44
1 MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN (SUB POKOK BAHASAN: BIDANG-BIDANG KEWIRAUSAHAAN DAN KIAT SUKSES DALAM MENJALANKAN USAHA AGRBISNIS) PENYUSUN Drs. I Wayan Budiartha,M.Si Ir. Suciani,M.Si Ir. I Ketut Warsa Parimartha,MP Dr. Budi Rahayu Tanama Putri,S.Pt.MM I Wayan Sukanata, S.Pt,M.Si Ir. I Gst Ngurah Kayana,M.Si FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA 2014

MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

1

MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

(SUB POKOK BAHASAN: BIDANG-BIDANG

KEWIRAUSAHAAN DAN KIAT SUKSES DALAM

MENJALANKAN USAHA AGRBISNIS)

PENYUSUN

Drs. I Wayan Budiartha,M.Si

Ir. Suciani,M.Si

Ir. I Ketut Warsa Parimartha,MP

Dr. Budi Rahayu Tanama Putri,S.Pt.MM

I Wayan Sukanata, S.Pt,M.Si

Ir. I Gst Ngurah Kayana,M.Si

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2014

Page 2: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

2

KATA PENGANTAR

Berkat asung kerta wara nugraha Ida Shang Hyang Widhi Wasa,Tuhan

Yang Maha Esa, Diktat Mata Kuliah Kewirausahaan Peternakan (Sub Pokok

Bahasan: (Sub Pokok: Bidang-Bidang Kewirausahaan, Kiat Sukses Dalam

Menjalankan Usaha Agribisnis) dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Diktat

ini dibuat sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa semester VI Fakultas

Peternakan UNUD, dalam menunjang proses belajar mengajar.

Tujuan pelaksanaan mata kuliah Kewirausahaan Peternakan, untuk

mempersiapkan calon sarjana peternakan kelak dapat bersaing di dunia kerja yang

semakin ketat. Meningkatkan etos kerja sehingga tumbuh jiwa wirausaha yang

dilandasi sikap untuk senantiasaingin berubah kea rah yang lebih baik.

Pada kesempatan ini tim penyusun mengucapkan terimakasih kepada:

• Bapak Prof.Dr.Ir. I nyoman Suparta,MS.,MM.

• Bapak Drs. I Gusti putu Suwindia (almarhum) dan Bapak Ir.I Gede Sepatika ‘

• Rekan-rekan dosen di Lab. Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan atas

kerjasamanya.

• Bapak Dekan Fakultas Peternakan atas fasilitas yang telah diberikan.

Semoga diktat ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa maupun dosen

pengampu mata kuliah dalam upaya memperlancar proses belajar mengajar.

Kami menyadari bahwa bahan ajar yang kami susun ini tidak luput dari berbagai

kekurangan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dalam rangka

penyempurnaan diktat ini.

Denpasar, Desember 2014

Tim Penyusun

Page 3: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

3

DAFTAR ISI

No................................................................................................................. Halaman

I.POKOK BAHASAN

BIDANG-BIDANG KEWIRAUSAHAAN .................................................. 1

Kewirausahaan Dalam Bidang Ekonomi ...................................................... 1

Kewirausahaan Dalam Bidang Karir Dan Jabatan ....................................... 2

Kewirausahaan Dalam Bidang Pendidikan .................................................. 4

Multi Bidang Kewiraswastaan ..................................................................... 6

II.POKOK BAHASAN

PENGUSAHA KECIL SEBAGA1 WIRAUSAHA ....................................... 8

Pengusaha Kecil ........................................................................................... 8

Masalah-masalah Usaha Kecil ...................................................................... 9

III.POKOK BAHASAN

MENJADI PENGUSAHA MUDA YANG BERHASIL ............................... 12

Pendahuluan ................................................................................................ 12

Pengertian Wiraswasta Dan Wirausaha ........................................................ 13

Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Berusaha ................................................ 14

Kesalahan Sikap Dan Tindakan Yang Menghambat Sukses Seorang

Wirausaha Muda .......................................................................................... 21

Kesimpulan .................................................................................................. 24

IV.POKOK BAHASAN

SEPULUH TAHAP MENJADI WIRASWASTA/

WIRAUSAHA TANGGUH ......................................................................... 27

Pendahuluan ................................................................................................. 27

Peranan Unsur Manusia (Man) Dalam Kegiatan Usaha ................................ 28

Pengusaha Yang Andal ................................................................................. 29

Semangat Kewiraswastaan/Kewirausahaan ................................................... 30

Tahap-tahapan Menjadi Wiraswasta/Wirausaha Tangguh.............................. 31

V.POKOK BAHASAN

KIAT SUKSES DALAM MENJALANKAN USAHA AGRBISNIS ........... 33

Pendahuluan ................................................................................................. 33

Kiat-kiat Wirausahawan Dalam Menangkap, Mencaii, Menciptakan

DanKlemanikatkan Pehaang Usaha .............................................................. 34

Kiat Sukses Dalam Menjalankan Usaha ^%iibisnis (Kasus Usaha

Agribisnis Pitemakan) ................................................................................... 38

Kiat Pemilihan Kbnioditas ........................................................................... 40

Kiat Keberhasilan Usaha Dengan Pola Kerjasama dan Kemitraan ................ 40

Kendala-kehdala Yang Dihadapi Dalam Menjalankan Usaha ....................... 40

Page 4: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

4

I. POKOK BAHASAN

BIDANG-BIDANG KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan tidak saja terdapat pada bidang ekonomi saja, tetapi juga ter-

dapat pada bidang-bidang lainnya seperti bidang karir dan jabatan, bidang

pendidikan dan bidang-bidang lainnya,

1. Kewirausahaan Dalami Bidang Usaha Ekonomi

Kegiatan wiraswasta dapat bergerak dalam bidang usaha ekonomi, yaitu

setiap usaha yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi. Aktivitas

ekonomi dapat dtarahkan pada usaha menambah penghasilan untuk memenuhi

kebutuhan kon-sumtif sipengusaha ataupun bagi orang-oratig lain di dalam

masyarakat.

Untuk mencapai keberhasilan dalam aklivitas ekonomi diperlukan kualilas

pribadi yang kuat untuk berusaha. Para pengusaha perlu memiliki sikap dan

kemauan yang kuat untuk bekerja demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi

pribadi dan Masyarakat-nya. Memiliki semangat berlualang dengan berani

mengambil resiko dan mengliadapi persaingan, serta mampu mendayagunakan

setiap sumber yang ada, baik material, personal maupun finansial.

Kegiatan kewiraswastaan dibidang ekonomi bergerak dalam beberapa

bidang, antara lain : produksi, perdagangari. jasa dan keuangan dan lain-lain.

a. Bidang Produksi, misalnya : usaha petemakan, usaha pertanian tanaman

pangan/ hortikultura, usaha perkebunan, usaha percetakan batako, usaha

pabrik sepatu dan lain-lain yang bersifat industri manufaktur.

Page 5: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

5

b. Bidang Perdagangan, antara lain : usaha dagang makanan ternak, usaha

dagang telur dan ayam, usaha dagang bahan bangunan, usaha dagang kain,

usaha dagang \ serba ada (Toserba/Supermaket).

c. Bidang Jasa, antara lain : tukang cukur, konsultan, hotel, biro perjalanan

umum, perusahaan angkutan dan lain-lain,

d. Bidang Keuangan. antara lain : Perbankan, Lembaga Perkreditan Desa (LPD),

Simpan Pin jam, leasing (sewa meriyewa, kontrak).

2. Kewirausahaan Daiam Bidang Karir Dan Jabatan.

Karir dan jabalan daiam instansi-instansi pemerintah biasanya dipegang

dan di-kembangkan oleh para pegawai negcii temiasuk gum-guru, pemimpin dan

pejabat pada instansi pemermtah. Demi efisiensi kerja seita kemajuan hidup

mereka daiam jabatan, diperlukan kualitas ptibadi yang tinggi deagan

mengembangkan sifat-sifat kewii'a-swastaan dikalangan mereka. Agar pekeijaan

mereka produktif dan efisien, mereka harus memiliki sikap mental dan

kepiibadian yang kuat.

Para pegawai negen diangkat dan dikatyakan di bawah sumpah pegawai

negeri, namun daiam kenyataannya banyak pegawai negeri yang tidak mampu

menepati sumpah mereka. Untuk mengatasi hal ini, maka sikap mental dan

keterampilan kewira-swastaan perlu dibentuk pada pegawai negeri sehingga

mereka memiliki kualitas pribadi yang kuat untuk berprestasi daiam pekerjaannya.

Dengan prestasi tinggi diharapkan mereka mampu mengejar dan mengembangkan

karir serta jabatan mereka.

