Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PERSEN TUMBUH TANAMAN REBOISASI
INTENSIF DI DESA CAKURA KECAMATAN POLONG
BANGKENG SELATAN KABUPATEN TAKALAR
SKRIPSI
OLEH :
AKMAL
105950054614
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
I
ANALISIS PERSEN TUMBUH TANAMAN REBOISASI
INTENSIF DI DESA CAKURA KECAMATAN POLONG
BANGKENG SELATAN KABUPATEN TAKALAR
AKMAL
105950054614
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Kehutanan Strata satu (S-1)
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2021
II
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Analisis Persen Tumbuh Tanaman Reboisasi Intensif Di Desa
Cakura Kecamatan Polong Bangkeng Selatan Kabupaten Takalar
Nama : Akmal
Stambuk : 105950054614
Program studi : Kehutanan
Fakultas : Pertanian
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Andi Azis Abdullah, S.Hut.,M.P Dr.Ir. Sultan,S.Hut.,M.P.,IPM
NIDN : 0930106701 NIDN : 09190228401
Diketahui oleh,
Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi Kehutanan
Dr. Ir. Andi Khaeriyah, M.Pd Dr. Hikmah, S.Hut., M.Si.,IPM
NBM : 992643 NIDN: 0011077101
III
HALAMAN KOMISI PENGUJI
Judul : Analisis Persen Tumbuh Tanaman Reboisasi Intensif Di Desa
Cakura Kecamatan Polong Bangkeng Selatan Kabupaten Takalar
Nama : Akmal
Stambuk : 105950054614
Program studi : Kehutanan
Fakultas : Pertanian
SUSUNAN KOMISI PENGUJI
Andi Azis Abdullah,S.Hut.,M.P (........................................)
Pembimbing I
Dr. Ir. Sultan,S.Hut.,M.P.,IPM (........................................)
Pembimbing II
Dr. Ir. Husnah Latifah, S.Hut., Msi., IPM (........................................)
Penguji I
Ir. Muhammad Tahnur, S.Hut., M.hut., IPM (........................................)
Penguji II
IV
PERYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi :
Analisis Persen Tumbuh Tanaman Rehabilitasi Intensif Di Desa Cakura
Kecamatan Polong Bangkeng Selatan Kabupaten Takalar.
Adalah benar merupakan hasil karya sendiri yang belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari Penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi.
Makassar, 2021
Penulis
V
ABSTRAK
Abstrak, Akmal, Analisis Persen Tumbuh Tanaman Rehabilitasi Intensif Di
Desa Cakura Kecamatan Polong Bangkeng Selatan Kabupaten
Takalar.Makassar: Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar,
2021, dibimbing oleh Andi Aziz Abdullah, Dan Sultan.
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui keberhasilan persen
tumbuh tanaman rehabilitasi hutan dan lahan di Desa Cakura Kecamatan
polong bangkeng selatan Kabupaten Takalar. Metode penelitian ini
menggunakan metode Systematic Sampling With Random Start yang
dilakukan melalui tekhnik sampling. Yaitu petak contoh pertama dibuat
secara sengaja dan petak contoh selanjutnya dibuat secara sistematik. Data
dan informasi petak tanaman di kumpulkan yaitu areal dalam kawasan hutan.
Wilayah administratif pemerintahan (provinsi, kabupaten/kota, kecamatan,
desa), nama DAS/Sub DAS, luas, fungsi kawasan hutan, nama register blok
dan petak tanaman. Data yang dicatat dan diukur pada setiap petak contoh
meliputi data tanaman (jenis tanaman, jumlah tanaman yang hidup, tinggi
tanaman).
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Persen tumbuh tanaman di desa Cakura
yang rencana penanaman 1100 batang/ha, tumbuh tanaman sebanyak 181
batang. Dengan demikian rata-rata persen tumbuh tanaman adalah 13,70%. (2)
tinggi tanaman pada lokasi rehabilitasi di desa Cakura berkisar antara 88,09 cm
– 99,91 cm, Dan (3) adapun jenis tanaman rehabilitasi di desa cakura adalah
nyato dan mangga.
VI
@Hak Cipta Milik Unismuh Makassar, Tahun 2021 Hak Cipta Dilindungi
Undang-Undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumber.
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan penelitian,
penulisan karya lmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik
atau tinjauan suatu masalah.
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar
Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh
karya tulis dalam bentuk laporan apapun tanpa izin Universitas
Muhammadiyah Makassar.
VII
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-
Nya, sehingga penulis dapat merampungkan skripsi dengan judul. Analisis
Persen Tumbuh Tanaman Reboisasi Intensif Di Desa Cakura Kecematan
Polong Bangkeng Selatan Kabupaten Takalar. Serta salawat dan salam kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW suri tauladan seluruh ummat.
Skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi serta
dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Kehutanan Strata Satu pada Program
Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Ayahanda
tercinta AlmarhumA. Bahar dan Ibunda yang kusayangi Diana Semoga Allah
SWT selalu melimpahkan Rahmat, Kesehatan, Karunia dan keberkahan di
dunia dan di akhirat atas budi baik yang telah diberikan kepada penulis.
Penghargaan dan terima kasih penulis berikan kepada Ayahanda Andi
Azis Abdullah,S.Hut.,M.P selaku pembimbing I dan Ayahanda
Dr.Ir.Sultan.S.Hut.,M.P.,IPM selaku pembimbing II yang telah membantu
penulisan skripsi ini. Serta ucapan terima kasih kepada:
1. Ayahanda H. Burhanuddin, S.Pi.,M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Ibunda Dr. Hikmah,S.Hut.,M.Si.IPM selaku ketua Program Studi
Kehutanan, yang selama ini meluangkan waktunya untuk memberikan
arahan dan bimbingan.
VIII
3. Ayahanda Andi Azis Abdullah,S.Hut.,M.P selaku Pembimbing I dalam
penulisan skripsi ini yang dengan ikhlas dan telah meluangkan waktunya
untuk memberikan bimbingan, sumbangsi pemikiran, arahan dan
senantiasa memotivasi penulis untuk tidak pernah berhenti belajar dan
berusaha.
4. Ayahanda Dr.Ir.Sultan.S.Hut.,M.P.,IPM selaku Pembimbing II dalam
penulisan skripsi ini yang dengan ikhlas dan telah meluangkan waktunya
untuk memberikan bimbingan, sumbangsi pemikiran, arahan dan
senantiasa memotivasi penulis untuk tidak pernah berhenti belajar dan
berusaha.
5. Dosen Fakultas Pertanian dan Staf Tata Usaha yang telah banyak
memberikan didikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.
6. Terima kasih kepada Bidang Pengelolaan yang memberi izin penulis untuk
melakukan penelitian dilokasi tersebut.
7. Terima kasih kepada kakak saya yang Lukman A Bahar,S.E yang
senantiasa membantu dan memotivasi untuk terus semangat dalam
penulisan skripsi ini.
8. Buat sahabat-sahabat saya yang selalu setia menemani dan menghibur,
membantu dan memotivasi penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.
IX
Akhirnya, Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua
pihak dan apabila ada yang tidak tersebutkan mohon maaf, dengan besar
harapan semoga skripsi yang ditulis oleh Penulis ini dapat bermanfaat
khususnya bagi Penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.
Makassar,2021
Penulis
X
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................ii
HALAMAN KOMISI PENGUJI .................................................................. iii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI .... iv
RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
HAK CIPTA ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Hutan Lindung ....................................................................... 4
2.2. Rehabilitasi Hutan Dan Lahan ................................................................. 7
2.3. Kerangka Pikir ........................................................................................ 11
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitia ................................................. 12
XI
3.2. Alat dan Bahan ....................................................................................... 12
3.3. Jenis Data ............................................................................................... 12
3.4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 13
3.5. Analisis Data .......................................................................................... 17
BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI
4.1. Letak Wilayah ........................................................................................ 20
4.2. Curah Hujan Di Kecamatan polong Bangke Selatan ............................. 20
4.3. Aksesibilitas ........................................................................................... 21
4.4. Topografi ................................................................................................ 22
4.5. Keadaan Sosial ....................................................................................... 22
4.6. Mata Pencaharian ................................................................................... 23
4.7. Sarana Dan Prasarana ............................................................................. 23
4.8. Agama .................................................................................................... 24
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Persen Tumbuh Tanaman ....................................................................... 25
5.2. Tinggi Tanaman ..................................................................................... 26
5.3. kreteria pemeliharaan Tanaman ............................................................. 27
5.4. Tingkat keberhasilan .............................................................................. 28
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan ............................................................................................. 30
6.2. Saran ....................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 32
LAMPIRAN ................................................................................................ 33
XII
DAFTAR TABEL
Nomor Teks Halaman
1. Rekapitulasi hasil pengukuran luas tanaman............................................. 14
2. Letak administrasi cakura ......................................................................... 20
3. Jumlah curah hujan dan hari hujan menurut bulan di kecamatan polong
bangkeng selatan ....................................................................................... 21
4. Kepadatan penduduk ................................................................................. 22
5. Presentase tanaman perplot ....................................................................... 26
6. Rata-rata tinggi tanaman di desa cakura.................................................... 27
7. Rata rata hasil pemeliharaan tanaman di desa cakura ............................... 28
8. Tingkat keberhasilan tanaman di desa cakura ......................................... 29
XIII
DAFTAR GAMBAR
Nomor Teks Halaman
1. Kerangka pikir ........................................................................................... 11
2. Contoh Plot Dalam Petak Penanaman ..................................................... ..17
XIV
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Teks Halaman
1. Tally sheet ................................................................................................. 33 2. Dokumentasi penelitian ........................................................................... ..51
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hutan lindung merupakan hutan atau lahan luas yang berisikan kumpulan
jenis flora dan fauna yang terbentuk secara alamiah maupun tidak. kawasan
hutan yang ditetapkan sebagai kawasan hutan lindung mempunyai peran
sebagai penyedia cadangan air bersih, pencegah banjir, penahan erosi, paru-
paru kota, dan banyak lagi. (Anonim. 1990. UU RI no 5/1990).
