Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS INDIVIDU
PENGEMBANGAN INSTRUMEN NON TES (WAWANCARA)
DIBIDANG BELAJAR, PRIBADI-SOSIAL DAN KARIR
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan
Media Bimbingan dan Konseling
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M. Pd & Dr. Ali Muhtadi, M. Pd.
Oleh:
VENI PURNAMASARI
16713251035
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
A. Pengertian Wawancara
Menurut Moleong (1990) wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang akan mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Kartono
(dalam Basuki, 2006) interview atau wawancara adalah suatu percakapan
yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini merupakan proses tanya
jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.
Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2001) ada tiga pendekatan dasar
dalam memperoleh data kualitatif melalui wawancara yaitu :
1. Wawancara Informal
Proses wawancara didasarkan sepenuhnya pada berkembangnya
pertanyaan-pertanyaan secara spontan dalam interaksi alamiah.
2. Wawancara dengan pedoman umum
Dalam proses wawancara ini, peneliti dilengkapi pedoman wawancara
yang sangat umum, yang mencantumkan isu-isu yang harus diliput
tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk
pertanyaan eksplisit. Wawancara dengan pedoman yang sangat umum
ini dapat berbentuk wawancara terfokus, yakni wawancara yang
mengarahkan pembicaraan pada hal-hal atau aspekaspek tertentu dari
kehidupan atau pengalaman subjek. Tetapi wawancara juga dapat
berbentuk wawancara mendalam, dimana peneliti mengajukan
pertanyaan mengenai berbagai segi kehidupan subjek, secara utuh dan
mendalam.
3. Wawancara dengan pedoman terstandar yang terbuka Dalam bentuk
wawancara ini, pedoman wawancara ditulis secara rinci, lengkap
dengan set pertanyaan dan penjabarannya dalam kalimat.
Variable Aspek Indikator No item ∑
Efikasi
Diri
Akademik
Magnitude Siswa merencanakan dan mengatur diri untuk
memenuhi tuntutan sebagai siswa
Siswa yakin dan berusaha mengatasi tugas yang
dimilikinya dengan tingkat kesulitan tinggi
strenght Siswa memiliki keyakinan bahwa besarnya usaha
yang dilakukan dapat mencapai tujuan dan
tuntutan yang harus tercapai
Siswa memiliki ketekunan dalam mencapai tujuan
Generality Siswa menampilkan keyakinan atas kemampuan
diri dalam situasi sosial
Siswa memiliki keyakinan diri atas kemampuan
yang dimiliki dalam menghadapi berbagai macam
tugas
Jumlah
WAWANCARA AKADEMIK
EFIKASI DIRI AKADEMIK
A. Pengantar
Bandura menyebut bahwa efikasi diri merupakan penilaian individu
mengenai kapasitasnya untuk dapat mengatur dan melaksanakan
serangkaian tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil sesuai
dengan tujuan yang telah dirancang. Sedangkan Spears dan Jordon
mengatakan bahwa efiaksi diri merupakan keyakinan seseorang bahwa
dirinya akan mampu melaksanakan tingkah laku yang dibutuhkan dalam
suatu tugas. Dari definisi di atas efikasi diri akademik merupakan
keyakinan terhadap kemampuan diri untuk mengatur berbagai aktifitas
yang dilakukan untuk mencapai target belajar yang telah ditetapkan.
B. Aspek Efikasi Diri Akademik
Bandura (1986: 68) mengungkapkan bahwa perbedaan efikasi diri pada setiap
individu terletak pada tiga aspek/komponen, yaitu:
1. magnitude (tingkat kesulitan tugas)
2. strength (kekuatan keyakinan)
3. generality (generalitas).
Masing‐masing aspek mempunyai implikasi penting di dalam kinerja
individu.
Kisi‐kisi efikasi diri akademik
PEDOMAN WAWANCARA
A. Petunjuk wawancara :
1. Kami selaku peneliti mengucapkan terima kasih atas kesediaannya
berpartisipasi dalam proses wawancara.
2. Perkenalkan, kami berasal dari mahasiswa Paskasarjana Prodi Bimbingan
dan Konseling. Pada kesempatan ini, kami ingin menggali data efikasi diri
akademik dan tujuan dari wawancara ini yakni untuk mengungkap sejauh
mana efikasi diri akademik yang ada pada informan.
3. Dalam proses wawancara, anda bebas untuk menyampaikan pendapat,
pengalaman, harapan, atau saran berkaitan dengan topik wawancara yang
dibicarakan.
B. DATA SISWA
Nama :...............................................................................................
Kelas/Jurusan :...............................................................................................
Tanggal/jam :...............................................................................................
C. Pertanyaan Wawancara
1. Apakah anda dapat melakukan penilaian atas kemampuan diri anda
sendiri?
2. Sejauh mana penilaian anda terhadap diri anda sendiri ?
3. Bagaimana anda melakukan penilaian kemampuan diri sendiri ?
4. Apakah anda menghadapi banyak tugas di sekolah ?
5. Ketika dihadapkan pada banyak tugas, apakah anda merasa mampu untuk
mengerjakannya?