Page 6: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

6

Faktor teiperiting yang sangat merientukan kemajuan karir seseorang

adalah prestasi kerja orang yang bersangkutan. Sangat disayangkan apabila saat

ini ada sementara orang yang sangat berambisi untuk mencapai perkembangan

karir dengan tidak mengandalkan prestasi kerja, tetapi hanya melalui human

relationship atau melalui cara-cara yang kurang bersifat wirakarya.

Kenyataan diatas menunjukkan perlunya pendidikan kewiraswastaan bagi

para pegawai negeri dan para pejabat pemenntah dengan titik berat pada

penempaan nilai-nilai kepribadian yang kuat; sehingga mereka meniiliki sikap

mental maju serta pribadi yang dinamis, mampu menmgkatkan prestasi kerja demi

perkembangan karir mereka. Seseorang akan dapat berprestasi, bila memiliki jiwa

dan kekuatan pribadi wirakarya,

Karir dan jabatan juga banyak kitajumpai dikalangan swasta. Berbagai

karir itu berhubungan dengan macam-macain peranan dan pekerjaan manusia,

sepeiti karir sebagai pedagang, pengusaha petani, n el ay an, peternak, wartawa.n,

penyanyi, bintang film dan sebagainya. Untuk mengatasi adanya persaingau dan

mencapai kesuksesan dalam karir tersebut, maka seseorang harus memilild siliap

menial dan kepribadian yang kuat untuk maju dan beiprestasi tinggi. Jadi

seseorang yang ingin mengembangkan karir apapun harus memiliki jiwa

wiraswasta agar mereka mampu berprestasi lebih baik.

Page 7: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

7

3. Kewirausahaan Dalam Bidang Pendidikan.

Untuk memajukan semua aspek kehidupan manusia, maka pendidikan

menjadi kebutuhan mendesak bagi setiap orang. Faktor yang paling menentukan

kemajuan seseorang dalam mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi adalah

prestasi belajar seseorang.

Kita tidak menutup-nutupi kenyataan banyak para pelajar dan mahasiswa

yang kurang bejiisaha untuk meningkatkan presUisi belajar. Mereka bersekolali

bukan untuk mengejar prestasi belajar, melainkan sekedar mengejar sertifikat.

Mereka kurang mementingkan indeks prestasi belajar, melainkan hanya memiliki

keinginan sekedar untuk lulus. Dilain pihak banyak pelajar dan mahasiswa yang

dalam mengejar prestasi terlalu bersikap tergantung, kurang percaya pada din

sendiri dan pesimis. Kenyataan tersebut tnenggambarkan betapa lemahnya

kepribadian para pelajar dan mahasiswa kita. Akibat dari lemahnya kepribadian

tersebut, maka terpaksa berbuat yang kurang terpuji demi tnemperoleh lulus.

Kenyataan di atas metmnjukkan bahwa, banyak para pelajar dan mahasiswa kita

yang belurn memiliki ciri-ciri kepribadian manusia wiraswasta, Adapun inti

kewira-swastaan dibklang pendidikan adalah terletak pada hal belajar mandlii dan

dilandasi oleh sikap mental wiraswasta.

Berikut ini dikemukakan beberapa diantara ciri-ciri manusia wii'aswasta.

dibidang pendidikan yaitu :

1. Mengerti dengan jelas tujuan-tujuan atau prestasi yang harus dicapai clidalam

belajar dan bertingkah laloi, bailc di rumah, di sekolah, dan di dalam

masyarakat.

Page 8: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

8

2. Memiliki motivasi belajar yang kuat untuk mencapai prestasi pendidikan yang

lebih tinggi dan lebih bermanfaat.

3. Berkemauan keras untuk menyelesaikan semua. tugas dan pekerjaan demi

kemajuan belajamya yang telah direncanakan. la sanggup bekerja berat

meskipun terasa berat.

4. Percaya pada diii sendiri setiap tnelaksanakan tugas- tugas yang diberikan

kepada-nya. la tidak merasa birnbang dalam setiap memulai dan

menyelesaikan tugas-tugas itu.

5. Suka berusaha untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas dalam belajar dengan

menggunakan kekuatan pribadinya sendiri. la tidak suka terlalu tergantung

kepada orang lain dalam mengerjakan setiap tugas yang dibebankan

kepadanya.

6. Mampu mendayagunakan waktu untuk belajar dan menyelesaikan tugas-tugas

belajar secara kreatif. Waktu belajar dan waktu senggang bisa dimanfaatkan

untuk menemukan makna, pengertian dan pengalaman hidup, misalnya

sewaktu mengobrol menonton pertunjukan, berekreasi dan sebagainya bukan

semata-mata untuk santai atau iseng belaka, tetapi untuk membelajarkan diri.

7. Rajin. tekun.ulet dan tabah dalam belajar meskipun menghadapi berbagai

macam godaan dan rintangan, demi kesuksesan belajarnya.

8. Tidak suka menunda-nunda pekerjaan yang mesiinya dapat dtkerjakan ditnasa

sekarang.

9. Bekerja dengan leliti dan cennat untuk menghindari kesalahan-kesalahan.

Tidak suka ngawur tetapi selalu bersifat ilmiah.

Page 9: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

9

4. Multi Bidang Kewirausahaan .

Dalam kondisi masyarakat yang serba stabil, umumnya orang bergerak

dalam satu bidang kegiatan wiraswasta. Namun kenyataannya belum tentu

demikian, hal ini di-sebabkan karena berbagai permasalahan dan tantangan yang

dihadapi manusia.

Kenyataan tersebut telah memaksa orang untuk menjalankan multi bidang

usaha untuk mengatasi permasalahan hidup. Misalnya seorang pengusaha harus

bergerak dalam bidang usaha ekonomi, pendidikan dan karir.

Setiap manusia dengan karir apapun dati kalangan nianapun perlu

mengembangkan diri dalam multi bidang kewiraswaslaan, dengan mengikuti

aturan main tertentu, antara lain sejauh hal itu tidak mengurangi efektifitas

pelaksanaan pekerjaan pokok. Misalnya pegawai negeri boleh saja

mengetnbangkan din dalam bidang multi bidang kewiraswastaan sepertr

wtraswasta daiam bidang pendidikan. karir, dan usaha perekonomian, sejauh

usaha-usaha itu akan :

a. Menunjang peningkatan karir.

b. Memenulii kebutuhan hidup.

c. Tidak merugikan orang lain.

d. Tidak menigikan iiistansi dimana mereka bekerja.

Pertanyaau :

1. Sebutkan persamaan dan perbedaan aniara kewiraswastaan dibidang

ekonomi, karir, danjabatanserta dibidang pendidikan !. Jelaskan jawaban

saudara dengan contoh-contohnya!/.

Page 10: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

10

2. Apa yang saudara ketahui tentang multi bidang kewiraswastaan, jelaskan

jawaban saudara .'. Dan bagaunana pendapai saudara tentang multi bidang

kewiraswastaan pada seseorang ?.

DAFTAR PUSTAKA

Wasty Soenianto, 1989. Sekuncup Ide Operasional Pendidikan Wiraswasta, Bina

Ak-sara, Jakarta.

Page 11: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

11

II.POKOK BAHASAN

PENGUSAHA KECIL SEBAGA1 WIRASWASTA

Pengusaha Kecil.

Pengusaha kecil memberikan kontribusi yang cukup besar dalam

memajukan roda peiputaran ekonomi suatu bangsa. Sebab, dengan adanya

pengusaha kecil maka masalah utama yang akan dapat dialusi adalah masalah

pengangguran, yang akan dapat diserap oleh kegiatan kecil-kecilan yang

seianjutnya meningkat menjadi kegiatan pengusaha kecil. Kegiatan-kegiatan

tersebut meliputi : produksi, perdagangan, jasa, pertatii-an, peternakan, perikanan,

kerajinan, dan lain-lain.

Apabiia sebagian besar masyarakat dapat menjadi pengusaha kecil. dan

kem.udi-an dapat dibina dengan baiJk, rnaka akan tumbuh menjadi kekuatan yang

sangaf besar, seperti halnya sejarah pertumbuhan industn maju di Korea.

Pengusaha-pengusaha kecil sesungguhnya sudah ada di Indonesia sejak dulu kala,

tetapi jumlahnya masih amat kecil. Hanya mereka yang memiliki bakat luar biasa

atau dihidupkan di Jingkungan pengusaha saja yang akhirnya tumbuh menjadi

pengusaha kecil juga, Hal ini disebabkan karena budaya masyarakat kita yang

serba ketergarltungan sebagai dampak penjajahan dimasa lalu.