Aset utama dari hutan lindung ini adalah pepohonan yang berdiri sebagai
penghalang untuk menurunkan gerakan massa seperti batu karang, erosi,
longsoran tanah, aliran puing, dan banjir. Efek perlindungan dari hutan lindung
ini hanya dapat dipastikan jika tata kelola sistem silvikultur yang digunakan
ketahanannya tidak memberikan dampak buruk yang signifikan terhadap
lingkungan sekitar.(Dorren 2004).
Rehabilitasi Hutan dan lahan yang selanjutnya di singkat RHL adalah
upaya untuk meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung
produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan
tetap terjaga.
Rehabilitasi Hutan Dan Lahan adalah suatu instrumen kebijakan yang
mampu mendorong tercapainya maksud dan tujuan Rehabilitasi hutan dan
lahan, sekaligus mampu mencegah bertambah luasnya kerusakan/degradasi
sumber daya hutan dan lahan (lahan kritis) dalam suatu ekosistem DAS. (Kadri
dkk, 1992).
2
Rehabilitasi lahan merupakan suatu usaha memperbaiki, memulihkan
kembali dan meningkatkan kondisi lahan yang rusak agar dapat berfungsi
secara optimal baik sebagai unsur produksi, media tata air, maupun sebagai
unsur perlindungan alam dan lingkungannya (Wahono, 2002 : 3).
Reboisasi meliputi kegiatan permudaan pohon, penanaman jenis pohon
lainnya di area hutan negara dan area lain sesuai rencana tata guna lahan yang
diperuntukkan sebagai hutan. Dengan demikian, membangun hutan baru pada
area bekas tebang habis, bekas tebang pilih, atau pada lahan kosong lain yang
terdapat di dalam kawasan hutan termasuk reboisasi (Kadri, W., Soerjono, R.
Dan perbatasari,D.U.1992).
Reboisasi adalah membangun hutan baru atau penanaman kembali
kawasan hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di
dalam kawasan hutan.(Kadri dkk, 1992).
Berdasarkan hal tersebut di atas, perluh di lakukan penelitian analisis
persen tumbuh tanaman reboisasi intensif di Desa Cakura Kecamatan Polong
Bangkeng Selatan, Kabupaten Takalar.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat
keberhasilan persen tumbuh tanaman Rebosiasi Hutan dan Lahan (RHL) pada
kawasan hutan lindung di Desa Cakura Kecamatan Polong Bangkeng Selatan,
Kabupaten Takalar.
3
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan
persentumbuh tanaman Rebosiasi Hutan dan Lahan (RHL) Di Desa Cakura
Kecamatan Polong Bangkeng Selatan Kabupaten Takalar.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat:
1. Sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan
pelaksana rebosiasi hutan dan lahan (RHL) di kawasan hutan lindung di
Desa Cakura Kecamatan Polong Bangkeng Selatan Provinsi Sulawesi
Selatan.
2. Untuk data bagi pelaksana dan pemerintah dalam pemanfaatan hasil
hutan yang diperoleh dari kawasan hutan lindungdi Desa Cakura
Kecamatan Polong Bangkeng Selatan Provinsi sulawesi selatan.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Hutan Lindung dan Fungsinya
Hutan Lindung Undang-Undang No.41 tahun 1999 mendefinisikan
hutan lindung sebagai kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
sebagai perlindungan sistempenyangga kehidupan untuk mengatur tata air,
mencegah banjir, mengendalikanerosi, mencegah intrusi air laut, dan
memeliharakesuburan tanah.Kriteria kawasan hutan lindung menurut PP
No.47 tahun 1997, yaitu:
1. kawasan hutan dengan faktor kelas lereng, jenis tanah, dan intensitas
hujan.
2. kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan 40% atau lebih.
3. Kawasan hutan yang mempunyai ketinggiantempatdi ataspermukaan
laut 2.000 mdpl atau lebih.
Menurut Undang-Undang No.62 tahun 1998 tentang penyerahan
sebagian urusan pemerintahan, pengelolaan hutan lindung diserahkan
kepada Kepala Daerah Tingkat II yang mencangkup kegiatan pemancangan
batas, pemeliharaan batas, mempertahankan luas dan fungsi, pengendalian
kebakaran, reboisasi dalam rangka rehabilitasi lahan kritis pada kawasan
hutan lindung, dan pemanfaatan jasa lingkungan.(Manan (1978) menjelaskan
bahwa terdapat dua tipe hutan lindung berdasarkan pengelolaannya, yaitu:
1. hutan lindung mutlak, yaituhutan lindung yang mempunyai keadaan
alam yang sedemikian rupa, sehingga pengaruhnya yang baik terhadap
tanah, alam sekelilingnya dan tata air perlu di pertahankan dan dilindungi.
5
2. dan hutan lindung terbatas, yaitu diantara hutan lindung, ada karena
keadaan alamnya dalam batas tertentu, sedikit banyak masih dapat
dipungut hasilnya,dengan tidak mengurangi fungsinya sebagai hutan
lindung.
Pengelolaan hutan lindung adalah bagian integral dari pengelolaan
DAS secara keseluruhan, dimana hutan lindung memegang peranan penting
dari segi hidrologi. Pengurusan hutan lindung dilakukan oleh Direktorat
Jendral Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (PHPA) (Soerianegara
1996).
Hutan lindung Indonesia mempunyai fungsi penting dalam menjaga
ekosistem dan biodiversiti dunia. Sebagai negara dengan luas hutan terbesar
ketiga setelah Brasil dan Zaire, fungsi hutan Indonesia dalam melindungi
ekosistem lokal, nasional, regional dan global sudah diakui secara luas. Dari
fungsi biodiversiti, Indonesia dikenal sebagai pemilik 17% spesies dunia,
walaupun luas wilayahnya hanya 1.3% dari luas wilayah dunia.
Diperkirakan Indonesia memiliki 11% species tumbuhan berbunga yang
sudah diketahui,12% binatang menyusui, 15% amfibi dan reptilia, 17% jenis
burung dan sekitar 37% jenis-jenis ikan yang ada di dunia. Kemewahan
tersebut suatu ketika akan punah dan hilang, jika pengelolaan hutan lindung
tidak dilakukan secara bijaksana dan berkelanjutan, dan didukung oleh
kebijakan dan peraturan perundangan yang jelas. (Ginoga, K., L., Djaenudin,
D., Parlinah, N. 2004).
6
PP 44/2004 tentang Perencanaan Kehutanan dan Keppres No. 32/1990
tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, menyebutkan enam kriteria hutan
lindung yaitu kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan 40 persen atau
lebih, mempunyai ketinggian di atas permukaan laut 2000 meter atau lebih,
kawasan dengan faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah
masing-masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai
skor 175 atau lebih, kawasan hutan yang mempunyai tanah sangat peka
terhadap erosi dengan lereng lapangan lebih dari 15 persen, kawasan yang
merupakan daerah resapan air, dan kawasan hutan yang merupakan daerah
perlindungan pantai. Dari kriteria tersebut dapat dimengerti mengapa hutan ini
diperuntukan terutama untuk fungsi perlindungan ekosistem, bukan untuk
produksi kayu atau perolehan pendapatan dalam jumlah besar dalam waktu
yang singkat.
UU No. 41/1999 dan PP No. 34/2002 menyebutkan pula bahwa bentuk
pemanfaatan hutan lindung terbatas pada pemanfaatan kawasan, pemanfaatan
jasa lingkungan, dan pemungutan hasil hutan bukan kayu (HHBK).
