90

ANNUAL REPORT 2015 FAPT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK. Head Office: Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri 3A Floor Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230 Telephone : +6221

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • DAFTAR ISItable of content

    2

    3

    11

    14

    18

    32

    41

    47

    49

    Ikhtisar Keuanganfinancial highlights

    Profil Perseroancompany profile

    Laporan Dewan Komisarisboard of commissioner’ report

    Laporan Direksiboard of directors’ report

    Pembahasan Manajemenmanagement discussion

    Tata Kelola Perusahaancorporate governance

    Pengelolaan Resikorisk management

    Tanggung Jawab Laporan Tahunanresponsbility for annual reporting

    Laporan Keuangan Auditaudited financial report

  • Perseroan juga melakukan penjualan secara online, baik melalui website sendiri maupun bekerjasama dengan beberapa situs penjualan online lainnya.

    The Company also conduct online sales, either through its own website or in cooperation with several other online stores.

  • IKHTISAR KEUANGANfinancial highlights

    Audited 2015 Audited 2014 *) Audited 2013Keterangan descriptions

    AKTIVA LANCARCURRENT ASSETS

    AKTIVA TIDAK LANCARFIXED ASSETS

    JUMLAH AKTIVATOTAL ASSETS

    KEWAJIBAN LANCARCURRENT LIABILITIES

    KEWAJIBAN JANGKA PANJANGLONG TERM LIABILITIES

    MODAL SENDIRIEQUITY

    JUMLAH KEWAJIBAN DAN MODAL SENDIRITOTAL LIABILITIES AND EQUITY

    PENJUALAN BERSIHNET SALES

    LABA KOTORGROSS PROFIT

    LABA USAHAOPERATING PROFIT

    LABA (RUGI) SEBELUM PAJAKPROFIT (LOSS) BEFORE TAX

    LABA (RUGI) KOMPREHENSIFCOMPREHENSIVE PROFIT (LOSS)

    JUMLAH SAHAM BEREDARNO. OF CIRCULATED SHARES

    LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF PER SAHAMNET PROFIT/(LOSS) PER SHARE

    MODAL KERJA BERSIHNET WORKING CAPITAL

    RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP JUMLAH AKTIVARETURN ON ASSETS RATIO

    RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP EKUITASRETURN ON EQUITY RATIO

    RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP PENDAPATANPROFIT RATIO

    RASIO LANCARCURRENT RATIO

    RASIO KEWAJIBAN TERHADAP EKUITASDEBT TO EQUITY RATIO

    RASIO KEWAJIBAN TERHADAP JUMLAH AKTIVADEBT TO TOTAL ASSET RATIO

    *) Disajikan kembali, memenuhi ketentuan PSAK / restated, to comply with PSAK rules.

    97,686,030,395

    20,321,028,703

    118,007,059,098

    182,739,919,441

    139,235,105,702

    (203,967,966045)

    118,007,059,098

    279,150,207,182

    63,084,059,381

    18,434,850,810

    (21,513,354,790)

    (16,149,760,144)

    86.000.000

    saham

    -188

    (85,053,889,046)

    -13.69%

    7.92%

    -5.79%

    53.46%

    -157.86%

    272.84%

    21,828,914,738

    395,219,933

    (2,639,975,210)

    -2.65%

    99,558,394,760

    222,363,830,677

    68,861,863,707

    86.000.000

    saham

    83,401,850,883

    16,156,543,877

    99,558,394,760

    89,655,828,325

    211,915,081,362

    (202,012,514,927)

    302.91%

    -30.7

    (6,253,977,442)

    1.31%

    -1,19%

    93.02%

    -149.28%

    86.879.500.495

    17.658.088.788

    104.537.589.283

    94.025.048.182

    209.885.080.818

    (199.372.539.717)

    104.537.589.283

    286.688.094.220

    66.683.625.289

    21.597.615.138

    13.580.491.068

    9.979.198.125

    86.000.000

    saham

    116,04

    (7.145.547.687)

    9,55%

    -5,01%

    3,48%

    92,40%

    -152,43%

    290,72%

    2PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK. AnnualReportLaporan tahunan2015

  • RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

    PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT Bintang Kharisma, dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pada tahun 1994, Perseroan mencatatkan dan menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta, dan menjadi PT Bintang Kharisma Tbk. Pada tahun 1997, Perseroan mengganti nama dari PT Bintang Kharisma Tbk menjadi PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

    Perseroan bergerak di industri alas kaki, meliputi produksi dan pemasaran sepatu jenis sports/casual ke pasar lokal dan internasional.

    KEGIATAN USAHA PERSEROAN

    Pada awal pendirian, Perseroan memproduksi sepatu sport seluruhnya dengan tujuan ekspor. Namun, pada tahun 2002, Reebok yang merupakan buyer utama Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya order ekspor tersebut, Perseroan mulai merintis penjualan sepatu di pasar dalam negeri dengan merk sendiri yaitu “Tomkins”. Sampai saat ini, penjualan sepatu Tomkins telah tersebar ke seluruh Indonesia.

    Selain memproduksi dan memasarkan sepatu TOMKINS, Perseroan juga menerima order produksi sepatu merk lain untuk keperluan ekspor, seperti Lonsdale, Dunlop, Firetrap, dan lain-lain.

    INFORMASI PERSEROAN

    Perseroan berkantor pusat di Jakarta, dengan pabrik berlokasi di Bandung, Jawa Barat dengan alamat sebagai berikut:

    PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK.

    Kantor Pusat:Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri Lt. 3A Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230Telepon : +6221 3148331, 3913640Faksimili : +6221 3148317Email : [email protected] Website : www.primarindo.co.id; www.tomkins.id

    Pabrik:Jl. Raya Ranca Bolang No. 98Gedebage – BandungJawa BaratTelepon : +6222 7560555 Faksimili : +6222 7562406

    THE COMPANY OVERVIEW

    PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (The Company) was established in 1988 under the name of PT Bintang Kharisma, with the PMDN status. In 1994, the Company listed and traded its shares in the Jakarta Stock Exchange, and became PT Bintang Kharisma Tbk. In 1997, the Company changed its name from PT Bintang Kharisma Tbk to PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

    The Company engaged in footwear industry, including production and marketing of sports/casual shoes to local and international market.

    THE COMPANY ACTIVITIES

    At the beginning of establishment, the Company produces sport shoes with the purpose entirely for export oriented. However, in 2002, Reebok which is the main buyer of the Company relocating its business, resulting in the cessation of order. Along with the cessation of the export order, the Company began to sale shoes in the domestic market with its own brand of "Tomkins". Currently, the sale of Tomkins shoes has spread throughout Indonesia.

    In addition to producing and marketing the Tomkins shoes, the Company also received orders to manufacture shoes from other brands for export purposes, such as Lonsdale, Dunlop, firetrap, and others

    DISCLOSURE OF COMPANY INFORMATION

    The Company is headquartered in Jakarta, with a factory located in Bandung, West Java at the following address:

    PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK.

    Head Office:Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri 3A Floor Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230Telephone : +6221 3148331, 3913640Facsimile : +6221 3148317Email : [email protected] : www.primarindo.co.id www.tomkins.id

    Factory:Jl. Raya Ranca Bolang No. 98Gedebage – BandungWest JavaTelephone : +6222 7560555 Facsimile : +6222 7562406

    3 AnnualReport PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan2015

  • VISI DAN MISI

    VISI

    • Menjadi pemimpin dalam industri sepatu di Indonesia

    MISI

    • Mempunyai proses produksi yang paling efisien• Menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk

    memenuhi kepuasan pelanggan• Menjadi mitra usaha terpercaya dalam menghadapi

    tantangan saat ini dan di masa depan• Mempunyai sepatu merk sendiri yang menjadi nomor

    satu di pasar dalam negeri

    VISION AND MISSION

    VISION

    • To become leader in Indonesia’s Shoes Industry

    MISSION

    • To have most efficient production process• To manufacture high quality products to satisfy

    customer’s need• To become trusted business partner to face the

    challenges of today and the future• To have shoes brand that become number one in

    domestic market.

    11.04%

    5.25%

    9.25%

    21.69%

    52.50%

    4PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK. AnnualReportLaporan tahunan2015

  • Uraiandescription

    Jumlah Saham Beredartotal Circulated Shares

    Nilai Nominal (Rp.)Nominal Value (Rp.)

    %

    PT. Golden Lestari 45.150.000 22.575.000.000 52.50

    PT Woori Korindo Securities Indonesia 18.650.000 9.325.000.000 21.69

    PT Usaha Bersama Sekuritas 7.958.100 3.979.050.000 9.25

    PT Indomitra Securities 4.749.000 2,374,500,000 5.52

    Masyarakat lainnya, kepemilikan

    Masing-masing kurang dari 5%

    Public with ownership less than 5%9.492.900 4,746,450,000 11.04

    TOTAL 86.000.000 43.000.000.000 100.00

    INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM PENGENDALI

    Information on controlling shareholder

    40% 40%20%

    Rizal RisjadDedey Risjad

    98.77%

    8% 92%

    PT Risjad Brothers Utama

    PT Primarindo Daya Investama

    52.5%

    PT Golden Lestari

    PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk

    Lainnya others

    Amirsyah Risjad

    1.23%

    Lainnya others

    5 AnnualReport PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan2015

  • 6PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK. AnnualReportLaporan tahunan2015

    Jumlah Saham Per Listingtotal shares per listing

    AKSI KORPORASI

    HARGA SAHAM

    PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

    corporate action

    shares value

    capital market supporting professionals

    Tanggal ListingListing Date

    Tanggal TradingTrading Date

    2. Company Listing

    4. Bonus Shares

    1. First Issue

    3. Stock Split

    30-Aug-1994 28-Feb-1995

    4-Nov-1997 4-Nov-1997

    30-Aug-1994 30-Aug-1994

    3-Nov-1997 3-Nov-1997

    10.000.000 10.000.000

    25.000.000 50.000.000

    15.000.000 25.000.000

    36.000.000 86.000.000

    Periode Tertinggi Terendah Penutup Volume Saham Publik Kapitalisasi Pasarperiod high low closing public share market capitalization

    Jumlah Saham Per Listingtotal shares per listing

    2015

    700 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

    700 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

    700 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

    700 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

    Selama Tahun LaporanDuring Financial Year 700 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

    2014

    Notaris/NotaryR. Tendy Suwarman, S.H.Jl. Laswi No. 99Bandung 40273IndonesiaTel. (62-22) 730 7507, 730 7046Fax. (62-22) 733 6124Email: [email protected]; [email protected] : Membuat berita acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan menyusun pernyataan keputusan-keputusan RUPS.Service : To making minutes of the General Meeting of Shareholders (AGM) and to prepare statements AGM decisions.