Kemajuan yang telah dicapai oleli bangsa barat dan Jepang, adalah karena

justni mereka mainpu nielahirkan lenaga-tciuiga wii'aswasta besar sebanyak 2%

dan jumlah penduduk, pengusaha sedang/mencngah 20%, serta sisanya tenaga

wiraswasta biasa.

Tapi bagaimana halnya di Indonesia ?, adakah sebanyak 2% dari 200 juta

penduduk atau kira-kira sebanyak 4 (empat) juta orang sebagai pengusaha

Page 12: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

12

besar?, adakah sebanyak 20% atau kira-kira 40 juta penduduk sebagai pengusaha

menengah ?, dan sisanya sebagai pengusaha kecil ? ........... . Jumlah pengusaha

kita masih sangat kecil, kita sangat tertinggal. apalagi yang namanya pengusaha

besar dan menengah, masih tertinggal jauh sekali.

Akhir-akhir ini sudah mulai. banyak bermunculan pengusaha-pengusaha

kecil di Indonesia terutama di daerah Tawa, Bali dan Sumatera Barat. Di Ball

misalnya sebagai pengerajin, pedagang, pengusaha hotel, restoran, dan jasa

latnnya. Di Padang misalnya bemuinculan banyak pengusaha-pengusaha yang

bergerak dibidang perdagangan, pengerajin dan lain-lain. Mereka ini disebut

pengusaha kecil atau juga pengusaha golongan ekonomi lemah (Pegel).

Muncul dan tenggelaninya pengusaha kecil adalah sesuatu lial yang biasa.

Suatu hasil penelitian di Ainerika Serikat menunjukkan bahwa dari 100 pengusaha

kecil yang lahir, maka 80 - 85% tumbang kembali. Hal ini merupakan keadaan

v/ajar-wajar saja, karena mereka masili tahap belajar atau kurangnya

propesionalisme diantara mereka. Yang lebih penting adalah tidak adanya rasa

keputusasaan dari kalangan pembina mau-pun yang bersanglcutan untuk maju dan

berkembang.

Masalah-Masalah Usaha Kecil

Masalah-masalah yang berkaitan dengan usaha kecil adalah :

1. Kesiapan mental untuk melakukan kegiatan usaha kecil atau kegiatan usaha

apapun masih kurang.

Page 13: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

13

2. Bimbingan yang dapat diharapkan, baik dari lembaga pemerintah maupun

lembaga swasta yang dapat inenitigkatkan produktivitas dan hasil kerja masih

kurang.

3. Kesempatan usaha yang semakin berkembang.

4. Sikap mental seluruh lapisan masyarakat dalam menghargai pengusaha dan

memposisikan dirinya sebagai pengusaha.

Adanya masalah-masalah seperti ifu karena penyakit yang diderita

sebagian masyarakat kita. yakni RM JFPUN (Rendah dm, Malas, Jiwa

Punakawan) atau RM JIBUDBAI., (Rendah did Malas. Jiwa Budak, dan Bebal).

Atau disebut juga dengan bebalism atau oblevonrism, yang artinya lamban,

bandel, kepala bain, dan dungu akibat dampak penjajahan.

Untuk menghilangkan sein.ua penyakit ini caranya adalah meialui

pendidikan wiraswasta. Pendidikan wiraswasta adalah suatu pendidikan sikap

mental urituk me-rubah sikap menial RM Jibuubal meiijadi siivap mental yang

wiraswasta. Dalam arti berani mengambil resiko, rnau Jiienjadikan diimya dan

waktu yang ada padanya sebagai modal Bertekad inenjadiJ\an kepiihatinan atas

penderitaati sebagai modal, sehingga berani menembus berbagai persaingan dalam

menyumbangkaii bagi pembangunan lingkungann}ra dengan (unduk pacla tctlib

hukum lingkungannya.

Pendidilcan wiraswasta ini harus dilakukan berulang-ulang meialui

kebiasaan lebih banyak itiembaca, mendengar, melihat dan mempraktekannya.

Apabila pendidikan sepettt im dapat dilakukan beruiang kali, maka setidaknya

akan tumbuh rninat bagi sebagian besar masyarakat unttik menjadi pengusaha.

Page 14: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

14

dan pengusaha yang sudah ada akan lebih berkembang menjadi pengusaha yang

lebih besar.

Pengusaha kecil sesungguhnya adalah wiraswasta sejati, karena mereka

berjuang mati-rnatian siang dan rnalam uiUuk mendapatkan hasil, sebagai contoh

para pedagang di pasar umumn. Hanya sayangnya mereka ini kurang dilengkapi

dengan wawasan cara berpikir atau strategi untuk menjadi besar. Mereka lebih

banyak menyenth pada keadaan lingkungan. Pada hal liiigkungan seharusnya

dikuasai oleh pengusaha untuk \ kemudian dikaji dan dijadikan clasar untuk

perkembangannya.

Pertanyaan :

1. Mengapa perlu ada pengusaha kecil ?.

2. Mengapa di Indonesia tidak banyak tumbuh pengusaha besar atau menengah

Apa masalah-ma^aiahnya ?.

3. Bagaimana menumbuhkan pengusaha kecil ?

4. Pcrsyaratan apa yang perlu dimiliki seseorang agar dapat htmbuh menjadi

pengusaha kecil, dan kemudian berkembang menjadipengusaha menengah

dan pengusaha besar ?.

DAFTAR PUSTAKA

Suparman Sumahamijaya, M.A.Sc.Ak.Dr. Pembangunan Masyarakat Pancasila

Melalui Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia dengan Sistem

Perididikaii Sikap Mental Wiraswasta.

Page 15: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

15

III.POKOK BAHASAN

MENJADI PENGUSAHA MUDA YANG BERHASIL

I. Pendahuluan.

Kemajuan yang telah dicapai oleh bungsa Barat dan Jepang, adalah justru

karena mereka telah niampu melaliirkan tenuga-tenaga wiraswasta besar

sebariyak 2% dari jumlah penduduk, dan 20% tenaga wiraswasta sedang, serta

sisanya adalah tenaga wiraswasta biasa.

Bangsa Indonesia dalain upaya untuk memajukan perekonomiannya juga

me-merlukan tenaga wiraswasta besar sebanyak 2% dari jumlah penduduk atau

sekitar 2,5 juta orang, dan 20% tenaga wiraswasta sedang atau sekitar 25 juta

orang, dan sisanya adalah wiraswasia mini (wirasmiti). Kenyataannya. kita masih

sangat kekurangan tenaga-tenaga yang mempimyai kemampuan wiraswasta.

Dewasa ini sudah mill a; tiimbuh hanyak pengiisaha-pengiisaha

(enterpreneurs) dari tingkatan kecil hingga yang besar (kongiomerat), namun

jumlahnya masih belum banyak. Masih ada juga yang sifatnya coba-coba dan

kemudian ada yang berhasil dan ada pula yang gagal. Banyak diantara kita yang

ingin berwiraswasta tetapi selalu di-bayangi rasa ketakutan dan kekurang

percayaan diri.

Oleh karena itu dalarn rnakalaii ini akan dibahas tentaiig bagaiinana me-

numbulikan sikap wiraswasta, menjadi pengusaha yang berhasil dan propesional,

serta kendala dan harabatan yang perlu dihilangkan, sehingga dapat dijadikan

pegangan di-dalam menempa dui untuk menjadi perigusaha rnuda yang berhasil.

Sasaran ) ang ingin dieapai adalah agar Idta generasi muda dapat tampil sebagai

Page 16: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

16

wiraswastawan-wira-swastawan muda yang tangguh, siap membangim dan

mengisi kemerdekaan ini.

II. Pengertian Wiraswasta dan Wirausaha.

Wiraswasta adaiah sifat-sifat keboraman, keutamaan, dan keteladanan

dalam mengambil rcsiko yang bersumber pada kemampuan diri.

Wirausaha adaiah sifat-sifat keberanian, keutamaan, dan keteladanan

dalam mengambi] resiko gnna menjalankan suatu usaha.

Kewiraswastaan bukanlah sekedar enterpreneur dalam arti pengusaha,

tetapi titik beratnya terletak pada pembentukan watak dan pembinaan mental maju

yang di~ mulai dari usaha mengendalikan diri dan membersihkan diri dari sikap

mental yang negatif (miskin). untuk membentuk dan mengembangkan sikap

mental positif, maju dan berhasil

Menurut Ciputra (1987) seorang wkaswasta atau eaterpreneur mempunayi

ciri-ciri anlara lain :

1. Pada umumnya usahanya berangkat dari nol

2. Lebih berani mengalami kegagalan dan berani memikul resiko sendiri.

3. Lebih jeli melihat peluang.

4. Biasanya kurang dapat membuat studi kelayakan.

5. Biasanya marnpu mengatur organisasi, dan pada umumrrya juga mempunyai

skill (keterampilan) kepemimpinan.

