39
i PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIF CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) DERAJAT RINGAN, SEDANG, BERAT, DAN KRITIS DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA HALAMAN JUDUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Ivan Lim NIM : 178114019 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

i

PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIF

CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) DERAJAT RINGAN, SEDANG,

BERAT, DAN KRITIS DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Ivan Lim

NIM : 178114019

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

ii

PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIF

CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) DERAJAT RINGAN, SEDANG,

BERAT, DAN KRITIS DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Ivan Lim

NIM : 178114019

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

vii

ABSTRAK

SARS-CoV-2 adalah perkembangan virus SARS baru yang dapat menyebabkan

penyakit COVID-19. Penyakit ini ditemukan pertama kali di Wuhan, Provinsi Hubei,

China. Secara global, terdapat 2.249.662 jiwa terinfeksi COVID-19 per 18 April.

Kemenkes RI mencatat adanya 5.923 kasus infeksi COVID-19 di Indonesia. Pada

pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, sekitar 83% pasien mengalami

limfopenia. Limfosit adalah salah satu sel imun aktif dalam tubuh manusia, ketika

jumlah limfosit menurun, sistem imun akan terganggu sehingga rentan terhadap

keparahan penyakit. Infeksi gejala klinis COVID-19 terbagi menjadi: derajat ringan,

sedang, berat, dan kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya

perbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang,

berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah

observasional (non-eksperimental) dengan rancangan penelitian cross-sectional

retrospektif. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 103 data rekam medis pasien

terkonfirmasi positif COVID-19 melalui RT-PCR di RS Bethesda Yogyakarta. Data

yang didapat selanjutnya diuji normalitasnya dengan Kolmogorov-Smirnov dilanjutkan

dengan uji Kruskal-Wallis dan uji post-hoc Mann-Whitney. Hasil dari penelitian ini

menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna untuk jumlah limfosit diantara

pasien terkonfirmasi positif COVID-19 derajat ringan, berat, sedang, dan kritis yang

terkonfirmasi positif di RS Bethesda Yogyakarta dengan nilai signifikansi 0,000

(p<0,05).

Kata kunci: SARS-CoV-2, COVID-19, limfosit, RT-PCR, limfopenia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

viii

ABSTRACT

SARS-CoV-2 is the development of a new SARS virus that can cause the

COVID-19 disease. Globally, there were 2,249,662 people infected with COVID-19 as

of April 18. The Indonesian Ministry of Health recorded 5,923 cases of COVID-19

infection in Indonesia. In patients who are confirmed positive for COVID-19,

approximately 83% of patients have lymphopenia. Lymphocytes are one of the active

immune cells in the human body, when the number of lymphocytes decreases, the

immune system is compromised, making it susceptible to disease severity. Infection

with the clinical symptoms of COVID-19 is divided into: mild, moderate, severe and

critical degrees. The aim of this study is to identifying the differences of the positive

COVID-19 patient’s lymphocytes number between the mild, moderate, severe, and

critical degrees in Bethesda Hospital Yogyakarta. This research is observational with

retrospective cross-sectional study design. The sample of this study were 103 medical

records of patients who were confirmed positive for COVID-19 through RT-PCR at

Bethesda Hospital Yogyakarta. The data obtained were tested for normality by

Kolmogorov-Smirnov and continued with the Kruskal-Wallis test also the post-hoc test

using Mann-Whitney. This research showed that there is a significant difference in the

number of lymphocytes between mild, severe, moderate, and critical confirmed

COVID-19 patients who were confirmed positive at Bethesda Hospital Yogyakarta

with a significance value of 0,000 (p <0,05).

Keyword: SARS-CoV-2, COVID-19, lymphocyte, RT-PCR, lymphopenia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI....................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................................. vii

ABSTRACT ................................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xi

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

METODE PENELITIAN .............................................................................................. 3

HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 7

KESIMPULAN ........................................................................................................... 13

SARAN ....................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 14

LAMPIRAN ................................................................................................................ 17

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................................... 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

x

DAFTAR TABEL

Tabel II. Distribusi Usia Subjek Penelitian ……………………………………… 7

Tabel III. Distribusi Karakteristik Tanda dan Gejala Pasien COVID-19 ………… 9

Tabel IV. Analisis Perbedaan Jumlah Limfosit – Derajat Keparahan COVID-19 ... 10

Tabel V. Hasil Uji post-hoc Mann Whitney .............................................................. 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Derajat Keparahan COVID-19 ……………………………………… 18

Lampiran II. Ijin Penelitian ………………………………………………………. 19

Lampiran III. Kelaiakan Etik ……………………………………………………. 20

Lampiran IV. Lembar Pengambilan Data ………………………………………… 21

Lampiran V. Hasil Uji Statistik ………………………………………………….. 22

Lampiran VI. Sertifikat CE & BU ……………………………………………….. 30

Lampiran VII. Dokumentasi Pengambilan Data …………………………………. 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

1

PENDAHULUAN

SARS-CoV-2 adalah bagian dari keluarga virus corona yang dapat

menyebabkan penyakit Corona Virus Disease-19 COVID-19. Pada manusia, beberapa

virus corona diketahui dapat menyebabkan infeksi pernafasan dari flu biasa sampai

penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penemuan terkini menyebutkan bahwa

virus Corona menyebabkan penyakit COVID-19. Penyakit beserta virus baru ini

sebelumnya tidak diketahui sebelum pandemik yang dimulai di Wuhan, China, pada

Desember 2019 (WHO, 2020).

