Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Alam Rahmatulloh, Heni Sulastri, Rizal Nugroho, Keamanan RESTful Web Service Menggunakan JSON Web Token (JWT) HMAC SHA-512 131
Alamsyah, Eko Setijadi, I Ketut Eddy Purnama, Mauridhi Hery Purnomo, Analisis Kinerja Protokol Routing Reaktif dan Proaktif pada MANET Menggunakan NS2 138
Condro Kartiko, Galuh Boy Hertantyo, Peningkatan Kualitas Aplikasi Pemantau Media Sosial dan Media Daring Menggunakan Metode WebQEM 144
Edi Susilo, F. Danang Wijaya, Rudy Hartanto, Perancangan dan Evaluasi User Interface Aplikasi Smart Grid Berbasis Mobile Application 150
Joan Santoso, Agung Dewa Bagus Soetiono, Gunawan, Endang Setyati, Eko Mulyanto Yuniarno, Mochamad Hariadi, Mauridhi Hery Purnomo, Self-Training Naive Bayes Berbasis Word2Vec untuk Kategorisasi Berita Bahasa Indonesia 158
Stephen Ekaputra Limantoro, Yosi Kristian, Devi Dwi Purwanto, Pemanfaatan Deep Learning pada Video Dash Cam untuk Deteksi Pengendara Sepeda Motor 167
Fajar Wahyu Ardianto, Nachwan Mufti A., Budi Syihabuddin, Analisis Simulasi Antena MIMO 4×4 Susunan Persegi dan Sirkular pada Frekuensi 15 GHz 174
Ida Anisah, Hendy Briantoro, Ahmad Zainudin, Desy Intan Permatasari, Implementasi Sistem Komunikasi Nirkabel OFDM Berbasis Software Defined Radio (SDR) 183
Nasaruddin, Didi Rahmadi, Rusdha Muharar, Penghematan Daya pada Sistem Komunikasi Kooperatif Two-Way dengan Pengaturan Rasio Data Rate 190
Samiadji Herdjunanto, Unknown Input Observer untuk Robust Detection Sinyal Kesalahan terhadap Disturbance Menggunakan LMI 197
Ulla Delfana Rosiani, Priska Choirina, Surya Sumpeno, Mauridhy Hery P., Menuju Pengenalan Ekspresi Mikro: Pendeteksian Komponen Wajah Menggunakan Discriminative Response Map Fitting 204
Yaya Finayani, Muhammad Alhan, Sunaryo, Sudarno, Pengukuran Ketebalan Lapisan Metal pada Plastik Berbasis Sensor Inframerah 212
Alvina Nur Mala, Rina Mardiati, Model Perencanaan Energi Hijau Menggunakan Metode Computable General Equilibrium 222
Arif Rahman Hakim, Widiarto Sarwono, Luthfi Assadad, Perancangan Sistem Photovoltaic untuk Mesin Pembuat Es di Pelabuhan Perikanan Sadeng 228
Dwi Dharma Artakusuma, Fransisco Danang Wijaya, Eka Firmansyah, Aplikasi Magnetic Energy Recovery Switch sebagai Dynamic Voltage Restorer pada motor Induksi 236
I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda, I Made Yulistya Negara, Adi Soeprijanto, Dimas Anton Asfani, Mochammad Wahyudi, Daniar Fahmi, Analisis Karakteristik Arus dan Tegangan pada Inisiasi Feroresonansi Transformator Tegangan Rendah 241
MEI 2018 VOL. 7 NO. 2 (ISSN : 2301-4156)
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
Dewan Redaksi
Pelindung Ketua Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT-UGM
Pemimpin Redaksi Risanuri Hidayat (UGM)
Anggota Redaksi Teguh Bharata Adji (UGM) Oyas Wahyunggoro (UGM)
Onny Setyawati (UB) Noor Akhmad Setiawan (UGM)
Igi Ardiyanto (UGM) Hanung Adi Nugroho (UGM)
F. Danang Wijaya (UGM) Fazat Nur Azizah (ITB)
Astria Nur Irfansyah (ITS)
Administrasi/Sirkulasi Yaenuri (UGM) Suyanto (UGM)
Rudy Prayitno (UGM) Nanang Dani Widyanto (UGM)
Lilik Suyanti (UGM)
Alamat Redaksi Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT-UGM
Jl. Grafika No.2 , Kampus UGM Yogyakarta 55281 INDONESIA Telp. (0274) 552305, Fax. (0274) 552305
email: [email protected]
MEI 2018 VOL. 7 NO. 2 (ISSN : 2301-4156)
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (JNTETI) adalah jurnal terbuka berbasis penelitian ilmiah. JNTETI terbit 4 kali dalam setahun. Secara berkala JNTETI terbit setiap bulan Februari, Mei, Agustus, dan November. Batas penerimaan paper:
Edisi Februari : 5 Desember Edisi Agustus : 5 Juni
Edisi Mei : 5 Maret Edisi November : 5 September
PENGANTAR REDAKSI
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, JNTETI edisi Mei 2018 telah terbit.
Redaktur mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang terlibat dalam proses
penerbitan jurnal ini, kepada Mitra Bestari, baik dari UGM maupun dari luar UGM.
Terima kasih kami ucapkan kepada segenap penulis atas partisipasi dan kesabarannya.
Untuk edisi ini, JNTETI memuat enam belas artikel. Ada enam artikel bidang Teknologi
Informasi, enam artikel bidang Sistem Isyarat dan Elektronis, dan empat artikel bidang
Sistem Tenaga Listrik. Artikel berasal dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga
penelitian di seluruh Indonesia.
Kami tekankan bahwa email JNTETI diarahkan ke alamat [email protected]. Kami
mohon kritik, saran, pemesanan, dan sebagainya disampaikan melalui email tersebut.