6. Berani berspekulasi yang dapat diperhitungkan meski. kadang-kadang tidak

ter-kontrol.

7. Umumnya mereka percaya pada faktor kebenmtimgan.

Page 17: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

17

8. Faktor-taktor yang menentukan adaiah taktor bakat, lingkungan,

keberuntungan dan pendidikan

Pada tahap-tahap awal seorang pengusaha biasanya akan memimpin

sendiri perusahaannya, dan apabila sudah mulai. berhasil usahanya, maka barulah

ia akan menggunakan seorang tenaga manajer propesional untuk mengiirusnya.

Seorang manajer propesional berbeda dengan seorang wira usaha, ciri-

cirinya adalah :

1. Manajer propesional tidak bisa disebut enterpreneur. tetapi sanggup menyusun

studi kelayakan dan mampu melaksanakannya.

2. Biasanya mendapatkan pekerjaan pada perusahaan yang sudah operational

dengan standar gaji yang dapat dipeiliilungkan.

3. Biasanya lebih kliawatk leiiiadap resiko yang ekstrim atau kegagalan, aitiiiya

bila di-bandingkan dengan wirausaha yang Icbih berani beispckulasi.

4. Dibandiiigkan wirausaha, profil manajer biasanya kurang kejclian didalam

melihat peluang.

5. Umumnya mereka kurang percaya terhadap faktor keberuntungati (luck).

6. Faktor-faktor yang menentukan adalah faktor kemampuan, keatilian,

keinginan dan usaha kerasnya yang bisa mengatasi scmua hal, dan pendidikan.

IIL Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Berusaha.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan cukup menentukan terhadap

keberhasilan seseorang dalam menjaiankan suam usaha, yaitu :

Page 18: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

18

1. Orisinalitas.

Maksudnya adalah kemampuan seseorang untuk mengjiasilkan suatu ide

atau gagasan yang serba baru tetapi ide itu cukup cemedang. Tidak meniru

terhadap apa yang sudah dilaksanakan orang, namun sanggup dan berani

nielaksanakan apa yang menjadi gagasannya walau dcrigan segala resiko yang

terkandung didalapmya.

Ide orisini! tersebut tidak selamanya besar, tetapi ide yang sederhanapun

kalau dikerjakan dengan tekun akan bisa menghasilkan yang besar.

2. Keberanian

Adalah taktor lain dibalik dibalik kekayaan yang berkembang pesat. la

akan berhenti di jalan dimana setiap orang juga berhenti, tetapi ia terus melangkah

maju ke-depan.

Ia akan melakukan hai vang orang lam malu-malu atau ragu-ragu uniuk

me-lakukannya. la bersedia disoraki, diterlawai, tetapi ia tetap lidak pcduli karena

ia lelah mempunyai kekuatan didalam yang niernbuatnya ia bisa menerobos

kedepan dalam usaha mencapai tujuan.

Keberanian m^mang tak menjaniin akan mendapat keunrungan cepat,

tetapi se-kurang-kurangnya ia mainpu menenipalkan diii dalam siruasi-sitiiasi

dknana ia her-kesempatan memdapat uang dengan cepat.

3. Tekun dan Menerobos Terus

Seseonmg yang sukses selalu berkata bahwa in tidak akan puas kalau

hanya sampai disiui saja, ia selalu benisaha untuk lebih dari sebelumnya. la tidak

Page 19: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

19

puas hanya pada kemenangan peilama. ia selalu bekerja lebih tekun lagi dan

mencoba terus untuk bisa menarik kemenangan kedua. ia selalu ingin hasil yang

lebih berlipat ganda, dan terus benisaha untuk meningkat lebih ttnggi dan lebih

cepat lagi.

4. Kepekaan Perasaan.

Adalah kemampuan seseorang untuk merasakan apa yang diinginkan dan

akan dibeli olch umum pacla suatu waktu dan tempat tertentu. Jenis kepekaan ini

bisa nieni-bantu orang untuk paling dulu bisa sampai dipasar dengan suatu produk

barang atau jasa yang sangat diperlukan dan dibutuhkan, sehingga banyak

permintaan konsumen.

Orang lainnya yang tak begitu peka perasaan, muncul setelah orang

pertama itu menunjukkan bahwa pentiintaan itu ada. Mereka tidak akan mendapat

keberuntungan banyak dan mungkin akan bangkrul.

5. Pendidikan,

Bagaimana caranya membangun dan membangkitkan jiwa besar, sikap

mental maju serta tingkah laku perbuataii yang maju itu ?. Jawabnya tidak ada

lain adalah pendidikan, yaitu pendidikan dari umur 0-21 tahun.

Charles Screiber menyatakan bahwa hasil kemajuan dan keberhasilan

setiap orang, ditentukan oleh pendidikan sekolah 15%, kesediaan beijerih payah

25% dan nilai watak 60%.

Page 20: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

20

Pendidikan kecerdasan otak intelek cendekia akan tetap mengalami

kemacetan bilamana tidak mengutamakan pendidikan watak melalui kebiasaan

membiasakan diri berpikir dan berbuat maju.

Sumber daya tenaga manusia meliliat pada kebesaran jiwa dan siknp

mental, wiraswasta, karena jiwa besarlah yang memancarkan buah pilciran yang

besar, jemih dan ini. Disamping itu juga diperlukan kewaspadaan mental yang

diperlukan untuk mampu menciptakan sendiri atau menyergap berbagai

kesempatan. Kewaspadaan mental ini juga menuntut keharusan untuk selalu raj

in berjerih payah dan berdaya upaya sebagai bukti mensyukuri sang waktu, untuk

tidak dipakai bennalas-malasan sehingga sang waktu menguap begitu saja.

Sumber daya manusia juga memerlukan kenhlian dan keterampilan.

Dengan demikian maka, jiwa pikiran, sikap mental, kepribadian,

kewaspadaan mental dan keahlian. serta keterampilan mempakan suatii rangka.ian

kemampuan at an rangkaian sumber tenaga manusia,

6. Kepribadian atau Sikap Mental Wiraswasta.

Sikap mental wiraswasta adaiah suatu sikap mental yang memberantas

sikap rendali diri, malas dan segala sikap mental lainnya yang kurang mendukung

sikap mental wiraswasta. Yang deniildan itu adaiah untuk membangkitkan

keberaman meng-ambil resiko. meneinbus berbagai persaingan dalam batas-batas

ketaatan pada tertib hukum yang berlaku.

Page 21: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

21

Orang yang menipunyai sikap mental wiraswasta biasanya :

a. Sebanyak mungkin penuh gagasan/ide.

b. Sebanyak mungkin penuh inisiatif/prakarsa

c. Sebanyak niungkin penuh daya cipta/kreatilitas.

d. Sebanyak mungkin penuh daya penggerak diri.

Percaya pada diri sendiri dan kemampuan diri sendui disertai tekad dan

keyakinan akan berhasil.

e. Tah apa maunya dalam .hidup ini.

f. Tahu menghitung resiko.

g. Selalu bekerjasama dan menarik manfaat dari setiap kerjasama.

h. Mencegah tumbulmya hambatan mental yang bisa menjadi bel&nggu diii

sendiri, yaitu : rendah diri. malas, jiwa budak yang bebal (RM Jibudbal).

i. Meningkatkan selalu keterampilan. wiraswasta dan keahlian menjual apa sajn

dari benda terkecil sampai yang terbesar.

Mentalitas wiraswasta hanya bisa diperoleh dari prestasi dan tanggimg

jawab, pengembangan kemauan kerja, pekerjaan dan penghargaan. Semakin kuat

motivasi berwirausaha. semakin banyak waktu digunakan untuk aktititas keija

produktif.

Seorang wii'ausaha dengan dibekali perigalainan dan pengetahuannya akan

senantiasa bersikap positif, sehingga ia tidak khawatir untuk nienghadapi

kegagalan.

Yang membedakan seorang wirausaha dengan manusia lain adalah dalam

sikap dan tindakan. Seorang wirausaha senantiasa memiliki harga diri yang tinggi,

tercermin dari tindakannya yang tidak mau menggantungkan diri pada orang lain.

Page 22: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

22

Keunggulannya terletak pada sikapnya yang selalu ingin meningkatkan

produktifitas, karena ia merasa satu kesatuan atau bagian yang tak terpisahkan

dari proyek atau usaha yang dikerjakan.

Sikap yang harus dikembangkan daiam dunia bisnis adalah tidak meng-

garnpangkan pekerjaan dan mengambii keputusan dalam momentum yang tepat.

Sikap ini merupakan kunci keberhasilan. Dunia bisnis selalu menempatkan

seorang; wirausaha dihadapkan pada banyak pekerjaan dan untuk selalu

mengambil keputusan pada ber-bagai kesempatan.