Menurut Center for Systems Science and Engineering at Johns Hopkins

University (CSSE-JHU) (2020), per 18 April 2020, terdapat 2.249.662 kasus infeksi

COVID-19 yang tersebar di seluruh dunia. Indonesia sendiri terkonfirmasi adanya

5.923 kasus infeksi COVID-19 (Kemenkes RI, 2020). Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta sendiri terdapat 67 pasien positif COVID-19 dengan total kematian 7 jiwa,

27 jiwa sembuh, dan 33 pasien dalam perawatan (Pemda DIY, 2020).

Menurut Gugus Tugas Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat

COVID-19 di Indonesia (2020), gejala infeksi klinis dari penyakit COVID-19 memiliki

tingkat keparahan sebagai berikut:

a. Gejala ringan dengan manifestasi sakit ringan tanpa komplikasi

b. Gejala sedang dengan manifestasi pneumonia ringan

c. Gejala berat dengan manifestasi pneumonia/ISPA berat

d. Gejala kritis dengan manifestasi Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)

Menurut Kemenkes RI (2020), COVID-19 dapat menular dari manusia ke

manusia melalui percikan batuk/bersin (droplet). Orang yang paling berisiko tertular

penyakit ini adalah orang yang memiliki kontak erat dengan pasien COVID-19

termasuk yang merawat pasien COVID-19. Beberapa istilah yang digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

2

mengklasifikasikan populasi penyebaran virus SARS-CoV-2 di Indonesia adalah

Kasus Suspek, Kasus Probable, Kasus Konfirmasi, Kontak Erat, Pelaku Perjalanan,

Discarded, Selesai Isolasi, dan Kematian.

Identifikasi penelitian virus COVID-19 dapat menggunakan metode klasik

Koch’s Postulate atau mengamati morfologinya melalui mikroskop elektron. Serologi

juga dapat digunakan untuk identifikasi karena virus ini berkaitan dengan antigen dan

antibodi monoklonal. Kedua hal tersebut merupakan cara tradisional dalam metode

deteksi virus (Lu, 2020). Asam nukleat virus dapat digunakan untuk diagnosis awal.

Terdapat beberapa metode deteksi coronavirus, salah satunya adalah Polymerase

Chain Reaction (PCR) yang merupakan teknologi diagnosis biologi molekular

berdasarkan urutan asam nukleat. Urutan gen lengkap dari coronavirus-19 sudah

didapatkan, sehingga pasien yang diduga terinfeksi dapat dilakukan diagnosis

menggunakan PCR (Koopmans, 2020). Reverse Transcription Polymerase Chain

Reaction (RT-PCR) merupakan teknologi kombinasi dari RNA Reverse Transcription

(RT) dengan Polymerase Chain Amplification (PCR) dari cDNA (Noh et al., 2017).

Limfopenia merupakan data laboratorium yang paling berkaitan dengan

COVID-19 karena hal ini ditemukan pada 83% pasien rawat inap (CDC, 2020).

Limfopenia merupakan kondisi dimana jumlah limfosit < 1500 sel/mm3 (Guan et al.,

2020). Penelitian yang dilakukan oleh Huang et al. (2020) juga menyatakan bahwa

63% pasien rawat inap COVID-19 mengalami limfopenia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tan et al. (2020), ditemukan

adanya perbedaan limfosit darah dengan keparahan penyakit COVID-19 yang

diperlihatkan melalui defisiensi atau ketidaksesuaian limfosit. Penelitian ini dilakukan

secara bertahap dengan masing – masing tahap menunjukan adanya perbedaan antara

limfosit (lymphopenia) dengan keparahan penyakit COVID-19 yang berujung

kematian. Oleh karena itu perlindungan, pemantauan dan pemeliharaan dari jumlah

limfosit diharapkan dapat memberikan pengaruh yang baik dalam penanganan dan

pencegahan dari COVID-19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

3

Jumlah limfosit berperan dalam penentuan pemantauan homeostasis imun dan

respon inflamasi dalam tubuh. Pada umumnya, banyak organ dengan ekpresi ACE2

yang lebih tinggi dari paru – paru, seperti usus halus, hati, dan ginjal. Berdasarkan studi

yang dilakukan oleh Zou et al. (2020), ekspresi ACE2 di paru – paru difokuskan pada

jumlah kecil dari sel – sel alveolar tipe II (ATII) yang mungkin menyebabkan ekspresi

ACE2 relatif rendah di paru – paru sehingga saluran pernafasan menjadi target yang

rentan terhadap infeksi 2019-nCoV. Virus akan menginfeksi limfosit, sehingga limfosit

mati. ACE2 juga terdapat pada limfosit dalam mukosa oral. Virus selanjutnya akan

menyerang limfosit yang menyebabkan keparahan dari pasien.

Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “Perbedaan Jumlah Limfosit

Pada Pasien Corona Virus Disease-19 (COVID-19) Derajat Ringan, Sedang, Berat,

dan Kritis di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta” dikarenakan jumlah publikasi

COVID-19 di Indonesia yang masih minim dan penelitian ini juga belum pernah

dilakukan. Selain itu, parameter laboratorium jumlah limfosit diharapkan dapat

menjadi prediktor dalam penentuan keparahan COVID-19 di rumah sakit Bethesda

Yogyakarta. Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang berlokasi di Jalan Jenderal

Sudirman No. 70 Yogyakarta merupakan salah satu rumah sakit rujukan untuk

penanganan COVID-19 di Yogyakarta. Lokasi rumah sakit yang mudah dijangkau dan

berada strategis di tengah kota Yogyakarta, merupakan alasan peneliti menjadikan

rumah sakit ini sebagai lokasi penelitian.

METODE PENELITIAN

Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian dengan jenis observasional

dengan rancangan analitik secara cross-sectional retrospective. Jenis penelitian

observasional dilakukan dengan cara mengamati subjek, tanpa memberikan intervensi

pada subjek penelitian (Masturoh dan Anggita, 2018). Rancangan penelitian cross-

sectional adalah jenis penelitian yang mempelajari korelasi antara paparan atau faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

4

risiko (independen) dengan akibat atau efek (dependen) dalam satu waktu (Setia,

2016). Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengidentifikasi adanya perbedaan jumlah

limfosit antara pasien positif COVID-19 derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di

rumah sakit Bethesda Yogyakarta.

Terdapat empat variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas, tergantung,

terkendali, dan tidak terkendali. Variabel bebas yaitu derajat keparahan COVID-19 dan

variabel tergantung yaitu jumlah limfosit. Variabel terkendali yaitu riwayat terapi

imunosupresif (steroid dan sitostatika) dan tidak terkendali yaitu riwayat penyakit,

genetik, dan kondisi stres.

Izin dan Etika Penelitian

Peneliti menggunakan izin penelitian dari RS Bethesda dengan nomor:

4669/KB.267/2020 dan Ethical Clearance dengan nomor: 99/KEPK-RSB/VII/2020

untuk memenuhi seluruh persyaratan kesesuaian penelitian terhadap etika yang

berlaku.

Lokasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini yaitu pasien rawat inap COVID-19 di rumah sakit

Bethesda Yogyakarta dari bulan Maret – November 2020. Sampel dalam penelitian

adalah data rekam medis pasien positif COVID-19 melalui RT-PCR di rumah sakit

Bethesda Yogyakarta periode Maret – November 2020. Kriteria inklusi sampel

penelitian ini adalah hasil RT-PCR positif COVID-19 dan dirawat di RS Bethesda

Yogyakarta, orang dengan ISPA atau gejala ISPA (batuk, sesak nafas, demam (≥

38℃), riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19 selama 14 hari terakhir, riwayat

perjalanan menuju daerah yang terjangkit COVID-19 selama 14 hari terakhir. Kriteria

eksklusi sampel penelitian ini adalah memiliki penyakit limfopenia bawaan sejak lahir,

memiliki catatan rekam medis yang tidak lengkap, sedang menjalani terapi

imunosupresan yang dapat mempengaruhi jumlah limfosit total.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

5

Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan kuesioner dan lembar pengambilan data yang

sudah terlampir sebagai instrumen penelitian untuk mengumpulkan data catatan rekam

medis pasien positif COVID-19 derajat ringan, sedang, berat dan kritis di rumah sakit

Bethesda Yogyakarta.

Pengukuran Jumlah Limfosit

Pengukuran jumlah limfosit dilakukan berdasarkan hasil laboratorium rumah

sakit Bethesda Yogyakarta. Pengukuran jumlah limfosit akan berupa skala numerik.

Peneliti mendokumentasikan jumlah limfosit pasien secara manual menggunakan

perangkat elektronik laptop.

Pengukuran Derajat Keparahan COVID-19

Pengukuran derajat keparahan COVID-19 akan menggunakan penilaian

kueisoner Modified Clinical Pulmonary Infection Score (CPIS). Derajat keparahan

COVID-19 terbagi menjadi derajat ringan, sedang, berat, dan kritis yang berupa skala

ordinal. Peneliti mendokumentasikan penilaian derajat keparahan COVID-19 secara

manual menggunakan perangkat elektronik laptop.