Penghargaan setinggi-tingginya kami haturkan kepada para Mitra Bestari, Editor,
Penulis, dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan JNTETI edisi
ini. Untuk peningkatan mutu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Redaktur
JNTETI, Vol. 7, No. 2, Mei 2018
ISSN 2301 – 4156 Condro Kartiko: Peningkatan Kualitas Aplikasi Pemantau ...
1,2 Dosen, Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak Institut
Teknologi Telkom Purwokerto, JL. D.I. Panjaitan No. 128
Purwokerto 53147 Jawa Tengah (tlp: 0281-641629; fax: 0281-
641630; e-mail: [email protected],
Peningkatan Kualitas Aplikasi Pemantau Media Sosial dan
Media Daring Menggunakan Metode WebQEM Condro Kartiko 1, Galuh Boy Hertantyo 2
Abstract—Along with the rapid growing world of technology
nowadays, application becomes an important requirement for
every human in person. Human becomes dependent on variety of
applications, ranging from small scale application for
entertaining user to large scale web application for one or
multiple businesses work. In this research the application that
used is social and online media monitoring at PT. XYZ in
Indonesia. Based on this case, a software quality testing is needed
so a software can be said worthy and qualified to use, not just
limited to mere testing, but also for optimizing the software to
create a well maintained application in accordance with software
development life cycle. In this paper, WebQEM is used in
optimization for web application. There are two kinds of
evaluations: basic evaluation and global evaluation. First global
evaluation of monitoring social media and online media
application gives a score of 70,44%. After evaluation, an
improvement is applied to the application according to the
criteria from the result of first global evaluation. Second global
evaluation gives a value of 77,41%, from the improvement in
first global evaluation. This proves that WebQEM method for
optimization of monitoring social media and online media
application can improve the software quality.
Intisari—Bersamaan dengan pertumbuhan dunia teknologi
yang sangat cepat saat ini, aplikasi menjadi kebutuhan yang
melekat pada pribadi setiap manusia. Ketergantungan manusia
dengan berbagai macam aplikasi dimulai dari aplikasi skala
kecil untuk menghibur pengguna hingga aplikasi skala besar
berbasis web untuk berjalannya satu atau multi bisnis. Aplikasi
yang menjadi pembahasan pada makalah ini adalah aplikasi
pemantau media sosial dan media daring pada PT. XYZ di
Indonesia. Berdasarkan hal ini, diperlukan suatu pengujian
kualitas perangkat lunak yang semestinya dilakukan sehingga
perangkat lunak dapat dikatakan layak dan berkualitas untuk
digunakan. Tidak dibatasi dengan pengujian belaka, tetapi perlu
dilakukan optimisasi dalam sebuah pengujian perangkat lunak
yang selepas itu dapat membuat sebuah aplikasi terpelihara
sesuai dengan alur proses pengembangan aplikasi. Metode yang
digunakan dalam peningkatan kualitas aplikasi web adalah
WebQEM. Terdapat dua macam evaluasi yang dilakukan, yaitu
evaluasi dasar dan evaluasi global. Hasil evaluasi global pertama
pada aplikasi pemantau media sosial dan media daring
menghasilkan nilai sebesar 70,44%. Setelah itu dilakukan
perbaikan pada aplikasi sesuai dengan kriteria pada evaluasi
global pertama. Aplikasi yang sudah mengalami perbaikan,
kemudian dievaluasi kembali. Hasil evaluasi global kedua
menghasilkan nilai sebesar 77,41%. Hal ini membuktikan bahwa
perbaikan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode
WebQEM dapat meningkatkan kualitas aplikasi pemantau
media sosial dan media daring pada PT. XYZ.
Kata Kunci—Strategi Evaluasi, WebQEM, Peningkatan Kualitas,
Pengujian Perangkat Lunak.
I. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang semakin pesat menyebabkan
manusia beralih dari era analog ke era digital dan daring.
Semua macam perangkat, baik yang bersifat nyata dan keras
(hardware) maupun semu atau lunak (software), semua
terintegrasi menjadi satu, sehingga dalam perjalanan
perangkat keras maupun perangkat lunak diperlukan adanya
pemantauan, terutama pada bagian perangkat lunak. Perangkat
lunak merupakan sarana yang paling mudah diakses oleh
banyak manusia, terutama perangkat lunak yang berhubungan
dengan media sosial. Selama pada tempat itu terdapat
perangkat keras yang mendukung dan koneksi internet yang
memadai, maka media sosial dapat diakses dengan mudah.
Oleh karena itu, saat ini ada banyak perusahaan yang
menawarkan jasa untuk menyewakan aplikasi yang berfungsi
memantau media sosial dan media daring, sehingga media
yang diakses oleh pengguna dapat terpantau dan dibatasi
sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Akan tetapi, tidak
semua aplikasi dapat dikatakan layak untuk menjadi sebuah
produk yang dapat dipasarkan dan ditawarkan ke masyarakat.
PT. XYZ merupakan perusahaan yang melakukan pemantauan
media sosial dan media daring. PT. XYZ memiliki sebuah alat
bantu, yaitu aplikasi berbasis web yang ditujukan bagi
perusahaan, lembaga, atau perorangan, seperti diperlihatkan
pada Gbr. 1, untuk memantau dan mengukur kinerja dan
reputasinya berdasarkan informasi yang terdapat di semua
media berita dan jaringan sosial yang tersedia secara daring,
khususnya di Indonesia.
PT. XYZ memberikan layanan-layanan yang membantu
pelanggannya dalam melakukan digital branding maupun
social media analytics. Layanan tersebut dapat memberikan
solusi pada perusahaan, lembaga, atau perorangan untuk
menggunakan media digital sebagai salah satu strategi
pemasaran. Beberapa fitur dalam produk perangkat lunak,
dalam hal ini aplikasi pemantau media sosial dan media
daring, yang dimiliki PT. XYZ antara lain media monitoring,
mention analysis, media share analysis, social media analysis,
sentiment analysis, daily dashboard, archives, dan reporting.