Sukses vang dicapai dalam sualu kegiatan usaha memang sangat

dilentukan oleh kerja kei'as, keuletan, dan ketabahan dari sang wirausaha maupun

pengelola per-usahaan. Dengan kata lain kemampuan berwirausaha dan kemauuan

dalam manajemen merupakan kunci keberhasilan dalain bisnis. Suatu pemsahan

dapat berkembang bila dalain perusahaan itu sudah berjalan suatu sistem. Dengan

demikian dalam kegiatan usaha itu memungkinkan dapat mengatasi beberapa

permasalahan yang terjadi baik kewiraswastaan tnaupun managerial.

7. Peran Ke pemimpin an.

Pernan kepeniimpinan sangat menentukan berhasil tidaknya suatu

pemsahaan. Dengan kata lain, pengembangan dunia usaha tidak akan terjadi tanpa

terciptanya kepe-rnimpinan dalam dunia usaha itu sendiri.

Menurut pengalaman, kepemimpinan niemainkan peranan yang sangat

penting didalam perusahaan, apalagi perusahaan yang baru berkembang atau

dalam keadaan yang belum mapan. Seorang pemimpin harus bisa mengalokasikan

sumber daya dan dana secara eibktif dan efisien, juga harus bisa memberi

Page 23: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

23

identitas dan membawa organi-sasi itu pada suatu tujuan dimana orang-orang

yang berada pada organisasi itu dapat melaksanakan sesuai dengan

obyektifitasnya.

Untuk bisa membawa perusahaan mencapai tujuan dan identitasnya,

seorang pemimpin harus mempunyai wawasan yang luas dan punya keberanian

bisni>. Seorang pemimpin harus punya keberanian mengambil berbagai

kepufusan yang mempunyai konsekuensi bisnis.

Bahkan kalau mau lebih efektif, pemimpin harus menghayati budaya dan

mentalitas orang-orang yang bekerja dilingkungan organisasinya

(pemsahaarmya). Seorang pemimpin harus menciptakarl budaya organisasi yang

efektil. elisien. produktif, yang pada akliirnya menjadi iklim didalam lingkungan

perusahaannya.

8. Nasib Baik.

Nasib baik adalah titik pcrlemuan keseimbangan kesempatan dan kealllian.

Keseinbangan itu hanya dapat dicapai melalui titik pertcmuan yang disebut

kerajinan berdaya upaya.

Charles Schreiber menyatakan hasil rejeki orang ditentukan oleh tingkat

kerajinan berdaya upaya dengan memanfaatkan waktu 24 jam seharinya sebanyak

25%, sedangkan 60% ditentukan oleh sikap mental dan hanya 15% ditentukan

oleh pen-didikan fomial. Nasib baik tidak akan mungkin diraih orang yang tidak

pernah berdaya upaya dan malas.

Kesempatan tidak pernah menampakkan diri secara fisik. oleh karenanya

kesempatan tidak akan pernah dililiai oieii mala kepala sen diri., tapi dapat dilihat

Page 24: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

24

oleh ke-siapan dan kewaspadaan mental. Sesoorang \ang mampu menggunakan

kewaspadaan mental, maka ia akan dapat meiiliai berbagai kesempatan, baik

kemudian ia menyergap kesempatan untuk dikombinasikan dengan keahlian serta

kemauan berdaya upaya. Kareria sil-;ap mental adalah produk dan kebiasaan

berpikir, maka nasib baik dengan demikian sangat tergantung dari cara berpikir

manusia.

Mamisia diberi peralatan beqiikir oleh Tuhan, beriman dan yang mengukur

keimanan adalah din sendiri. Dan didaJam keimanan itu tergantung kewajiban

berbuat kebaikan yang mengandung pula nasib baik.

IV. Kesalahan Sikap Dan Tindakan Yang Menghambat

Sukses Seorang Wirausaha Muda.

1. Sikap terhadap Penggunaan Uang.

Kebanyakan wirausaha niuda kita menganggap bahwa uang yang ada

ditangan pada suatu saat adalah kekayaan yang bisa digunakan seketika itu juga.

Wirausaha (er-sebut ticlak tnau tnelilint cash flow perusahaan minimal sampai

proyek yang ditangani rampung seluruhnya. Akibatnya ia tidak tahu kapan

seharusnya menerima uang dan kapan seharusnyn membelanjakannya untuk

keperluan lain. Kesalahan itu bisa mein-bawa akibat fatal, antara lain ia akan

kesulitan likuiditas. Juga kesalahan anggapan dan kebanyakan mereka bahwa

apapun proyek yang didapat sudah dianggap akan meng-hasilkan keuntungan.

Didalam dunia usaha anggapan tersebut jelas keliru.

Page 25: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

25

2. Slkap Yang Masih Kurang Terhadap Keharusan Untuk Kerja Keras Dan

Berjerih Payah

Sebagian terbesar dan kita sangat merindukan sesuatu hasil tanpa mau

berbuat sesuatu, kita lebih merindukan mendapatkan segala sesuatu langsung siap

iinmk kita makan dan cemakan pada menit ini juga. Atau Idta kigin hasilnya tanpa

mempcrdulikaii jeiih pay ah orang lain.

Penyebab kegagalan yang lain adalah anggapan bahwa fasilitas adalah

segala-nya. Fasilitas hanyalah sarana bukan tujuan. Fasilitas memang perlu tapi

tak cukup untuk program janglai panjang.

3. Sikap Coba-coha.

Tindakan yang sifatnya coba-coba, bisa. membawa akibat fatal bagi

wirausaha muda. Ini tercermin dan sikap agresif untuk mendapat pekerjaan

(proyek) tanpa memperhitungkan kapasiias kemarnpuan dirinya untuk

mengerjakari proyek yang didapat.

Bila dalam tahap pengerjaan proyek ternyata kapasitas kemampuan yang dimiliki

clibawah kemampuan semes linya untuk niengerjakan proyeknya, ia dihadapkan

pada dilema kredibilifas, kenigian, dengan tanggung jawab menyelesaikan

pekerjaan. Bila akhirnya ia mengambil jalan lari dari tanggung jawabnya, ia. akan

kehilangan dua modal sekabgus, yaitii bonafiditas dan ment.aln.ya yang dirusak

oleh tindakan sendiri.

Page 26: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

26

4. Sikap Kekurang-Terbukaan.

Masalah oyektititas dan keterbukaan dan pengusaha terhadap informasi.

bisnis yang dtdapat kecenderungan menyembunyikan informasi bisnis, misalnya

uifonnasi aclanya proyek dengan kapasitas terteaiu, pada hal kapasitas

kemampuan sendiii di-bawah kernampuan seinestinya untuk mehgerjakan proyek

yang didapat, tetapi tetap memaksakan diri mengerjakan proyek tersebul, dengan

tanpa kemauan bekeijasama dengan piliak lain. Hal ini bisa membawa aldbat

menyulitkan dan bahkan memgilcan diii sendiii.

5. Sikap Latah.

Sikap latah dalam berusaha terhadap bidang bisnis pun bisa berbahaya.

Misalnya tindakan latah (ikut-ikutan) bidang bisnis tertentii yang pada

kenyataannya sedang laku dan bahkan pada tingkat jenuh dipasaran. Karen a

ketarnya persaingan dipasar maka bisa membawa akibat terhadap perusahaan

yang coba-coba, dan yang biasanya masih kurang profesional, dihadapkan pada

masalah kalah dalam persaingan.

Untuk memenangkan persaingan perusahaan (ersebut biasanya mengambil

strategi yaitu menekan harga produk dengan cara niengurangi/mengorbankan

mutu produk.

Tindakan ini jelas mengakibatkan persaingan bisnis yang tidak sehat,

merusak mental profesional dan mengarah pada pelanggaran etika bisnis.

Page 27: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

27

6. Sikap Rasa Cepat Puas Diri.

Rasa cepat puas diri bisa membuat orang menjadi jenuh, sehingga inisialif

atau prakarsa menjadi mati, akhirnya orang akan sulit mencapai kemajuan karena

terhambat oleh dirinya sendiri. Bahkan mereka kehilangan pekerjaan. Apakah

yang menyebabkan diantara kita banyak yang kehilangan inisiatif dan gairah kerja

justru setelah kita men-dapatkan pekerjaan ?.

V. Kesimpulan.

1. Bahwa negara kita Indonesia masih sangat kekurangan tenaga-tenaga

wiraswasta dan atau entrepreneur yang diharapkan akan mampu turut seita

peranannya dalam pembangunan bangsa dan negara.