Penghitungan Sampel Minimal

Sampel minimal penelitian ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

𝑛 =𝑍2𝑝(1−𝑝)

𝑑2=

1,962 × 0,5(1−0,5)

0,12= 67,7 ≈ 68 rekam medis

Keterangan:

n = jumlah minimum sampel

Z = nilai ketetapan dari nilai signifikansi

p = proporsi suatu kasus terhadap populasi

d = derajat penyimpangan (Masturoh dan Anggita, 2018).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

6

Pengumpulan Data Penelitian

Pengumpulan data dilakukan setelah memperoleh Ethical Clearance dari

Direktur Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan non

probability sampling dari populasi kriteria inklusi maupun eksklusi. Peneliti

memeriksa seluruh data rekam medis pasien positif COVID-19 melalui aplikasi ERM

(menu rekam medis dan data laboratorium) yang ada pada komputer bagian rekam

medis di RS Bethesda Yogyakarta tanpa adanya pengaruh dari pihak lain untuk

memilih suatu rekam medis tertentu. Subjek uji penelitian berupa data rekam medis

pasien yang lengkap, ditandai dengan data keluhan/gejala dan profil darah lengkap dari

pasien COVID-19. Data - data tersebut dicatat secara manual oleh peneliti

menggunakan perangkat elektronik laptop. Peneliti akan mengeksklusi data penelitian

yang tidak lengkap, seperti: tidak adanya data keluhan/gejala COVID-19, tidak

ditemukannya data jumlah limfosit, dan kondisi pasien dalam terapi imunosupresan.

Analisis Data

Analisis statistik data penelitian ini dilakukan di pusat kajian CE&BU Fakultas

Kedokteran, Universitas Gadjah Mada dengan uji hipotesis komparatif one-way

ANOVA dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS)

versi 22 dengan tingkat signifikansi 0,05. Penelitian ini memiliki hipotesis yang berupa

komparatif dan data berupa skala numerik dan ordinal yang akan dikomparasikan

sehingga memenuhi syarat untuk menggunakan uji komparasi one-way ANOVA (jika

hasil pengukuran data normal atau parametrik) dan jika hasil pengukuran data tidak

normal atau non-parametrik akan menggunakan uji komparasi Kruskall-Walis

dilanjutkan uji post-hoc Mann-Whitney (Dahlan, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik subjek penelitian

Populasi penelitian ini adalah 169 pasien positif COVID-19 yang terkonfirmasi

melalui RT-PCR di RS Bethesda Yogyakarta selama bulan Maret – November 2020.

Terdapat 66 pasien yang tidak memenuhi kriteria inklusi yaitu: 13 pasien yang sedang

menjalani terapi imunosupresan dan 53 pasien yang memiliki catatan rekam medik

yang tidak lengkap. Penelitian ini mendapat 103 subjek pasien COVID-19 yang

terkonfirmasi positif melalui RT-PCR di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada

bulan Maret – November 2020 yang terdiri dari 57 laki - laki (55,3%) dan 46

perempuan (44,7%). Data yang diambil adalah data rekam medis pasien COVID-19

yang memiliki profil darah lengkap khususnya data jumlah limfosit beserta dengan data

keluhan dan gejala COVID-19. Jumlah subjek penelitian yang didapatkan pada

penelitian ini adalah 103 rekam medis pasien.

Tabel II. Distribusi Usia Subjek Penelitian

Usia Ringan (n=34) Sedang (n=37) Berat (n=21) Kritis (n=11)

N % n % n % N %

0 – 14

tahun

0 0% 0 0% 1 4,5% 0 0%

15 – 49

tahun

23 67,6% 21 58,3% 6 27,3% 6 54,5%

50 – 64

tahun

7 20,6% 9 25,0% 10 45,5% 3 27,3%

≥ 65 tahun 4 11,8% 6 16,7% 5 22,7% 2 18,2%

Mayoritas pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 adalah pasien dengan

kelompok jenis kelamin laki – laki sebanyak 57 (55,3%). Pada kelompok usia 0 – 14

tahun hanya terdapat satu kasus yaitu pada kasus derajat berat COVID-19. Kelompok

usia yang paling banyak terkonfirmasi positif COVID-19 adalah kelompok usia 15 –

49 tahun dengan total 56 kasus. Kelompok usia 50 – 64 tahun paling banyak mengidap

COVID-19 derajat berat dan kelompok usia ≥ 65 tahun paling banyak mengidap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

8

COVID-19 derajat sedang. Hal ini sesuai dengan penelitian Guan et al. (2020) yang

menyatakan bahwa penyakit COVID-19 paling banyak terjadi pada kelompok usia 15

– 49 sebanyak 557 pasien (55,1%) dengan jenis kelamin laki – laki sebanyak 637

(58,1%).