6. Apakah anda dapat melakukan pengaturan diri untuk menyelesaikan tugas
secara efektif?
7. Bagaimana cara anda menyelesaikan banyaknya tugas di sekolah?
8. Apakah anda termasuk orang yang tekun ?
9. Apakah anda merasa cemas dengan tugas yang dibebankan?
10. Apakah anda termasuk orang yang optimis mengerjakan tugas ?
11. apakah anda merasa tertekan dengan banyaknya tugas ?
12. apakah anda pernah membolos untuk menghindari tugas?
13. Apakah anda tidak peduli dengan hasil belajar anda ?
14. Apakah anda ingin menghindar ketika mendapatkan tugas yang banyak?
15. Apakah anda merasa malas untuk berangkat sekolah setiap hari ?
B. Pengertian Wawancara
Menurut Moleong (1990) wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang akan mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Kartono
(dalam Basuki, 2006) interview atau wawancara adalah suatu percakapan
yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini merupakan proses tanya
jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.
Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2001) ada tiga pendekatan dasar
dalam memperoleh data kualitatif melalui wawancara yaitu :
4. Wawancara Informal
Proses wawancara didasarkan sepenuhnya pada berkembangnya
pertanyaan-pertanyaan secara spontan dalam interaksi alamiah.
5. Wawancara dengan pedoman umum
Dalam proses wawancara ini, peneliti dilengkapi pedoman wawancara
yang sangat umum, yang mencantumkan isu-isu yang harus diliput
tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk
pertanyaan eksplisit. Wawancara dengan pedoman yang sangat umum
ini dapat berbentuk wawancara terfokus, yakni wawancara yang
mengarahkan pembicaraan pada hal-hal atau aspekaspek tertentu dari
kehidupan atau pengalaman subjek. Tetapi wawancara juga dapat
berbentuk wawancara mendalam, dimana peneliti mengajukan
pertanyaan mengenai berbagai segi kehidupan subjek, secara utuh dan
mendalam.
6. Wawancara dengan pedoman terstandar yang terbuka Dalam bentuk
wawancara ini, pedoman wawancara ditulis secara rinci, lengkap
dengan set pertanyaan dan penjabarannya dalam kalimat.
PENGEMBANGAN PEDOMAN WAWANCARA BIMBINGAN DAN
KONSELING
BIDANG PRIBADI SOSIAL
Tabel Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kemampuan Komunikasi
Interpersonal Siswa
No Aspek yang diamati Deskripsi Pertanyaan
1. Upaya Pengakraban 1. Bagaimana cara kamu menjelaskan
gagasan atau ide kepada orang lain?
2. Jika kamu memiliki pendapat yang
berlainan dengan teman kamu, bagaimana
cara kamu menyampaikannya?
3. Bagaimana cara kamu bertanya untuk
mendapatkan penjelasan tambahan
mengenai sesuatuyang belum kamu
pahami?
4. Bagaimana cara kamu berbicara saat
berdiskusi bersama teman-teman?
2. Memahami orang lain 5. Apa yang akan kamu katakan jika teman
kamu sedang mengalami masalah?
6. Apakah kamu akan meminta maaf kepada
temanmu jika kata-kata yang kamu
ucapkan telah melukai hatinya?
7. Bagaimana cara kamu dalam
menyelesaikan permasalahan dalam
kelompok?
3. Keterbukaan 8. Apa yang kamu lakukan untuk
mengekspresikan perasaan kamu kepada
orang lain?
9. Bagaimana sikap kamu atas kritikan orang
lain?
10. Hal apa yang bisa kamu katakan saat
menerima saran dari orang lain?
Tabel Pedoman Wawancara
No Deskripsi Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana cara kamu menjelaskan gagasan atau ide kepada
orang lain?
2 Jika kamu memiliki pendapat yang berlainan dengan teman
kamu, bagaimana cara kamu menyampaikannya?
3 Bagaimana cara kamu bertanya untuk mendapatkan penjelasan
tambahan mengenai sesuatu yang belum kamu pahami?
4 Bagaimana cara kamu berbicara saat berdiskusi bersama teman-
teman?
5 Apa yang akan kamu katakan jika teman kamu sedang
mengalami masalah?
6 Apakah kamu akan meminta maaf kepada temanmu jika kata-
kata yang kamu ucapkan telah melukai hatinya?
7 Bagaimana cara kamu dalam menyelesaikan permasalahan dalam
kelompok?
8 Apa yang kamu lakukan untuk mengekspresikan perasaan kamu
kepada orang lain?
9 Bagaimana sikap kamu atas kritikan orang lain?
10 Hal apa yang bisa kamu katakan saat menerima saran dari orang
lain?
C. Pengertian Wawancara
Menurut Moleong (1990) wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang akan mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Kartono
(dalam Basuki, 2006) interview atau wawancara adalah suatu percakapan
yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini merupakan proses tanya
jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.
Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2001) ada tiga pendekatan dasar
dalam memperoleh data kualitatif melalui wawancara yaitu :
7. Wawancara Informal
Proses wawancara didasarkan sepenuhnya pada berkembangnya
pertanyaan-pertanyaan secara spontan dalam interaksi alamiah.