2. Kewiraswastaan terdiri daii tiga bagian pokok yang tidak dapat dipisahkan,

yaitu :

a. Sikap mental wiraswasta.

b. Kewaspadaan mental wiraswasta.

c. Keahlian dan keterampilan wiraswasta.

3. Enterpreneur adalah pengusaha atau mirip dengan wirausaha. Sedangkan

kewira-swastaan bukanlah sekedar enterpreneur, tetapi lebih menitUk

beratkan pada pembentuk-an watak maju dan pembinaan mental maju yang

dimulai dan usaha mengendalikan diri dan membersihkan diri dari sikap

mental yang negatif (miskin), untuk mernbentuk dan mengembangkan silvap

mental yang positil maju berhasil.

4. Bahwa faktor keberhasilan seorang entrepreneur itu ada heberapa hal yang

menentukan yaitu orisinalitas ide, keberanian berbuat dan menanggung

Page 28: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

28

resiko, tekun dan menerobos terus untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi,

punya kepekaan perasaan atau kewaspadaan terhadap kemumgkinan peluang

yang ada, harus punya pendidikan tenitama pendidikan kewiraswastaan..

mempunyai kepribadian atau sikap mental wira-swasta. mempunyai.

kemarnpuan leadership/kepemimpinan. dan tenturwa van<> terakhvr a

5. Dan kesalahan sikap dan tindakan yang menghambat untuk bisa mencapai

keberhasilan adalah : Kekurang mampuan dalam mengelola keuangan. sikap

yang kurang mau bekerja keras dan benciai payah, sikap yang suka ouba-coba

tanpa perhitungan dan perencanaan yang matang, sikap yang suka tertutup

dan mau ambil sendiri, sikap latah suka cepat meniru dan terakhir adalah

sikap cepat merasa puas terhadap suatu hasil yang sudah dicapai.

Apabila mau berhasil dalam usaha inaka kila harus bis,; menghilangkan

sikap yang menghanibat terscbut dan harus menirigk,it!c:m siknp ^•irr---T:ast:i

yang tangguh, yaitu : suatu sikap mental yang memberantas sikap rendah diri?

mains dan segala sikap mental nepatif Ininnvo. Mampu membangkitknn

keberanian mengambil resiko. menembus berbagai persamgan dalam batas-

batas ketaatan pada tertib hukum yang herlaku.

Page 29: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

29

DAFTAR PUSTAKA

Anonirnus, 1989. A.D & ART HIPiVil Jakarta, 1989.

Max Gunlher. 1979. Cara Cepat Menjadi Jutawan. Instant Millionair, Gununu

Jali, Jakarta.

Supannan Sumahadijaya. MA.Sc.Ak. Dr., (......). Pembangunan Masyarakat

Pancasila Melalui Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Dengan Sistem

Pendidikan Sikap Mental Wiraswasta. I .embaga Wiraswasta.

Sumantra Made dan Frans B. Siswanto, fr. 1989 Menumbuhkan Pengusaha

Profesional Dalam Mengelola dan Mengembangkan Suatu Usaha.

Makalalv Disanipaikan Pada Seminar HIP Ml BALI1 anggai 2 Nopember

1989.

Page 30: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

30

IV.POKOKBAHASAN

SEPULUH TAHAP MENJADI WIRASWASTA/ WIRAUSAHA TANGGUH

I. Pendahuluan

Tantangan pembangunan dewasa ini adalah tantangan kesempatan kerja

atau usaha bagi penduduk yang terus meningkat. Jutaan orang atau pemuda

memerlukan lapangan kerja, sementara lapangan kerja formal yang baru relatif

sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang ada. Ironinya

sebagian lowongan kerja yang ada tidak dapat terisi oleh mereka yang mencari

pekerjaan karena mereka tidak memenuhi persyaratan atau kualifikasi yang

diminta. Sebagian besar angkatan kerja tersebut memang berpendidikan rendah

dan tidak memiliki keterampilan khusus.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika mereka ketnudian mencari dan

berusaha sendhi dalam berbagai usaha kecil. Karena usaha mereka umumnya

tidak menentu dan tidak terdaftar secara resmi, maka seiing usaha mereka itu

disebut usaha informal.

Seperti diketahui, bahwa pada dasarnya sebuah perusahaan sekecil apapun

tidak lepas dari unsur manajemen seperti: a) Sumberdaya manusia yang baik

(Man), b) Sumberdana yang mencukupi (Money), c) Peralatan dan mesin yang

tepat guna (Machine), d) Cara kerja yang efektif (Methods), dan e) Pasar dan

langganan yang setia (Markets).

Sebuah produk, baik barang atau jasa yang dihasilkan oleh pengusaha tidak

lepas dari kelima unsur-unsur tersebut diatas. Manusia sebagai unsur utama dari

suatu perusah,aan haruslah mampu mengelola usaha yang dijalankannya.

Page 31: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

31

2. Peranan Unsur Manusia (Man) Dalam Kegiatan Usaha

Kemampuan seorang pengusaha disini meliputi:

a. Pengalaman bisnis sederhana. Bagaimanapun setiap pengusaha telah

mernpunyai pengaiaman suka dan duka betapa enaknya dan susahnya

berusaha dalam suasana Indonesia yang terus berubah.

b. Tidak birokrasi dan mandiri. Karena dari asal-usulnya perusahaan kecil

kebariyakan one man sha\v (pemain tunggal) atau bersama beberapa orang

pembantu tetap atau musiman, maka segala prosedur keputusan dapat

dilakukan dengan cepat dan mungkin tepat. Biasanya tidak ada rapat atau

konsultasi, baik dalam hal pembelian, petijualan, pertambahan modal,

pengangkatan karyawan ataupun dalam hai pern berhentian karyawan.

c. Cepat tanggap dan fleksibel Biasanya pengusaha kecil mempunyai

kemampuan mendeteksi perubahan atau perkembangan situasi disekeliiingnya

sangat cepat. Kehidupan pengusaha kecil yang relatif dinamis dan terus

menerus berhubungan dengan penjual dan pembeli biasanya memudahkan

mereka untuk cepat tanggap terhadap situasi dan serta merta mengarnbil

langkah-langkah yang perlu. Mereka juga sangat tanggap dan fleksibel

terhadap barang-barang yang cepat laku atau barang baru. Dalam beberapa

hal, mereka seakan-akan mempunyai indera keenam. Dalam praktek banyak

perusahaan kecil cepat menambah atau mengurangi dagangannya, atau bidang

usahariya serta disesuaikan dengan perkembangan selera pembeli.

d. Cukup Dinamis dan Diet. Rata-rata pengusaha kecil cukup dinamis

menanggapi perjfembangan selera konsumen. Memang nampaknya mereka

seakan-akan meniru saja, tetapi berkat pengalaman dan ketajaman penciuman

Page 32: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

32

dagang mereka sangat cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan

keadaan. Adalah juga merupakan fakta konkrit bahwa rata-rata mereka yang

bergerak diperusahaan kecil bekerja lebih lama, lebih tekun dibanding dengan

pegawai .negeri dan swasta. Secara keseluruhan, mereka juga mempunyai jam

kerja lebih lama dari petani. Rata-rata perusahaan kecil bekeija minimal

sepuluh jam per hari dan sering lebih, tidak mengenal hari Minggu dan hari

Raya. Mereka juga tidak mengenal liburan atau cuti.

Unsur-unsur permodalan (money), peralatan (machine), tata cara (methods)

dan pemasaran (markets) adalah unsur yang tak terpisahkan dari keberhasilan dari

sebuah perusahaan kecil. Penisahaan yang baiJk adalah banyak tergantung pada

keberhasilan pengusaha pengelola unsur-unsur pendukung sepertiyang disebutkan

di atas.

3. Pengusaha Yang Andal

Segala kegiatan hidup kita sehari-hari, apalagi dalam mengelola

perusahaan haruslah dimulai dengan perencanaan yang matang, penuh

perhitungan tentang segala kemungkinan yang dapat mensukseskan usaha dan

hal-hal yang dapat menggagalkan usaha atau kegiatan kita.

Sepintas lalu ada dugaan atau anggapan bahwa mengelola perusahaan kecil

adalah sangat mudah yang penting ada modal, atau terkadang dikaitkan asal ada

reiasi. Apakah memang benar demikian ?. Seberapa banyak atau berapa persen

dari selumh perusahaan kecil yang jatuh bangkrut atau gagal ?.

Di dunia resep yang cespleng dan obat segala penyakit tidak ada.