Pemanfaatan kawasan pada hutan lindung dapat berupa budidaya tanaman
obat, perlebahan, penangkaran. Sedangkan pemanfaatan jasa lingkungan adalah
bentuk usaha yang memanfaatkan potensi hutan lindung dengan tidak merusak
lingkungan seperti ekowisata, wisata olah raga tantangan, pemanfaatan air, dan
perdagangan karbon. Bentuk-bentuk pemanfaatan ini ditujukan untuk
meningkatkan pendapatan daerah, peningkatan kesejahteraan dan kesadaran
7
masyarakat sekitar hutan akan fungsi dan kelestarian hutan lindung.(Anonim,
1999,)
2.2. Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Pengertian Rehabilitasi lahan adalah suatu usaha memulihkan kembali,
memperbaiki dan meningkatkan kondisi lahan yang rusak supaya dapat berfungsi
secara optimal, baik sebagai lahan produksi, media pengatur tata air, ataupun
sebagai unsur perlindungan alam dan lingkungannya.
Rehabilitasi hutan dan lahan atau RHL merupakan bagian dari sistem
pengelolaan hutan dan lahan, yang dilokasikan pada kerangka daerah aliran
sungai. Kegiatan Rehabilitasi ini menempati posisi untuk mengisi kekosongan
ketika sistem perlindungan tidak dapat mengimbangi hasil sitem budidaya lahan
dan hutan, sehingga terjadi deforestasi serta degredasi fungsi hutan dan lahan.
Definisi Rehabilitasi Hutan dan Lahan menurut Undang–Undang Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan beserta peraturan
pelaksanaannya. Menurut Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang
Kehutanan pada Pasal 40 dan 41 berbunyi: Rehabilitasi hutan dan lahan
dimaksudkan untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi
hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas, dan peranannya dalam
mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.(Anonim, 1999) Pasal 41
Dalam Peraturan Pemerintah No 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan
Reklamasi Hutan pada Pasal 23 menyatakan Rehabilitasi hutan
diselenggarakan melalui kegiatan (Anonim. 2008.)
1) Rehabilitasi hutan dan lahan diselenggarakan melalui kegiatan:
8
a. Reboisasi
Reboisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 dilakukan di dalam
kawasan:
• Reboisasi di dalam kawasan hutan lindung ditujukan untuk
memulihkan fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga
kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan
erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburantanah.
• Reboisasi di dalam kawasan hutan produksi ditujukan untuk
meningkatkan produktivitas kawasan hutanproduksi.
• Reboisasi di dalam kawasan hutan konservasi ditujukan untuk
pembinaan habitat dan peningkatan keanekaragaman hayati.
Reboisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kegiatan
persemaian/pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman,
pengamanan, dan kegiatan pendukung.
a) Penghijauan
b) Pemeliharaan
c) pengayaan tanaman
d) penerapan teknik konservasi tanah secara vegetatif dan sipil
teknis, pada lahan kritis dan tidakproduktif
e) Kegiatan rehabilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan di semua hutan dan kawasan hutan kecuali cagar alam
dan zona inti taman nasional.
9
2) Pemeliharaan tanaman
a. Pemeliharaan tanaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
dilaksanakan oleh:
Pemerintah untuk kawasan hutan konservasi Pemerintah
kabupaten/kota atau Kesatuan Pengelolaan Hutan untuk kawasan
hutan produksi dan hutan lindung
Pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota untuk taman
hutan raya sesuai dengan kewenangannya atau
Pemegang hak atau izin untuk kawasan hutan yang telah dibebani
hak atau izin.
b. Sumber dana untuk melakukan pemeliharaan dibebankan kepada:
Pemerintah untuk kawasan hutan konservasi
Pemerintah kabupaten/kota atau Kesatuan Pengelolaan Hutan
untuk kawasan hutan produksi dan hutan lindung Pemerintah
provinsi atau pemerintah kabupaten/kota untuk taman hutan raya
sesuai dengan kewenangannya
Pemegang hak atau izin untuk kawasan hutan yang telah dibebani
hak atau izin.
c. Pemeliharaan tanaman pada hutan produksi dan hutan lindung didanai
oleh Pemerintah dan dilaksanakan sejak tahun pertama sampai dengan
tahun ketiga.
d. Pemeliharaan tanaman pada hutan produksi dan hutan lindung setelah
tahun ketiga diserahkan oleh Pemerintah kepada pemerintah
10
kabupaten/kota atau Kesatuan Pengeloaan Hutan
e. Pemeliharaan tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui:
Perawatan
Pengendalian hama danpenyakit
pengayaan tanaman;atau
penerapan teknik konservasi tanah.
Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dijelaskan sebagai berikut:
3) Pengayaan Tanaman
a. Pengayaan tanaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ditujukan
untuk meningkatkan produktivitas hutan.
b. Pengayaan tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui pemanfaatan ruang tumbuh secara optimal dengan
memperbanyak jumlah dan keragaman jenis tanaman.
c. Pengayaan tanaman dilaksanakan pada hutan rawang, baik di hutan
produksi, hutan lindung, maupun hutan konservasi, kecuali pada cagar
alam dan zona inti taman nasional.
d. Pengayaan tanaman meliputi kegiatan persemaian/pembibitan,
penanaman, pemeliharaan tanaman, dan pengamanan.
4) Penerapan Teknik Konservasi Tanah
a. teknik konservasi tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
dilakukan secara sipilteknis.
b. Selain teknik konservasi tanah secara sipil teknis sebagaimana
11
dimaksud pada ayat (1), penerapan teknik konservasi tanah dapat
dilakukan melalui teknik kimiawi.
2.3. Kerangka Pikir
Penelitian ini diawali dari pemilihan lokasi yang berada di Desa Cakura
Kecamatan Polong Bangkeng Selatan,lokasi tersebut dipilih dan dijadikan
tempat penelitian dengan harapan nantinya akan diberikan informasi dan
gambaran mengenai tingkat keberhasilan pelaksanaan Rehabilitasi (RHL) pada
pegawai setempat.
Adapun kerangka pikirnya dapat di lihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka pikir
Rehabilitasi Hutan
Data tanaman RHL
Pola intensif
Persen Tumbuh
Hutan Lindung
12
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 2 (dua) bulan, yaitu pada bulan
Januari sampai bulan Febuari 2021. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cakura
Kecamatan Polong Bangkeng Selatan Kabupaten Takalar.
3.2. Alat dan Bahan
Dalam penelitian ini Alat dan Bahan yang digunakan yaitu:
1. Alat tulis untuk mencatat setiap informasi responden.
2. Tally sheet, gunakan untuk mengisi data yang akan di ambil
3. Kamera untuk dokumentasi.
4. GPS
5. Haga meter atau pita meter,digunakan untuk mengukur tinggi pohon.
6. Tali rapia, digunakan untuk membuat plot
3.3. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh dengan melakukan pengamatan,
sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti yang terkait
dengan penelitian ini.
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui pengamatan langsung
melalui observasi dan wawancara langsung dengan responden pada
objek yang diteliti.
13
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari instansi-instansi yang
terkait serta berupa dokumen-dokumen dan literatur yang relevan
dengan tugas akhir ini.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Penilaian
1. Tanaman Reboisasi
a. Satuan Unit Penilaian evaluasi/penilaian tanaman kegiatan rebosiasi
intensif.
b. Penilaian tanaman meliputi: progres kemajuan pekerjaan pada setiap tahap
pekerjaan sesuai dengan kontrak, pengukuran luas tanaman; jumlah dan
jenis tanaman; penghitungan persen tumbuh tanaman. Tahapan kegiatan
evaluasi/penilaian tanaman:
Menilai progres tahapan pelaksanaan penanaman pemancangan batas
blok/petak pembuatan jalan pemeriksaan, pembersihan lahan
pembuatan/pengadaan dan pemancangan patok jalur, pembuatan jalur
tanaman, pembuatan dan pemasangan ajir, pembuatan lubang tanaman,
distribusi bibit ke lubang tanaman, penanaman, pemupukan dasar/media
tanam, pembuatan gubuk kerja, pembuatan papan nama, Pemeliharaan
Tanaman tahun berjalan, Pemeliharaan Tanaman tahun pertama dan
Pemeliharaan Tanaman tahun kedua.
Pengukuran luas tanaman dilakukan terhadap realisasi luas penamanan
yang dinyatakan dalam luas areal yang ditanam dalam satuan Ha dan
dibandingkan terhadap rencana luas tanaman sesuai rancangan.
14
(a) Pengukuran luas tanaman dilakukan dengan cara memetakan
petak hasil penanaman menggunakan GPS
(b) Hasil pengukuran luas tanaman dituangkan dalam peta
dengan skala 1:5.000 atau 1:10.000, dan dihitung luasnya.
(c) Hasil perhitungan selanjutnya direkapitulasi dalam luas,
sebagaimana pada tabel 3.1
Tabel 3.1. Rekapitulasi Hasil Pengukuran Luas Tanaman pada setiap
petak/Lokasi Tanam.