    Biro Administrasi Efek/Share RegistrarPT Raya Saham RegistraGedung Plaza Sentral Lt. 2Jl. Jend. Sudirman Kav. 47 - 48Jakarta 12930, IndonesiaTel. (62-21) 252 5666Fax. (62-21) 252 5028 Jasa : Melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek.Service : To record securities ownership and to distribute rights relating to the securities.Periode Penugasan : September 2015 s.d. Agustus 2016, diperpanjang setiap tahunAppointment Period : September 2015 until August 2016, extended each year.

    Bursa/Stock ExchangeIndonesia Stock Exchange Building, Tower 1Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53Jakarta 12190, IndonesiaTel. (62-21) 515 0515Fax. (62-21) 515 0330E-mail: [email protected]

    Auditor/AuditorKoesbandijah, Beddy Samsi & SetiasihJalan P.H. Hasan Mustafa No. 58Bandung 40124, Jawa Barat,IndonesiaTel. (62-22) 727 3665Fax. (62-22) 720 2088, 723 5852Email: [email protected] : melaksanakan audit atas Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2015Service : To perform audit on the Company’s 2015 Financial StatementPeriode Penugasan : 2015, penunjukan pertama tahun 2015Appointment Period : 2015, first appointment in 2015

    700 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

    700 670 670 - 86.000.000 57.620.000.000

    670 560 560 - 86.000.000 40.160.000.000

    560 350 350 - 86.000.000 30.100.000.000

    700 350 350 - 86.000.000 30.100.000.000

    Triwulan / Quarter I

    Triwulan / Quarter II

    Triwulan / Quarter III

    Triwulan / Quarter IV

    Selama Tahun LaporanDuring Financial Year

    Triwulan / Quarter I

    Triwulan / Quarter II

    Triwulan / Quarter III

    Triwulan / Quarter IV

  • ORGANISASI DAN MANAJEMENorganization and management

    RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMgeneral meeting of shareholders

    DEWAN KOMISARIS COMMISSIONERS

    ABDUL RACHMAN RAMLYKOMISARIS UTAMA

    president commissioner

    ABDUL RACHMAN RAMLYKOMISARIS UTAMA

    president commissioner

    ENDANG KOSASIHKOMISARIS INDEPENDEN

    independent commissioners

    ABDUL RACHMAN RAMLY ENDANG KOSASIHKOMISARIS INDEPENDENKOMISARIS INDEPENDEN

    independent commissionersindependent commissioners

    HARIADI DARMAWANKOMISARIS INDEPENDEN

    independent commissioners

    ABDUL RACHMAN RAMLYHARIADI DARMAWANKOMISARIS INDEPENDENKOMISARIS INDEPENDEN

    independent commissionersindependent commissioners

    KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE

    HARIADI DARMAWANKETUA

    KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE

    HARIADI DARMAWANKETUA

    IDA NURLIAANGGOTA

    MARYLIN NATALIA TJHIAANGGOTA

    IDA NURLIAANGGOTA

    MARYLIN NATALIA TJHIAANGGOTA

    DIREKSI BOARD OF DIRECTORS BAMBANG SETIYONO

    DIREKTUR UTAMApresident director

    DIREKSI DIREKSI BOARD OF DIRECTORS BAMBANG SETIYONO

    DIREKTUR UTAMApresident director

    YATI NURHAYATIDIREKTUR director

    DAVID JAHYADIREKTUR director

    DAVID JAHYADIREKTUR director

    YATI NURHAYATIDIREKTUR director

    MOCH AL HADISEKRETARIS PERUSAHAAN

    Corporate Secretary

    MOCH AL HADIMOCH AL HADIMOCH AL HADISEKRETARIS PERUSAHAAN

    Corporate Secretary

    AUDIT INTERNAL Internal Audit

    TONNY R. ARMANDARISDIVISI KEUANGAN & AKUNTANSI

    Finance & Accounting Division

    TONNY R. ARMANDARISDIVISI KEUANGAN & AKUNTANSI

    Finance & Accounting DivisionFinance & Accounting Division

    HEO YOODIVISI PPIC

    PPIC Division

    EDDY KUSNANTODIVISI PENGEMBANGAN & DESAIN

    Development & Design Division

    EDDY KUSNANTODIVISI PENGEMBANGAN & DESAIN

    Development & Design DivisionDevelopment & Design Division

    TURGIMANANDIVISI PRODUKSI

    Production Division

    DIVISI SDM DAN UMUMHRD and GA Division

    DIVISI SDM DAN UMUMHRD and GA DivisionHRD and GA Division

    EVONE SUSANDIVISI PEMASARANMarketing Division

    7 AnnualReport PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan2015

  • board of commissioners

    8PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK. AnnualReportLaporan tahunan2015

  • 9 AnnualReport PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan2015

    board of director

    Diangkat menjadi Direktur Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama di PT Primarindo Securities dan Direktur di PT Manggala Wibawa dan PT Bayuniaga Primamandiri. Mengawali karirnya di PT Bank Ekspor Impor Indonesia. Meraih gelar Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1988, serta menyelesaikan program Wijawiyata Manajemen (fresh graduate MBA) di Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM) Jakarta pada tahun 1990. Pernah mengikuti berbagai kursus keuangan, antara lain dari New York Institute of Finance di New York; Euromoney di London, Hongkong dan Sydney; Institute of Banking and Finance di Singapore; International Center for Monetary and Banking di Geneve, dsb.

    Appointed as Director of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Previously held position as President Director of PT Primarindo Securities, Director of PT Manggala Wibawa and PT Bayuniaga Primamandiri. Her initial career was in Bank Ekspor Impor Indonesia. Achieved her Bachelor degree from Bogor Agricultural Institute in 1988, and completed Wijawiyata Management Program (MBA program for fresh graduate) in Institute for Education and Management Development (IPPM) Jakarta in 1990. She also has attended various financial courses, such as from New York Institute of Finance in New York; Euromoney in London, Hongkong and Sydney; Institute of Banking and Finance in Singapore; International Center for Monetary and Banking in Geneve, etc.

  • Menurut Jenjang ManajemenBased on Management Level

    JumlahTOTAL

    Total %KeteranganDescription

    General Manager

    Manager

    Supervisor

    Foreman

    Leader

    Operator

    7

    11

    28

    24

    168

    1.409

    1.647

    0,43

    0,67

    1,70

    1,46

    10,20

    85,55

    100,00TOTAL

    Menurut Jenjang PendidikanBased on Education Level

    JumlahTOTAL

    Total %KeteranganDescription

    Sarjana Bachelor

    Sarjana Muda Diploma

    SLTA Senior High School

    SLTP Junior High School

    37

    33

    974

    603

    1.647

    2,25

    2,00

    59,14

    36,61

    100,00TOTAL

    OPERATOR 85,55 %

    LEADER 10,20 %

    FOREMAN 1,46 %

    SUPERVISOR 1,70 %

    MANAGER 0.67 %

    GENERAL MANAGER 0,43 %

    SLTP junior high school 36,61 %

    SLTA senior high school 59,14 %

    SARJANA MUDA diploma 2,00 %

    SARJANA bachelor 2,25 %

    1.647

    2015

    10PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK. AnnualReportLaporan tahunan2015

  • Para Pemegang Saham yang terhormat,

    Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga atas perkenan-Nya, PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk berhasil melewati tahun 2015 yang penuh tantangan dengan capaian kinerja yang cukup baik.

    Selanjutnya dengan ini kami sampaikan laporan pertanggungjawaban Dewan Komisaris terhadap tugas pengawasan atas operasional Perseroan untuk tahun buku 2015 yang berakhir pada 31 Desember 2015.

    Evaluasi Kinerja Direksi

    Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan. Kondisi makroekonomi nasional mengalami berbagai tekanan, baik yang berasal dari dalam negeri maupun karena faktor global, yang berdampak pada bisnis Perseroan. Namun demikian, di tengah kondisi tersebut, Perseroan masih dapat membukukan kinerja usaha yang cukup baik. Pencapaian kinerja ini diharapkan dapat terus ditingkatkan lagi di masa depan, sehingga tercapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

    Secara singkat, kinerja usaha Perseroan selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

    • Total penjualan lokal mengalami peningkatan sebesar 12,3%, dari Rp. 154,75 miliar di tahun 2014 menjadi Rp. 173,78 miliar di tahun 2015.

    Penjualan ekspor menurun sebesar 63,18 %, dari Rp. 131,94 miliar di tahun 2014 menjadi Rp. 48,58 miliar di tahun 2015. Hal ini dipengaruhi oleh masih lemahnya permintaan global serta kenaikan harga komponen produksi yang cukup tinggi, yang mengakibatkan menurunnya daya saing di pasar ekspor.

    Secara keseluruhan, total penjualan lokal dan ekspor mengalami penurunan sebesar 22,44% dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya.

    Dear Shareholders,

    We praise God Almighty for his continues blessing and mercy to all of us, and in guiding PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk through 2015, a year filled with challenges despite which, we could still achieve a good performance.

    Hereby, we present the Board of Commissioners’ report on the oversight on the Company’s operational activities and tasks undertaken by the Board of Directors during the financial year which ended December 31, 2016.

    Review of The Board of Directors Performance

    The year 2015 was a year full of challenges. Indonesia’s macro economy faced pressure from domestic and global factors. These challenges certainly affected the Company’s business. Nevertheless, in the midst of these conditions, the Company still managed to record a good performance. This performance improvement is expected to continue in the future, to achieve a sustainable growth.

    The Company’s performance for the year 2015 could be summarized as follows:

    • Total local sales increased by 12.3%, from Rp. 154.75 billion in 2014 to Rp. 173.78 billion in 2015.

    Export sales decreased by 63.18%, from Rp. 131.94 billion in 2014 to Rp. 48.58 billion in 2015. This was affected by weak global demand and price increase in production component, which lead to declining in export market competitiveness.

