komputer untuk saling terhubung dengan komputer lainnya membutuhkan bantuan dari sebuah program kecil bernama browser. Di dunia ini, perkembangan aplikasi browser telah berkembang secara cepat mengikuti perkembangan teknologi pada internet, khususnya koneksi internet dengan segala kelebihan dan kekurangannya [5]. Pakar Teknologi Informasi yaitu Onno W. Purbo juga menjelaskan mengenai pengertian Internet. Purbo (dalam Prihatna, 2005) mendefinisikan bahwa Internet pada dasarnya merupakan sebuah media yang digunakan untuk mengefisienkan sebuah proses komunikasi yang disambungkan dengan berbagai aplikasi, seperti Web, VoIP, E-mail [6]. C. Geofence

Geofence adalah sebuah konsep untuk mendeskripsikan area geografis yang kemudian dimungkinkan untuk menyediakan context-based action secara proaktif (Bareth, Kupper, & Ruppel, 2010). Merupakan generasi selanjutnya dari location based service, dimana ketika sebuah perangkat mobile memulai interaksi dialog dengan pengguna jika perangkat mobile memasuki atau keluar dari area yang telah ditentukan (Garzon & Deva, 2014) [7].

Gambar 1. Cara kerja geofence

Dalam jurnal yang berjudul Rancang Bangun Aplikasi Geofence Marketing Cafe Berbasis Android yang ditulis oleh Afrizal F Rahman, Agi P Kharisma dan Ratih K Dewi (2018) Geofence merelasikan area geografis dengan objek bersamaan dengan sebuah kondisi yang ditentukan terlebih dahulu. Fungsi dari geofence yang dibuat dengan lokasi terkini dari perangkat mobile yaitu: ketika pengguna memasuki atau meninggalkan area geografis yang telah dibuat dapat dideteksi secara otomatis, kemudian dari hasil deteksi tersebut dapat dihasilkan luaran yang diinginkan. Dimana luaran tersebut dijalankan secara otomatis ketika semua kondisi yang telah ditentukan terpenuhi [8]. D. Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc yang

Page 3: Rancang Bangun Aplikasi E-Voting Presiden Mahasiswa

Fajar Sidik Suganda RESTIKOM: Riset Teknik Informatika dan Komputer, Vol. 1, No. 2, Oktober 2019

18

merupakan pendatang baru yang membuat piranti lunak untuk ponsel atau smartphone. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan piranti keras, piranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm,T-Mobile, dan Nvidia [9]. E. Android Studio

Dalam buku yang berjudul Pemrograman Android Menggunakan Android Studio, pada 16 Mei 2013, dijelaskan bahwa Google meluncurkan Android Studio sebagai lingkungan pengembangan terintegrasi (Integrated Development Environment/ IDE) baru untuk Android. Didasarkan pada IntelliJ IDEA, Android Studio menyediakan beberapa fitur tambahan dan pengembangan dari Eclipse ADT (Abstract data type) yang sebelumnya digunakan dalam pengembangan aplikasi Android. Versi stabil pertama Android Studio dirilis pada Desember 2014 dan menjadi IDE resmi yang digunakan dalam pengembangan Android [10]. F. UML (Unfied Modelling Language)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:133) UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu standar bahasa visual yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan, jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek [11].

Konklusi dari teori tersebut dapat dijabarkan bahwa penggunaan UML (Unified Modelling Language) merupakan bahasa yang sering digunakan dalam membangun sistem perangkat lunak dengan melakukan analisis desain dan spesifikasi dalam pemrograman berorientasi objek .

3. METODE PENELITIAN Adapun metode pengembangan sistem pada penelitian

ini adalah sebagai berikut: A. Metode Pengembangan Sistem RAD

Rapid Application Development (RAD) Metode pengembangan sistem menggunakan Rapid Application Development (RAD), merupakan salah satu metode dalam pengembangan sistem (System Development Life Cycle), dimana model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini.

Rapid Application Development menggunakan metode iterative (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model (model bekerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) user dan selanjutnya disingkirkan. Working model digunakan kadang-kadang saja sebagai basis desain dan implementasi sistem final [12]. Berikut adalah gambaran tahapan-tahapan RAD:

Gambar 2. Tahapan pengembangan RAD

B. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang

paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, pengamatan langsung (observasi), dan tanya jawab (wawancara).