No
Luas Tanaman
Rencana
(Ha)
Realisasi
(Ha) %
1 25 3,5 13,70
Keterangan :
Persen realisasi luas tanaman(%
100 %
Evaluasi tanaman dilakukan melalui teknik sampling dengan metode Systematic
Sampling with Random Start, yaitu petak ukur pertama dibuat secara acak dan
petak ukur selanjutnya dibuat secara sistematik. Intensitas Sampling (IS) sebesar
5%. Penempatan petak ukur seluas 50 Ha, berbentuk persegi panjang (40 m x
25m) atau berbentuk lingkaran dengan diameter 17,8 m. Jarak antar petak ukur
adalah 100 m arah Utara - Selatan dan 200 m arah Barat – Timur, sedangkan
untuk memperoleh kualitas hasil pengukuran, jarak antara petak ukur terluar
dengan batas tanaman ditentukan minimum 50 m dan maksimum 100 m. Dengan
demikian hasil sampling yang didapat akan mampu memenuhi azas keterwakilan
dengan Intensitas Sampling (IS) sebesar 5%
15
Jumlah petak ukur dapat dihitung menggunakan rumus:
∑ PU = IS x N, n
Keterangan:
∑ PU = Jumlah petak ukur
IS = Intensitas sampling
N = Luas petak (Ha)
n = Luas petak ukur (Ha)
Dengan demikian penentuan sampel di uraikan sebagai berikut:
IS = n/25 x 100 %
n = 25 x 5 %
= 1,2 ha
Jadi Jumlah Plot 1,2/0,1 = 12. Sehingga, jumlah sampel atau plot dalam penelitian
ini adalah sebanyak 12 plot.
Sebagai petunjuk dalam pembuatan petak ukur pelaksanaan penilaian tanaman,
perlu dibuat diagram skema penarikan petak ukur tanaman yang dipetakan
dengan skala 1:10.000. Diagram skema tersebut mencantumkan koordinat
geografis titik ikat yang mudah ditemukan di lapangan. Contoh pembuatan
diagram skema penarikan petak ukur tanaman berbentuk persegi panjang sebagai
berikut :
1) Persiapkan peta hasil pengukuran luas tanaman skala 1 : 10.000.
2) Penentuan titik petak ukur pertama secara acak pada peta tersebut.
3) Pembuatan garis transek melalui titik petak ukur pertama tersebut, yaitu
garis vertikal dan garis horizontal yang berpotongan pada titik petak ukur
16
pertama tersebut. Garis vertikal memotong tegak lurus larikan tanaman dan
garis horisontal sejajar larikan tanaman.
4) Pembuatan garis transek berikutnya secara sistematik terhadap garis transek
pertama dengan jarak antar garis vertikal 2 cm dan jarak antar garis
horisontal 1 cm.
5) Pembuatan petak ukur ukuran 4 mm x 2,5 mm pada garis transek tersebut
dengan titik potong garis transek sebagai titik pusatnya, sehingga
penyebaran letak petak ukur tersebut dapat mewakili seluruh areal tanaman
yang dinilai.
6) Tanaman pengayaan dilakukan dengan metode purposive sampling
(penarikan petak ukur disengaja), dengan memilih petak ukur yang memiliki
ciri tertentu yang mewakili seluruh populasi.
7) Penentuan tahapan dalam purposive sampling, pada tahap awal dilakukan
pengukuran luas tanaman sekaligus menetapkan koordinat letak lokasi
penanaman. Selanjutnya tentukan dalam peta letak petak ukur dengan
memilih lokasi-lokasi yang dapat mewakili.
8) Penilaian lokasi yang terkena bencana alam, dan mengalami kerusakan
dilakukan pengukuran luas, jenis tanaman dan penyebab kerusakan tanaman
9) Memudahkan pemeriksaan ulang (re-cheking) hasil penilaian tanaman, di
lapangan diberi tanda berupa patok pengenal yang ujungnya dicat warna
merah dan diberi identitas nomor petak ukur dan tanggal pengamatan pada
semua titik sumbu petak ukur.
10) Data dan informasi petak tanaman yang dikumpulkan mencakup:
17
a) wilayah administratif pemerintahan (provinsi,kabupaten/kota,
kecamatan, desa), DAS/Sub DAS, luas, fungsi kawasan hutan, Nama
register Blok dan Petak Tanaman.
b) data yang dicatat dan diukur pada setiap petak ukur meliputi data
tanaman jenis tanaman, jumlah tanaman yang hidup, tinggi tanaman
dan kondisi pertumbuhan tanaman dan data penunjang (keadaan
tumbuhan bawah, kondisi tanah dan gangguan tanaman, dan
fisiografi lahan). Data tanaman yang hidup pada setiap petak ukur.
Gambar.2. Contoh Plot Dalam Petak Penanaman
3.5. Analisis Data
Standar Persentase Tumbuh Tanaman mengacu pada Peraturan
Menteri LingkunganHidupdanKehutananRepublikIndonesia
No.P.105/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Tata cara
pelaksanaan, kegiatan pendukung, pemberian insentif, serta pembinaan dan
pengendalian kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan. Dimana persentase
tumbuh tanaman pada saat penilaian dan penyerahan pekerjaan penanaman
tahun berjalan (P0), pemeliharaan tahun I (P1) dan pemeliharaan tahun II (P2)
18
paling sedikit 75% dengan penyulaman tanaman pada P0 sebesar 10 %, P1
sebesar 20 % dan P2 sebesar 10%.
1. Persen tumbuh tanaman dihitung dengan cara membandingkan jumlah
tanaman yang ada pada suatu petak ukur dengan jumlah tanaman yang
seharusnya yang ada di dalam petak ukur bersangkutan.
T = (Σ hi /Σ ni) x 100 %
= (h1 + h2 + .....+ hn) / (n1 + n2 + .... + nn) x 100 %
dimana :
T = Persen (%) tumbuh tanaman
hi = Jumlah tanaman yang tumbuh terdapat pada petak ukur i
ni = Jumlah tanaman yang seharusnya ada pada petak ukur ke i.
2. Tinggi Tanaman
Kerataan tinggi tanaman adalah rata-rata tinggi tanaman yang diperoleh
dengan merata-ratakan tinggi masing-masing individu tanaman
dibandingkan dengan jumlah tanamannya.
Tinggi rata-rata per petak ukur dihitung sebagai berikut:
T= (Σti / Σni )
di mana:
T = Tinggi rata-rata tanaman dalam petak ukur
ti = Tinggi setiap individu tanaman dalam petak ukur ke i
ni = Jumlah tanaman pada petak ukur ke i
19
Hasil penilaian tanaman diregistrasi pada setiap blok petak dan
diklasifikasikan pada setiap blokuntuk masing-masing petak kategori tanaman
berhasil, cukup berhasil dan kurang berhasil.
20
IV. KEADAAN UMUM LOKASI
4.1. Letak Wilayah
Polombangkeng Selatan merupakan salah satu kecamatan yang terletak
disebelah selatan dan berjarak kurang lebih 10 kilometer dari ibukota
Kabupaten Takalar. Ibu kota Kecamatan Polombangkeng Selatan terletak di
Kelurahan Bulukunyi yang sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan
Polombangkeng Utara, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Jeneponto,
sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Mangarabombang dan sebelah
barat berbatasan dengan Kecamatan Pattallassang. Luas wilayah Kecamatan
Polombangkeng Selatan sekitar 88,07 km2 atau sebesar 15,54 persen dari total
Kabupaten Takalar yang memiliki 4 desa dan 6 kelurahan. Sedangkan untuk
lokasi blok Cakura, secara administrasi terletak di desa Cakura kecamatan
Polombangkeng Selatan, kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Letak Administrasi Cakura
No Desa/Kelurahan Kecamatan Kabupaten Provinsi
1 Cakura Polong Bangkeng
Selatan Takalar
Sulawesi
Selatan
Sumber : Kecamatan Polombangkeng dalam angka 2020
4.2. Curah hujan Di Kecematan Polong Bangkeng Selatan
Secara umum curah hujan tertinggi di Kecamatan terjadi pada bulan
Januari yaitu 515 mm3 dengan jumlah hari hujan sebanyak 17 hari sedangkan
tingkat curah hujan terendah pada bulan Juni dengan jumlah hari hujan 2 hari.
Untuk lebih jelasnya sebagaimana tabel 4.2 berikut;
21
Tabel 4.2 Jumlah curah hujan dan hari hujan menurut bulan di kecamatan polong
bangkeng selatan
Bulan Curah hujan Hari hujan
Januari 515 17
Fabruari 136 9
Maret 485 13
April 199 14
Mei - -
Juni 12 2
Juli - -
Agustus - -
September - -
Oktober - -
November - -
Desember 266 14
Sumber : Kecamatan Polombangkeng dalam angka 2020
4.3. Aksesibilitas
Desa Cakura, secara letak administratif berada pada wilayah kecamatan
Polong Bangkeng Selatan. Lokasi desa cakura dapat di tempuh sejauh 2.70 km
dari ibu kota kecamatan Polong Bangkeng Selatan dengan menggunakan
kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4.
22
4.4. Topografi
Lokasi Cakura untuk rata-rata kelerengan di kecamatan Polong
Bangkeng Selatan termasuk dalam kategori Landai, dengan kelerengan paling
dominan yakni 13,1 % dengan luas areal 11,46 km².