    Overall, total domestic and exports sales decreased by 22.44% compared to the previous year's sales.

    11 AnnualReport PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan2015

  • • Walaupun total penjualan mengalami penurunan, laba usaha mengalami peningkatan sebesar 1,07%, dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 21,60 miliar menjadi sebesar Rp. 21,83 miliar.

    Secara umum, walaupun beberapa indikator capaian kinerja yang dibukukan Perseroan pada tahun 2015 tidak mencapai target, namun hal tersebut dapat dimaklumi, mengingat kondisi ekonomi makro pada tahun 2015 baik nasional maupun global tidak mengalami pertumbuhan seperti yang diharapkan.

    Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2015 hanya tumbuh sekitar 4,76 %, lebih rendah dari asumsi pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan untuk tahun 2015 sebesar 5,7%, dan lebih rendah dari realisasi pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya sebesar 5,1%. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2016 akan tumbuh di kisaran 5,1%.

    Menyikapi kondisi tersebut, Dewan Komisaris telah memberikan arahan kepada Direksi untuk mengambil beberapa langkah strategis, antara lain sebagai berikut:• Mengevaluasi efektivitas strategi dan dampaknya

    terhadap kinerja usaha,• Menyempurnakan Standard Operating Procedure guna

    meningkatkan efisiensi dan meminimalkan risiko usaha,• Mengoptimalkan peran dan fungsi pengendalian

    internal,• Meningkatkan kompetensi karyawan melalui berbagai

    pelatihan,• Meningkatkan kerjasama dengan segenap pemangku

    kepentingan untuk mengoptimalkan kinerja.

    Guna mengantisipasi pertumbuhan usaha di masa mendatang sejalan dengan peningkatan permintaan dari masyarakat kelas menengah Indonesia, Perseroan telah meningkatkan berbagai upaya antara lain dengan memperluas jaringan distribusi produk agar dapat menjangkau area pemasaran baru dan meningkatkan ketersediaan produk di seluruh Indonesia, mengembangkan design produk baru sejalan dengan permintaan pasar, serta mengembangkan penjualan secara online baik melalui website sendiri maupun bekerjasama dengan beberapa layanan penjualan online lainnya.

    Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menyetujui dan mendukung strategi yang ditempuh Direksi dalam menyikapi kondisi makro ekonomi yang kurang kondusif di tahun 2015, untuk mencapai pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan. Dewan Komisaris berpendapat bahwa jajaran manajemen telah berhasil meraih kinerja keseluruhan yang cukup baik di tengah melemahnya permintaan di sektor retail sebagai dampak dari menurunnya daya beli masyarakat.

    Tata Kelola Perusahaan dan Kegiatan Dewan Komisaris

    Selain meraih kinerja keuangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan, kami senantiasa memberikan perhatian pada aspek tata kelola perusahaan guna menjamin tercapainya penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan.

    • Despite total sales decrease, operating income increased by 1.07%, from the previous year of Rp. 21.60 billion to Rp. 21.83 billion.

    In general, although some of performance indicator recorded in 2015 are not achieved, it is understandable, given the macro-economic conditions in 2015, both nationally and globally was not growing as expected.

    National economic growth in 2015 grew only 4.76%, lower than the targeted economic growth for 2015 amounted to 5.7%, and lower than the previous year's economic growth of 5.1%. The World Bank estimates that Indonesia's economic growth in 2016 will grow in the range of 5.1%.

    In response to these conditions, the Board of Commissioners has provided guidance to the Board of Directors to take strategic steps, including the following:• To evaluate effectiveness of the strategies and their

    impact on the business performance,• Improve the Standard Operating Procedure to increase

    efficiency and minimize business risk,• To optimize the role and functions of internal control,• To increase employee competencies through training,• To increase collaboration with all stakeholders to

    optimize performance.

    To anticipate future business growth in line with the increase in demand from middle-class society of Indonesia, the Company has increased its efforts, among others by expanding the product distribution network to reach new marketing areas and to increase availability of products, to develop new product design in line with market demand, and to develop online sales through the Company’s website and also in cooperation with several other online stores.

    Overall, the Board of Commissioners approve and support the strategy pursued by the Board of Directors to address the macroeconomic conditions during the tough year of 2015, to achieve sustainable sales growth. The Board of Commissioners believes that the management team has managed to achieve an overall good performance despite weak demand for retail sector, affected by weak purchasing power.

    Corporate Governance and Activities of Board of Commissioners

    In addition to achievement of good financial performance and sustainable growth, we always pay attention to corporate governance in order to ensure the achievement of sustainable value creation.

    12PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK. AnnualReportLaporan tahunan2015

  • Dewan Komisaris aktif terlibat dalam implementasi tata kelola perusahaan. Melalui rapat-rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit, kami memastikan bahwa Perseroan mematuhi standar tertinggi di bidang kepatuhan, transparansi, akuntabilitas dan etika profesional.

    Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris melaksanakan rapat sebanyak 4 kali, dan 8 kali rapat Komite Audit. Frekuensi rapat tersebut cukup bagi kami untuk melakukan pengawasan menyeluruh atas kinerja Perseroan dan jajaran manajemennya. Laporan lengkap kegiatan Dewan Komisaris dan Komite Audit diuraikan lebih lanjut di bagian tata kelola perusahaan di dalam Laporan Tahunan ini.

    Pandangan ke Depan

    Pertumbuhan ekonomi Indonesia serta global di tahun 2016 diperkirakan belum banyak mengalami perubahan. Peningkatan biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, serta komponen produksi lainnya merupakan kendala yang harus dicermati oleh Perseroan. Selain itu dibukanya perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi Asean, juga merupakan tantangan tersendiri dalam upaya peningkatan pertumbuhan penjualan, karena masuknya produk impor diperkirakan akan semakin meningkat.

    Berbagai hal tersebut di atas merupakan kondisi yang harus disikapi dengan baik oleh Direksi melalui penerapan berbagai kebijakan strategis untuk tetap dapat meraih kinerja yang baik.

    Dewan Komisaris telah melakukan penelaahan atas rencana usaha Perseroan tahun 2016 yang diajukan oleh pihak manajemen. Di tengah penurunan penjualan retail nasional saat ini yang diperkirakan mencapai sekitar 20%, Perseroan menargetkan laba usaha minimal sama dengan capaian laba usaha di tahun 2015. Dewan Komisaris berpendapat, bahwa target pertumbuhan cukup realistis mengingat kondisi yang terjadi saat ini. Kami meyakini bahwa Direksi dapat tetap meraih kinerja yang positif di tahun-tahun mendatang.

    Penutup

    Mewakili Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas kerja sama dan kepercayaannya kepada kami. Kami juga sampaikan penghargaan kepada jajaran manajemen dan seluruh karyawan, yang telah menunjukkan dedikasinya kepada misi dan visi Perseroan.

    The Board of Commissioners actively involved in the implementation of corporate governance. During the meetings of the Board of Commissioners and the Audit Committee, we ensure that the Company comply with the highest standards in the areas of compliance, transparency, accountability and professional ethics.

    Throughout 2015, the Board of Commissioners has conducted meetings as much as 4 times, and 8 times of the Audit Committee meetings. Meeting frequency is sufficient for us to conduct a thorough supervision over the performanceof the Company and its management. The full report of activities of the Audit Committee and the Board of Commissioners are further described in the corporate governance section of this Annual Report.

    Going Forward

    Global and Indonesian economic growth in 2016 is expected to relatively the same compared to 2015. Increase in labor costs, raw material costs, as well as other production components are obstacles that must be overcome by the Company. Furthermore, commencement of free trade in the Asean Economic Community, is also a challenge to increase sales growth, since imported products is expected to rise.

    The conditions mentioned above must be addressed properly by the Board of Directors through the implementation of strategic policies to achieve good performance.

    The Board of Commissioners has conducted a review of the Company's 2016 business plan submitted by the management. In the midst of declining national retail sales which is currently estimated at about 20%, the Company is targeting an operating profit at least equal to the achievement of an operating profit in 2015. In our opinion, the growth target is quite realistic, given the current circumstances. We believe that the Board of Directors can still achieve positive results in the years to come.

    Closing

    Representing the Board of Commissioners, I would like to express our gratitude to all stakeholders for their coopera-tion and trust. We also would like to give our appreciation to the management and all employees, who have shown dedication to the mission and vision of the Company.

    13 AnnualReport PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan2015

  • Pemegang Saham yang terhormat,

    Pertama-tama, ijinkan kami untuk menyampaikan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk dapat melalui tahun 2015 dengan kinerja yang cukup baik. Selanjutnya, kami sampaikan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2015 beserta Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih sebagai bentuk dari pertanggungjawaban atas pengelolaan Perseroan pada periode tersebut.

    Berdasarkan Laporan Auditor Independen, laporan keuangan Perseroan mendapat predikat wajar dalam semua hal yang material, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi keuangan di Indonesia.

    Kinerja Perusahaan

    Pada tahun 2015, penjualan sepatu lokal secara nasional mengalami penurunan sekitar 20% (Aprisindo). Walaupun demikian, Perseroan berhasil mencapai total nilai penjualan lokal sebesar Rp. 173,78 miliar di tahun 2015, meningkat 12,3% dari Rp. 154,75 miliar di tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan lokal didukung antara lain oleh perluasan jaringan distribusi pemasaran, pengembangan design produk baru, serta penjualan produk secara online.

    Penjualan ekspor tahun 2015 tercatat sebesar Rp. 48,58 miliar mengalami penurunan sebesar 63,18% dibandingkan dengan penjualan ekspor tahun sebelumnya sebesar Rp. 131,94 miliar. Lemahnya permintaan global, kenaikan biaya tenaga kerja serta kenaikan harga berbagai komponen produksi lainnya turut berpengaruh pada penurunan kinerja penjualan ekspor tersebut.

    Dear Shareholders,

    First and foremost we praise God Almighty for its continuous blessing and mercy to all of us in guiding PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk through 2015 with a good performance. Furthermore, we present our Annual Report for the 2015 financial year together with the Financial Statements audited by Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih as a form of management accountability for the respective period.

    Based on the Report issued by the Independent Auditor, the Company’s financial statements received an ‘unqualified’ opinion for financial position, comprehensive income, cash flows, as well as all material information for the year ended December 31, 2015 in accordance with applicable accounting principles in Indonesia.