Kriteria inklusi untuk pasien positif COVID-19 derajat ringan adalah demam >

38℃, batuk, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, dan malaise; derajat sedang adalah

demam > 38℃, sesak napas, batuk secara menerus dan sakit tenggorokan; derajat berat

adalah demam > 38℃ yang menetap, ada infeksi saluran napas dengan tanda – tanda:

peningkatan frekuensi napas (>30x/menit), sesak napas (respiratory distress), batuk,

penurunan kesadaran, SaO2 < 90 % udara luar, ditemukan leukopenia, peningkatan

monosit, dan peningkatan sel limfosit T penanda dermatitis atopik; derajat kritis adalah

ARDS ringan, sedang, dan berat (nilai PaO2/FiO2 ≤ 300 – 100 mmHg dengan PEEP ≥

5 cmH2O atau yang tidak diventilasi). Seluruh keluhan, gejala, dan tanda laboratorium

dari pasien diklasifikasi oleh peneliti menggunakan kuesioner CPIS yang termodifikasi

pada Lampiran I. Penelitian ini memperoleh 34 pasien (33%) yang tergolong dalam

derajat ringan, 37 pasien (36%) yang tergolong dalam derajat sedang, 21 pasien

(20,4%) yang tergolong dalam derajat berat, dan 11 pasien (10,6%) yang tergolong

dalam derajat kritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

9

Tabel III. Distribusi Karakteristik Tanda dan Gejala Pasien COVID-19

Tanda dan

Gejala

Ringan (n=34) Sedang (n=37) Berat (n=21) Kritis

(n=11)

n % N % n % N %

Demam 24 71% 22 59% 11 52% 9 53%

Batuk 21 62% 21 57% 14 67% 8 47%

nyeri

tenggorokan

8 24% 6 16% 1 5% 1 6%

hidung

tersumbat

6 18% 4 11% 4 19% 2 12%

Malaise 7 21% 10 27% 4 19% 1 6%

sesak napas 4 12% 17 46% 9 43% 8 47%

Takipnea 5 15% 7 19% 1 5% 3 18%

pneumonia 0 0% 14 38% 6 29% 2 12%

ISPA 0 0% 0 0% 4 19% 0 0%

penurunan

kesadaran

0 0% 0 0% 1 5% 2 12%

Sa O2 ≤

90%

0 0% 4 11% 1 5% 8 47%

leukopenia 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

limfopenia 4 12% 14 38% 12 57% 13 76%

monositosis 0 0% 0 0% 13 62% 0 0%

Keterangan:

takipnea : laju pernapasan ≥ 24x/menit

leukopenia : jumlah leukosit < 4000/mm3

limfopenia : jumlah limfosit < 1500/mm3

monositosis : jumlah monosit > 800/mm3

Berdasarkan Tabel III, penelitian ini menunjukkan bahwa batuk dan demam

(suhu tubuh ≥ 38℃) merupakan gejala yang paling sering terjadi pada pasien COVID-

19 baik pada kelompok derajat ringan hingga kritis. Gejala batuk dan demam terjadi

pada kelompok pasien derajat ringan sebanyak 24 (71%) dan 21 (62%), derajat sedang

sebanyak 22 (59%) dan 21 (57%), derajat berat sebanyak 11 (52%) dan 14 (67%), dan

derajat kritis sebanyak 9 (53%) dan 8 (47%). Hal ini sesuai dengan penelitian Huang

et al (2020) yang menyatakan bahwa gejala gejala demam dan batuk terjadi pada 40

(98%) dan 31 (76%) subjek penelitian dari total 41 subjek. Gejala sesak napas juga

cukup sering terjadi pada pasien COVID -19 sebanyak 4 (12%) pada derajat ringan, 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

10

(46%) pada derajat sedang, 9 (43%) pada derajat berat, 8 (47%) pada derajat kritis.

Gejala lain yang tidak biasa terjadi pada pasien COVID-19 adalah nyeri tenggorokan,

hidung tersumbat, dan tubuh merasa mudah lelah (malaise).

Perbedaan Jumlah Limfosit diantara Derajat Keparahan COVID-19

Tabel IV. Hasil Analisis Perbedaan Jumlah Limfosit – Derajat Keparahan

COVID-19

Jumlah

Limfosit

(sel/mm3)

Derajat Keparahan p-value

Ringan

(n=34)

Sedang

(n=37)

Berat

(n=21)

Kritis

(n=11)

Mean 2010 1600 1530 950 0,000*

std. dev 740 890 900 390

Keterangan:

*terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0,05).

Tabel V. Hasil Post-Hoc Mann-Whitney

Derajat

Keparahan

Ringan Sedang Berat Kritis

Ringan 0,005* 0,014* 0,000*

Sedang 0,005* 0,839 0,007*

Berat 0,014* 0,839 0,035*

Kritis 0,000* 0,007* 0,035*

Keterangan:

*terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0,05).

Uji normalitas yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov karena jumlah

data subjek penelitian ini adalah 103 (> 50 data). Nilai signifikansi yang didapat adalah

0,200 untuk kelompok derajat keparahan ringan, 0,028 untuk kelompok derajat

keparahan sedang, 0,020 untuk kelompok derajat keparahan berat, dan 0,200 untuk

kelompok derajat keparahan kritis, sehingga data dalam penelitian ini dapat dikatakan

tidak terdistribusi normal karena nilai signifikansi pada kelompok derajat keparahan

berat adalah 0,020 (< 0,05). Limfopenia merupakan keadaan jumlah limfosit dalam

darah <1500 sel/mm3 (Guan et al., 2020). Perbedaan jumlah limfosit dianalisis dengan

uji Kruskal-Wallis karena kelompok data penelitian lebih dari dua dan kelompok data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

11

tidak terdistribusi normal (Dahlan, 2014). Hasil analisis statitistik signifikansi sebesar

0,000 (<0,05) Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan jumlah limfosit diantara

kelompok derajat keparahan ringan, sedang, berat, dan kritis pada pasien COVID-19

di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Uji Mann-Whitney dilakukan sebagai uji post-

hoc yang dilakukan untuk mengidentifikasi kelompok mana yang berbeda bermakna.