PT. XYZ masih menemui masalah dalam melakukan
implementasi produknya ke pelanggan. Salah satu contohnya
adalah apabila dilakukan penambahan fitur pada produk
perangkat lunak PT. XYZ. Setelah selesai ditambahkan fitur
tersebut, dilakukan implementasi kepada pelanggan. Akan
tetapi, ketika pelanggan menggunakan perangkat lunak
144
JNTETI, Vol. 7, No. 2, Mei 2018
Condro Kartiko: Peningkatan Kualitas Aplikasi Pemantau ... ISSN 2301 - 4156
tersebut pada periode tertentu, terdapat error. CEO PT. XYZ
ingin meningkatkan layanan dalam bisnisnya dengan
meningkatkan kualitas produk perangkat lunak yang dimiliki.
Selain itu, PT. XYZ juga ingin menjamin bahwa produk
perangkat lunak yang diberikan memiliki kualitas.
Berdasarkan gagasan ini, maka muncul sebuah ide untuk
membuat strategi peningkatan kualitas aplikasi pemantau
media sosial dan media daring, sehingga aplikasi tersebut
layak untuk digunakan oleh masyarakat. Dalam melakukan
peningkatan perangkat lunak, digunakan metode pendukung
dalam melakukan pengujian perangkat lunak. Metode
pendukung yang digunakan adalah WebQEM.
Gbr. 1 Tampilan aplikasi pemantau media sosial dan media daring PT. XYZ.
II. WEBQEM
Website Quality Evaluation Method (WebQEM)
menyajikan pendekatan kuantitatif yang sistematis dan solid
untuk melakukan evaluasi, membandingkan, dan menganalisis
kualitas dari sebuah perangkat web yang kompleks [1], [2].
Metode ini secara umum lebih bersifat objektif daripada
subjektif, lebih kuantitatif, dan berorientasi model daripada
kualitatif dan berorientasi intuisi. WebQEM menggunakan
metode Logical Scoring of Preference (LSP) dalam
perhitungan kuantitatifnya. Gbr. 2 menunjukkan langkah-
langkah evaluasi menggunakan WebQEM.
A. Pendefinisian dan Spesifikasi Penilaian Kualitas (Quality
Requirements Definition and Specification)
Pada fase awal ini evaluator harus menentukan tujuan
evaluasi dan sudut pandang pengguna yang diinginkan.
Evaluator memilih model kualitas yang sudah ada, sebagai
contoh model kualitas dengan karakteristik penilaian yang
sudah ada, seperti usability, functionality, reliability,
efficiency, portability, dan maintainability, ditambah dengan
beberapa atribut yang dikhususkan untuk perangkat lunak web.
Berdasarkan profil penggunanya, setidaknya terdapat tiga
kategori sudut pandang evaluasi yang digunakan, yaitu
pengunjung, pengembang, dan manajer. Kategori sudut
pandang pengguna dapat dipisahkan ke dalam subkategori
sudut pandang pengguna umum dan subkategori sudut
pandang pengguna ahli. Deskripsi produksi tujuan, sudut
pandang pengguna (kebutuhan pengguna yang
implisit/eksplisit), karakteristik, dan atribut harus dijabarkan
dalam kerangka model kualitas perangkat lunak web yang
sedang dievaluasi. Fase ini menghasilkan dokumen spesifikasi
model kualitas perangkat lunak web.
Gbr. 2 Proses evaluasi berdasarkan metode WebQEM.
B. Desain dan Implementasi Evaluasi Dasar (Elementary
Evaluation for Design and Implementation Stages)
Fase ini memiliki dua tahap utama, yaitu desain dan
implementasi evaluasi dasar. Kegiatan fase ini mengacu
kepada dokumen spesifikasi yang telah disusun pada fase
pertama. Nilai kualitas elemen dasar (EP) berbentuk
persentase kepuasan pengguna terhadap atribut yang diberikan
dan didefinisikan dalam rentang antara 0% dan 100%.
Interpretasi penilaian dapat menggunakan tiga tingkat
pengelompokan, yaitu tidak memuaskan (unsatisfactory)
antara 0% sampai 40%, sedang (marginal) antara 40% sampai
60%, dan memuaskan (satisfactory) antara 60% sampai 100%
[2].
C. Desain dan Implementasi Evaluasi Global (Global
Evaluation for Design and Implementation)
Fase ini memiliki dua tahap utama, yaitu desain dan
implementasi evaluasi global. Tahap desain melakukan
pengelompokan serta pengaturan kriteria dan model
pengukuran. Tujuan pengelompokan serta pengaturan kriteria
dan model pengukuran ini untuk memastikan proses evaluasi
terstruktur dengan baik, akurat, dan komprehensif bagi
evaluator. Terdapat dua jenis model pengukuran, yaitu linear
additive dan nonlinear multi-criteria. Hubungan antara atribut
dan karakteristik yang berbeda dapat didesain, dibedakan
berdasarkan bobot (weight). Sebagai contoh, jika evaluasi
145
JNTETI, Vol. 7, No. 2, Mei 2018
ISSN 2301 – 4156 Condro Kartiko: Peningkatan Kualitas Aplikasi Pemantau ...
dilakukan berdasarkan model pengukuran linear additive,
maka aggregation dan nilai indikator parsial/global
(partial/global indicators or preferences, P/GP)
mempertimbangkan bobot (weight), seperti yang dirumuskan
oleh Dujmovic dalam (1) sebagai berikut [3].
⁄
⁄ (1)
Weight (W) menunjukkan tingkat bobot relative sebuah
elemen dibandingkan elemen lain yang setingkat.
Perpangkatan r digunakan berdasarkan logic aggregation
operators (aggregators) yang menyatakan hubungan antara
elemen satu dengan yang lain.
Simultaneity aggregator, replaceability aggregator, dan
neutrality aggregator adalah aggregator dasar yang dikenal
dengan Generalized Conjunction/Disjunction function (GCD).