    Company Performance

    In 2015, local shoe sales nationwide has decreased by about 20% (Aprisindo). Nevertheless, the company achieved total local sales of Rp. 173.78 billion in 2015, an increase of 12.3% from Rp. 154.75 billion in the previous year. Local sales growth was supported partly by the expansion of the marketing distribution network, design development of new products, as well as the sale of products online.

    Export sales in 2015 amounted to Rp. 48.58 billion decreased by 63.18% compared with the previous year's export sales of Rp. 131.94 billion. Weak global demand, rising labor costs and rising prices of various production components. affecting the decline in export sales performance.

    14PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK. AnnualReportLaporan tahunan2015

  • Secara keseluruhan, nilai penjualan bersih Perseroan mengalami penurunan sebesar 22,44% dari Rp. 286,69 miliar di tahun 2014 menjadi Rp. 222,36 miliar di tahun 2015.

    Walaupun di tahun 2015 total penjualan mengalami penurunan yang cukup besar karena penurunan pada penjualan ekspor, namun Perseroan berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp. 21,83 miliar, 1,07% lebih tinggi dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp. 21,60 miliar. Tingginya kewajiban Perseroan dalam US Dollar, dan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar yang cukup tinggi di tahun 2015 mengakibatkan Perseroan memiliki beban selisih kurs yang cukup besar, yaitu Rp. 18,41 miliar. Hal ini mengakibatkan pada tahun 2015 Perseroan mengalami kerugian komprehensif sebesar Rp. 2,64 miliar.

    Perseroan senantiasa berupaya untuk memperkuat portofolio bisnis melalui pengembangan design produk baru yang menarik dan perluasan jaringan distribusi. Selain memproduksi sepatu sekolah yang didominasi warna hitam, Perseroan juga mengembangkan design produk sepatu sport dengan warna-warna yang dinamis. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih luas, dan mengurangi fluktuasi penjualan sepatu sepanjang tahun.

    Seiring dengan peningkatan aktivitas transaksi e-commerce di seluruh dunia, Perseroan juga melakukan penjualan secara online, baik melalui website sendiri maupun bekerjasama dengan beberapa situs penjualan online lainnya seperti Zalora, Lazada dan Matahari Mall. Berbagai upaya promosi dilakukan guna mendukung kesuksesan penjualan online ini, baik melalui berbagai jaringan sosial media, maupun promosi langsung kepada calon pembeli.

    Perseroan menyadari, bahwa untuk mendukung sasaran pertumbuhan usaha, diperlukan upaya pengembangan sumber daya manusia yang kompeten. Untuk itu berbagai program pelatihan telah dilaksanakan, baik secara internal, maupun bekerjasama dengan lembaga pelatihan eksternal. Perbandingan Proyeksi dan Realisasi

    Perseroan memproyeksikan pertumbuhan laba usaha pada tahun 2015 adalah sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Realisasi perolehan laba usaha Perseroan di tahun 2015 tumbuh sebesar 1,07%, lebih rendah dari realisasi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,76%. Hal ini antara lain disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat karena berbagai tekanan kondisi ekonomi nasional dan global. Sepatu bukan merupakan kebutuhan primer, dan menjadi urutan kesekian setelah kebutuhan lainnya yang lebih prioritas terpenuhi. Penurunan daya beli masyarakat akan berdampak langsung pada penjualan sepatu secara nasional.

    Overall, the Company's net sales decreased by 22.44% from Rp. 286.69 billion in 2014 to Rp. 222.36 billion in 2015.

    Although in 2015 total sales decreased quite large due to a decline in export sales, the Company recorded an operating profit of Rp. 21.83 billion, 1.07% higher than the previous year of Rp. 21.60 billion. The high liabilities of the Company in the US Dollar, and the weakening of the rupiah against the US dollar in 2015 resulted in high foreign exchange loss, that reach Rp. 18.41 billion. This resulted in the Company's 2015 comprehensive loss of Rp. 2.64 billion.

    The Company strives to strengthen its business portfolio through the development of atractive new product designs and expansion of distribution network. In addition to producing mostly black shoes for schools, the Company is also developing sport shoes designs with vibrant colors. It is intended to gain a wider market share, and reduce fluctuations in sales throughout the year.

    Along with the increase in e-commerce transaction activity worldwide, .the Company also conduct online sales, either through its own website or in cooperation with several other online stores, such as Zalora, Lazada and Matahari Mall, through various social media networks, and also through direct promotion to prospective buyers.

    The Company realizes that in order to support the business growth, it is necessary to develop competent human resources. Various training programs have been implemented, both internally, and in cooperation with external training institutes.

    Projection and Actual Comparison

    The company projected operating income growth in 2015 was in line with national economic growth. The Company's operating profit for 2015 grew by 1.07%, lower than the national growth rate of 4.76%. This is partly due to the weakening of purchasing power affected by pressures of national and global economic conditions. Shoes is not a primary need, the decline in consumer purchasing power will have a direct impact on the national shoes sales.

    15 AnnualReport PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan2015

  • 17

    Gambaran Tentang Prospek Usaha

    Pada tahun 2016, Bank Dunia memproyeksikan perekonomian Indonesia akan mengalami pertumbuhan sebesar 5,1%, sedangkan pemerintah sendiri mentargetkan sebesar 5,3%. Artinya, pada tahun 2016 perekonomian Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kami optimis, dengan kondisi ekonomi domestik yang terus bertumbuh, Perseroan akan mampu menjaga kontinuitas usaha, dan mencapai pertumbuhan usaha yang lebih baik. Kami juga mencanangkan target perolehan laba usaha melalui rencana usaha tahun 2016 dengan tetap bertumpu pada angka yang realistis

    Prioritas strategi ke depan yang akan dilaksanakan oleh Perseroan antara lain adalah dengan memperkuat kehadiran produk Perseroan di masyarakat melalui penguatan jaringan distribusi untuk memperluas ketersediaan dan keberadaan produk, pengembangan design produk yang lebih diminati pasar, penjualan produk secara online dan promosi melalui berbagai jaringan sosial media.

    Tantangan-Tantangan

    Peningkatan upah minimum yang cukup tinggi, fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, kenaikan berbagai komponen produksi lainnya, rendahnya pertumbuhan ekonomi, dan melemahnya daya beli pasar merupakan tantangan yang cukup berat yang harus dihadapi oleh Perseroan.

    Perseroan berupaya mengelola risiko tersebut dengan baik, sehingga kinerja usaha tetap menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Kedepan, Perseroan tetap harus mencermati berbagai tantangan ini, dan mengatasinya secara hati-hati.

    Penerapan Tata Kelola Perusahaan.

    Walaupun kinerja usaha yang solid merupakan elemen penting dari keberhasilan, Perseroan senantiasa berupaya membangun keseimbangan antara kinerja usaha dan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Perseroan berkomitmen pada standar transparansi dan akuntabilitas yang tertinggi kepada seluruh pemangku kepentingan. Perseroan percaya, bahwa budaya tata kelola yang baik dan sehat memiliki manfaat besar bagi kegiatan usaha, mengingat budaya tersebut dapat membangun nilai-nilai kepercayaan, percaya diri dan profesionalisme dalam jangka panjang dalam hubungan Perseroan dengan berbagai pemangku kepentingan.

    Preview About Business Prospects

    In 2016, the World Bank projected that Indonesia's economy will grow by 5.1%, while the government's target is 5.3%, which means that by 2016 Indonesia's economy will experience better growth compared with the previous year. We are optimistic, with the domestic economy condition that continues to grow, the Company will be able to maintain business continuity and achieve better business growth. We have also launched revenue growth target in 2016 business plan, based on a realistic figure.

    The future strategic priorities that will be implemented by the Company, among others, are to strengthen the Company's product presence in the community by strengthening the distribution network to expand the availability and presence of products, online sales, products design and development that is more attractive to the market, online sales, and promotion through social media networks.

    Challenges

    High minimum wage increases, fluctuation of Rupiah against U.S. Dollar, increase in electricity tariff and other production components, economic slowing down, and weakening of purchasing power are tough challenges that must be faced by the Company.

    The Company gave its best efforts to manage these risks, so that business performance still shows an increase compared to the previous year. Going forward we still have to carefully manage those various challenges.

    Implementation of Corporate Governance

    Although a solid business performance is an essential element of our success, the Company strives to balance between business performance and practices of a good corporate governance. We are committed to the highest standards of transparency and accountability to all of the stakeholders. The Company believes that the culture of good governance has great benefits for the business, given that culture can build the long term values of trust, confidence and professionalism in our relationships with the stakeholders.

    16PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK. AnnualReportLaporan tahunan2015

  • Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

    Berbagai program tanggung jawab sosial telah dilaksanakan oleh Perseroan sepanjang tahun 2015, meliputi tanggung jawab sosial di bidang lingkungan hidup, ketenagakerjaan, pengembangan sosial dan kemasyarakatan, serta tanggung jawab sosial menyangkut produk yang diproduksi oleh Perseroan. Perseroan juga menerima kunjungan industri dari pelajar dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Jawa dan Sumatera yang ingin mengetahui mengenai proses pembuatan sepatu.

    Selanjutnya pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Komisaris dan Pemegang Saham yang telah banyak memberikan dukungan selama ini, kepada segenap karyawan yang telah bekerja dengan penuh dedikasi untuk memajukan Perseroan, serta para pemangku kepentingan lainnya.

    Corporate Social Responsibility

    Various social responsibility program has been implemented by the Company during the year 2015, covering social responsibility in the areas of environmental, labor, social and community development, and social responsibility on products manufactured by the Company. The Company also received industrial visits of students from various schools and university in Java and Sumatera who want to know about the process of shoes manufacturing.

    Furthermore, on this occasion, we would like give our appreciation to the Commissioners and Shareholders who have given a lot of support, to all employees who have worked dedicatedly to build the Company, as well as other stakeholders.

    17 AnnualReport PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan2015

  • 18PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK. AnnualReportLaporan tahunan2015

    TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN

    Perseroan memiliki dua segmen usaha, yaitu produksi dan penjualan sepatu untuk pasar lokal dan untuk keperluan ekspor. Pada tahun 2015, total produksi dan penjualan dari kedua segmen usaha tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Produksi

    Jumlah Produksi Sampai dengan akhir tahun 2015 Perseroan

    memproduksi sepatu sejumlah 1.158.394 pasang atau menurun sekitar 37% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 1.851.860 pasang, namun hampir sama dengan target produksi yang dicanangkan sebesar 1.158.462 pasang. Penurunan terjadi pada produksi lokal dan ekspor.