4.5. Keadaan Sosial
Dalam kehidupan Masyarakat Desa Cakura akan tetap mempertahankan
budaya Gotong Royong, dengan kegiatan kemasyarakatan seperti Jum’at Bersih
dan lain-lain, disisi lain Desa Cakura dengan segala keterbatasannya termasuk
keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), keterbatasan Infrastruktur serta
keterbatasan Anggaran tentu akan menyebabkan kurang optimalnya masyarakat
dalam mengelola Sumber Daya Alam (SDA).
a. Sumber Daya Alam (SDA)
Potensi Sumber Daya Alam di Desa Cakura meliputi sumber daya
alam hayati yaitu, Pertanian, Perkebunan, Peternakan.
b. Sumber Daya Manusia (SDM)
Adapun kondisi kepadatan penduduk di kecamatan polong bangkeng
selatan dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Kepadatan penduduk
No Desa/Kelurahan Luas Persentase
Penduduk
Kepadatan
Penduduk
1 Cakura 11,46 10,03 249
Sumber : Kecamatan Polombangkeng dalam angka 2020.
23
4.6. Mata pencaharian
Dalam memenuhi kebutuhan, mata pencaharian masyarakat desa
Cakura pada umumnya petani, peternak, dan mengingat keadaan wilayah desa
Cakura adalah pegunungan, perbukitan, persawahaan.
4.7. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan faktor penting dan sangat dibutuhkan
masyarakat karena sangat berhubungan dengan berbagai kehidupan baik
jasmani maupun rohani. Ketersediaan sarana dan prasarana tersebut tentunya
akan mem-permudah serta memperlancar kegiatan yang dilakukan masyarakat.
Berikut sara-na dan prasarana di Desa Cakura.
a. Pendidikan
Gedung TK : 2 Unit
Gedung SD/MI : 2 Unit
Gedung SMP/MTS : - Unit
Gedung SMA/MA : - Unit
b. Kesehatan
Posyandu : 6
Pustu : 1
Poskesdes : 1
c. Tempat Ibadah
Masjid : 6
Musholla : 4
24
4.8. Agama
Berdasarkan kepercayaan, masyarakat di Desa Cakura Kecamatan
Polong Bangkeng Selatan Kabupaten Takalar memeluk agama islam 100%.
25
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Persen Tumbuh Tanaman
Persen tumbuh tanaman dihitung dengan cara membandingkan jumlah
tanaman yang ada pada suatu petak ukur dengan jumlah tanaman yang
seharusnya ada di dalam petak ukur bersangkutan. Berdasarkan hasil
pengukuran penilaian tanaman reboisasi murni, maka di peroleh data hasil
persen tumbuh tanaman untuk lokasi Cakura. Adapun rata-rata persen tumbuh
tanaman di desa Cakura yang rencana penanaman 1100 batang/ha, tumbuh
tanaman sebanyak 181 batang. Dengan demikian rata-rata persen tumbuh
tanaman adalah 13,70%.
Adapun pengaruh yang menyebabkan rendahnya persen tumbuh tanaman
di karenakan kurangnya tanaman yang tumbuh karena rata-rata kondisi tanah yang
berbatu dan tidak adanya perawatan tanaman, dan juga di lokasi tersebut terdapat
kebun masyarakat sekitar,
26
Tabel 5.1 presentase Tanaman Perplot
Sumber: Data Primer Setelah Diolah
Berdasarkan table 5.1 dapat disimpulkan bahwa pada satu petak terdapat
12 plot dengan beberapa jenis tanaman yaitu nyato dan mangga dengan jumlah
tanaman di semua plot yaitu 181 tanaman dengan jumlah presentase tumbuh
164,5. Pada jumlah presentase tumbuh dapat di nyatakan sebagai persentumbuh
yang gagal karena jumlah tanaman yang tumbuh di dalam setiap plot sangat
rendah.
5.2. Tinggi Tanaman
Kerataan tinggi tanaman adalah rata-rata tinggi tanaman yang diperoleh
dengan merata-ratakan tinggi masih-masing individu tanaman di bandingkan
jumlah tanamannya. Berdasarkan hasil pengukuran rata-rata tinggi tanaman pada
No Jenis Tanaman Jumlah Tanaman Presentase
Tanaman (%)
1 Nyato 15 25,45
Mangga 13
2 Nyato 9 10,90
Mangga 3
3 - - -
4 Nyato 9 18,18
Mangga 11
5 Nyato 7 6,36
6 Nyato 15 30
Mangga 18
7 - - -
8 Nyato 13 20,90
Mangga 10
9 Nyato 8 12,72
Mangga 6
10 Nyato 11 14,54
Mangga 5
11 Mangga 8 7,27
12 Nyato 13 18,18
Mangga 7
Total 181 164,5
27
lokasi reboisasi desa Cakura berkisar antara 88,09 cm– 99,91 cm. untuk hasil
keseluruhan tinggi tanaman setiap jenis tanaman perpetak dapat dilihat pada
tabel 5.2 berikut.
Tabel 5.2 Rata-rata Tinggi Tanaman Di Desa Cakura
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, Berdasarkan table 5.2 di atas rata-rata tinggi tanaman nyato 88,09 cm dan
rata-rata tinggi tanaman mangga hanya 99,91 cm pada lokasi Cakura, adapun
yang mempengaruhi tinggi tanaman rendah disebabkan kurangnya tanaman
rehabilitasi yang tumbuh dan tidak adanya upaya perawatan tanaman di lokasi
tersebut, dan hanya terdapat dua jenis tanaman yang tumbuh yaitu nyato dan
mangga, karena kondisi lahan berbatu yang tidak memungkinkan semua jenis
tanaman bisa tumbuh di lahan tersebut.
5.3 Kriteria Pemeliharaan Tanaman
Penilaian tanaman dalam rangka penentuan intensitas pemeliharaan
mem-perhatikan kriteria pemeliharaan tanaman yang terdiri dari 4 kriteria yaitu
persen tumbuh tanaman, keadaan tumbuhan bawah, kondisi tanah dan gangguan
tana-man. Dalam skala kualitatif di penilaian tanaman keadaan tumbuhan bawah
yang di catat adalah jenis utama dan kerapatannya (jarang, sedang atau rapat),
kondisi tanah gembur (kurang gembur, kurus, berbatu) dan gangguan tanaman
Lokasi
Rata-Rata Tinggi Tanaman
Nyato Mangga
Cakura
1
88,09 99,91
Rata-rata 88,09 99,91
28
(ada/tidak ada). Berdasarkan hasil penilaian tanaman pembuatan tanaman pada
setiap petak ukur masing-masing lokasi dapat dilihat pada table 5.3 berikut.
Tabel 5.3 Rata-rata Hasil Pemeliharaan Tanaman Di Desa Cakura
No
Persentasen
Tumbuh
(%)
Rata-rata
KeadaanTum-
buh Bawah
Rata-rata
Kondisi
Tanah
Rata-rata
Gangguan
Tanaman
Intensitas
1 13,70 Jarang Berbatu - Berat
Sumber: Data Primer Setelah Diolah,
Berdasarkan table 5.3 di atas, persen tumbuh 13,70% dan rata-rata
keadaan tumbuhan bawah yang jarang dengan kondisi tanah Berbatu serta
memiliki intensitas yang berat, shinggah sangat mempengaruhi persen tumbuh
tanaman yang rendah.
5.4. Tingkat keberhasilan
Hasil penilaian tanaman di kelompokkan sesuai dengan jenis kegiatan
pe-nanaman yang dilaksanakan di dalam kawasan hutan lindung. Hasil penilaian
keberhasilan tanaman direkapitulasi dan diklasifikasikan masing-masing
tanaman. Berdasarkan hasil penelitian di desa Cakura maka tingkat keberhasilan
tanaman di peroleh rata-rata persentase tumbuh tanaman sebesar 13, 70%.
adapun data persen tumbuh tanaman dapat dilihat pada table 5.4.
29
Tabel 5.4. Tingkat keberhasilan Tanaman Di Desa Cakura
Lokasi
Luas (Ha) Presentase
Tumbuh (%) Kriteria
Cakura
1
25 13,70 Tidak Berhasil
Rata-rata 13,70
Sumber: Data Primer Setelah Diola. Berdasarkan table 5.4 pada lokasi cakura tingkat keberhasilan tanaman
dengan luas 25 ha, pertumbuhan tanaman hanya 13,70%, dan kriterianya tidak
berhasil disebabkan kurangnya tanaman yang tumbuh di dalam lokasi kegiatan
rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) tersebut.
30
VI. PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Hasil penelitian analisis tingkat keberhasilan tanaman reboisasi intensif
pada kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan meliputi persen tumbuh tanaman,
tinggi tanaman. Analisis persen tumbuh tanaman reboisasi berdasarkan persen
tumbuh tanaman didapatkan persentase tumbuh tanaman yang rencana
penanaman 1100 batang/ha, tumbuh tanaman sebanyak 181 batang adalah
13,70%, berdasarkan tinggi tanaman sesuai dengan hasil pengukuran rata-rata
tinggi tanaman pada lokasi reboisasi desa Cakura berkisar antara 88,09 cm –
99,91 cm. analisis tingkat keberhasilan berdasarkan kriteria pemeliharaan, pada
petak 1 didapatkan rata-rata persen tumbuh 13,70%,
Dengan hasil ini menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan tanaman
reboisasi intensif pada kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di Desa Cakura
Kecamatan Polong Bangkeng Selatan Kabupaten Takalar merupakan
kegiatanyang tidak berhasi.