Secara statistik, terdapat perbedaan jumlah limfosit antar kelompok derajat keparahan

ringan - sedang, ringan – berat, ringan – kritis, dan berat - kritis dengan nilai

signifikansi <0,05. Hasil dalam penelitian sesuai dengan penelitian Sun et al. (2020)

yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan limfosit, khususnya diantara derajat berat

dan kritis dengan nilai signifikansi <0,01. Derajat keparahan kritis memiliki jumlah

limfosit yang paling rendah diantara kelompok keparahan lainnya (560 ± 120 sel/mm3).

Penelitian yang dilakukan oleh Wang et al. (2020) juga menyatakan bahwa terdapat

perbedaan jumlah limfosit antara kelompok pasien COVID-19 yang dirawat di ruang

ICU (median 800 sel/mm3) dan non-ICU (median 900 sel/mm3) (kelompok non-ICU

diasumsikan setara dengan kelompok derajat keparahan ringan-sedang, dan kelompok

ICU diasumsikan setara dengan kelompok derajat keparahan berat – kritis) dengan nilai

signifikansi 0,03 (<0,05). Hasil penelitian ini juga serupa dengan penelitian yang

dilakukan oleh Huang et al. (2020) yang menyatakan bahwa limfopenia terjadi pada

26 dari 41 (63%) pasien yang terdistribusi pada 11 pasien ICU (85%) dengan median

jumlah limfosit sebesar 0,4 x 109/L dan 15 pasien non-ICU (54%) dengan median

jumlah limfosit sebesar 1 x 109/L (p=0,0041). Perbedaan jumlah limfosit juga

ditunjukkan oleh penelitian Qin et al. (2020) dengan hasil pada pasien COVID-19

derajat parah (median 800 sel/mm3) dan derajat non-parah (median 1000 sel/mm3)

dengan nilai p<0,001. Penelitian yang dilakukan oleh Bastug et al. (2020) juga

menyatakan bahwa terdapat perbedaan jumlah limfosit antara pasien COVID-19 yang

dirawat di ruang ICU (median 370 – 3540 sel/mm3) dan non-ICU (median 230 – 2430

sel/mm3) dengan nilai p<0,001. Penelitian oleh Deng et al. (2020) juga menyatakan

bahwa terdapat perbedaan antara kelompok pasien COVID-19 yang meninggal dunia

(sebelum diterapi: 630 sel/mm3 dan sesudah diterapi: 390 sel/mm3) dan berhasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

12

sembuh (sebelum diterapi: 1000 sel/mm3 dan sesudah diterapi: 1530 sel/mm3) dengan

nilai p<0,001.

Perbedaan penurunan jumlah limfosit pada penelitian ini dengan penelitian

lainnya disebabkan karena tidak dilakukannya eksklusi terhadap subjek penelitian yang

menjalani terapi imunosupresan. Pada penelitian Bastug et al. (2020) subjek penelitian

menerima terapi immunosupresan yaitu steroid pada 10 pasien yang dirawat di ICU

(5,8%) dan sitostatika Favipiravir pada 49 (25,7%) pasien yang terbagi pada 36 pasien

yang dirawat di ICU dan 13 pasien non-ICU, sehingga dapat mempengaruhi jumlah

limfosit total yang cukup rendah selain daripada keparahan penyakit pasien. Penelitian

Deng et al. (2020) juga menyatakan bahwa subjek penelitian menerima terapi

kortikosteroid intravena pada 88 kasus kematian (80,7%) dan 64 kasus kesembuhan

(55,2%) sehingga dapat menurunkan jumlah limfosit.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan jumlah limfosit

diantara pasien COVID-19 derajat ringan, sedang, berat, dan kritis yang terkonfirmasi

positif melalui deteksi RT-PCR di rumah sakit Bethesda Yogyakarta. Penurunan

jumlah limfosit (lymphopenia) yang terjadi pada pasien COVID-19 dapat disebabkan

oleh adanya cytokine storm yang diduga kuat menjadi penyebab utama (Mazzoni et al.,

2020). Partikel virus SARS-CoV-2 akan merusak sitoplasma dari sel limfosit sehingga

hancur (Chu et al., 2016).

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan yang ada dalam penelitian ini adalah belum dilakukannya evaluasi

terhadap jumlah limfosit secara kontinu dan dikaitkan dengan fenomena badai sitokin.