    Produksi lokal turun dari sebelumnya pada tahun 2014 sebesar 1.160.582 pasang menjadi 969.000 pasang atau menurun sekitar 17%. Produksi untuk keperluan ekspor menurun sekitar 73%, dari sebelumnya 691.278 pasang pada tahun 2014 menjadi 189.394 pasang pada tahun 2015. Turunnya produksi sepatu lokal adalah karena kebijakan Perseroan untuk mengoptimalkan penjualan sepatu dari persediaan yang ada, dan total produksi serta persediaan masih cukup untuk mendukung penjualan. Turunnya produksi sepatu ekspor dipengaruhi oleh lemahnya permintaan global, serta kenaikan komponen biaya produksi terutama tenaga kerja, yang mengurangi daya saing produk di pasar ekspor.

    Proses Produksi

    Proses produksi sepatu secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut:

    REVIEW OF OPERATIONS BY SEGMENT

    The Company has two business segments, namely the production and sale of shoes for the local market and for export purposes. In 2015, total production and sales of two business segments are as follows :

    a. Production

    Total Production As of the end of 2015 the Company produced 1,158,394

    pairs of shoes or decreased approximately 37% compared to 2014 amounting to 1,851,860 million pairs, but almost the same as the announced production target of 1,158,462 pairs. The decline occurred in local and export production.

    Local production is down from previously in the year 2014 amounted to 1,160,582 pairs into 969,000 pairs or decreased by about 17%. Production for export decreased by about 73%, from 691,278 pairs in 2014 to 189,394 pairs in 2015. The decline in local footwear production is due to the Company’s policy to optimize sales from existing inventory, and the Company believed that total production and inventories are still sufficient to support sales. The declining in exports production is affected by weak global demand and higher production cost components, especially labor, which reduces products competitiveness in the export market.

    Production Process

    In brief, production process could be summarized as follows:

    CUTTING SEWINGSTITCHING

    ASSEMBLY

    WARE HOUSE

    OUTSOLE/STOCK FITTING

    Upper Bottom

  • Kapasitas Produksi Pada tahun 2015, kapasitas produksi Perseroan adalah

    sekitar 185.000 pasang per bulan, menurun dibandingkan dengan kapasitas tahun 2014 sebesar 215.000 pasang per bulan. Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya order ekspor yang diterima Perseroan, sehingga Perseroan harus menyesuaikan diri melalui pengurangan jumlah tenaga kerja produksi.

    b. Penjualan

    Pada tahun 2015, Perseroan mencatat total penjualan bersih sebesar Rp. 222,36 miliar, yang terdiri dari penjualan lokal sebesar Rp. 173,80 miliar dan penjualan ekspor sebesar Rp. 48,58 miliar.

    Di tengah-tengah penurunan penjualan sepatu secara nasional yang diperkirakan mencapai 20%, Perseroan masih berhasil meningkatkan nilai penjualan lokal sebesar 12,3% dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya.

    Penjualan ekspor menurun karena lemahnya permintaan global, serta kenaikan beberapa biaya komponen produksi terutama tenaga kerja yang menurunkan daya saing produk di pasar ekspor.

    Production Capacity In 2015, the Company's production capacity is about

    185,000 pairs per month, decrease compared with 2014 capacity of 215,000 pairs per month. This is affected by the decline in export orders received by the company, so that the Company must adjust by reducing direct labor.

    b. Sales

    In 2015, the Company recorded total net sales of Rp. 222.36 billion, which is comprised of local sales of Rp. 173.88 billion and export sales of Rp. 48.58 billion .

    In the midst of declining national footwear sales that estimated to reach 20%, the Company still managed to increase its local sales by 12.3% compared with the previous year's sales.

    Export sales declined due to weak global demand, as well as some increase in production cost components, especially labor, that reduce the competitiveness of products in the export market.

    KOMPOSISI PENJUALANsales composition

    Total : 2.0551972013

    Total : 1.851.8502014

    Total : 1.158.3942015

    Lokallocal

    Lokallocal

    Eksporexport

    Eksporexport

    Eksporexport

    Lokallocal

    Total : 279,152013

    Total : 286,692014

    Total : 222,362015

    Lokallocal

    Lokallocal

    Eksporexport

    Eksporexport

    Eksporexport

    Lokallocal

    2013

    50% 50%

    Loca

    l

    Expo

    rt

    2014

    54%

    46%

    Loca

    l

    Expo

    rt

    2015

    78%

    22%

    Loca

    l

    Expo

    rt

    19 AnnualReport PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan2015

  • c. Profitabilitas

    Secara keseluruhan, pada tahun 2015 laba usaha mengalami peningkatan dari Rp. 21,60 miliar pada tahun 2014 menjadi sebesar Rp. 21,83 miliar di tahun 2015. Peningkatan laba usaha ini terjadi terutama karena peningkatan laba usaha pada penjualan lokal, sedangkan laba usaha penjualan ekspor menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penguatan kurs US Dollar terhadap Rupiah mengakibatkan Perseroan mengalami kerugian karena selisih kurs sebesar Rp. 18,41 miliar, yang mengakibatkan Perseroan pada akhir tahun buku 2015 mencatat kerugian komprehensif sebesar Rp. 2,64 miliar.

    c . Profitability

    Overall, operating profit in 2015 increased from Rp. 21.60 billion in 2014 to Rp. 21.83 billion in 2015. The increase in operating profit is primarily due to increase in operating profit of local sales, whilst operating profit from export sales decrease compared with previous year. The strengthening of U.S. Dollar against Rupiah has caused the Company to suffered foreign exchange loss of Rp. 18.41 billion, which results in comprehensive loss at the end of financial year of Rp. 2.64 billion .

    memperkuat k e h a d i r a n p r o d u k Perseroan di m a s y a r a k a t melalui penguatan jaringan distribusi untuk memperluas ketersediaan dan keberadaan produk, to strengthen the Company’s product presence in the community by strengthening the distribution network to expand the availability and presence of products

    20PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK. AnnualReportLaporan tahunan2015

  • 21 AnnualReport PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan2015

    Keterangan Audited 2015 Audited 2014disajikan kembali / restated

    description

    ANALISIS KINERJA KEUANGANfinancial performance analysis

    Pertumbuhangrowth

    A. Aset assets

    1) Aset Lancar Current Asset

    2) Aset TidakLancar Fixed Asset

    3) Jumlah Aset Total Asset

    -4,00%

    -8,50%

    -4,76%

    B. Liabilitas Liabillity

    1) Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilites

    2) Liabilitas Jangka Panjang Long Term Liabilites

    3) Jumlah Liabilitas Total Liabilities

    -4,65%

    0,97%

    -0,77%

    C. Penjualan Sales

    1) Penjualan Lokal Local Sales

    2) Penjualan Ekspor Export Sales

    3) Total Penjualan Total Sales

    12,30%

    -63,18%

    -22,44%

    D. Beban Usaha Operating Expenses 4,32%

    1,07%

    167,35%

    -97,09%

    -73,55%

    E. Laba Usaha

    F. Pendapatan (beban) Keuangan

    Financial Income (expenses)

    G. Laba (Rugi) sebelum pajak

    H. Laba (Rugi) Komprehensif

    Aset

    Total Aset pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 4,76% dibandingkan dengan total Aset pada tahun sebelumnya. Penurunan aset terjadi terutama karena penurunan pada Persediaan dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 56,27 miliar menjadi Rp. 34,65 miliar, penurunan Pajak Dibayar Dimuka dari tahun sebelumnya Rp. 4,91 miliar menjadi Rp. 2,87 miliar, dan penurunan Aset Pajak Tangguhan dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 2,34 miliar menjadi Rp. 1,80 miliar. Penurunan komponen aset tersebut antara lain sebagai dampak dari menurunnya nilai penjualan ekspor di tahun 2015

    Assets

    Total assets in 2015 decreased by 4.76% compared to the total assets in the previous year. The decrease was mainly due to decrease in Inventory from the previous year of Rp. 56.27 billion to Rp. 34.65 billion, decrease in tax paid in advance from the previous year of Rp. 4,91 billion to Rp. 2.87 billion, and decrease in deferred tax assets from the previous year of Rp. 2.34 billion to Rp. 1.80 billion. Decrease in assets components, among others, is a result of the declining export sales in 2015.

    83.401.850.883

    16.156.543.877

    99.558.394.760

    89.655.828.325

    211.915.081.362

    301.570.909.687

    173.779.268.980

    48.584.561.697

    222.363.830.677

    (47.032.948.969)

    21.828.914.738

    (21.433.694.805)

    395.219.933

    (2.639.975.210)

    86.879.500.495

    17.658.088.788

    104.537.589.283

    94.025.048.182

    209.885.080.818

    303.910.129.000

    154.745.342.958

    131.942.751.262

    286.688.094.220

    (45.086.010.151)

    21.597.615.138

    (8.017.124.070)

    13.580.491.068

    9.979.198.125

  • Liabilitas

    Pada tahun 2015, total kewajiban Perseroan adalah sebesar Rp. 301,57 miliar, terjadi penurunan sebesar Rp. 2,34 miliar dibandingkan dengan kewajiban tahun 2014 sebesar Rp. 303,91 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan karena menurunnya Hutang kepada Bank Mandiri dan penurunan Hutang Usaha.

    Ekuitas

    Pada tahun 2015, Perseroan mencatat kerugian komprehensif sebesar Rp. 2,64 miliar sehingga menambah defisiensi ekuitas dari minus Rp. 199,37 miliar pada tahun 2014 menjadi minus Rp. 202,01 miliar pada tahun 2015. Laba bersih per saham menurun dari Rp. 116,04 per saham pada tahun 2014 menjadi rugi Rp. 30,70 per saham pada tahun 2015.