8. Wawancara dengan pedoman umum
Dalam proses wawancara ini, peneliti dilengkapi pedoman wawancara
yang sangat umum, yang mencantumkan isu-isu yang harus diliput
tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk
pertanyaan eksplisit. Wawancara dengan pedoman yang sangat umum
ini dapat berbentuk wawancara terfokus, yakni wawancara yang
mengarahkan pembicaraan pada hal-hal atau aspekaspek tertentu dari
kehidupan atau pengalaman subjek. Tetapi wawancara juga dapat
berbentuk wawancara mendalam, dimana peneliti mengajukan
pertanyaan mengenai berbagai segi kehidupan subjek, secara utuh dan
mendalam.
9. Wawancara dengan pedoman terstandar yang terbuka Dalam bentuk
wawancara ini, pedoman wawancara ditulis secara rinci, lengkap
dengan set pertanyaan dan penjabarannya dalam kalimat.
WAWANCARA KARIR
PERENCANAAN KARIR SISWA
A. Pengantar
Perencanaan karir menurut Hale merupakan proses menghubungkan
hasil dari evaluasi diri dengan informasi yang tersedia sekarang tentang
dunia kerja”. Menurut Gunawan (1992:109) perencanaan karir
dilakukan “untuk membantu perkembangan siswa melalui bantuan
kepada setiap siswa untuk memilih dan merencanakan menggunakan
setiap kesempatan dan sumber kemungkinan yang tersedia di sekolah
atau dalam pasaran kerja dalam masyarakat”. Dari definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa perencanaan karir merupakan suatu bantuan yang
diberikan kepada siswa secara sistematis dalam mengembangkan tujuan dan
pemilihan dikaitkan dengan pendidikan dan pekerjaan di masa depan.
B. Aspek Perencanaan Karir Siswa
Terdapat sejumlah indikator dari perencanaan karir siswa, yakni
1. Pemahaman diri (gambaran diri)
2. Pengenalan lingkungan keluarga
3. Informasi kenyataan tentang lingkungan (prodi dan bidang pekerjaan)
C. Kisi‐kisi skala perencanaan karir
Variable Indikator Sub Indikator
Perencanaan
karir siswa
pemahaman diri
(gambaran diri)
1. Ideal
2. Cita‐cita
3. Minat
4. Kemampuan otak
5. Bakat khusus
6. Sifat kepribadian
Pengenalan
lingkungan
keluarga
1. Kemampuan ekonomi
2. Keadaan pendidikan
orang tua
3. Harapan orang tua dan
keluarga
Informasi
kenyataan
tentang
lingkungan (prodi
dan bidang
pekerjaan)
1. Memiliki cita‐cita
hidup
2. Mengetahui jenis
sekolah lanjutan
3. Mampu memilih
sekolah lanjutan
4. Mengikuti program
pengembangan
5. Mengetahui gambaran
tentang jenis
pekerjaan
6. Mengetahui tentang
informasi kursus dan
ketrampilan
7. Mengetahui dalam hal
melamar pekerjaan
8. Mengetahui bidang
pekerjaan yang
dibutuhkan di
daerah tertentu
PEDOMAN WAWANCARA
D. Petunjuk wawancara :
1. Kami selaku peneliti mengucapkan terima kasih atas kesediaannya
berpartisipasi dalam proses wawancara.
2. Perkenalkan, kami berasal dari mahasiswa Paskasarjana Prodi Bimbingan
dan Konseling. Pada kesempatan ini, kami ingin menggali data efikasi diri
akademik dan tujuan dari wawancara ini yakni untuk mengungkap sejauh
mana efikasi diri akademik yang ada pada informan.
3. Dalam proses wawancara, anda bebas untuk menyampaikan pendapat,
pengalaman, harapan, atau saran berkaitan dengan topik wawancara yang
dibicarakan.
E. DATA SISWA
Nama :...............................................................................................
Kelas/Jurusan :...............................................................................................
Tanggal/jam :...............................................................................................
F. Pertanyaan Wawancara
1. Apakah anda cukup mengetahui potensi yang ada pada diri anda?
2. apakah perencanaan cita‐cita anda cukup matang?
3. Apakah anda merasa minat anda mendukung cita‐cita yang ada targetkan?
4. Apakah anda mengenali bakat khusus yang ada pada diri anda?
5. Bagaimana anda menilai kemampuan diri anda?
6. Manakah yang anda tentukan setelah lulus, kerja atau melanjutkan ke
perguruan tinggi?
7. Apakah anda mengetahui jurusan apa yang akan anda ambil?
8. Seberapa anda paham jurusan yang akan anda ambil mendukung cita‐cita
anda?
9. Apakah anda tertarik mengambil pelatihan untuk mengembangkan diri
anda?
10. Apakah anda mengetahui lapangan kerja seperti apa di lingkungan anda?
11. Apakah anda merasa bingung menentukan tujuan masa depan anda ?
12. Kepada siapa anda akan mengkonsultasikan masalah perencanaan karir
anda?
13. Apakah anda merasa jurusan yang saat ini anda ambil telah sesui?