Derajat konjungsi dinyatakan dengan andness (α) yang
menyatakan tingkat konjungsi beberapa elemen, yang nilainya
0 ≤ α ≤ 1, dan α = 1 menandakan konjungsi penuh. Tingkat
disjungsi dinyatakan dalam orness (ɷ) yang menyatakan
tingkat disjungsi beberapa elemen, dan nilainya juga 0 ≤ ɷ ≤ 1,
dengan ɷ = 1 menyatakan disjungsi penuh. Andness dan
orness adalah dua nilai yang komplementer (α + ɷ = 1), dan
itu artinya ɷ = 0 menyatakan konjungsi penuh sementara α =
0 menyatakan disjungsi penuh. Oleh karena itu, GCD
mengandung perpaduan antara nilai konjungsi dan disjungsi.
Gbr. 3 menunjukkan penempatan neutrality di antara delapan
simultaneity aggregator dan delapan replaceability
aggregator. GCD juga ikut menentukan nilai r seperti pada
Tabel I.
Gbr. 3 Tujuh belas level GCD dan simbolnya.
D. Kesimpulan (Conclusion for Recommendations)
Pada tahap akhir ini, evaluator menganalisis dan menilai
Elementary Preference (EP) untuk kemudian mendapatkan
kesimpulan Global Preference (GP) berdasarkan data yang
ada. Skala yang digunakan dalam penilaian adalah 0% sampai
100% dan dibagi dalam tiga kategori, yaitu tidak memuaskan
(unsatisfactory) dari 0% sampai 40%, sedang (marginal) dari
40% sampai 60%, dan memuaskan (satisfactory) dari 60%
sampai 100%.
TABEL I
ANDNESS DAN ORNESS 17 LEVEL GCD
Operator Simbol Orness
ⱷ
Andness
α
Exponent
r
Full
disjunction
(or)
D 1,000 0 +∞
Partial
Disjuction (or
and function)
D++ 0,9375 0,0625 20,63
D+ 0,8750 0,1250 9,521
D+- 0,8125 0,8175 5,802
DA 0,7500 0,2500 3,929
D-+ 0,6875 0,3125 2,792
D- 0,6250 0,3750 2,018
D-- 0,5625 0,4375 1,449
Neutrality A 0,5000 0,5000 1
Partial
Conjunction
(and or
function)
C-- 0,4375 0,5625 0,619
C- 0,3750 0,6250 0,261
C-+ 0,3125 0,6875 -0,148
CA 0,2500 0,7500 -0,72
III. LOGICAL SCORING OF PREFERENCE
Logical Scoring of Preference (LSP) adalah metode
kuantitatif yang berdasarkan pada teknik scoring dan
continuous preference logic [3]. Metode ini mengevaluasi
kriteria kualitas sebuah sistem berdasarkan spesifikasi sistem
yang diharapkan. Penilaian disajikan dalam skala yang
mengindikasikan derajat kepuasan (degree of satisfaction)
item tekait. Semua item penilaian dikelompokkan berdasarkan
struktur aggregation untuk mendapatkan penilaian
keseluruhan (global).
IV. EVALUASI DASAR
Evaluasi dasar meliputi empat pengujian sesuai dengan
karakteristik model pengujian perangkat lunak ISO/IEC 9126
[4], yakni karakteristik usability, functionality, reliability, dan
efficiency. Masing-masing telah diuji pada aplikasi pemantau
media sosial dan media daring, sehingga mendapatkan hasil
sebagai berikut. Karakteristik usability diuji menggunakan
System Usability Scale (SUS) sehingga mendapatkan skor
hasil akhir sebesar 61,81% [5]. Penilaian karakteristik
functionality diuji dengan menggunakan skala Guttman sehingga
mendapatkan skor hasil akhir sebesar 76,55% [6]. Penilaian
karakteristik reliability dilakukan dengan pengujian berupa stress
testing menggunakan tools WAPT Pro 4.0, mendapatkan skor hasil
akhir sebesar 99,14% [7]. Terakhir, penilaian karakteristik efficiency
menggunakan tools Yslow mendapatkan skor hasil akhir sebesar
66,8% [7].
V. EVALUASI GLOBAL
Evaluasi global mengindikasikan nilai evaluasi aplikasi
web secara keseluruhan yang diperoleh dari nilai usability,
functionality, reliability, dan efficiency. Perhitungan dilakukan
menggunakan metode LSP [3]. Weight (W) menunjukkan
tingkat bobot relative sebuah karakteristik dibandingkan
karakteristik lain yang setingkat. Pemilihan aggregator yang
bernilai C+ ini dikarenakan aggregator ini termasuk dalam
146
JNTETI, Vol. 7, No. 2, Mei 2018
Condro Kartiko: Peningkatan Kualitas Aplikasi Pemantau ... ISSN 2301 - 4156
kategori simultaneity aggregator. Simultaneity aggregator
digunakan untuk menentukan nilai secara simultan semua
karakteristik dalam sebuah kelompok karakteristik tertentu.
TABEL II
EVALUASI GLOBAL
No. Item W Aggregator Nilai
1 Usability 0,3
C+
61,81
2 Functionality 0,3 76,55
3 Reliability 0,2 99,14
4 Efficiency 0,2 66,8
⁄
⁄ 70,44
Berdasarkan perhitungan pada Tabel II, GP yang diperoleh adalah 70,44%. Jika diinterpretasikan menggunakan skala yang diusulkan, maka nilai tersebut termasuk dalam kategori memuaskan (satisfactory), karena berada pada rentang 60%-100% [2]. Iterasi evaluasi pada masing-masing karakteristik setelah dilakukan perbaikan pada aplikasi pemantau media sosial dan media daring juga berdampak pada hasil evaluasi global, seperti ditunjukkan pada Tabel III.
TABEL III
ITERASI EVALUASI GLOBAL
No. Item W Aggregator Nilai
1 Usability 0,3
C+
66,64
2 Functionality 0,3 92,48
3 Reliability 0,2 88,08
4 Efficiency 0,2 76,89
⁄
⁄ 77,41
Berdasarkan perhitungan pada GP, yang didapatkan adalah 77,41% [2]. Jika diinterpretasikan menggunakan skala yang diusulkan, maka nilai tersebut termasuk dalam kategori memuaskan (satisfactory), karena berada pada rentang 60% sampai 100% [2], [8]. Selain itu, terlihat dari nilai masing-masing karakteristik, masih harus dilakukan perbaikan dan evaluasi kembali dengan urutan prioritas yaitu usability, efficiency, functionality, dan reliability. Hal ini merupakan upaya peningkatan kualitas aplikasi pemantau media sosial dan media daring.
VI. STRATEGI EVALUASI
Berdasarkan teori strategi yang dikemukakan oleh Schendel, Hofer, dan Higgins, strategi evaluasi kualitas aplikasi web dikelompokkan ke dalam strategi isi stratejik [4]. Fungsi utama strategi isi stratejik ialah mengontrol lingkungan, dalam hal ini yang berkaitan dengan aplikasi web pemantau media sosial dan media daring pada PT. XYZ, baik situasi yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui, atau yang selalu berubah. Strategi evaluasi kualitas aplikasi web ditunjukkan pada Gbr. 4 dan dapat disusun berdasarkan tahap-tahap evaluasi kualitas aplikasi web yang telah dilakukan.
A. Pendefinisian dan Spesifikasi Penilaian Kualitas
Pada tahap awal ini ditentukan tujuan evaluasi dan sudut pandang pengguna yang diinginkan. Berdasarkan profil penggunanya, setidaknya terdapat tiga kategori sudut pandang evaluasi yang digunakan, yaitu pengunjung, pengembang, dan manajer. Sebagai contoh, kategori sudut pandang pengguna umum dan subkategori sudut pandang pengguna ahli. Deskripsi produk, tujuan, sudut pandang pengguna (kebutuhan
pengguna yang implisit/eksplisit), karakteristik, subkarakteristik, dan atribut harus dijabarkan dalam kerangka model kualitas perangkat lunak web yang sedang dievaluasi. Evaluator memilih model kualitas yang sudah ada, sebagai contoh model kualitas dengan karakteristik penilaian yang sudah ada pada standar ISO/IEC 9126 [5]. Karakteristik yang dipilih pada evaluasi ini yaitu usability, functionality, reliability, dan efficiency. Pemilihan karakteristik ini berdasarkan standar ISO/IEC 9126 dan terkait secara langsung dengan pengguna akhir.
Mulai
Pendefinisian dan spesifikasi penilaian kualitas
Tujuan Evaluasi
Sudut Pandang
Deskripsi Produk
Karakteristik
Usability
Desain dan implementasi evaluasi dasar
Functionality Reliability Efficiency
Usability Functionality Reliability Efficiency
SUS LSP WAPT Pro 4.0 YSlow
Nilai EP 1 Nilai EP 2 Nilai EP 3 Nilai EP 4
Desain dan implementasi evaluasi global
Nilai EP 1 Nilai EP 2 Nilai EP 3 Nilai EP 4
W1 W2 W3 W4
Aggregator
Nilai EP 1 Nilai EP 2 Nilai EP 3 Nilai EP 4
Global Preference (GP)
Kesimpulan
Mengevaluasi kembali untuk peningkatan
Selesai
Perbaikan Aplikasi
Tidak
Ya
Gbr. 4 Diagram alir strategi evaluasi aplikasi web pemantau media sosial dan
media daring.
147
JNTETI, Vol. 7, No. 2, Mei 2018
ISSN 2301 – 4156 Condro Kartiko: Peningkatan Kualitas Aplikasi Pemantau ...
B. Desain dan Implementasi Evaluasi Dasar
Evaluasi karakteristik usability menggunakan kuesioner SUS. Kuesioner ini diisi oleh responden yang pernah menggunakan aplikasi web pemantau media sosial dan media daring PT. XYZ. Pengguna ini sudah memiliki pengalaman selama dua tahun dalam menggunakan aplikasi web pemantau media sosial dan media daring. Hasil kuesioner dikumpulkan lalu dihitung menggunakan standar SUS. Hasil perhitungan dibuat dalam bentuk persentase sehingga menghasilkan EP sesuai metode WebQEM.
Evaluasi karakteristik functionality dilakukan dengan melakukan pemilihan fitur aplikasi web yang akan dinilai. Lalu, pada fitur aplikasi web yang dipilih tersebut ditentukan bobot dan aggregator sesuai dengan metode WebQEM.
Evaluasi karakteristik reliability dilakukan dengan melakukan pemilihan fitur aplikasi web yang akan dinilai. Evaluasi fitur aplikasi web yang dipilih tersebut dilakukan dengan cara stress testing menggunakan alat Web Application Tester Pro 4.0 (WAPT Pro 4.0) [9]. Evaluasi ini melibatkan sepuluh virtual user selama 30 menit 10 detik serta dilakukan pada masing-masing port. Parameter dasar yang digunakan adalah success session, failed session, success pages, failed pages, success hits, dan failed hits. Data hasil evaluasi kemudian dihitung menggunakan rumus Nelson [2]. Hasil perhitungan dibuat dalam bentuk persentase sehingga menghasilkan EP sesuai metode WebQEM.
Evaluasi karakteristik efficiency dilakukan dengan
pemilihan fitur aplikasi web yang akan dinilai. Dilakukan
pengujian terhadap fitur aplikasi web yang dipilih tersebut
menggunakan alat Yslow. Data hasil pengujian menggunakan
YSlow berupa skor dan grade [9]. Skor tersebut kemudian
dibuat dalam bentuk persentase sehingga menghasilkan EP
sesuai metode WebQEM.
C. Desain dan Implementasi Evaluasi Global
Fase ini memiliki dua tahap utama, yaitu desain dan
implementasi evaluasi global. Desain evaluasi global mengacu
pada karakteristik evaluasi dasar. Pada fase desain, dilakukan
pengelompokan serta pengaturan kriteria dan model
pengukuran. Tujuan pengelompokan serta pengaturan kriteria
dan model pengukuran ini untuk memastikan proses
implementasi evaluasi terstruktur dengan baik, akurat, dan
komprehensif. Setiap karakteristik yang ada pada evaluasi
dasar ditentukan bobot dan aggregatornya sesuai metode
WebQEM. EP setiap karakteristik dihitung menggunakan
metode LSP untuk mendapatkan GP [3].
D. Kesimpulan
Pada fase akhir ini dilakukan analisis berdasarkan GP agar
didapatkan kesimpulan global berdasarkan data yang ada. GP
yang diperoleh memiliki rentang 0% hingga 100% dan
diinterpretasikan menggunakan tiga tingkat pengelompokan,
yaitu tidak memuaskan (unsatisfactory) antara 0% sampai
40%, sedang (marginal) antara 40% sampai 60%, dan
memuaskan (satisfactory) antara 60% sampai 100%.
E. Mengevaluasi Kembali untuk Peningkatan
Semakin tinggi kualitas layanan sebuah situs web, maka
semakin meningkat pula kepuasan dan intensitas pengguna
menggunakan kembali layanan situs web tersebut [10].
Semakin besar tingkat kepuasan seseorang akan suatu layanan,
maka semakin tinggi keinginan seseorang untuk menggunakan
layanan tersebut. Oleh karena itu, untuk meningkatkan
kepuasan dan intensitas penggunaan seseorang atas layanan
yang diberikan, terhadap aplikasi web pemantau media sosial
dan media daring ini perlu dilakukan perbaikan.
Hasil analisis yang dilakukan pada tahap empat dapat
dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan pada aplikasi web
pemantau media sosial dan media daring serta menghasilkan
aplikasi web pemantau media sosial dan media daring versi
baru. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, perlu
dilakukan pengembangan yang lebih signifikan untuk
menyempurnakan aplikasi pemantau media sosial dan media
daring, agar dapat meningkatkan kualitas menjadi sangat baik.
Karakteristik kualitas aplikasi web yang perlu dikembangkan
adalah sebagai berikut.
1) Usability: Tingkat pengalaman dan pemahaman
pengguna dalam menggunakan suatu aplikasi dapat
memengaruhi kepuasan [11]. Cara yang dapat dilakukan
antara lain:
melakukan pelatihan secara intensif agar pengguna lebih
memahami aplikasi web pemantau media sosial dan media
daring secara detail,
melakukan pendampingan kepada pengguna yang
mengalami kendala dalam penggunaan aplikasi web
pemantau media sosial dan media daring secara detail, dan
melakukan evaluasi secara intensif dan berkala kepada
pengguna dalam menggunakan aplikasi web pemantau
media sosial dan media daring secara detail.
2) Efficiency: Pengukuran yang telah dilakukan
menghasilkan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan efisiensi aplikasi web pemantau media sosial
dan media daring, di antaranya adalah sebagai berikut.
Membuat HTTP request lebih sedikit (make fewer HTTP
requests).
Menggunakan Content Delivery Network (CDN) (use a
Content Delivery Network (CDN)).
Menambahkan masa berlaku header (add expires headers).
Memadatkan komponen dengan gzip (compress
components with gzip).
Meletakkan javascript pada bagian bawah (put javascript
at bottom).
Memperkecil atau memadatkan javascript dan CSS (minify
javascript and CSS).
Mengonfigurasi entity tags (etags) (configure entity tags
(etags)).
Mengurangi jumlah elemen DOM (reduce the number of
DOM elements).
Menhindari error HTTP 404 (not found)(Avoid HTTP 404
(not found) error).
Menggunakan cookie-free domains (use cookie-free
domains).
Memperkecil favicon dan cacheable (make favicon small
and cacheable).
148
JNTETI, Vol. 7, No. 2, Mei 2018
Condro Kartiko: Peningkatan Kualitas Aplikasi Pemantau ... ISSN 2301 - 4156
3) Functionality: Pada karakteristik kualitas aplikasi web
functionality perlu dilakukan pengembangan sesuai kebutuhan
dari sisi developer maupun pengguna. Selain itu, perlu
dilakukan perbaikan terhadap fitur-fitur yang tidak berfungsi
dalam aplikasi web pemantau media sosial dan media daring.
4) Reliability: Telah dijelaskan bahwa reliability aplikasi
web dicerminkan dalam hal kemampuan aplikasi web untuk
memproses transaksi dan memberikan layanan 24/7 yaitu dua
puluh empat jam dan tujuh hari dalam seminggu secara terus
menerus [12]. Teknik yang tepat dan efisien harus dilakukan
untuk meningkatkan layanan. Teknik-teknik tersebut di
antaranya dengan melakukan load balancing. Teknik load
balancing memerlukan perangkat keras server lebih dari satu.
Hal ini dikarenakan ketika salah satu server tidak dapat
melayani permintaan pengguna (server down), maka secara
otomatis server yang lain langsung menggantikannya,
sehingga pengguna seakan-akan tidak mengetahui bahwa
server down. Studi kasus pada PT XYZ, aplikasi web
pemantau media sosial dan media daring saat ini hanya
memiliki satu server sehingga perlu dilakukan penambahan
server agar teknik load balancing dapat dilakukan.
VII. KESIMPULAN
Dalam pengujian aplikasi web pemantau media sosial dan
media daring menggunakan metode ISO/IEC 9126 dan
metode WebQEM dengan mengacu pada evaluasi dasar dan
evaluasi global, hasil yang didapatkan berada pada level yang
sama, yaitu termasuk kategori memuaskan (satisfactory). Dari
hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi web
pemantau media sosial dan media daring sudah sangat layak
digunakan serta dioperasikan untuk para konsumen.
Berdasarkan evaluasi kualitas aplikasi web pemantau media
sosial dan media daring, didapatkan hasil untuk evaluasi
global pertama menghasilkan nilai 70,44%. Berdasarkan hasil
tersebut, perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas aplikasi
web pemantau media sosial dan media daring pada masing-
masing karakteristik, yaitu usability, efficiency, functionality,
dan reliability. Upaya ini dilakukan dengan melakukan
perbaikan aplikasi sesuai karakteristik yang telah ditentukan.
Setelah itu dilakukan evaluasi global kedua yang
menghasilkan nilai 77,41%. Hal ini menunjukkan bahwa
kualitas aplikasi web pemantau media sosial dan media daring
secara keseluruhan mengalami peningkatan dengan
melakukan perbaikan berdasarkan evaluasi dan iterasi yang
telah dilakukan pada masing-masing karakteristik, yaitu
usability, efficiency, functionality, dan reliability. Penentuan
bobot dan aggregator yang diberikan berpengaruh terhadap
evaluasi global yang dapat memberikan nilai keseluruhan
terhadap kualitas aplikasi web pemantau media sosial dan
media daring. Penentuan bobot dan aggregator ini didasarkan
pada aspek prioritas terhadap masing-masing karakteristik
yang berhubungan langsung dengan kepuasan pengguna.
REFERENSI
[1] P. Becker, P. Lew, dan L. Olsina, “Specifying Process Views for a
Measurement, Evaluation, and Improvement Strategy,” Advances in
Software Engineering, Vol. 2012, Article No. 1, hal. 1-28, 2012.
[2] L. Olsina dan G. Rossi, “Measuring Web Application Quality with
WebQEM,” IEEE Multimedia, Vol. 9, Issue 4, hal. 20-29, 2002.
[3] J.J. Dujmovic dan H. Nagashima, “LSP Method and Its Use for
Evaluation of Java IDEs,” International Journal of Approximate
Reasoning, Vol. 41, No. 1, hal. 3-22, 2006.
[4] Schendel, H. Charles, dan Higgins, Organizational Policy and
Strategic Management, Prentice Hall, 1985.
[5] V. Antonio, Z. Nico, S. Carolyn dan S. Forrest, "Using the ISO/IEC
9126 Product Quality Model to Classify Defects: A Controlled
Experiment," 16th International Conference on Evaluation &
Assessment in Software Engineering (EASE 2012), 2012, hal. 187-196.
[6] Z. Sharfina dan H.B. Santoso, “An Indonesian Adaptation of the
System Usability Scale (SUS),” Advanced Computer Science and
Information Systems (ICACSIS), 2016, hal. 145-148.
[7] L.M. Uhlaner, “The Use of the Guttman Scale in Development of a
Family Business Index. Scale,” Scientigic Analysis of
Enterpreneurship and SMEs, Research Report, hal. 1-28, 2002.
[8] L. Olsina, M.F. Papa, dan P. Becker, “Assessing Integrated
Measurement and Evaluation Strategies: A Case Study,” 2011 7th
Central and Eastern European Software Engineering Conference in
Russia (CEE-SECR), 2011, pp. 1-10.
[9] Y. Rahmah dan A. Aziz, “Portal System for Indonesian Online
Newspaper,” 2016 International Seminar on Application for
Technology of Information and Communication, 2016, hal. 169-173.
[10] B.L. Wicaksono dan A. Susanto, “Evaluasi Kualitas Layanan Website
Pusdiklat BPK RI Menggunakan Metode Webqual dan Importance
Performance Analysis,” JNTETI, Vol. 2, No. 2, hal. 7-14, 2013.
[11] S. Dalal dan R.S. Chhillar, “Case Studies of Most Common and Severe
Types of Software System Failure,” International Journal of Advanced
Research in Computer Science and Software Engineering, Vol. 2, Issue
8, hal. 341-347, 2012.
[12] S.I. Swaid dan R.T. Wigand, “Measuring The Quality of E-Service:
Scale Development and Initial Validation,” Journal of Electronic
Commerce Research, Vol. 10, No. 1, hal. 13-28, 2009.
149
PETUNJUK PENULISAN
Tulisan harus diserahkan menurut batasan-batasan berikut:
1. Naskah harus diserahkan secara online melalui situs web jurnal. Penulis harus log in untuk menyerahkan naskah. Pendaftaran online tidak dipungut biaya.
2. Panjang naskah antara 6 sampai 10 halaman A4 (210 x 297 mm) dengan format naskah sesuai template yang disediakan, termasuk di dalamnya gambar, tabel, tidak mengandung apendiks. Naskah ditulis menggunakan Microsoft Word (.doc/.docx) dengan batas atas 19 mm, kiri dan kanan 14,32 mm, serta 43 mm untuk batas bawah.
3. Judul dan Kata Kunci dituliskan dalam Bahasa Indonesia, sedangkan Intisari dan Abstract, harus dituliskan dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.
a. Jumlah kata judul maksimal 12 kata dengan ketentuan:tipe huruf Times New Roman (TNR) dengan ukuran huruf 20, spasi tunggal, rata tengah, cetak tebal (Bold). Apabila judul terlalu panjang, editor berhak mengedit judul tanpa mengubah makna judul, tanpa persetujuan penulis naskah, ketika naskah akan naik cetak.
b. Penulisan judul artikel disarankan menggunakan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Apabila terdapat kata-kata dalam Bahasa Inggris, ditulis dengan format miring (Italic).
c. Artikel dimulai dengan Abstract dan Intisari. Abstract dan Intisari tidak boleh mengandung gambar maupun tabel. Abstract ditulis dalam Bahasa Inggris dan Intisari ditulis dalam Bahasa Indonesia. Abstract dan Intisari ditulis di awal paragraf, rata kanan-kiri, cetak tebal, huruf TNR 9 dan spasi tunggal. Abstract dan Intisari tidak boleh lebih dari 250 kata. Abstract dan Intisari harus menggambarkan esensi isi artikel keseluruhan.
d. Kata Kunci mengandung empat hingga delapan kata, dipisahkan dengan koma, rata kanan-kiri, huruf TNR 9, dan spasi tunggal. Kata kunci dipilih secara cermat, sehingga mampu mencerminkan konsep yang dikandung artikel dan membantu peningkatan keteraksesan artikel yang bersangkutan.
4. Tubuh naskah harus mengikuti kaidah berikut:
a. Ditulis dalam format dua kolom dengan ruang 4,22 mm (0,17") antar kolom, rata kanan-kiri, TNR 10, spasi 1. Batas margin ditetapkan sebagai berikut: atas = 19 mm (0,75") ; bawah = 43 mm (1,69"); kiri = kanan = 14,32 mm (0,56").
b. Sistematika penulisan artikel harus mengandung empat bagian utama: (1) Pendahuluan, (2) Konten Utama (Metodologi dan lain-lain), (3) Hasil dan Pembahasan, dan (4) Kesimpulan. Ucapan Terima Kasih boleh ditampilkan setelah Kesimpulan. Referensi diletakkan pada bagian paling belakang. Judul bab yang harus ada adalah Pendahuluan dan Kesimpulan. Judul bab Konten Utama menjelaskan metode penilitian, tetapi tidak dengan judul Metode atau Metodologi. Hasil dan Pembahasan boleh ditulis dalam satu bab, atau ditulis dalam bab yang terpisah.
5. Heading maksimum dibuat dalam 3 tingkat:
a. Heading 1: Heading tingkat 1 harus dalam small caps, terletak di tengah-tengah dan menggunakan penomoran angka Romawi huruf besar. Heading tingkat 1 yang tidak boleh menggunakan penomoran adalah "Ucapan Terima Kasih" dan "Referensi". Sebagai contoh, “I. PENDAHULUAN”.
b. Heading 2: Heading tingkat 2 harus miring (Italic), merapat ke kiri dan dinomori menggunakan abjad huruf besar. Sebagai contoh, "C. Bagian Heading".
c. Heading 3: Heading tingkat 3 harus diberi spasi, miring, dan dinomori dengan angka Arab diikuti dengan tanda kurung kanan. Heading tingkat 3 harus diakhiri dengan titik dua. Isi dari bagian tingkat 3 bersambung mengikuti judul heading dengan paragraf yang sama. Sebagai contoh, bagian ini diawali dengan heading tingkat 3.
6. Gambar dan tabel harus terletak di tengah (centered). Gambar dan tabel yang besar dapat direntangkan pada kedua kolom. Setiap tabel atau gambar yang mencakup lebar lebih dari 1 kolom harus diposisikan di bagian atas/bawah halaman. Gambar diperbolehkan berwarna. Gambar diberi nomor dengan menggunakan angka Arab. Keterangan gambar dalam huruf TNR 8. Keterangan gambar dalam satu baris diletakkan di tengah (centered), sedangkan multi-baris rata kanan-kiri. Keterangan gambar ditempatkan setelah gambar terkait.
7. Persaman matematika harus ditulis secara jelas, dinomori secara berurutan, dan dilengkapi dengan informasi yang dibutuhkan.
8. Nomor halaman, header, dan footer tidak dipakai. Semua hypertext link dan bagian bookmark akan dihapus. Jika paper perlu merujuk ke alamat email atau URL di artikel, alamat atau URL lengkap harus diketik dengan font biasa.
9. Kutipan dan Referensi ditulis mengikuti standar IEEE (lihat template di situs web JNTETI UGM)
a. Kutipan dinomori dalam format [1], [2], [3], ... sesuai urutan muncul.
b. Wikipedia, blog pribadi, dan situs web non ilmiah tidak diperbolehkan.
c. Referensi utama harus diambil paling lama 5 tahun.
10. Petunjuk penulisan lebih rinci dapat dilihat dan diunduh pada situs web JNTETI UGM di www.jnteti.te.ugm.ac.id bagian template.
Call for Paper
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (JNTETI)
mengundang para dosen peneliti, pengkaji, praktisi, industri, dan pemerhati
untuk mengirimkan paper ke JNTETI.
Topik-topik meliputi bidang-bidang (namun tidak terbatas pada):
Untuk edisi Agustus 2018, batas penerimaan makalah adalah 5 Juni 2018, dan
untuk edisi November 2018, batas penerimaan makalah adalah 5 September
2018. Makalah diunggah melalui website JNTETI di http://jnteti.te.ugm.ac.id/.
Template, Petunjuk Penulisan, dan penjelasan lebih lanjut dapat dilihat di
website JNTETI tersebut.
Tim Redaksi JNTETI
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Jl. Grafika No. 2 Kampus UGM Yogyakarta
Telp. +62 274 552305
Email : [email protected]
MEI 2018 VOL. 7 NO. 2 (ISSN : 2301-4156)
1. Teknologi Informasi:
1.1 Rekayasa Perangkat Lunak
1.2 Pengetahuan dan Data Mining
1.3 Teknologi Multimedia
1.4 Mobile Computing
1.5 Parallel/Distributed Computing
1.6 Kecerdasan Buatan
1.7 Grafika Komputer
1.8 Virtual Reality
3. Isyarat, Sistem dan Elektronika:
3.1Algoritma Pengolahan Isyarat Digital
3.2 Sistem Robotika Pengolahan Citra
3.3 Instrumentasi Biomedis
3.4 Mikroelektronika
4. Sistem Komunikasi:
4.1 Jaringan Protokol dan Manajemen
4.2 Sistem Telekomunikasi
4.3 Komunikasi Nirkabel
4.4 Optoelektronik
4.5 Jaringan Sensor & Sensor Fuzzy
2. Sistem Ketenagaan:
2.1 Pembangkit
2.2 Distribusi daya
2.3 Konversi Daya
2.4 Sistem Proteksi
2.5 Bahan Tenaga Listrik