    Penjualan Bersih

    Penjualan Bersih Perseroan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp. 222,36 miliar, menurun sebesar 22% dibandingkan dengan penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar Rp. 286,69 miliar. Penurunan disebabkan karena penurunan penjualan ekspor sebesar Rp. 83,36 miliar, sedangkan penjualan lokal mengalami peningkatan sebesar Rp. 19,03 miliar. Penjualan ekspor menurun sebesar 63% dari Rp. 131,94 miliar pada tahun 2014, sedangkan penjualan lokal meningkat sebesar 12% dari Rp. 154,75 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan pada penjualan ekspor sejalan dengan masih lemahnya permintaan dunia, serta menurunnya daya saing ekspor yang disebabkan oleh peningkatan biaya komponen produksi yang cukup tinggi. Peningkatan penjualan lokal didukung oleh peningkatan harga produk serta perluasan jaringan pemasaran.

    Beban Usaha

    Beban Usaha yang terdiri dari Beban Penjualan, Beban Administrasi dan Umum, Pendapatan Lain-lain dan Beban Lain-lain pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 4,32% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan terbesar adalah pada Beban Administrasi dan Umum sebesar 13,43%, sedangkan Beban Penjualan hanya meningkat sebesar 0,25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    Liabilities

    In 2015, total liabilities of the Company is Rp. 301.57 billion, a decrease of Rp. 2.34 billion compared to liabilities in 2014 amounted to Rp. 303.91 billion. The decrease was mainly due to decrease in loan to Bank Mandiri and account payables.

    Equity

    In 2015, the Company recorded comprehensive loss of Rp. 2.64 billion, thereby increasing the equity deficiency from minus Rp. 199.37 billion in 2014 to minus Rp. 202.01 billion in 2015. Net profit per share decrease from Rp. 116.04 per share in 2014 to a loss of Rp. 30.70 per share in 2015.

    Net Sales

    Company Net sales in 2015 amounted to Rp. 222.36 billion, a decrease of 22% compared with the previous year's net sales amounted to Rp. 286.69 billion. The decline is caused due to decrease in export sales of Rp. 83.36 billion, while domestic sales increased by Rp. 19.03 billion. Export sales decreased by 63% from Rp. 131.94 billion in 2014, while domestic sales increased by 12% from Rp. 154.75 billion in the previous year. The decrease in export sales is in line with weak global demand and declining export competitiveness caused by increase in cost of production’s components. The increase in local sales driven by increased in product prices and expansion of marketing network.

    Operating Expenses

    Operating expenses which comprised of Marketing Expenses and General and Administrative Expenses, other income and other expenses, in 2015 increased by 4.32% compared with the previous year. The largest increase is at the General and Administrative Expenses of 13.43%, whilst Marketing Expenses only increase by 0.25% compared with the previous year .

    kinerja usaha yang solid merupakan elemen penting dari keberhasilan a solid business performance is an essential element of our

    success

    22PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK. AnnualReportLaporan tahunan2015

  • Laba Usaha

    Laba Usaha atau laba operasional adalah Laba Kotor dikurangi Beban Usaha. Pada tahun 2015, Laba Usaha mengalami peningkatan sebesar 1,07% dibandingkan dengan Laba Usaha tahun sebelumnya sebesar Rp. 21,60 miliar. Lemahnya permintaan sepatu lokal mengakibatkan Perseroan harus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan, antara lain melalui beberapa program promosi dan diskon yang berdampak pada menurunnya perolehan laba.

    Pendapatan (Beban) Keuangan

    Pada tahun 2015 Perseroan membukukan pendapatan keuangan sebesar Rp. 4,50 miliar dan beban keuangan sebesar Rp. 25,94 miliar, sedangkan pada tahun 2014 tercatat pendapatan keuangan sebesar Rp. 2,39 miliar dan beban keuangan sebesar Rp. 10,40 miliar. Beban Keuangan pada tahun 2015 berasal dari beban bunga, pinjaman dan administrasi Bank sebesar Rp. 7,52 miliar, dan beban selisih kurs sebesar Rp. 18,41 miliar.

    Laba (Rugi) Komprehensif

    Setelah memperhitungkan Pendapatan (Beban) Keuangan dan taksiran pajak penghasilan, tercatat di tahun 2015 Perseroan membukukan kerugian Komprehensif sebesar Rp. 2,64 miliar, sementara pada tahun 2014 Perseroan membukukan Laba Komprehensif sebesar Rp. 9,98 miliar. Dengan adanya kerugian Komprehensif pada tahun 2015, defisiensi modal Perseroan bertambah, dari tahun 2014 sebesar minus Rp. 199,37 miliar menjadi minus Rp. 202,01 miliar pada tahun 2015.

    Arus Kas

    Kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp. 38,49 miliar. Kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas investasi tercatat sebesar minus Rp. 0,38 miliar, sedangkan kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat sebesar minus Rp. 19,89 miliar yang sebagian besar digunakan untuk pembayaran pinjaman kepada Bank Mandiri dan kepada Kelompok Usaha Pemegang Saham.

    Kas dan setara kas pada akhir tahun 2015 tercatat sebesar Rp. 27,64 miliar, mengalami peningkatan sekitar 193.11% dari Rp. 9,43 miliar pada akhir tahun 2014.

    Operating Profit

    Operating profit is gross profit minus operating expenses. In 2015, Operating Profit increased by 1.07% compared to the previous year operating profit of Rp. 21.60 billion . Weak demand in local shoes has forced the Company to make various efforts to increase sales, such as through multiple campaigns and discount programs resulted in declining in profitability.

    Financial Income (Expenses)

    In 2015 the Company recorded financial income of Rp. 4.50 billion and the financial expenses of Rp. 25.94 billion, while in 2014 financial income is recorded to be Rp. 2.39 billion and financial expenses of Rp. 10.40 billion. Financial expenses in 2015 is derived from loans interest and bank administration charges of Rp. 7.52 billion, and of foreign exchange loss of Rp. 18.41 billion.

    Comprehensif Profit (Losses)

    After taking into account Financial Income (Expenses) and projected income tax, in the year 2015 the Company recorded comprehensive loss of Rp. 2.64 billion, while in 2014 the Company recorded comprehensive income of Rp. 9.98 billion. With comprehensive loss in 2015, the Company increase its capital deficiency, from minus Rp. 199.37 billion in 2014 to minus Rp. 202.01 billion in 2015.

    Cash Flow

    Net cash generated from operating activities in 2015 amounted to Rp. 38.49 billion. Net cash used in investing activities amounted to minus Rp. 0.38 billion, while net cash used in financing activities amounted to minus Rp. 19.89 billion which was mainly used for payments to Bank Mandiri and to shareholder group of companies.

    Cash and cash equivalents at the end of 2015 stood at Rp. 27.64 billion, an increase of approximately 193.11% from Rp. 9.43 billion at the end of 2014.

    2014 2013 2012 2011

    92,40%

    290,72%

    2015

    93,02%

    302,91%

    53,46%

    272,84%

    54,81%

    287,63%

    52,49%

    308,07%

    31 Desember 31 DecemberKeterangan Descriptions

    / Current ratio

    / Debt to total asset ratio

    23 AnnualReport PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan2015

  • 24PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK. AnnualReportLaporan tahunan2015

    Dari rasio keuangan tersebut di atas terlihat bahwa rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek untuk tahun 2015 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang berarti peningkatan kemampuan Perseroan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Selama ini Perseroan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban operasional usahanya, karena sebagian besar dari hutang lancar tersebut adalah hutang kepada bank dan kreditur lainnya yang dapat diperpanjang.

    Rasio Liabilitas terhadap Total Aktiva mengalami peningkatan di tahun 2015. Hal ini disebabkan oleh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, sedangkan sebagian besar pinjaman Perseroan adalah dalam bentuk US Dollar. Selain itu, Total Aset Perseroan mengalami penurunan sebagai dampak dari penurunan pada penjualan ekspor. Walaupun demikian, sebagian dari liabilitas tersebut adalah kewajiban kepada pemegang saham, yang tidak akan dilunasi sebelum hutang bank diselesaikan.

    TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG

    Perseroan secara rutin dan berkala melakukan review atas kontrak kerjasama dan kemampuan pelanggan untuk melunasi kewajibannya.

    Pada tahun 2015 dan 2014, pelunasan piutang usaha domestik rata-rata Perseroan adalah di bawah 30 hari. Dari sisi umur piutang, perbandingan piutang usaha di atas 30 hari dibandingkan dengan total piutang meningkat dari 0,24% pada tahun 2014 menjadi 3,85% pada tahun 2015.

    The financial ratios above shows that ratio of current assets to current liabilities for the year of 2015 increased compared to the previous year, which means an increase in our ability to resolve short-term liabilities. The Company so far did not have any difficulty in paying its obligations on its business operations. This is because most of the current debt is owed to banks and other lenders which can be extended.

    Liabilities to Total Assets ratio increased in 2015. This was caused by the weakening of the rupiah against the US Dollar, while the majority of the Company’s debt is in US dollars. In addition, the Company's total assets decreased as a result of a decline in export sales. Nevertheless, some of the liabilities are liabilities to shareholders, which will not be settled before the bank debt settled.

    COLLECTION OF ACCOUNT RECEIVABLES

    The Company routinely and periodically reviews the contract and the customer's ability to repay its obligations.

    In 2015 and 2014, the average repayment of the accounts receivable of the domestic sales of the Company is under 30 days. From the age of accounts receivable, ratio of accounts receivable over 30 days compared to total receivables increase from 0.24% in 2014 to 3.85% in 2015.

    “Perseroan senantiasa berupaya membangun

    keseimbangan antara kinerja usaha dan praktik tata kelola perusahaan yang baik. the Company strives to balance between business performance and

    practices of a good corporate governance”

  • 25 AnnualReport PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan2015

    STRUKTUR PERMODALAN

    Perseroan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan dan laba secara optimal. Hal-hal yang dipertimbangkan adalah profitabilitas saat ini dan proyeksi yang akan datang, kebutuhan modal masa depan, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis.

    Struktur modal Perseroan pada tahun 2015 terdiri dari hutang sebesar Rp. 301,57 miliar dan ekuitas sebesar – Rp. 202,01 miliar.

    Rasio hutang terhadap ekuitas bersih Perseroan adalah sebesar -56,98% pada tahun 2015 dan -65,76% pada tahun 2014. Penurunan jumlah hutang bersih pada tahun 2015 dikarenakan adanya peningkatan saldo kas dan setara kas pada tahun 2015.