31
6.2. Saran
Dengan memperhatikan hasil dari penelitian ini, maka tentunya
masyarakat harus mampu menjaga dan merawat tanaman agar bermanfaat bagi
kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya.
32
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008 Peraturan Pemerintah Nomor76 Tahun 2008 tentang
Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan.
Anonim. 2004 Peraturan Pemerintah no 44 Tahun 2004 tentang perencanaan
Kehutanan untuk Menyusun Rencana Kehutanan Tingkat Nasional.
Anonim. 1999, Undang Undang no 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Kantor
Meteri.
Dorren, L., K. A., Berger, F., Imeson, A. C., Maier,B.,& Rey, F. (2004).
Integrity, Stability and Management of Protection Forest in The
European Alps.Forest Ecology and Management 195, 165-176
Ginoga,K.L., Djaenudin,D., Parlinah, N. 2004. Kajian KebijakanMekanisme
Pembangun Bersih (MPB) Kehutanan: suatu pengertian awal.
Secretariat CDM Departemen Kehutanan, Jakatra.
Kadri, W ., Soerjono, R. dan Perbatasari, D. U. 1992, Manual. Kehutanan
Buku Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta. 129 hlm.
Manan. S., 1978 Evaluasi hasil kegiatan program PHTH Pelita II dan proyeksi
Pelita III; Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Manan.s., 1979, pengaruh hutan dan managen daerah aliran sungai,fakultas
kehutan institute pertanian bogor,bogor
Puspaningsih N.1997. Studi Perencaan Pengelolaan Penggunaan Lahan Sub
DAS Cisadane Hulu Kabupaten Bogor.
Soerinegara.I. 1996 Ekologi, Ekologisme dan Pengelolaan Sumberdaya Hutan.
Jurusan Manajemen Huntan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian
Bogor.
33
Wahono. 2002. Budidaya Tanaman Jati (Tectona grandis L. F), Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kapuas Hulu, putussibau.
34
LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel Data Tanaman Di Plot 1
TALLY SHEET PENILAIAN TANAMAN
PEMELIHARAAN TAHUN PERTAMA TAHUN 2020
Provinsi : Sulawesi Selatan Nama Petugas :
Kabupaten : Takalar Konsultan :
Kecamatan : Polong Bangkeng Selatan Pelaksana :
Desa : Cakura Pendamping :
Petak/lokasi:1/ Cakura No. Petak Ukur : 1
DAS/SUBDAS: Intensitas Sampling :5%
Lembar Ke : 1
Jumlah Tanaman :28 Btg
No Jenis Tanaman
Kondisi Tanaman
Keterangan Sehat
Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
1 Mangga √ − − 109 1. Fisiografi Lahan
2 Mangga √ − − 99 a. Datar
3 Mangga √ − − 95 b. Landai
4 Mangga √ − − 102 c. Agak Curam
5 Mangga √ − − 90 d. Curam
6 Mangga √ − − 93 2. Keadaan TumbuhanBawah
7 Mangga √ − − 87 a. Lebat/Rapat
8 Mangga √ − − 101 b. Sedang
9 Mangga √ − − 98 c. Jarang
10 Mangga √ − − 100 d. Tidak ada/bersih
11 Mangga √ − − 95 3. Kondisi Tanah
12 Mangga √ − − 103 a. Gembur/subur
13 Mangga √ − − 100 b. Kuranggembur/subr
14 Nyato √ − − 97 c. Kurus
15 Nyato √ − − 99 d. Berbatu
16 Nyato √ − − 87 4. Gangguan Tanaman
17 Nyato √ − − 90 a. Penggembalaan
18 Nyato √ − − 92 b. Kebakaran
19 Nyato √ − − 88 c. Hama penyakit
20 Nyato √ − − 90
35
No Jenis Tanaman
Kondisi Tanaman
Keterangan Sehat
Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
21 Nyato √ − − 77
22 Nyato √ − − 96
23 Nyato √ − − 86
24 Nyato √ − − 91
25 Nyato √ − − 80
26 Nyato √ − − 79
27 Nyato √ − − 87
28 Nyato √ − − 92
Jumlah
1. Kayu
a. Nyato 15 88,73
2. Tanaman HHBK
a. Mangga 13 97,84
36
Lampiran 2. Tabel Data Tanaman Di Plot 2
TALLY SHEET PENILAIAN TANAMAN
PEMELIHARAAN TAHUN PERTAMA TAHUN 2020
Provinsi : Sulawesi Selatan Nama Petugas :
Kabupaten : Takalar Konsultan :
Kecamatan : Polong Bangkeng Selatan Pelaksana :
Desa : Cakura Pendamping :
Petak/lokasi : 1/Cakura No. Petak Ukur : 2
DAS/SUBDAS: Intensitas Sampling :5%
Lembar Ke : 2
Jumlah Tanaman : 12 Btg
No Jenis Tanaman
Kondisi Tanaman Keterangan
Sehat Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
1 Nyato √ − − 84 1. Fisiografi Lahan
2 Nyato √ − − 89 a. Datar
3 Nyato √ − − 83 b. Landai
4 Nyato √ − − 90 c. Agak Curam
5 Nyato √ − − 82 d. Curam
6 Nyato √ − − 91 2. Keadaan Tumbuhan Bawah
7 Nyato √ − − 87 a. Lebat/Rapat
8 Nyato √ − − 98 b. Sedang
9 Nyato √ − − 90 c. Jarang
10 Mangga √ − − 99 d.Tidak ada/bersih
11 Mangga √ − − 97 3. Kondisi Tanah
12 Mangga √ − − 95 a. Gembur/subur
13 b. Kurang gembur/subur
14 c. Kurus
15 d. Berbatu
16 4. Gangguan Tanaman
17 a. Penggembalaan
18 b. Kebakaran
19 c. Hama penyakit
20 d.
Jumlah 12
1. Kayu
a. Nyato 9 88,22
2. Tanaman HHBK
a. Mangga 3 97
37
Lampiran 3.Tabel Data Tanaman Di Plot 3
TALLY SHEET PENILAIAN TANAMAN
PEMELIHARAAN TAHUN PERTAMA TAHUN 2020
Provinsi : Sulawesi Selatan Nama Petugas :
Kabupaten : Takalar Konsultan :
Kecamatan : Polong Bangkeng Selatan Pelaksana :
Desa : Cakura Pendamping :
Petak/lokasi: 1/Cakura No. Petak Ukur : 3
DAS/SUBDAS : Intensitas Sampling :5%
Lembar Ke : 3
Jumlah Tanaman : 0 Btg
No Jenis Tanaman
Kondisi Tanaman Keterangan
Sehat Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
1 - - - - - 1. Fisiografi Lahan
2 - - - - - a. Datar
3 - - - - - b. Landai
4 - - - - - c. Agak Curam
5 - - - - - d. Curam
6 - - - - - 2. Keadaan TumbuhanBawah
7 - - - - - a. Lebat/Rapat
8 - - - - - b. Sedang
9 - - - - - c. Jarang
10 - - - - - d. Tidak ada/bersih
11 - - - - - 3. Kondisi Tanah
12 - - - - - a. Gembur/subur
13 - - - - - b. Kurang gembur/subur
14 - - - - - c. Kurus
15 - - - - - d. Berbatu
16 - - - - - 4. Gangguan Tanaman
17 - - - - - a. Penggembalaan
18 - - - - - b. Kebakaran
19 - - - - - c. Hama penyakit
Jumlah
1. Kayu
2. Tanaman HHBK
38
Lampiran 4. Tabel Data Tanaman Di Plot 4
TALLY SHEET PENILAIAN TANAMAN
PEMELIHARAAN TAHUN PERTAMA TAHUN 2020
Provinsi : Sulawesi Selatan Nama Petugas :
Kabupaten : Takalar Konsultan :
Kecamatan : Polong Bangkeng Selatan Pelaksana :
Desa : Cakura Pendamping :