Pengobatan / yang tlibaik ialah mengusahakan supaya jangan sempat sakit atau

Page 33: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

33

gagal. Hal ini dapat dicapai dengan mendisiplinkan diri, belajar terus menerus,

membuka diri, mendengar kan orang lain. Kita harus rnemegang prinsip bahwa

tidak ada orang at&u pribadi yang sempurna (tan hana wong ayu nulus atau

nobody is perfect)

Untuk menjadi pengusaha yang andal harus memperhatikan situasi

lingkungan dengan tepat dan tegas seperti hal-hal sebagai berikut:

a. Mengetahui apakah ada peluang berusaha untuk bidang yang diangankan atau

hendak dimulai.

b. Mengetahui belul seluk-beluk bidang usaha yang hendak digeluti, tidak

sekedar meniru atau ikut-ikutan.

c. Mengetahui betul siapa pesaing dan calon pesaing dalam bidang usaiia

tersebut.

d. dMengetahui betul seberapa besar pasar untuk produk yang akan dihasiikan.

e. Mengetahui betul siapa pensuplay atau pemasok barang.

f. Mengetahui betul dimana mendapatkan tenaga yang akan menibantu usaha

anda.

g. Mengetahui dan dapat menentukan lokasi perusaliaan. h. Mengetahui tentang

seluk beluk peraturan yang menyangkut usaha yang digeluti.

4. Semangat Kewiraswastaan/Kewirausahaan

Semangat kewirausahaan yang perlu dimiliki oleh seseorang yang

hendak memasuki dunia usaha atau bisnis adalah :

a. Kemauan kuat untuk berusaha (terutama dalam bidang ekonoini) dengan

semangat mandiri.

Page 34: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

34

b. Mampju membuat keputusan yang tepat dan beiani mengambil resiko.

c. Kreatif dan inovatif

d. Tekun, teliti dan produktif.

e. Bekerja dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang seliat.

5. Tahap-tahapan menjadi Wiraswasta Wirausaha Tangguh

Dengan memperhatikan dan mengkaji berbagai tulisan tentang

kewirausahaan, mengamati beberapa wirausaha yang andal, tangguh dan unggul

serta ditambah dengan imajinasi tentang proses dan mekanisrnenya maka dapat

diidentiilkasi sepuluh ciri-ciri dan cara-cara kewirausahaan yang diperlukan untuk

rnengembangkan wirausaha Indonesia yang tangguh dan unggul Sebagaian dari

ciri-ciri dan cara-cara tersebut menyangkut sikap dan sebagiari menyangkut cara

dan aplikasi teknonologi tepat guna. Rincian dari ciri-ciri dan cara-cara tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Memiliki rasa percaya diii dan sikap tnandiri yang tinggi untuk berusaha

rnencari penghasiian dan keuntungan rnelalui perusahaan.

2. Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang usaha yang

menguntungkan serta melakukan apa saja yang perlu untuk memanfaatkannya.

3. Mau dan mampu bekerja keras dan tekun dalam menghasilkan barang dan jasa

serta mencoba cara kerja yang lebih tepat dan efisien.

4. Mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar dan musyawarah dengan

berbagai pihak yang besar pengaruhnya pada kemajuan usaha terutama para

pembeli/ langganan.

Page 35: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

35

5. Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat dan

disiplin.

6. Mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya serta lugas dan tangguh

tetapi cukup luwes datam melindunginya.

7. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas

perusahaan dengan memanfaatkan dan memotivasi orang lain serta melakukan

perluasan dan pengembangan usaha dengan resiko yang moderat.

8. Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang

kerjasarna yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak yang

berkepentingan terhadap perusahaan.

9. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan

(dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sislern

pengendalian intern.

10. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketanggullan perusahaan

terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan

pennodalan.

DAFTAR PUSTAKA

Salim Siagian dan Asfahani (Editor), 1995. Kewirausahaan Indonesia Dengan Se-

mangat 17-8-45, Puslatkop dan PK. Departemen Koperasi dan Pembinaan

Pengusaha Kecil Bekerjasarna Dengan PT.Kloang Klede Jaya Putra Timur

Jakarta.

Page 36: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

36

V. POKOK BAHASAN

KIAT SUKSES DALAM MENJALANKAN USAHA AGRIBISNIS

I. PENDAHULUAN

Wirausaha yang berhasii dibuktikan oleh prestasi yang dicapai yaitu

pertumbuh an dari perusahaan yang dikelolanya. Pertumbuhan ini dibuktikan oleh

penjualan, harta yang dimiliki perusahaan dan jumlah karyawan. Dari pengamatan

yang dilakukan diketahui bahwa wirausaha yang berhasii mempunyai kesamaan

karakter. Adapun ciri-ciri karakter wirausaha yang berhasii adalah sebagai

berikut:

1. Wirausaha menginginkan untuk rnencapai sesuatu (ada target yang ingin

dicapai).

2. Tegar (tahan uji).

3. Wirausaha menetapkan standarnya

4. Optimis

5. Pekerja keras

6. Wirausaha menandai keberhasilan atau kegagalan pada dirinya sendiri.

7. Pengambil resiko yang moderat.

8. Tanggap dan menerima ide-ide baru

9. Belajar dari pengalaman dirinya sendiri.

10. Menggunakan bantuan dari luar

11. Termotivasi oleh tugas bukan imbalan

12. Independen, mandiri.

13. Menciptakan suasana senang.

Page 37: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

37

Seseorang yang mempunyai karakter seperti tersebut di atas bila ingin

menjadi / pengusaha lebih lanjut perlu mengamati kiat-kiat yang dilakukan oleh

wirausaha yang berhasil agar dapat mengikuti jejak mereka dan dapat pula

berhasil dalam usahanya yaitu :

1. Proses panjang dan penuh perjuangan yang ditempuh serta kiat yang

digunakan wirausahawan dalam menangkap, mencari, menciptakan, dan

memanfaatkan peluang-peluang usalia.

2. Kiat menjalin kerjasama usaha dan kemitraan.

3. Konsep perencanaan bisnis yang diterapkan beserta kiat pengendaliannya.

4. Sistem manajemen usaha dalam menghadapi para pesaing dan perubahan serta

perkembangan lingkungan.

5. Indikator keberhasilan profesional dan ktnerja bisnis dan keuangan

perusahaan.

6. Hal-hal lain yang meliputi kiat-kiat khusus dalam pengelolaan perusahaan

oieh wirausaha yang berhasil.

II. KIAT-KIAT WIRAUSAHAWAN DALAM MENANGKAP,

MENCARI, MENCIPTAKAN DAN MEMANFAATKAN PELUANG

USAHA.

Wirausahawan yang berhasil tentunya rnempunyai kiat-kiat dalam

menciptakan peluang usaha. Karena tahap pemanfaatan dan pengembangan

kesempatan sudah men jadi hal yang rutin. Ide-ide inovatif seperti hal tersebut

akan sangat membantu dalam memotivasi pengusaha yang ingin maju.

Page 38: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

38

Wawasan dan pengalaman praktis serta prilaku wirausaha serta motif

prestasi dan keberhasilan ini akan sangat mempengaruhi pengusaha-pengusaha

lain. Sepanjang hal-hal tersebut relevan dan sesuai dengan kondisi perusahaan

para peserta pelatihan (pengusaha).

1. Kiat Menjalin Kerjasama Usaha dan Kemitraan

Agar seorang wirausaha dapat bertahan dan dapat mengem^angkan volume

usahanya, dia harus dapat mengikuti perkembangan lingkungan, dan dengan

itu berusaha meningkatkan kepuasan dan jumlah pelanggan atau pasar.

Dengan kata lain perusahaan yang dapat bersaing adalah perusahaan yang

dapat menguasai dan mengorganisasikan berbagai peluang/kesempatan

dilingkungannya. Dilihat dari aspek perencanaan dan pengendalian usaha,

terutama perencanaan omset penjualan, langkah operasional untuk mencapai

tingkat penjualan tersebut dapat dikelompok kan sebagai berikut:

a. Kebersamaan intern perusahaan

Target penjuaian, target biaya operasi, merupakan komitmen pimpinan dan

karyawan perusahaan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk

itu. Dukungan aspek administrate0 usaha adalah melekat pada komitmen

target-target yang akan dicapai oleh perusahaan pada periode tertentu.

Untuk mwujudkan komitmen perusahaan tersebut maka mutlak diperlukan

kebersamaan langkah semua karyawan yang dikendalikan oleh pimpinan

perusahaan. Kebersamaan karyawan dalam intern penisahaan tersebut

mencermin kan keterlibatan dan kontlibusi tenaga dan pikiran seiuruh

karyawan perusahaan dalam mewujudkan target perusahaan.