    INVESTASI BARANG MODAL

    Penambahan investasi barang modal pada tahun 2015 sebesar Rp. 695,9 juta, sebagian besar berasal dari investasi pada mesin dan peralatan sebesar Rp. 676,3 juta dan investasi pada inventaris kantor sebesar Rp. 19,7 juta.

    CAPITAL STRUCTURE

    The Company regularly examines and manages the optimal capital structure and profit. Things to consider are the current and future profitability projection, future capital requirements, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities.

    The capital structure of the Company in 2015 consisted of debt of Rp. 301.57 billion and equity of - Rp. 202.01 billion.

    The ratio of net debt to equity ratio is equal to -56.98 % in 2015 and -65.76% in 2014. Decreasing of debt amount in 2015 primarily due to increase in cash balance in 2015.

    CAPITAL GOOD INVESTMENT

    The capital investments increase in 2015 amounted to Rp. 695.9 million, which largely on machine and equipment amounting to Rp. 676.3 million, and investment on office equipment of Rp. 19.7 million.

    P e r s e r o a n senantiasa berupaya

    untuk memperkuat portofolio bisnis melalui

    pengembangan design produk baru The Company strives to strengthen its business portfolio

    through the development of attractive new product

    designs

  • Target operasional Perseroan untuk tahun 2015 disampaikan melalui Public Expose pada tanggal 10 Juni 2015. Perbandingan antara target dan realisasi adalah sebagai berikut:

    1. Produksi dan Penjualan Total produksi untuk tahun 2015 sejumlah 1.158.394,

    hampir sama dengan target produksi yang ditetapkan sebesar 1.158.462 pasang. Realisasi penjualan ekspor untuk tahun 2015 sebesar Rp. 48,58 miliar, lebih tinggi 14,52% dibandingkan target penjualan ekspor di tahun tersebut. Walaupun secara umum total produksi dan penjualan tahun 2015 menurun dibandingkan tahun sebelumnya, namun lebih tinggi dibandingkan dengan target yang dicanangkan.

    Target disusun secara realistis setelah mempertimbangkan perkembangan kondisi ekonomi dan pasar.

    2. Laba Usaha

    Target Laba Usaha tahun 2015 sesuai yang disampaikan pada Laporan Tahunan 2014 adalah tumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2015. Realisasi Laba Usaha di tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 1,07%, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,76%. Analisa mengenai laba usaha dapat dilihat pada Analisis Kinerja Keuangan.

    The Company’s operational target for 2015 was delivered through a Public Expose on June 10, 2015. A comparison between target and actual is as follows:

    1. Production and Sales Total production for the year 2015 is 1,158,394 pairs,

    almost equal to its production target of 1,158,462 pairs. Export sales achieved in 2015 amounted to Rp. 48.58 billion, 14.52% higher than the export sales target for 2015. Although generally total production and sales in 2015 declined compared to the previous year, but it is higher than the target set.

    Target realistically prepared after considering economic

    and market conditions.

    2. Operating Income

    Target of Operating Income in 2015 which was stated in 2014 Annual Report was to grow in line with 2015 national economic growth. Actual Operating Profit in 2015 increased by 1.07%, lower than the national growth rate of 4.76%. Analysis on operating profit can be seen in Financial Performance Analysis

    Loca

    l

    PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASITARGET AND ACTUAL COMPARISON

    1. Produksi dan Penjualan

    Dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat yang belum mengalami peningkatan yang cukup baik, dan kondisi penjualan sepatu nasional yang masih rendah, Perseroan memproyeksikan total produksi dan penjualan untuk sepatu lokal tahun 2016 akan sama dengan total produksi dan penjualan di tahun 2015.

    Produksi dan penjualan sepatu ekspor diproyeksikan akan mengalami penurunan. Kenaikan berbagai komponen biaya produksi yang tidak disertai dengan kenaikan nilai jual ekspor mengakibatkan penjualan ekspor menjadi kurang menguntungkan.

    2. Laba Usaha

    Dengan pertimbangan proyeksi penjualan 2016 yang masih sama dengan tahun 2015, sementara komponen biaya produksi terutama tenaga kerja mengalami kenaikan yang cukup besar, maka untuk tahun 2016, Perseroan memproyeksikan perolehan laba usaha akan mengalami penurunan sekitar 10%.

    1. Production and Sales

    Considering purchasing power that has not much improved, and national footwear sales conditions are still low, the Company is projecting total production and sales for local shoes in 2016 will be equal to total production and sales in 2015.

    Production and sales of exports shoes are projected to decline. Increase in various production component costs which are not accompanied by increase in export sales price resulted in less profitable export sales.

    2. Operating Income

    Considering 2016 sales projections are the same as in 2015, while the production component costs, especially labor, rise, in 2016 the company projects profit will decrease around 10%.

    PROYEKSI 2016PROJECTION FOR 2016

    26PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK. AnnualReportLaporan tahunan2015

  • a. Rencana penerbitan Saham Baru Seri B dan rencana melaksanakan PMTHMETD.

    Perusahaan telah menyampaikan informasi sebagaimana tercantum dalam pemberitahuan kepada pemegang saham melalui media masa tanggal 18 Pebruari 2015 tentang agenda RUPSLB yang akan dilaksanakan tanggal 28 Maret 2015 untuk membahas rencana penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh, pemecahan saham (stock split) dan Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi keuangan dan karena ketidakmampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban keuangannya kepada PT Golden Lestari selaku kreditur (pemegang saham)

    PMTHMETD yang dilakukan oleh perusahaan merupakan pelaksanaan dari konversi utang kepada PT Golden Lestari yang akan dilaksanakan dengan cara perusahaan menerbitkan saham baru yaitu saham seri B kepada PT Golden Lestari (pihak berelasi). Transaksi afiliasi tersebut tidak mengandung benturan kepentingan sehingga perusahaan dikecualikan untuk mengikuti ketentuan dalam peraturan No.IX.E.1 dengan menunjuk kepada pasal 16 POJK 38/2014.

    a. Issuance of Series B New Shares and PMTHMETD Implementation Plan.

    The Company has submitted the information as contained in the notice to shareholders through mass media on February 18, 2015 on the agenda of Extra Ordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) to be held on March 28, 2015 to discuss increase in issued and fully paid capital, stock split and The Capital Increase Without Giving Preemptive Rights (PMTHMETD) with the aim to improve the financial condition and because of the company's inability to resolve their financial obligations to PT Golden Lestari as creditor (shareholders).

    PMTHMETD undertaken by the company is the implementation of the debt conversion of PT Golden Lestari which will be implemented by means the company issued new shares which is series B shares to PT Golden Lestari (a related party). This affiliated transaction does not have any conflict of interest so that the company excluded to follow the provisions in the regulations No.IX.E.1 by referring to article 16 POJK 38/2014.

    PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACASUBSEQUENT EVENTS

    27 AnnualReport PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan2015

  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. selaku kreditur Perusahaan, berdasarkan surat No. WSR.WCR/25/2016 tanggal 8 Maret 2016 perihal Perbaikan Struktur Permodalan Perusahaan, menyetujui rencana perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan perubahan nilai nominal saham yang terdiri dari saham seri A dengan nilai nominal Rp.500,- per lembar saham dan saham seri B dengan nilai nominal Rp.400,- per lembar saham serta menyetujui penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) yang dilaksanakan dengan penerbitan saham baru seri B yang masih dalam simpanan (portepel).

    Orchard Corporation selaku kreditur lainnya, berdasarkan surat tertanggal 9 Pebruari 2016 menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan konversi utang pemegang saham menjadi saham Perusahaan, namun tidak berminat untuk berpartisipasi dalam konversi utangnya menjadi saham Perusahaan

    RUPS Luar Biasa mengenai hal tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2016.

    b. Perpanjangan jangka waktu kredit

    Berdasarkan addendum To Loan Agreement pada tanggal 16 Pebruari 2016, Orchard Corporation sebagai pemberi pinjaman menyetujui perpanjangan untuk fasilitas pinjaman sebesar USD. 2.000.000,- yang sebelumnya akan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2016 menjadi jatuh tempo pada 15 Maret 2018.

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. as creditor of the Company, by letter No. WSR.WCR / 25/2016 dated March 8, 2016 regarding the Capital Structure Improvement, approved the amendment plan in connection with the change of the nominal shares value consisting of Series A Shares with nominal value of Rp 500, - per share and Series B Shares with nominal value of Rp.400, - per share and approved the Company’s plan to increase its issued and fully paid capital Without Giving Preemptive Rights (PMTHMETD) implemented by issuance of new Series B Shares that still in the deposits (portfolio).

    Orchard Corporation as other creditors, by letter dated February 9, 2016 approved the Company's plan to convert the shareholders loan into the Company's shares, but are not interested in participating in the conversion of debt into the Company’s shares.

    Extraordinary General Meeting of Shareholders was held on March 28, 2016.

    b. Extension of Loan Maturity

    Based on the addendum To Loan Agreement on February 16, 2016, Orchard Corporation as lender approved the extension of loan facility of USD. 2.000.000, - which previously will be due on March 15, 2016 becomes due on March 15, 2018.

    28PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK. AnnualReportLaporan tahunan2015

  • PROSPEK USAHA

    Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 bisa mencapai 5,1%, lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 sebesar 4,76%. Pemerintah Indonesia sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2016 dapat mencapai 5,8 – 6,2%. Sumber tekanan terhadap ekonomi Indonesia antara lain adalah karena kondisi ekonomi global yang masih lemah, lemahnya pertumbuhan penerimaan ekonomi negara, belanja konsumen yang tidak tumbuh secepat beberapa tahun sebelumnya, menurunnya volume ekspor dan impor, serta harga komoditas dan permintaan impor dunia yang lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya.

    Aprisindo memperkirakan pada tahun 2015 ekspor alas kaki mencapai USD 4,7 miliar atau naik 6,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ekspor ini didukung oleh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, sehingga ekspor Indonesia lebih menarik di pasar global. Pada tahun 2016, industri sepatu ekspor diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan yang cukup baik

    Pasar sepatu lokal pada tahun 2015 diperkirakan mengalami penurunan hingga sekitar 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat, ditambah dengan peningkatan harga produk yang terutama disebabkan oleh naiknya biaya bahan baku serta upah minimum yang cukup tinggi. Penjualan sepatu lokal di tahun 2016 diperkirakan masih mengalami banyak tekanan sehingga tidak akan banyak mengalami perkembangan.