Selain itu beberapa data rekam medis merupakan data pasien yang masih dalam masa

perawatan sehingga progresi keparahan penyakit mungkin saja dapat berubah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

13

KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang bermakna untuk jumlah limfosit

diantara pasien COVID-19 derajat ringan, sedang, berat, dan kritis yang terkonfirmasi

positif melalui RT-PCR di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Hasil analisis uji

Kruskall-Walis menunjukkan nilai (p=0,000) yang menandakan adanya perbedaan

jumlah limfosit diantara pasien COVID-19 derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di

Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

SARAN

Peneliti menyarankan penelitian selanjutnya untuk menganalisis data lab

jumlah limfosit dari waktu ke waktu sehingga dapat dikaitkan dengan fenomena badai

sitokin juga dapat menggunakan subjek penelitian yang sudah selesai progress

penyakitnya (baik sembuh maupun meninggal dunia).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

14

DAFTAR PUSTAKA

Bastug, A., Bodur, H., Erdogan, S., Gokcinar, D., Kazancioglu, S., Kosovali, B. D., et

al., 2020. Clinical and laboratory features of COVID-19: Predictors of severe

prognosis. International Immunophamacology.

CDC. 2020. Coronavirus Disease 2019: Laboratory and Radiographic Findings.

https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/clinical-guidance

management-patients.html. Diakses pada 14 April 2020.

Centers for Disease Control and Prevention. 2020. Human Coronavirus Types.

https://www.cdc.gov/coronavirus/types.html. Diakses pada 20 April 2020

Chu, H., Zhou, J., Wong, B. H. Y., Li, C., Chan, J. F. W., Cheng, Z. S., et al., 2015.

Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus Efficiently Infects Human

Primary T Lymphocytes and Activates the Extrinsic and Intrinsic Apoptosis

Pathways. The Journal of Infectious Diseases.

Dahlan, M. S., 2014. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Seri 1. Edisi ke-6.

Epidemiologi Indonesia.

Davis, B. P., Rothenberg, M.E., 2016. Pediatric Allergy: Principles and Practice. 3rd

ed. Elsevier.

Deng, Y., Wei, L., Kui, L., Yuan, F. Y., Jin, S., Ling, Z., et al., Clinical characteristics

of fatal and recovered cases of coronavirus disease 2019 in Wuhan, China: a

retrospective study. Chinese Medical Journal.

Guan, W., Ni, Z., Hu, Y., Liang, W., Ou, C., He., J., et al., 2020. Clinical

Characteristics of Coronavirus Disease 2019 in China. The New England

Journal of Medicine.

Huang, C., Wang, Y., Li, X., Ren, L., Zhao, J., et al., 2020. Clinical Features of Patient

Infected with 2019 Novel Coronavirus in Wuhan, China. Elsevier Ltd.

Joseph, T., Moslehi, M. A., Devanand, A., Hogarth, K., Viola, L., Bezzi, M., et al.,

2020. International Pulmonologist’s Consensus on COVID-19. 2nd ed.

Kemenkes RI. 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik.

Kemenkes RI. 2020. GUGUS TUGAS PERCEPATAN PENANGANAN COVID-19.

https://www.covid19.go.id/. Diakses pada 18 April 2020.

Kemenkes RI. 2020. PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19). Revisi ke-5 per 13 Juli 2020.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

15

Koopmans, M., 2020. Initial assessment of the ability of publisgen coronavirus primers

sets to detect the Wuhan coronavirus. http://virological.org/t/initial-

assessment-of-the-ability-of- published-coronavirus-primers-sets-to-detect-

the-wuhan-coronavirus/321. Diakses pada 21 April 2020.

Long, S. S., Prober, C.G., Fischer, M., 2018. Principles and Practice of Pediatric

Infectious Diseases. 5th ed. Elsevier

Lu, H., Startton, C.W., Tang, Y.W., 2020. Outbreak of pneumonia of unknown etiology

in Wuhan, China: The mystery and the miracle. Journal of Medical Virology.

Vol. 92(4).

Masturoh, I., Anggita, N., 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Kemenkes RI.

Mazzoni, A., Salvati, L., Maggi, L. Capone, M., Vanni, A., Spinicci, M., 2020.

Impaired Immune Cell Cytotoxicity in Severe COVID-19 is IL-6 Dependent.

Journal Clinical Invest.

Moticka, E. J., 2016. A Historical Perspective on Evidence-Based Immunology.

Elsevier.

Murphy, K., Weaver, C., 2017. Janeway’s Immunobiology. 9th ed. Garland Science.

National Heart Lung Blood Institute. 2020. Lymphoctopenia also known as

Lymphopenia. https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/lymphocytopenia.

Diakses pada 25 April 2020.

Noh, J. Y., Yoon, S.W., Kim, D.J., Lee, M.S., Kim, J. H., Na, W., et al., 2017.

Simultaneous detection of severe acure respiratory syndrome, middle east

respiratory syndrome, and related bat coronaviruses by real-time reverse

transcription PCR. Archives of Virology.

Pemda DIY. 2020. YOGYAKARTA TANGGAP COVID-19.

https://corona.jogjaprov.go.id. Diakses pada 18 April 2020.