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Metode RAD (Rapid Application Development)

Metode yang digunakan peneliti dalam melakukan pengembangan aplikasi E-Voting adalah Rapid Application Development (RAD). Adapun dibawah ini merupakan pembahasan tahapan-tahapan yang digunakan untuk pengembangan aplikasi E-Voting. A. Requirement Planning

Pada tahap planning penulis menggunakan metode wawancara dan observasi sebagai sarana untuk mendapatkan data untuk merancang dan membangun sistem e-voting agar dapat sesuai dengan kebutuhan user atau pengguna dan kebutuhan penyelenggara. Metode wawancara yang digunakan adalah metode wawancara interaktif, artinya jenis metode wawancara yang menggunakan pedoman atau panduan yang sebelumnya telah disusun peneliti. B. Design Workshop

Pada tahap kedua langkah pertama yang dilakukan peneliti dalam tahap desain. Adalah perancangan system yang menggunakan UML atau Unfiled Modelling Language untuk mempermudah dalam membangun sistem yang akan dibuat. 1.Use Case Diagram

Gambar 3. Use case diagram

Page 4: Rancang Bangun Aplikasi E-Voting Presiden Mahasiswa

Fajar Sidik Suganda RESTIKOM: Riset Teknik Informatika dan Komputer, Vol. 1, No. 2, Oktober 2019

19

2. Activity Diagram Terdapat empat activity diagram, dimana masing-

masing menjabarkan dari, Login, Users, KPUM dan DPM.

Gambar 4. Activity diagram login

Gambar 5. Activity diagram halaman users

Gambar 6. Activity diagram KPUM

Gambar 7. Activity diagram DPM

Page 5: Rancang Bangun Aplikasi E-Voting Presiden Mahasiswa

Fajar Sidik Suganda RESTIKOM: Riset Teknik Informatika dan Komputer, Vol. 1, No. 2, Oktober 2019

20

3. Sequence Diagram Dalam perancangan terdapat sequence diagram, dimana penerapannya yaitu pada; sequence diagram users, sequence diagram KPUM, sequence diagram DPM, terlihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 8. Sequence diagram users

Gambar 9. Sequence diagram KPUM

Gambar 10. Sequence diagram DPM 4. Class Diagram

Gambar 11. Class Diagram

C. Implementasi (implementation)

Proses akhir dari tahapan RAD yaitu implementasi yang diterapkan pada aplikasi.

1) Website KPUM Website KPUM : Web Panel Admin Email : [email protected] Password : admin123 Akses KPUM : a) Mendaftarkan Users dan calon, terlihat pada

gambar 12. b) Melihat hasil voting, terlihat pada gambar 13.

Gambar 12. Form mendaftarkan user dan calon

Gambar 13. Hasil voting

2) Website DPM Website DPM : Admin Panel DPM Email : [email protected] Password : Dpm123 Akses DPM: a) Melakukan edit dan hapus data calon atau users,

dapat dilihat pada gambar 14. b) Mendaftarkan admin KPUM c) Melihat Hasil Vote.

Gambar 14. Edit atau hapus data calon dan users

Page 6: Rancang Bangun Aplikasi E-Voting Presiden Mahasiswa

Fajar Sidik Suganda RESTIKOM: Riset Teknik Informatika dan Komputer, Vol. 1, No. 2, Oktober 2019

21

3) Aplikasi Users Aplikasi Users : E-Voting Email : Sesuai yang telah didaftarkan Password : Sesuai yang telah didaftarkan Akses User/Client : a) Masuk aplikasi sesuai dengan koordinat yang telah

ditentukan, terlihat pada gambar 15. b) Melakukan vote, melihat detail calon, dapat dilihat

pada gambar 16 dan 17. c) Melihat profil. d) Melihat hasil vote.

Gambar 15. Mendeteksi lokasi GPS

Gambar 16. Memilih calon

Gambar 17. Detail calon

Gambar 18. Profil user

Page 7: Rancang Bangun Aplikasi E-Voting Presiden Mahasiswa

Fajar Sidik Suganda RESTIKOM: Riset Teknik Informatika dan Komputer, Vol. 1, No. 2, Oktober 2019

22

Gambar 19. Hasil vote

5. KESIMPULAN Konklusi yang dapat dijabarkan dari penelitian skripsi

yang berjudul Rancang Bangun Aplikasi E-voting Presiden Mahasiswa Universitas Nusa Putra Berbasis Android Menggunakan Metode Geofence bahwa aplikasi tersebut membantu users melakukan pemilihan presiden mahasiswa Universitas Nusa Putra serta dapat melakukan perhitungan suara secara cepat dan akurat, aplikasi hanya dapat berjalan di lingkungan kampus dengan radius 200M dan apabila dijalankan di luar koordinat atau luar lingkungan kampus maka aplikasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Aplikasi ini dirancang berbasis android agar memudahkan pengguna dalam mengoperasikan aplikasi, dengan menggunakan Rapid Application Development (RAD) sebagai metode pengembangan sistem dan android studio dalam pengembangan aplikasi.

Penyelenggaraan pemilihan umum presiden mahasiswa Universitas Nusa Putra atau KPUM dapat melakukan input data calon yang menampilkan Nama, NIM, Program Studi, Angkatan, Visi, Misi serta dapat melakukan input data mahasiswa sebagai akun untuk mengakses aplikasi dan melakukan pemilihan pada calon presiden mahasiswa.

Berdasarkan pembahasan dan hasil implementasi yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil dalam pembangunan aplikasi e-voting ini, diantaranya sebagai berikut: 1) Aplikasi ini dapat membantu KPUM melakukan

perhitungan secara cepat dan akurat. 2) Aplikasi e-voting berbasis android ini sudah dapat

digunakan oleh mahasiswa Universitas Nusa Putra

untuk melakukan pemilihan. 3) Aplikasi menggunakan metode geofence, dimana

hanya dapat berjalan di koordinat yang telah di tentukan di lingkungan Universitas Nusa Putra.

4) Aplikasi dapat menampilkan real count hasil dari pemilihan presiden mahasiswa secara realtime.

DAFTAR PUSTAKA [1] Maddeppungeng, "Implementasi Teknologi

Informasi Terhadap Kinerja Biaya Perusahaan Industri Konstruksi (Studi Kasus Perusahaan Konsultan, Kontraktor Dan Suplier Di Provinsi Banten)," Konstruksia, vol. 7, no. 1, p. 3, 2017.

[2] Mulyadi, Sistem Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat, 2014.

[3] R. R. Rerung, "Analysis and Design of MSMEs Support System Based on Information Technology (Analisis dan Perancangan Sistem Pendukung UMKM Berbasis Teknologi Informasi)," J. Pekommas, vol. 3, no. 1, p. 19, 2018.

[4] Yuhelizar, 10 Jam Menguasai Internet Teknologi dan Aplikasinya, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2008.

[5] J. Enterprise, Panduan Memilih Koneksi Internet untuk Pemula, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010.

[6] P. H, Kiat Praktis Menjadi Web Master Profesional, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2005.

[7] B. D. Sandro Rodriguez Garzon, "Geofencing 2.0: Taking Location-based Notifications to the Next Level," UbiComp, pp. 13-17, 2014.

[8] A. P. K. R. K. D. Afrizal Fath Rahman, "Rancang Bangun Aplikasi Geofence Marketing Cafe Berbasis Android Studi Kasus: Ice Ah," Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, vol. II, no. 3, pp. 978-987, 2018.

[9] N. S. P. S. H. Kusniyati, "Aplikasi Edukasi Budaya Toba Samosir Berbasis Android," Teknik Informatika, vol. 9, no. 1, pp. 9-18, 2016.

[10] M. B. K. a. M. W. S. S. Hansun, Pemrograman Android dengan Android Studio, Yogyakarta, 2018.

[11] E. J. Yogi Aditya Pratama, "Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal Dan Saluran Kemih Dengan Metode Breadth First Search," Informatika, vol. II, no. 1, pp. 212-221, 2015.

[12] L. D. B. J. L. Whitten, Systems analysis and design methods, McGraw-Hill, 2011.