    Berbagai strategi diperlukan untuk bertahan dalam menghadapi berbagai kendala tersebut, termasuk di antaranya melalui efisiensi, inovasi dan diferensiasi pasar.

    STRATEGI BISNIS SATU TAHUN MENDATANG

    Perseroan masih tetap optimis bahwa industri sepatu dimasa mendatang akan tetap berkembang, baik pasar dalam negeri maupun pasar ekspor. Menghadapi berbagai peluang dan tantangan baik pasar ekspor maupun pasar dalam negeri, Perseroan telah bersiap diri dengan berbagai strategi untuk mengantisipasi hal-hal tersebut.

    Pemasaran

    Walaupun pertumbuhan ekspor alas kaki Indonesia tahun 2016 diperkirakan masih akan meningkat, namun peningkatan tersebut terutama pada sepatu dengan brand premium yang memiliki margin keuntungan yang cukup besar. Kondisi Perseroan saat ini belum memungkinkan untuk memproduksi sepatu dengan brand premium. Peningkatan biaya tenaga kerja yang cukup tinggi, peningkatan harga-harga material, serta biaya overhead lainnya cukup menekan keuntungan yang bisa diperoleh dari pasar ekspor ini, sehingga untuk tahun 2016 Perseroan akan lebih fokus melakukan penjualan di pasar lokal.

    BUSINESS PROSPECTS

    The World Bank estimates Indonesia's economic growth in 2016 by 5.1%, slightly higher than the Indonesia's economic growth in 2015 of 4.76%. Indonesian Government projected economic growth in 2016 to reach 5.8 – 6.2%. Source of pressure on the Indonesian economy, among others, is due to global economic conditions that are still weak, slow growth of the country's revenue, consumer spending slowdown, decreasing in the exports and imports volume, as well as low commodity prices and world imports demand compared with previous forecast.

    In 2015, Aprisindo estimates footwear export to reach USD 4.7 billion, 6.8% higher than last year's export value. Increase in exports was supported by the weakening of the Rupiah against US Dollar, that make Indonesian exports more attractive on the global market. In 2016, the footwear industry exports is expected to experience steady growth

    Local shoes market in 2015 is estimated to have declined by around 20% over the previous year. This is mainly due to the weakening of purchasing power, coupled with the increased in local shoes prices which mainly caused by increase in raw material and labor costs. Local footwear sales in 2016 is estimated to be stagnant, due to various pressures.

    Various strategies needed to overcome these obstacles, including through efficiency, innovation and market differentiation.

    COMPANY’S TARGET AND BUSINESS STRATEGY ONE YEAR FORWARD

    The Company remains optimistic that the shoes industry in the future will continue to grow, both domestic and export markets. Facing opportunities and challenges on both export and domestic market, the Company has been prepared with various strategies.

    Marketing Although the growth of Indonesia's footwear exports in

    2016 is expected to rise, but the increase is primarily in premium brand shoes that has a better profit margin. With the current condition, it is difficult for the Company’s to produce premium brand shoes. High increase in labor costs, materials, and overhead costs have reduced profit gained from export market, so that for 2016 the Company will concentrate more on local market.

    29 AnnualReport PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan2015

  • LAPORAN TAHUNAN 2014 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

    Untuk pasar dalam negeri, Perseroan tetap fokus untuk memperkuat pasar melalui strategi perluasan jaringan, pengembangan produk-produk merk sendiri dan pengembangan kemampuan produksi. Langkah dan kebijakan yang dilaksanakan oleh Perseroan sebagai implementasi dari strategi yang dimaksud adalah melalui peningkatan produktivitas, efisiensi, pengembangan produk-produk baru serta perluasan jaringan distribusi.

    Perluasan jaringan pemasaran dilaksanakan melalui peningkatan jumlah independent store dan counter bekerja sama dengan department store terkemuka. Jumlah independent store pada tahun 2015 adalah 31 unit dan pada tahun 2015, dengan melihat perkembangan penjualan sepatu lokal yang masih lemah, Perseroan belum berencana menambah independent store yang baru. Jumlah total outlet penjualan saat ini mencapai 376 outlet dan pada tahun 2016 diperkirakan akan bertambah sebanyak 12 outlet. Perseroan juga melakukan penjualan secara online, selain melalui website sendiri, juga melalui beberapa online store seperti Zalora, Lazada dan Matahari Mall.

    Disamping melalui perluasan jaringan pemasaran, Perseroan juga senantiasa melakukan diversifikasi produk sepatu yang dihasilkan. Diharapkan strategi ini bisa menarik minat sasaran pasar (target market) yang baru, yang selama ini bukan pembeli sepatu Tomkins.

    Produksi Beberapa langkah penting yang telah dilaksanakan oleh

    Perseroan untuk meningkatkan produktivitas adalah peningkatan kemampuan dan kualitas pekerja, pengurangan tenaga kerja yang kurang produktif serta perbaikan struktur organisasi serta tata cara kerja. Efisiensi dilaksanakan pula dengan meningkatkan utilisasi penggunaan bahan baku dan upaya mengurangi tingkat kesalahan produksi. Disamping itu, perbaikan desain produk terus dilakukan agar dihasilkan produk sepatu yang tetap fashionable dengan proses yang lebih sederhana dan biaya material yang lebih murah.

    For the domestic market, the Company remains focused on strengthening the market through network expansion strategy, development of own brand products and the development of production capabilities. Measures and policies implemented by the Company as the implementation of its strategy are through increased productivity, efficiency, development of new products and expansion of distribution network .

    Expansion of marketing network implemented by increasing the number of independent stores and counters in collaboration with leading department stores. The number of independent stores in 2015 was 31 units and in 2016, considering low demand on local market, the Company has not considered on opening a new store. The total outlet numbers currently reach 376 outlets, and in 2016 is expected to increase by 12 outlet. The Company also sells products through online stores, such as Zalora, Lazada and Matahari Mall.

    In addition to expansion its marketing distribution, the company also continues to diversify its products. With this strategy it is expected to be able to attract the new target market, which was not Tomkins shoes buyer.

    Production

    Some important steps that have been implemented by the Company to increase its productivity are to increase the capacity and quality of workers, reduction of unproductive labor and improvement of organizational structure and working procedures. Efficiency is also implemented by increasing the utilization of raw material usage and reducing the error rate of production. In addition, product design improvements continue to be made in order to produce fashionable footwear with simpler process and cheaper material cost .

    30PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK. AnnualReportLaporan tahunan2015

  • 31 AnnualReport PT. PRIMARINDO ASIAINFRASTRUCTURE, TBK.Laporan tahunan2015

    KEBIJAKAN DIVIDEN

    Pada tahun 2015 Perseroan membukukan kerugian komprehensif sebesar Rp. 2,64 miliar, yang terutama disebabkan oleh tingginya kerugian selisih nilai tukar. Selain itu, total ekuitas Perseroan masih negatif, sehingga belum dapat membagikan dividen.

    INFORMASI MATERIAL

    Selama tahun 2015, Perseroan tidak melakukan transaksi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal serta tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Anggota Direksi atau dewan Komisaris Perseroan tidak ada yang memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya. Sedangkan transaksi antara Perseroan dengan pihak terafiliasi sudah diungkapkan dalam Laporan Keuangan dan dilakukan secara arms length transaction.

    Sehubungan dengan rencana pembangunan akses jalan tol Padalarang - Cileunyi, sejak tahun 2014 pihak pemerintah daerah Bandung telah mulai melakukan pemetaan dan pembebasan sebagian lahan di wilayah Gedebage yang akan dilalui oleh proyek tersebut. Sesuai dengan master plan proyek, sebagian lahan di lokasi pabrik Perseroan (sekitar 2 hektar) akan termasuk ke dalam wilayah yang akan dilalui proyek tersebut. Pembebasan lahan ini tidak akan mengganggu kegiatan produksi, karena lahan dan bangunan yang ada masih mampu menampung aktivitas produksi Perseroan. Sampai saat ini Perseroan belum menerima informasi lanjutan mengenai tanggal pasti dimulainya pembebasan lahan, ataupun jumlah ganti rugi yang akan diberikan.

    DIVIDEND POLICY

    In 2015, the Company has a comprehensive loss of Rp. 2.64 billion, which mainly due to high foreign exchange loss. The Company’s total equity is also negative, so that the Company can not distribute any dividends.

    MATERIAL INFORMATION

    During 2015, the Company did not conduct any material transactions concerning investment, expansion, divestiture, merger/consolidation, acquisition, debt/equity restructuring, and transactions involving conflict of interest. Member of the Board of Directors or Board of Commissioners has no affiliation with other members of the Board of Directors and Board of Commissioners. Transactions between the Company and affiliated parties already disclosed in the Financial Statements and conducted in an arms length transaction.

    In connection with Padalarang – Cileunyi toll road access development plan, in 2014 Bandung local government has started to do land mapping and acquisition in some areas of Gedebage that will be passed by the project. According to project master plan, certain area at the Company’s plant site (around 2 hectare) is likely to be included into the areas that will be traversed by the project. This land acquisition process will not affect the Company’s operational activity, since the remaining land and buildings are still able to accomodate the production process. Until now, the Company has not received any further information when the land acquisition process will be started or the amount of compensation to be awarded.

  • Perseroan menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dalam setiap proses bisnisnya, yang terdiri dari 5 prinsip dasar yaitu keterbukaan informasi (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency) serta kesetaraan dan kewajaran (fairness) sebagai wujud tanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).

    RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

    Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) setiap tahunnya sebagai wujud pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris kepada pemegang saham.

    Selama tahun 2015 Perseroan mengadakan satu kali RUPS, yaitu RUPS Tahunan yang diadakan pada tanggal 10 Juni 2015. RUPS Tahunan ini dihadiri oleh seluruh Direksi, dan 2 (dua) orang anggota Komisaris. Komisaris Utama yaitu Bp. Abdul Rachman Ramly tidak dapat hadir karena kondisi kesehatan tidak memungkinkan. Jumlah suara sah pemegang saham yang hadir adalah sebanyak 69,22%, yang memutuskan hal-hal sebagai berikut:

    Dalam Mata Acara Rapat Pertama:

    1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk laporan tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2014;

    2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Bu