Page 39: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

39

Hubungan antara karyawan dengan karyawan lainnya, maupun hubungan

dengan pimpinan perusahaan, bersifat saling memberi dan saJing

menerima yang berorientasi pada target perusahaan yang telah dijabarkan

pada rencana operasional /jangka pendek. Kualitas kebersamaan karyawan

dalam perusahaan, indikatornya adalah : terealisasikannya rencana

penjualan dan rencana keuangan, masalah-masalah yang timbul yang

mengakibatkan rencana tak dapat direalisir, menjadi \ tanggung jawab

bersama dan ditindak lanjuti dengan komitmen solust pemecahan nya,

sekaligus merupakan kebijaksanaan usaha perusahaan. Kebersamaan

intern karyawan yang baik, moral karyawan yang baik dijabarkan dalam

perwujudan kegiatan para karyawan dalam memenuhi dan melaksanakan

tugas dan tanggung jawab operasional perusahaan.

b. Kebersamaan perusahaan dengan pihak luar

Sesuai dengan ukuran dan sifatnya peluang pasar sering tidak dapat

ditangani dengan efektif cukup hanya mengandalkan potensi SDM yang

ada dalam perusahaan, Batiyak potensi pasar, yang strategi operasionainya

sangat tergantung oleh pihak luar perusahaan. Menghadapi situasi seperti

itu, diperiukan upaya pimpinan perusahaan untuk menjalih kerjasama

dengan pihak luar untuk me wujudkan target penjualan dan langkah-

langkah pencapaiannya. Untuk itu diperiukan kebersamaan yang bersifat

total. Bagaimana perusahaan dapat mengajak partisipasi dan keterlibatan

pihak luar untuk mencapai target perusahaan. Keterlibatan pihak luar

terutama diperiukan dalam menangani aspek teknis usaha, sarana dan

Page 40: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

40

prasarana usaha, perijinan, fasilitas, protnosi, jaminan pemasaran, bantuan

permodalan dan lain-lain.

Jadi pengusaha yang berhasil ditandai dengan profesionalisme

dalam mengembangkan sayap bisnis melalui kiat menjalin kerjasama

usaha dan kemitraan yang meliputi:

a. Menjalin dan mengembangkan bentuk dan sifat kerjasama usaha.

b. Perusahaan memperoleh gitra baik dan terpercaya, sehingga memiliki

akses yang kuat dalam pasar, permodalan, akses terhadap penguasaan

teknologi dan informasi.

c. Sistem manajemen yang tangguh dan terpercaya.

d. Dapat memuaskan mitra kerjanya.

e. Memiliki kiat dan rahasia sukses yang tidak diketahui orang lain.

f. Sistem jaringan usaha luas dan dapat dikendalikan.

Informasi langsung dari pengusaha yang berhasil tentang hal-hal tersebut

akan sangat bermanfaat bagi pengusaha yang berambisi untuk niaju.

2. Renungan dan Kebulatan Tekad.

Wawasan dan pengalaman praktis wirausaliawan yang berliasil haruslah

dapat membenkan nialai tambah bagi peserta pelatihan (pengusaha). Informasi-

informasi penting tersebut bukan hanya sebagai untuk diketahui, tetapi harus

menjadi pola ber pikir dan bertindak yang realistis. Dengan kata lain bukan hanya

sekedar decak kagum yang diperoleh, namun dapat disarikan dan diidentifikasi

penerapan atau adopsi diperusahaannya, terutama yang relevan dengan sifat

pengembangan usaha peserta pelatihan.

Page 41: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

41

III. Kiat Sukses Dalam Menjalankan Usaha Agribisnis (Kasus Usaha

Agibisnis Peternakan *)

Sebelum kita bioara tentang kiat berusaha, sebaiknya dilihat terlebih

dahulu faktor-faktor yang mendorong keberhasilan seseorang dalam berusaha.

Faktor-faktor pendorong keberhasilan tersebut antara lain :

a. Punya bakat bavvaan sehingga mempunyai kepribadian yang unggul.

b. Punya kemauan belajar yang kuat untuk mengembangkan pengetahuan

dan keterampilan.

c. Punya kemampuan dan kemauan belajar keras.

d. Mempunyai kepribadian dan sikap mental wiraswasta.

e. Mempunyai kemampuan kepemimpinan dan organisasi.

f. Mempunyai keberanian menanggung resiko

g. Mempunyai nasib baik.

h. Mempunyai kepekaan dalam membaca situasi.

i. Adanya dukungan situasi, kondisi dan fasilitas.

Kiat-kiat pengembangan usaha hingga berhasil itu sangat ditentukan oleh

kepemilikan atas pengetahuan, kemampuan, seni dan keterampilan manajemen.

Karena tanpa penerapan manajemen yang baik jangan harap keberhasilan akan

dapat dicapai dengan baik pula.

Kiat-kiat yang digunakan dalam pengembangan usaha adalah kiat bertahan

dan kemudian menyerang. Agar bisa bertahan maka hal-hal yang hams dilakukan

adalah:

Page 42: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

42

a. Adanya minat yang kuat

Kita harus punya minat yang kuat atau hasrat yang didasari atas

kesenangan/hoby, karena denagan adanya minat tersebut akan dapat

mendorong kita untuk dapat mengerjakan suatu usalia dengan sangat

menyenangkan tanpa kenal lelah.

b. Kerta keras, Tekun dan Ulet.

Bekerja dengan konsisten, tidak kenal waktu, lelah dan terus-menei^us

berusaha memahami rahasia pekerjaan, maka akan dapat keluar dengan segala

persoalan yang menekan.

c. Kreatif dan Inovatif.

Adanya kondisi lingkungan yang selalu berubah, mengharuskan kita untuk

selalu memiliki kreatifitas tinggi untuk mengantisipasinya, termasuk

menerapkan teknologi baru.

d. Memahami Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman)

Harus tahu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, serta kekuatan dan

ketemah an dipihak lingkungan kita. Kita hams bekerja penuh dengan

kekuatan kita dan mencari kelemahan pesaing. Kita harus menghitung-hitung

peluang yang ada serta ancaman yang mungkin kita hadapi.

e. Penerapan Manajemen.

Kita harus menerapkan manajemen yang baik dan terencana, baik menyangkut

manajemen sumberdaya manusia, manajemen keuangan, manajemen

operasional dan manajemen pemasaran dengan baik.

Page 43: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

43

Kiat Pemilihan Komoditas

Pemilihan komoditas usaha hendaknya benar-benar disesuaikan dengan

hoby/ minat dan kemampuan diti. Jangan mengerjakan sesuatu yang sama sekali

diluar kemampuan untuk meiakukannya. Disamping itu adalah perhatian prospek

pasarnya, kareiia tanpa pJlar maka komoditas tersebut tidak akan terjual.

Kiat Keberhasilan Usaha Dengan Pola Kerjasama dan Kemitraan.

Pola kerjasama yang telah dikembang dalam usaha agribisnis peternakan

selama ini adalah pola kerjasama vertikal dan horisontaL, yakni dengan Lembaga

dan Instansi terkait. Dengan para peternak plasma, para relasi dan dengan

perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama. Pola tersebut antara

lain :

1. Pola Kerjasama Usaha.

Pola ini lebih layak dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang sejenis atau

relasi bisnis tertentu.

2. Pola Kemitraan dengan Sistein Penghela.

Artinya Poultry Shop sebagai pedagang inelakukan kerjasama usaha dengan

para peternak dengan diikat perjanjian tertentu.

Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Menjalankan Usaha,

Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun pasti pernah

menghadapi berbagai kendala, seninya perusahaan adalah kemampuan mengatasi

kendala-kendala yang ada. Beberapa kendala yang sering dihadapi adalah :

Page 44: MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN

44

1. Sumber Daya Manusia

Kita sering kesulitan untuk mendapatkan sumber day a manusia (SDM) yang

cocok dengan kemauan kita. Aitinya yang mampu bekerja baik dengan situasi

dan kondisi yang ada, oleh karena amat penting diperhatikan saat pemilihan

penempatan dan penetapan SDM serta penempatan pada posisi yang tepat.

2. Modal.

Pada awal mendirikan perusahaan biasanya kendala utama adalah modal dan

pada perusahaan yang sudah jalanpun modal kadang-kadang menjadi kendala,

karena target yang hendak kita capai tidak terbatas, sedangkan potensi yang

kita miliki untuk meraih target tersebut tetap terbatas.

3. Persaingan

Adanya perusahaan-perusahan yang bergerak dalam bidang yang sama atau

sejenis yang baru muncul dengan melakukan tindakan-tindakan yang

cenderung gila, sering menjadi kendala serius yang sudah pasti memerlukan

kreatifitas untuk mengantisipasinya/mengatasinya, karena kondisi tersebut

mau tidak mau akan men jadi sumber persaingan baru.

Catatan :

*) Disarikan dari makaiah Pengalaman Usaha Yang Telah Berhasil Oleh Ir. I

Nyoman Supaita, MS. MM., Komisaris Utama PT.Tohpati Poultry, Denpasar.