Petak/lokasi : 1 /Cakura No. Petak Ukur : 4
DAS/SUBDAS : Intensitas Sampling :5%
Lembar Ke :4
Jumlah Tanaman :20 Btg
No Jenis Tanaman
Kondisi Tanaman
Keterangan Sehat
Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
1 Nyato √ − − 85 1. Fisiografi Lahan
2 Nyato √ − − 87 a. Datar
3 Nyato √ − − 90 b. Landai
4 Nyato √ − − 82 c. Agak Curam
5 Nyato √ − − 75 d. Curam
6 Nyato √ − − 78 2. Keadaan TumbuhanBawah
7 Nyato √ − − 72 a. Lebat/Rapat
8 Nyato √ − − 70 b. Sedang
9 Nyato √ − − 73 c. Jarang
10 Mangga √ − − 107 d. Tidak ada/bersih
11 Mangga √ − − 100 3. Kondisi Tanah
12 Mangga √ − − 105 a. Gembur/subur
13 Mangga √ − − 97 b. Kurang gembur/subur
14 Mangga √ − − 105 c. Kurus
15 Mangga √ − − 110 d. Berbatu
16 Mangga √ − − 109 4. Gangguan Tanaman
17 Mangga √ − − 95 a. Penggembalaan
18 Mangga √ − − 99 b. Kebakaran
19 Mangga √ − − 104 c. Hama penyakit
20 Mangga √ − − 112 d.
Jumlah 20
1. Kayu
a. Nyato 9 79,11
2. TanamanHHBK
39
No Jenis Tanaman
Kondisi Tanaman
Keterangan Sehat
Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
a. Mangga 11 103,90
40
Lampiran 5. Tabel Data Tanaman Di Plot 5
TALLY SHEET PENILAIAN TANAMAN
PEMELIHARAAN TAHUN PERTAMA TAHUN 2020
Provinsi : Sulawesi Selatan Nama Petugas :
Kabupaten : Takalar Konsultan :
Kecamatan : Polong Bangkeng Selatan Pelaksana :
Desa : Cakura Pendamping :
Petak/lokasi : 1 /Cakura No. Petak Ukur : 5
DAS/SUBDAS: Intensitas Sampling : 5%
Lembar Ke : 5
Jumlah Tanaman : 7 Btg
No Jenis Tanaman
Kondisi Tanaman
Keterangan Sehat
Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
1 Nyato √ − − 78 1. Fisiografi Lahan
2 Nyato √ − − 80 a. Datar
3 Nyato √ − − 75 b. Landai
4 Nyato √ − − 73 c. Agak Curam
5 Nyato √ − − 71 d. Curam
6 Nyato √ − − 80 2. Keadaan TumbuhanBawah
7 Nyato √ − − 74 a. Lebat/Rapat
8 b. Sedang
9 c. Jarang
10 d. Tidak ada/bersih
11 3. Kondisi Tanah
12 a. Gembur/subur
13 b. Kurang gembur/subur
14 c. Kurus
15 d. Berbatu
16 4. Gangguan Tanaman
17 a. Penggembalaan
18 b. Kebakaran
19 c. Hama penyakit
Jumlah
1. Kayu
a. Nyato 7 75,85
41
Lampiran 6. Tabel Data Tanaman Di Plot 6
TALLY SHEET PENILAIAN TANAMAN PEMELIHARAAN TAHUN
PERTAMA TAHUN 2020
Provinsi : Sulawesi Selatan Nama Petugas :
Kabupaten : Takalar Konsultan :
Kecamatan : Polong Bangkeng Selatan Pelaksana :
Desa : Cakura Pendamping :
Petak/lokasi : 1 / Cakura No. Petak Ukur : 6
DAS/SUBDAS: Intensitas Sampling :5%
Lembar Ke : 6
Jumlah Tanaman :33 Btg
No Jenis Tanaman
Kondisi Tanaman
Keterangan Sehat
Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
1 Nyato √ − − 90 1. Fisiografi Lahan
2 Nyato √ − − 87 a. Datar
3 Nyato √ − − 94 b. Landai
4 Nyato √ − − 85 c. Agak Curam
5 Nyato √ − − 79 d. Curam
6 Nyato √ − − 90 2. Keadaan TumbuhanBawah
7 Nyato √ − − 81 a. Lebat/Rapat
8 Nyato √ − − 93 b. Sedang
9 Nyato √ − − 97 c. Jarang
10 Nyato √ − − 80 d. Tidak ada/bersih
11 Nyato √ − − 78 3. Kondisi Tanah
12 Nyato √ − − 91 a. Gembur/subur
13 Nyato √ − − 85 b. Kurang gembur/subur
14 Nyato √ − − 95 c. Kurus
15 Nyato √ − − 87 d. Berbatu
16 Mangga √ − − 104 4. Gangguan Tanaman
17 Mangga √ − − 107 a. Penggembalaan
18 Mangga √ − − 100 b. Kebakaran
19 Mangga √ − − 98 c. Hama penyakit
20 Mangga √ − − 103 d.
21 Mangga √ − − 100
22 Mangga √ − − 97
23 Mangga √ − − 90
24 Mangga √ − − 99
25 Mangga √ − − 102
42
No Jenis Tanaman
Kondisi Tanaman
Keterangan Sehat
Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
26 Mangga √ − − 108
27 Mangga √ − − 100
28 Mangga √ − − 112
29 Mangga √ − − 107
30 Mangga √ − − 96
31 Mangga √ − − 102
32 Mangga √ − − 101
33 Mangga √ − − 100
Jumlah 28
1. Kayu
a. Nyato 15 87,46
2. Tanaman HHBK
a. Mangga 18 101,44
43
Lampiran 7. Tabel Data Tanaman Di Plot 7
TALLY SHEET PENILAIAN TANAMAN PEMELIHARAAN TAHUN
PERTAMA TAHUN 2020
Provinsi : Sulawesi Selatan Nama Petugas :
Kabupaten : Takalar Konsultan :
Kecamatan : Polong Bangkeng Selatan Pelaksana :
Desa : Cakura Pendamping
Petak/lokasi : 1/Cakura No. Petak Ukur : 7
DAS/SUBDAS: Intensitas Sampling :5%
Lembar Ke : 7
Jumlah Bibit : 0 Btg
No Jenis Tanaman
Kondisi Tanaman
Keterangan Sehat
Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
1 - - - - - 1. Fisiografi Lahan
2 - - - - - a. Datar
3 - - - - - b. Landai
4 - - - - - c. Agak Curam
5 - - - - - d. Curam
6 - - - - - 2. Keadaan TumbuhanBawah
7 - - - - - a. Lebat/Rapat
8 - - - - - b. Sedang
9 - - - - - c. Jarang
10 - - - - - d. Tidak ada/bersih
11 - - - - - 3. Kondisi Tanah
12 - - - - - a. Gembur/subur
13 - - - - - b. Kurang gembur/subur
14 - - - - - c. Kurus
15 - - - - - d. Berbatu
16 - - - - - 4. Gangguan Tanaman
17 - - - - - a. Penggembalaan
18 - - - - - b. Kebakaran
19 - - - - - c. Hama penyakit
20 - - - - - d.
Jumlah
1. Kayu
2. TanamanHHBK
44
Lampiran 8. Tabel Data Tanaman Di Plot 8
TALLY SHEET PENILAIAN TANAMAN PEMELIHARAAN TAHUN
PERTAMA TAHUN 2020
Provinsi : Sulawesi Selatan Nama Petugas :
Kabupaten : Takalar Konsultan :
Kecamatan : Polong Bangkeng Selatan Pelaksana :
Desa : Cakura Pendamping :
Petak/lokasi : 1/Cakura No. Petak Ukur : 8
DAS/SUBDAS: Intensitas Sampling : 5%
Lembar Ke : 8
Jumlah Bibit : 23 Btg
No Jenis
Tanaman
Kondisi Tanaman
Keterangan Sehat
Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
1 Nyato √ − − 95 1. Fisiografi Lahan
2 Nyato √ − − 97 a. Datar
3 Nyato √ − − 90 b. Landai
4 Nyato √ − − 98 c. Agak Curam
5 Nyato √ − − 95 d. Curam
6 Nyato √ − − 98 2. Keadaan TumbuhanBawah
7 Nyato √ − − 92 a. Lebat/Rapat
8 Nyato √ − − 87 b. Sedang
9 Nyato √ − − 89 c. Jarang
10 Nyato √ − − 91 d. Tidak ada/bersih
11 Nyato √ − − 94 3. Kondisi Tanah
12 Nyato √ − − 97 a. Gembur/subur
13 Nyato √ − − 90 b. Kurang gembur/subur
14 Mangga √ − − 99 c. Kurus
15 Mangga √ − − 97 d. Berbatu
16 Mangga √ − − 95 4. Gangguan Tanaman
17 Mangga √ − − 100 a. Penggembalaan
18 Mangga √ − − 98 b. Kebakaran
19 Mangga √ − − 94 c. Hama penyakit
20 Mangga √ − − 97 d.
21 Mangga √ − − 99
22 Mangga √ − − 96
23 Mangga √ − − 99
Jumlah 23
45
No Jenis
Tanaman
Kondisi Tanaman
Keterangan Sehat
Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
1. Kayu
a. Nyato 13 - - 93,30
2. Tanaman HHBK
a. Mangga 10 97,4
46
Lampiran 9. Tabel Data Tanaman Di Plot 9
TALLR SHEET PENILAIAN TANAMAN PEMELIHARAAN TAHUN
PERTAMA TAHUN 2020
Provinsi : Sulawesi Selatan Nama Petugas :
Kabupaten : Takalar Konsultan :
Kecamatan : Polong Bangkeng Selatan Pelaksana :
Desa : Cakura Pendamping :
Petak/lokasi : 1/Cakura No. Petak Ukur : 9
DAS/SUBDAS: Intensitas Sampling : 5%
Lembar Ke : 9
Jumlah Tanaman : 14 Btg
No Jenis Tanaman
Kondisi Tanaman
Keterangan Sehat
Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
1 Nyato √ − − 82 1. Fisiografi Lahan
2 Nyato √ − − 97 a. Datar
3 Nyato √ − − 80 b. Landai
4 Nyato √ − − 95 c. Agak Curam
5 Nyato √ − − 83 d. Curam
6 Nyato √ − − 95 2. Keadaan TumbuhanBawah
7 Nyato √ − − 90 a. Lebat/Rapat
8 Nyato √ − − 82 b. Sedang
9 Mangga √ − − 108 c. Jarang
10 Mangga √ − − 100 d. Tidak ada/bersih
11 Mangga √ − − 99 3. Kondisi Tanah
12 Mangga √ − − 103 a. Gembur/subur
13 Mangga √ − − 101 b. Kurang gembur/subur
14 Mangga √ − − 100 c. Kurus
15 d. Berbatu
16 4. Gangguan Tanaman
17 a. Penggembalaan
18 b. Kebakaran
19 c. Hama penyakit
20 d.
Jumlah 14
1. Kayu
a. Nyato 8 88
2. Tanaman HHBK
47
No Jenis Tanaman
Kondisi Tanaman
Keterangan Sehat
Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
a. Mangga 6 101,83
48
Lampiran 10. Tabel Data Tanaman Di Plot 10
TALLY SHEET PENILAIAN TANAMAN
PEMELIHARAAN TAHUN PERTAMA TAHUN 2020
Provinsi : Sulawesi Selatan Nama Petugas :
Kabupaten : Takalar Konsultan :
Kecamatan : Polong Bangkeng Selatan Pelaksana :
Desa : Cakura Pendamping :
Petak/lokasi : 1 / Cakura No. Petak Ukur : 10
DAS/SUBDAS: Intensitas Sampling :5%
Lembar Ke : 10
Jumlah Tanaman :16 Btg
No Jenis Tanaman
Kondisi Tanaman
Keterangan Sehat
Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
1 Nyato √ − − 90 1. Fisiografi Lahan
2 Nyato √ − − 87 a. Datar
3 Nyato √ − − 92 b. Landai
4 Nyato √ − − 88 c. Agak Curam
5 Nyato √ − − 97 d. Curam
6 Nyato √ − − 99 2. Keadaan TumbuhanBawah
7 Nyato √ − − 80 a. Lebat/Rapat
8 Nyato √ − − 90 b. Sedang
9 Nyato √ − − 91 c. Jarang
10 Nyato √ − − 87 d. Tidak ada/bersih
11 Nyato √ − − 95 3. Kondisi Tanah
12 Mangga √ − − 99 a. Gembur/subur
13 Mangga √ − − 102 b. Kurang gembur/subur
14 Mangga √ − − 107 c. Kurus
15 Mangga √ − − 97 d. Berbatu
16 Mangga √ − − 100 4. Gangguan Tanaman
17 a. Penggembalaan
18 b. Kebakaran
19 c. Hama penyakit
Jumlah
1. Kayu
a. Nyato 11 90,54
2. Tanaman HHBK
a. Mangga 5 101
49
Lampiran 11. Tabel Data Tanaman Di Plot 11
TALLY SHEET PENILAIAN TANAMAN
PEMELIHARAAN TAHUN PERTAMA TAHUN 2020
Provinsi : Sulawesi Selatan Nama Petugas :
Kabupaten : Takalar Konsultan :
Kecamatan : Polong Bangkeng Selatan Pelaksana :
Desa : Cakura Pendamping :
Petak/lokasi : 1 /Cakura No. Petak Ukur :11
DAS/SUBDAS: Intensitas Sampling :5%
Lembar Ke :11
Jumlah Tanaman :8 Btg
No Jenis Tanaman
Kondisi Tanaman
Keterangan Sehat
Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
1 Mangga √ − − 92 1. Fisiografi Lahan
2 Mangga √ − − 99 a. Datar
3 Mangga √ − − 89 b. Landai
4 Mangga √ − − 102 c. Agak Curam
5 Mangga √ − − 97 d. Curam
6 Mangga √ − − 99 2. Keadaan TumbuhanBawah
7 Mangga √ − − 101 a. Lebat/Rapat
8 Mangga √ − − 105 b. Sedang
9 c. Jarang
10 d. Tidak ada/bersih
11 3. Kondisi Tanah
12 a. Gembur/subur
13 b. Kurang gembur/subur
14 c. Kurus
15 d. Berbatu
16 4. Gangguan Tanaman
17 a. Penggembalaan
18 b. Kebakaran
19 c. Hama penyakit
20 d.
Jumlah 8
1. Kayu
2. Tanaman HHBK
a. Mangga 8 98
50
Lampiran 12. Tabel Data Tanaman Di Plot 12
TALLY SHEET PENILAIAN TANAMAN
PEMELIHARAAN TAHUN PERTAMATAHUN 2020
Provinsi : Sulawesi Selatan Nama Petugas :
Kabupaten : Takalar Konsultan :
Kecamatan : Polong Bangkeng Selatan Pelaksana :
Desa : Cakura Pendamping :
Petak/lokasi : 1 /Cakura No. Petak Ukur : 12
DAS/SUBDAS: Intensitas Sampling :5%
Lembar Ke : 12
Jumlah Tanaman :20 Btg
No Jenis Tanaman
Kondisi Tanaman
Keterangan Sehat
Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
1 Nyato √ − − 85 1. Fisiografi Lahan
2 Nyato √ − − 89 a. Datar
3 Nyato √ − − 94 b. Landai
4 Nyato √ − − 97 c. Agak Curam
5 Nyato √ − − 89 d. Curam
6 Nyato √ − − 92 2. Keadaan TumbuhanBawah
7 Nyato √ − − 97 a. Lebat/Rapat
8 Nyato √ − − 95 b. Sedang
9 Nyato √ − − 90 c. Jarang
10 Nyato √ − − 79 d. Tidak ada/bersih
11 Nyato √ − − 98 3. Kondisi Tanah
12 Nyato √ − − 97 a. Gembur/subur
13 Nyato √ − − 90 b. Kurang gembur/subur
14 Mangga √ − − 107 c. Kurus
15 Mangga √ − − 99 d. Berbatu
16 Mangga √ − − 105 4. Gangguan Tanaman
17 Mangga √ − − 97 a. Penggembalaan
18 Mangga √ − − 100 b. Kebakaran
19 Mangga √ − − 98 c. Hama penyakit
20 Mangga √ − − 100 d.
Jumlah 20
1. Kayu
a. Nyato 13 91,69
51
No Jenis Tanaman
Kondisi Tanaman
Keterangan Sehat
Kurang
Sehat Merana
Tinggi
(cm)
2. Tanaman HHBK
a. Mangga 7 100,85
52
LAMPIRAN DOKUMENTASI
1. Dokumentasi Pembuatan Plot Ukur Di Lokasi Cakura
Gambar 1. Pembuatan Plot Ukur
53
2. Dokumentasi Pembuatan Plot Ukur Di Lokasi Cakura
Gambar 2. Pembuatan Plot Ukuran
3. Dokumentasi Pengukuran Tinggi Tanaman di Lokasi Cakura
Gambar 3. Mengukur Tinggi Tanaman
54
4. DokumentasiTanaman Di Lokasi Cakura
Gambar 4. Foto Tanaman
55
5. Dokumentasi Tanaman Di Lokasi Cakura
Gambar 5. Foto Tanaman
56
RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap Penulis, yaitu Akmal lahir di Desa
Waelawi Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu
Utara Pada Tanggal 6 September 1995 marupakan
anak ke 4 dari 5 (lima) bersaudara dari pasangan Bapak
Almarhum A. Bahar dan Ibu Diana penulis
berkebangsaan Indonesia dan beragama islam.
Kini penulis beralamat di Jalan BTN. Minasaupa Blok K16/9 Kota Makassar
Sulawesi Selatan.
Adapun Riwayat pendidikan penulis, Penulis menempu pendidikan di
SDN No. 145 pada tahun 2001 dan tamat pada tahun 2007. Kemudian terdaftar
sebagai siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri I Malangke
Barat Pada tahun 2007 dan tamat pada tahun 2010. Kemudian melanjutkan
kejenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri I Malangke Barat Pada
tahun 2010 dan tamat 2013. Kemudian pada tahun 2014 penulis terdaftar sebagai
mahasiswa pada Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar dan menyelesaikan studi tahun 2021, dengan
menyelasaikan Skripsi yang berjudul “Analisis Persen Tumbuh Tanaman
Reboisasi Intensif Di Desa Cakura Kecamatan Polong Bangkeng Selatan
Kabupaten Takalar”.
57
58