Qin, C., Zhou, L., Hu, Z., Zhang, S., Yang, S., Tao, Y., et al., 2020. Dysregulation of

immune response in patients with COVID-19 in Wuhan, China. Journal of

Clinical Infected Disease.

Setia, M. S., 2016. Methodology Series Module 1: Cohort Studies. Indian Journal of

Dermatology.

Sun, H. B., Zhang, Y. M., Huang, L. G., Lai, Q. N., Mo, Q., Ye, X. Z., et al., 2020. The

changes of the peripheral CD4+ lymphocytes and inflammatory cytokines in

Patents with COVID-19. PLOS ONE.

Tan, L., Wang, Q., Zhang, D., Ding, J., Huang, Q., Tang, Y. Q., et al., 2020.

Lymphopenia predicts disease severit of COVID-19: a descriptive and

predictive study. Med Rxiv.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

16

The Novel Coronavirus Pneumonia Emergency Response Epidemiology Team. 2020.

The Epidemiological Characteristics of an Outbreak of 2019 Novel

Coronavirus Diseases (COVID-19). Chinese CDC.

Wang, D., Hu, B., Hu, C., Zhu, F., Liu, X., Zhang, J., et al., 2020. Clinical

Characteristics of 138 Hospitalized Patients With 2019 Novel

Coronavirus-Infected Pneumonia in Wuhan, China. American Medical

Association.

World Health Organization. 2020. Director-Generals remarks at the media briefing

on 2019-nCoV on 11 February 2020.

https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-general-s-remarks-at-

the-media-briefing-on-2019-ncov-on-11-february-2020. Diakses pada 20

April 2020.

WHO. 2020. Q&A on coronaviruses (COVID-19). https://www.who.int/news-room/q-

a-detail/q-a-coronaviruses. Diakses pada 18 April 2020.

Yang, X., Yu, Y., Xu, J., Shu, H., Xia, J., Liu, H., et al., 2020. Clinical course and

outcomes of critically ill patients with SARS-CoV-2 pneumonia in Wuhan,

China: a single-centered, retrospective, observational study. The Lancet

Respiratory Medicine

Yao, X. H., Li, T. Y., He, Z. C., Ping, Y. F., Liu, H. W., Yu, S. C., et al., 2020. A

Pathological report of three covid-19 cases by minimally invasive autopsies.

Zhonghua Bing Li Xue Za Zhi.

Zi, Y. Z., Jiang, M. D., Xu, P. P., Chen, W., Ni, Q. Q., Lu, G. M., et al., 2020.

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19): A Perspective from China.

Radiology.

Zou, X., Chen, K., Zou, J., Han, P., Hao, J., Han, Z., 2020. Single-cell RNA-seq Data

Analysis on the Receptor ACE2 Expression Reveals the Potential Risk of

Different Human Organs Vulnerable to 2019-nCoV Infection. Frontiers of

Medicine.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

17

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

18

Lampiran 1. Derajat Keparahan COVID-19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

19

Lampiran 2. Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

20

Lampiran 3. Kelaiakan Etik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

21

Lampiran 4. Lembar Pengambilan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

22

Lampiran 5. Hasil Uji Statistik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

30

Lampiran 6. Sertifikat CE & BU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

31

Lampiran 7. Dokumentasi Pengambilan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERBEDAAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN POSITIFperbedaan jumlah limfosit pasien positif COVID-19 antara derajat ringan, sedang, berat, dan kritis di rumah sakit Bethesda Yogyakarta

32

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi “ Perbedaan Jumlah Limfosit Pada Pasien

Positif CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

Derajat Ringan, Sedang, Berat, dan Kritis di Rumah Sakit

Bethesda Yogyakarta “ memiliki nama Ivan Lim yang

merupakan anak tunggal dari pasangan Lim Sin Tjung (alm.)

dan Agustin Kristiani Sulaiman. Penulis lahir di Bandar

Lampung, 11 Juli 1999. Pendidikan formal penulis diawali di

TK Palm Kids (2005–2006), melanjutkan ke pendidikan SD

Fransiskus II Rawa Laut (2006-2011), kemudian SMP

Xaverius II Bandar Lampung (2011-2014), kemudian SMA

Xaverius Bandar Lampung (2014-2017). Penulis

melanjutkan pendidikan ke tingkat strata satu di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis

juga terlibat aktif dalam beberapa kegiatan organisasi dan kepanitiaan antara lain:

anggota Komisi Publikasi Informasi Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Farmasi

(DPMF) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2018, anggota divisi Publikasi dan

Dokumentasi Pharmacy Performance 2017, anggota divisi Konsumsi Tiga Hari Temu

Akrab Farmasi (TITRASI) 2018, ketua panitia Pelepasan Wisuda Fakultas Farmasi

2019, dan masih banyak lagi. Selain itu, penulis juga aktif menjadi asisten dosen untuk

praktikum Mikrobiologi tahun ajaran 2018/2019, praktikum Anatomi Fisiologi

Manusia 2019/2020, praktikum Farmasetika Dasar 2019/2020, dan praktikum Kimia

Analisis 2020/2021.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI