13
Alam Rahmatulloh, Heni Sulastri, Rizal Nugroho, Keamanan RESTful Web Service Menggunakan JSON Web Token (JWT) HMAC SHA-512 131 Alamsyah, Eko Setijadi, I Ketut Eddy Purnama, Mauridhi Hery Purnomo, Analisis Kinerja Protokol Routing Reaktif dan Proaktif pada MANET Menggunakan NS2 138 Condro Kartiko, Galuh Boy Hertantyo, Peningkatan Kualitas Aplikasi Pemantau Media Sosial dan Media Daring Menggunakan Metode WebQEM 144 Edi Susilo, F. Danang Wijaya, Rudy Hartanto, Perancangan dan Evaluasi User Interface Aplikasi Smart Grid Berbasis Mobile Application 150 Joan Santoso, Agung Dewa Bagus Soetiono, Gunawan, Endang Setyati, Eko Mulyanto Yuniarno, Mochamad Hariadi, Mauridhi Hery Purnomo, Self-Training Naive Bayes Berbasis Word2Vec untuk Kategorisasi Berita Bahasa Indonesia 158 Stephen Ekaputra Limantoro, Yosi Kristian, Devi Dwi Purwanto, Pemanfaatan Deep Learning pada Video Dash Cam untuk Deteksi Pengendara Sepeda Motor 167 Fajar Wahyu Ardianto, Nachwan Mufti A., Budi Syihabuddin, Analisis Simulasi Antena MIMO 4×4 Susunan Persegi dan Sirkular pada Frekuensi 15 GHz 174 Ida Anisah, Hendy Briantoro, Ahmad Zainudin, Desy Intan Permatasari, Implementasi Sistem Komunikasi Nirkabel OFDM Berbasis Software Defined Radio (SDR) 183 Nasaruddin, Didi Rahmadi, Rusdha Muharar, Penghematan Daya pada Sistem Komunikasi Kooperatif Two-Way dengan Pengaturan Rasio Data Rate 190 Samiadji Herdjunanto, Unknown Input Observer untuk Robust Detection Sinyal Kesalahan terhadap Disturbance Menggunakan LMI 197 Ulla Delfana Rosiani, Priska Choirina, Surya Sumpeno, Mauridhy Hery P., Menuju Pengenalan Ekspresi Mikro: Pendeteksian Komponen Wajah Menggunakan Discriminative Response Map Fitting 204 Yaya Finayani, Muhammad Alhan, Sunaryo, Sudarno, Pengukuran Ketebalan Lapisan Metal pada Plastik Berbasis Sensor Inframerah 212 Alvina Nur Mala, Rina Mardiati, Model Perencanaan Energi Hijau Menggunakan Metode Computable General Equilibrium 222 Arif Rahman Hakim, Widiarto Sarwono, Luthfi Assadad, Perancangan Sistem Photovoltaic untuk Mesin Pembuat Es di Pelabuhan Perikanan Sadeng 228 Dwi Dharma Artakusuma, Fransisco Danang Wijaya, Eka Firmansyah, Aplikasi Magnetic Energy Recovery Switch sebagai Dynamic Voltage Restorer pada motor Induksi 236 I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda, I Made Yulistya Negara, Adi Soeprijanto, Dimas Anton Asfani, Mochammad Wahyudi, Daniar Fahmi, Analisis Karakteristik Arus dan Tegangan pada Inisiasi Feroresonansi Transformator Tegangan Rendah 241 MEI 2018 VOL. 7 NO. 2 (ISSN : 2301-4156) Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

MEI 2018 VOL. 7 NO. 2 (ISSN : 2301-4156)repository.ittelkom-pwt.ac.id/5126/1/Gabung.pdf · 2018. 9. 25. · Smart Grid: Berbasis : Mobile Application: 1 50: Joan Santoso, Agung Dewa

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Alam Rahmatulloh, Heni Sulastri, Rizal Nugroho, Keamanan RESTful Web Service Menggunakan JSON Web Token (JWT) HMAC SHA-512 131

Alamsyah, Eko Setijadi, I Ketut Eddy Purnama, Mauridhi Hery Purnomo, Analisis Kinerja Protokol Routing Reaktif dan Proaktif pada MANET Menggunakan NS2 138

Condro Kartiko, Galuh Boy Hertantyo, Peningkatan Kualitas Aplikasi Pemantau Media Sosial dan Media Daring Menggunakan Metode WebQEM 144

Edi Susilo, F. Danang Wijaya, Rudy Hartanto, Perancangan dan Evaluasi User Interface Aplikasi Smart Grid Berbasis Mobile Application 150

Joan Santoso, Agung Dewa Bagus Soetiono, Gunawan, Endang Setyati, Eko Mulyanto Yuniarno, Mochamad Hariadi, Mauridhi Hery Purnomo, Self-Training Naive Bayes Berbasis Word2Vec untuk Kategorisasi Berita Bahasa Indonesia 158

Stephen Ekaputra Limantoro, Yosi Kristian, Devi Dwi Purwanto, Pemanfaatan Deep Learning pada Video Dash Cam untuk Deteksi Pengendara Sepeda Motor 167

Fajar Wahyu Ardianto, Nachwan Mufti A., Budi Syihabuddin, Analisis Simulasi Antena MIMO 4×4 Susunan Persegi dan Sirkular pada Frekuensi 15 GHz 174

Ida Anisah, Hendy Briantoro, Ahmad Zainudin, Desy Intan Permatasari, Implementasi Sistem Komunikasi Nirkabel OFDM Berbasis Software Defined Radio (SDR) 183

Nasaruddin, Didi Rahmadi, Rusdha Muharar, Penghematan Daya pada Sistem Komunikasi Kooperatif Two-Way dengan Pengaturan Rasio Data Rate 190

Samiadji Herdjunanto, Unknown Input Observer untuk Robust Detection Sinyal Kesalahan terhadap Disturbance Menggunakan LMI 197

Ulla Delfana Rosiani, Priska Choirina, Surya Sumpeno, Mauridhy Hery P., Menuju Pengenalan Ekspresi Mikro: Pendeteksian Komponen Wajah Menggunakan Discriminative Response Map Fitting 204

Yaya Finayani, Muhammad Alhan, Sunaryo, Sudarno, Pengukuran Ketebalan Lapisan Metal pada Plastik Berbasis Sensor Inframerah 212

Alvina Nur Mala, Rina Mardiati, Model Perencanaan Energi Hijau Menggunakan Metode Computable General Equilibrium 222

Arif Rahman Hakim, Widiarto Sarwono, Luthfi Assadad, Perancangan Sistem Photovoltaic untuk Mesin Pembuat Es di Pelabuhan Perikanan Sadeng 228

Dwi Dharma Artakusuma, Fransisco Danang Wijaya, Eka Firmansyah, Aplikasi Magnetic Energy Recovery Switch sebagai Dynamic Voltage Restorer pada motor Induksi 236

I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda, I Made Yulistya Negara, Adi Soeprijanto, Dimas Anton Asfani, Mochammad Wahyudi, Daniar Fahmi, Analisis Karakteristik Arus dan Tegangan pada Inisiasi Feroresonansi Transformator Tegangan Rendah 241

MEI 2018 VOL. 7 NO. 2 (ISSN : 2301-4156)

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada

Dewan Redaksi

Pelindung Ketua Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT-UGM

Pemimpin Redaksi Risanuri Hidayat (UGM)

Anggota Redaksi Teguh Bharata Adji (UGM) Oyas Wahyunggoro (UGM)

Onny Setyawati (UB) Noor Akhmad Setiawan (UGM)

Igi Ardiyanto (UGM) Hanung Adi Nugroho (UGM)

F. Danang Wijaya (UGM) Fazat Nur Azizah (ITB)

Astria Nur Irfansyah (ITS)

Administrasi/Sirkulasi Yaenuri (UGM) Suyanto (UGM)

Rudy Prayitno (UGM) Nanang Dani Widyanto (UGM)

Lilik Suyanti (UGM)

Alamat Redaksi Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT-UGM

Jl. Grafika No.2 , Kampus UGM Yogyakarta 55281 INDONESIA Telp. (0274) 552305, Fax. (0274) 552305

email: [email protected]

MEI 2018 VOL. 7 NO. 2 (ISSN : 2301-4156)

Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (JNTETI) adalah jurnal terbuka berbasis penelitian ilmiah. JNTETI terbit 4 kali dalam setahun. Secara berkala JNTETI terbit setiap bulan Februari, Mei, Agustus, dan November. Batas penerimaan paper:

Edisi Februari : 5 Desember Edisi Agustus : 5 Juni

Edisi Mei : 5 Maret Edisi November : 5 September

PENGANTAR REDAKSI

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, JNTETI edisi Mei 2018 telah terbit.

Redaktur mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang terlibat dalam proses

penerbitan jurnal ini, kepada Mitra Bestari, baik dari UGM maupun dari luar UGM.

Terima kasih kami ucapkan kepada segenap penulis atas partisipasi dan kesabarannya.

Untuk edisi ini, JNTETI memuat enam belas artikel. Ada enam artikel bidang Teknologi

Informasi, enam artikel bidang Sistem Isyarat dan Elektronis, dan empat artikel bidang

Sistem Tenaga Listrik. Artikel berasal dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga

penelitian di seluruh Indonesia.

Kami tekankan bahwa email JNTETI diarahkan ke alamat [email protected]. Kami

mohon kritik, saran, pemesanan, dan sebagainya disampaikan melalui email tersebut.

Penghargaan setinggi-tingginya kami haturkan kepada para Mitra Bestari, Editor,

Penulis, dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan JNTETI edisi

ini. Untuk peningkatan mutu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Redaktur

JNTETI, Vol. 7, No. 2, Mei 2018

ISSN 2301 – 4156 Condro Kartiko: Peningkatan Kualitas Aplikasi Pemantau ...

1,2 Dosen, Program Studi S1 Rekayasa Perangkat Lunak Institut

Teknologi Telkom Purwokerto, JL. D.I. Panjaitan No. 128

Purwokerto 53147 Jawa Tengah (tlp: 0281-641629; fax: 0281-

641630; e-mail: [email protected],

[email protected])

Peningkatan Kualitas Aplikasi Pemantau Media Sosial dan

Media Daring Menggunakan Metode WebQEM Condro Kartiko 1, Galuh Boy Hertantyo 2

Abstract—Along with the rapid growing world of technology

nowadays, application becomes an important requirement for

every human in person. Human becomes dependent on variety of

applications, ranging from small scale application for

entertaining user to large scale web application for one or

multiple businesses work. In this research the application that

used is social and online media monitoring at PT. XYZ in

Indonesia. Based on this case, a software quality testing is needed

so a software can be said worthy and qualified to use, not just

limited to mere testing, but also for optimizing the software to

create a well maintained application in accordance with software

development life cycle. In this paper, WebQEM is used in

optimization for web application. There are two kinds of

evaluations: basic evaluation and global evaluation. First global

evaluation of monitoring social media and online media

application gives a score of 70,44%. After evaluation, an

improvement is applied to the application according to the

criteria from the result of first global evaluation. Second global

evaluation gives a value of 77,41%, from the improvement in

first global evaluation. This proves that WebQEM method for

optimization of monitoring social media and online media

application can improve the software quality.

Intisari—Bersamaan dengan pertumbuhan dunia teknologi

yang sangat cepat saat ini, aplikasi menjadi kebutuhan yang

melekat pada pribadi setiap manusia. Ketergantungan manusia

dengan berbagai macam aplikasi dimulai dari aplikasi skala

kecil untuk menghibur pengguna hingga aplikasi skala besar

berbasis web untuk berjalannya satu atau multi bisnis. Aplikasi

yang menjadi pembahasan pada makalah ini adalah aplikasi

pemantau media sosial dan media daring pada PT. XYZ di

Indonesia. Berdasarkan hal ini, diperlukan suatu pengujian

kualitas perangkat lunak yang semestinya dilakukan sehingga

perangkat lunak dapat dikatakan layak dan berkualitas untuk

digunakan. Tidak dibatasi dengan pengujian belaka, tetapi perlu

dilakukan optimisasi dalam sebuah pengujian perangkat lunak

yang selepas itu dapat membuat sebuah aplikasi terpelihara

sesuai dengan alur proses pengembangan aplikasi. Metode yang

digunakan dalam peningkatan kualitas aplikasi web adalah

WebQEM. Terdapat dua macam evaluasi yang dilakukan, yaitu

evaluasi dasar dan evaluasi global. Hasil evaluasi global pertama

pada aplikasi pemantau media sosial dan media daring

menghasilkan nilai sebesar 70,44%. Setelah itu dilakukan

perbaikan pada aplikasi sesuai dengan kriteria pada evaluasi

global pertama. Aplikasi yang sudah mengalami perbaikan,

kemudian dievaluasi kembali. Hasil evaluasi global kedua

menghasilkan nilai sebesar 77,41%. Hal ini membuktikan bahwa

perbaikan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode

WebQEM dapat meningkatkan kualitas aplikasi pemantau

media sosial dan media daring pada PT. XYZ.

Kata Kunci—Strategi Evaluasi, WebQEM, Peningkatan Kualitas,

Pengujian Perangkat Lunak.

I. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi yang semakin pesat menyebabkan

manusia beralih dari era analog ke era digital dan daring.

Semua macam perangkat, baik yang bersifat nyata dan keras

(hardware) maupun semu atau lunak (software), semua

terintegrasi menjadi satu, sehingga dalam perjalanan

perangkat keras maupun perangkat lunak diperlukan adanya

pemantauan, terutama pada bagian perangkat lunak. Perangkat

lunak merupakan sarana yang paling mudah diakses oleh

banyak manusia, terutama perangkat lunak yang berhubungan

dengan media sosial. Selama pada tempat itu terdapat

perangkat keras yang mendukung dan koneksi internet yang

memadai, maka media sosial dapat diakses dengan mudah.

Oleh karena itu, saat ini ada banyak perusahaan yang

menawarkan jasa untuk menyewakan aplikasi yang berfungsi

memantau media sosial dan media daring, sehingga media

yang diakses oleh pengguna dapat terpantau dan dibatasi

sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Akan tetapi, tidak

semua aplikasi dapat dikatakan layak untuk menjadi sebuah

produk yang dapat dipasarkan dan ditawarkan ke masyarakat.

PT. XYZ merupakan perusahaan yang melakukan pemantauan

media sosial dan media daring. PT. XYZ memiliki sebuah alat

bantu, yaitu aplikasi berbasis web yang ditujukan bagi

perusahaan, lembaga, atau perorangan, seperti diperlihatkan

pada Gbr. 1, untuk memantau dan mengukur kinerja dan

reputasinya berdasarkan informasi yang terdapat di semua

media berita dan jaringan sosial yang tersedia secara daring,

khususnya di Indonesia.

PT. XYZ memberikan layanan-layanan yang membantu

pelanggannya dalam melakukan digital branding maupun

social media analytics. Layanan tersebut dapat memberikan

solusi pada perusahaan, lembaga, atau perorangan untuk

menggunakan media digital sebagai salah satu strategi

pemasaran. Beberapa fitur dalam produk perangkat lunak,

dalam hal ini aplikasi pemantau media sosial dan media

daring, yang dimiliki PT. XYZ antara lain media monitoring,

mention analysis, media share analysis, social media analysis,

sentiment analysis, daily dashboard, archives, dan reporting.

PT. XYZ masih menemui masalah dalam melakukan

implementasi produknya ke pelanggan. Salah satu contohnya

adalah apabila dilakukan penambahan fitur pada produk

perangkat lunak PT. XYZ. Setelah selesai ditambahkan fitur

tersebut, dilakukan implementasi kepada pelanggan. Akan

tetapi, ketika pelanggan menggunakan perangkat lunak

144

JNTETI, Vol. 7, No. 2, Mei 2018

Condro Kartiko: Peningkatan Kualitas Aplikasi Pemantau ... ISSN 2301 - 4156

tersebut pada periode tertentu, terdapat error. CEO PT. XYZ

ingin meningkatkan layanan dalam bisnisnya dengan

meningkatkan kualitas produk perangkat lunak yang dimiliki.

Selain itu, PT. XYZ juga ingin menjamin bahwa produk

perangkat lunak yang diberikan memiliki kualitas.

Berdasarkan gagasan ini, maka muncul sebuah ide untuk

membuat strategi peningkatan kualitas aplikasi pemantau

media sosial dan media daring, sehingga aplikasi tersebut

layak untuk digunakan oleh masyarakat. Dalam melakukan

peningkatan perangkat lunak, digunakan metode pendukung

dalam melakukan pengujian perangkat lunak. Metode

pendukung yang digunakan adalah WebQEM.

Gbr. 1 Tampilan aplikasi pemantau media sosial dan media daring PT. XYZ.

II. WEBQEM

Website Quality Evaluation Method (WebQEM)

menyajikan pendekatan kuantitatif yang sistematis dan solid

untuk melakukan evaluasi, membandingkan, dan menganalisis

kualitas dari sebuah perangkat web yang kompleks [1], [2].

Metode ini secara umum lebih bersifat objektif daripada

subjektif, lebih kuantitatif, dan berorientasi model daripada

kualitatif dan berorientasi intuisi. WebQEM menggunakan

metode Logical Scoring of Preference (LSP) dalam

perhitungan kuantitatifnya. Gbr. 2 menunjukkan langkah-

langkah evaluasi menggunakan WebQEM.

A. Pendefinisian dan Spesifikasi Penilaian Kualitas (Quality

Requirements Definition and Specification)

Pada fase awal ini evaluator harus menentukan tujuan

evaluasi dan sudut pandang pengguna yang diinginkan.

Evaluator memilih model kualitas yang sudah ada, sebagai

contoh model kualitas dengan karakteristik penilaian yang

sudah ada, seperti usability, functionality, reliability,

efficiency, portability, dan maintainability, ditambah dengan

beberapa atribut yang dikhususkan untuk perangkat lunak web.

Berdasarkan profil penggunanya, setidaknya terdapat tiga

kategori sudut pandang evaluasi yang digunakan, yaitu

pengunjung, pengembang, dan manajer. Kategori sudut

pandang pengguna dapat dipisahkan ke dalam subkategori

sudut pandang pengguna umum dan subkategori sudut

pandang pengguna ahli. Deskripsi produksi tujuan, sudut

pandang pengguna (kebutuhan pengguna yang

implisit/eksplisit), karakteristik, dan atribut harus dijabarkan

dalam kerangka model kualitas perangkat lunak web yang

sedang dievaluasi. Fase ini menghasilkan dokumen spesifikasi

model kualitas perangkat lunak web.

Gbr. 2 Proses evaluasi berdasarkan metode WebQEM.

B. Desain dan Implementasi Evaluasi Dasar (Elementary

Evaluation for Design and Implementation Stages)

Fase ini memiliki dua tahap utama, yaitu desain dan

implementasi evaluasi dasar. Kegiatan fase ini mengacu

kepada dokumen spesifikasi yang telah disusun pada fase

pertama. Nilai kualitas elemen dasar (EP) berbentuk

persentase kepuasan pengguna terhadap atribut yang diberikan

dan didefinisikan dalam rentang antara 0% dan 100%.

Interpretasi penilaian dapat menggunakan tiga tingkat

pengelompokan, yaitu tidak memuaskan (unsatisfactory)

antara 0% sampai 40%, sedang (marginal) antara 40% sampai

60%, dan memuaskan (satisfactory) antara 60% sampai 100%

[2].

C. Desain dan Implementasi Evaluasi Global (Global

Evaluation for Design and Implementation)

Fase ini memiliki dua tahap utama, yaitu desain dan

implementasi evaluasi global. Tahap desain melakukan

pengelompokan serta pengaturan kriteria dan model

pengukuran. Tujuan pengelompokan serta pengaturan kriteria

dan model pengukuran ini untuk memastikan proses evaluasi

terstruktur dengan baik, akurat, dan komprehensif bagi

evaluator. Terdapat dua jenis model pengukuran, yaitu linear

additive dan nonlinear multi-criteria. Hubungan antara atribut

dan karakteristik yang berbeda dapat didesain, dibedakan

berdasarkan bobot (weight). Sebagai contoh, jika evaluasi

145

JNTETI, Vol. 7, No. 2, Mei 2018

ISSN 2301 – 4156 Condro Kartiko: Peningkatan Kualitas Aplikasi Pemantau ...

dilakukan berdasarkan model pengukuran linear additive,

maka aggregation dan nilai indikator parsial/global

(partial/global indicators or preferences, P/GP)

mempertimbangkan bobot (weight), seperti yang dirumuskan

oleh Dujmovic dalam (1) sebagai berikut [3].

⁄ (1)

Weight (W) menunjukkan tingkat bobot relative sebuah

elemen dibandingkan elemen lain yang setingkat.

Perpangkatan r digunakan berdasarkan logic aggregation

operators (aggregators) yang menyatakan hubungan antara

elemen satu dengan yang lain.

Simultaneity aggregator, replaceability aggregator, dan

neutrality aggregator adalah aggregator dasar yang dikenal

dengan Generalized Conjunction/Disjunction function (GCD).

Derajat konjungsi dinyatakan dengan andness (α) yang

menyatakan tingkat konjungsi beberapa elemen, yang nilainya

0 ≤ α ≤ 1, dan α = 1 menandakan konjungsi penuh. Tingkat

disjungsi dinyatakan dalam orness (ɷ) yang menyatakan

tingkat disjungsi beberapa elemen, dan nilainya juga 0 ≤ ɷ ≤ 1,

dengan ɷ = 1 menyatakan disjungsi penuh. Andness dan

orness adalah dua nilai yang komplementer (α + ɷ = 1), dan

itu artinya ɷ = 0 menyatakan konjungsi penuh sementara α =

0 menyatakan disjungsi penuh. Oleh karena itu, GCD

mengandung perpaduan antara nilai konjungsi dan disjungsi.

Gbr. 3 menunjukkan penempatan neutrality di antara delapan

simultaneity aggregator dan delapan replaceability

aggregator. GCD juga ikut menentukan nilai r seperti pada

Tabel I.

Gbr. 3 Tujuh belas level GCD dan simbolnya.

D. Kesimpulan (Conclusion for Recommendations)

Pada tahap akhir ini, evaluator menganalisis dan menilai

Elementary Preference (EP) untuk kemudian mendapatkan

kesimpulan Global Preference (GP) berdasarkan data yang

ada. Skala yang digunakan dalam penilaian adalah 0% sampai

100% dan dibagi dalam tiga kategori, yaitu tidak memuaskan

(unsatisfactory) dari 0% sampai 40%, sedang (marginal) dari

40% sampai 60%, dan memuaskan (satisfactory) dari 60%

sampai 100%.

TABEL I

ANDNESS DAN ORNESS 17 LEVEL GCD

Operator Simbol Orness

Andness

α

Exponent

r

Full

disjunction

(or)

D 1,000 0 +∞

Partial

Disjuction (or

and function)

D++ 0,9375 0,0625 20,63

D+ 0,8750 0,1250 9,521

D+- 0,8125 0,8175 5,802

DA 0,7500 0,2500 3,929

D-+ 0,6875 0,3125 2,792

D- 0,6250 0,3750 2,018

D-- 0,5625 0,4375 1,449

Neutrality A 0,5000 0,5000 1

Partial

Conjunction

(and or

function)

C-- 0,4375 0,5625 0,619

C- 0,3750 0,6250 0,261

C-+ 0,3125 0,6875 -0,148

CA 0,2500 0,7500 -0,72

III. LOGICAL SCORING OF PREFERENCE

Logical Scoring of Preference (LSP) adalah metode

kuantitatif yang berdasarkan pada teknik scoring dan

continuous preference logic [3]. Metode ini mengevaluasi

kriteria kualitas sebuah sistem berdasarkan spesifikasi sistem

yang diharapkan. Penilaian disajikan dalam skala yang

mengindikasikan derajat kepuasan (degree of satisfaction)

item tekait. Semua item penilaian dikelompokkan berdasarkan

struktur aggregation untuk mendapatkan penilaian

keseluruhan (global).

IV. EVALUASI DASAR

Evaluasi dasar meliputi empat pengujian sesuai dengan

karakteristik model pengujian perangkat lunak ISO/IEC 9126

[4], yakni karakteristik usability, functionality, reliability, dan

efficiency. Masing-masing telah diuji pada aplikasi pemantau

media sosial dan media daring, sehingga mendapatkan hasil

sebagai berikut. Karakteristik usability diuji menggunakan

System Usability Scale (SUS) sehingga mendapatkan skor

hasil akhir sebesar 61,81% [5]. Penilaian karakteristik

functionality diuji dengan menggunakan skala Guttman sehingga

mendapatkan skor hasil akhir sebesar 76,55% [6]. Penilaian

karakteristik reliability dilakukan dengan pengujian berupa stress

testing menggunakan tools WAPT Pro 4.0, mendapatkan skor hasil

akhir sebesar 99,14% [7]. Terakhir, penilaian karakteristik efficiency

menggunakan tools Yslow mendapatkan skor hasil akhir sebesar

66,8% [7].

V. EVALUASI GLOBAL

Evaluasi global mengindikasikan nilai evaluasi aplikasi

web secara keseluruhan yang diperoleh dari nilai usability,

functionality, reliability, dan efficiency. Perhitungan dilakukan

menggunakan metode LSP [3]. Weight (W) menunjukkan

tingkat bobot relative sebuah karakteristik dibandingkan

karakteristik lain yang setingkat. Pemilihan aggregator yang

bernilai C+ ini dikarenakan aggregator ini termasuk dalam

146

JNTETI, Vol. 7, No. 2, Mei 2018

Condro Kartiko: Peningkatan Kualitas Aplikasi Pemantau ... ISSN 2301 - 4156

kategori simultaneity aggregator. Simultaneity aggregator

digunakan untuk menentukan nilai secara simultan semua

karakteristik dalam sebuah kelompok karakteristik tertentu.

TABEL II

EVALUASI GLOBAL

No. Item W Aggregator Nilai

1 Usability 0,3

C+

61,81

2 Functionality 0,3 76,55

3 Reliability 0,2 99,14

4 Efficiency 0,2 66,8

⁄ 70,44

Berdasarkan perhitungan pada Tabel II, GP yang diperoleh adalah 70,44%. Jika diinterpretasikan menggunakan skala yang diusulkan, maka nilai tersebut termasuk dalam kategori memuaskan (satisfactory), karena berada pada rentang 60%-100% [2]. Iterasi evaluasi pada masing-masing karakteristik setelah dilakukan perbaikan pada aplikasi pemantau media sosial dan media daring juga berdampak pada hasil evaluasi global, seperti ditunjukkan pada Tabel III.

TABEL III

ITERASI EVALUASI GLOBAL

No. Item W Aggregator Nilai

1 Usability 0,3

C+

66,64

2 Functionality 0,3 92,48

3 Reliability 0,2 88,08

4 Efficiency 0,2 76,89

⁄ 77,41

Berdasarkan perhitungan pada GP, yang didapatkan adalah 77,41% [2]. Jika diinterpretasikan menggunakan skala yang diusulkan, maka nilai tersebut termasuk dalam kategori memuaskan (satisfactory), karena berada pada rentang 60% sampai 100% [2], [8]. Selain itu, terlihat dari nilai masing-masing karakteristik, masih harus dilakukan perbaikan dan evaluasi kembali dengan urutan prioritas yaitu usability, efficiency, functionality, dan reliability. Hal ini merupakan upaya peningkatan kualitas aplikasi pemantau media sosial dan media daring.

VI. STRATEGI EVALUASI

Berdasarkan teori strategi yang dikemukakan oleh Schendel, Hofer, dan Higgins, strategi evaluasi kualitas aplikasi web dikelompokkan ke dalam strategi isi stratejik [4]. Fungsi utama strategi isi stratejik ialah mengontrol lingkungan, dalam hal ini yang berkaitan dengan aplikasi web pemantau media sosial dan media daring pada PT. XYZ, baik situasi yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui, atau yang selalu berubah. Strategi evaluasi kualitas aplikasi web ditunjukkan pada Gbr. 4 dan dapat disusun berdasarkan tahap-tahap evaluasi kualitas aplikasi web yang telah dilakukan.

A. Pendefinisian dan Spesifikasi Penilaian Kualitas

Pada tahap awal ini ditentukan tujuan evaluasi dan sudut pandang pengguna yang diinginkan. Berdasarkan profil penggunanya, setidaknya terdapat tiga kategori sudut pandang evaluasi yang digunakan, yaitu pengunjung, pengembang, dan manajer. Sebagai contoh, kategori sudut pandang pengguna umum dan subkategori sudut pandang pengguna ahli. Deskripsi produk, tujuan, sudut pandang pengguna (kebutuhan

pengguna yang implisit/eksplisit), karakteristik, subkarakteristik, dan atribut harus dijabarkan dalam kerangka model kualitas perangkat lunak web yang sedang dievaluasi. Evaluator memilih model kualitas yang sudah ada, sebagai contoh model kualitas dengan karakteristik penilaian yang sudah ada pada standar ISO/IEC 9126 [5]. Karakteristik yang dipilih pada evaluasi ini yaitu usability, functionality, reliability, dan efficiency. Pemilihan karakteristik ini berdasarkan standar ISO/IEC 9126 dan terkait secara langsung dengan pengguna akhir.

Mulai

Pendefinisian dan spesifikasi penilaian kualitas

Tujuan Evaluasi

Sudut Pandang

Deskripsi Produk

Karakteristik

Usability

Desain dan implementasi evaluasi dasar

Functionality Reliability Efficiency

Usability Functionality Reliability Efficiency

SUS LSP WAPT Pro 4.0 YSlow

Nilai EP 1 Nilai EP 2 Nilai EP 3 Nilai EP 4

Desain dan implementasi evaluasi global

Nilai EP 1 Nilai EP 2 Nilai EP 3 Nilai EP 4

W1 W2 W3 W4

Aggregator

Nilai EP 1 Nilai EP 2 Nilai EP 3 Nilai EP 4

Global Preference (GP)

Kesimpulan

Mengevaluasi kembali untuk peningkatan

Selesai

Perbaikan Aplikasi

Tidak

Ya

Gbr. 4 Diagram alir strategi evaluasi aplikasi web pemantau media sosial dan

media daring.

147

JNTETI, Vol. 7, No. 2, Mei 2018

ISSN 2301 – 4156 Condro Kartiko: Peningkatan Kualitas Aplikasi Pemantau ...

B. Desain dan Implementasi Evaluasi Dasar

Evaluasi karakteristik usability menggunakan kuesioner SUS. Kuesioner ini diisi oleh responden yang pernah menggunakan aplikasi web pemantau media sosial dan media daring PT. XYZ. Pengguna ini sudah memiliki pengalaman selama dua tahun dalam menggunakan aplikasi web pemantau media sosial dan media daring. Hasil kuesioner dikumpulkan lalu dihitung menggunakan standar SUS. Hasil perhitungan dibuat dalam bentuk persentase sehingga menghasilkan EP sesuai metode WebQEM.

Evaluasi karakteristik functionality dilakukan dengan melakukan pemilihan fitur aplikasi web yang akan dinilai. Lalu, pada fitur aplikasi web yang dipilih tersebut ditentukan bobot dan aggregator sesuai dengan metode WebQEM.

Evaluasi karakteristik reliability dilakukan dengan melakukan pemilihan fitur aplikasi web yang akan dinilai. Evaluasi fitur aplikasi web yang dipilih tersebut dilakukan dengan cara stress testing menggunakan alat Web Application Tester Pro 4.0 (WAPT Pro 4.0) [9]. Evaluasi ini melibatkan sepuluh virtual user selama 30 menit 10 detik serta dilakukan pada masing-masing port. Parameter dasar yang digunakan adalah success session, failed session, success pages, failed pages, success hits, dan failed hits. Data hasil evaluasi kemudian dihitung menggunakan rumus Nelson [2]. Hasil perhitungan dibuat dalam bentuk persentase sehingga menghasilkan EP sesuai metode WebQEM.

Evaluasi karakteristik efficiency dilakukan dengan

pemilihan fitur aplikasi web yang akan dinilai. Dilakukan

pengujian terhadap fitur aplikasi web yang dipilih tersebut

menggunakan alat Yslow. Data hasil pengujian menggunakan

YSlow berupa skor dan grade [9]. Skor tersebut kemudian

dibuat dalam bentuk persentase sehingga menghasilkan EP

sesuai metode WebQEM.

C. Desain dan Implementasi Evaluasi Global

Fase ini memiliki dua tahap utama, yaitu desain dan

implementasi evaluasi global. Desain evaluasi global mengacu

pada karakteristik evaluasi dasar. Pada fase desain, dilakukan

pengelompokan serta pengaturan kriteria dan model

pengukuran. Tujuan pengelompokan serta pengaturan kriteria

dan model pengukuran ini untuk memastikan proses

implementasi evaluasi terstruktur dengan baik, akurat, dan

komprehensif. Setiap karakteristik yang ada pada evaluasi

dasar ditentukan bobot dan aggregatornya sesuai metode

WebQEM. EP setiap karakteristik dihitung menggunakan

metode LSP untuk mendapatkan GP [3].

D. Kesimpulan

Pada fase akhir ini dilakukan analisis berdasarkan GP agar

didapatkan kesimpulan global berdasarkan data yang ada. GP

yang diperoleh memiliki rentang 0% hingga 100% dan

diinterpretasikan menggunakan tiga tingkat pengelompokan,

yaitu tidak memuaskan (unsatisfactory) antara 0% sampai

40%, sedang (marginal) antara 40% sampai 60%, dan

memuaskan (satisfactory) antara 60% sampai 100%.

E. Mengevaluasi Kembali untuk Peningkatan

Semakin tinggi kualitas layanan sebuah situs web, maka

semakin meningkat pula kepuasan dan intensitas pengguna

menggunakan kembali layanan situs web tersebut [10].

Semakin besar tingkat kepuasan seseorang akan suatu layanan,

maka semakin tinggi keinginan seseorang untuk menggunakan

layanan tersebut. Oleh karena itu, untuk meningkatkan

kepuasan dan intensitas penggunaan seseorang atas layanan

yang diberikan, terhadap aplikasi web pemantau media sosial

dan media daring ini perlu dilakukan perbaikan.

Hasil analisis yang dilakukan pada tahap empat dapat

dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan pada aplikasi web

pemantau media sosial dan media daring serta menghasilkan

aplikasi web pemantau media sosial dan media daring versi

baru. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, perlu

dilakukan pengembangan yang lebih signifikan untuk

menyempurnakan aplikasi pemantau media sosial dan media

daring, agar dapat meningkatkan kualitas menjadi sangat baik.

Karakteristik kualitas aplikasi web yang perlu dikembangkan

adalah sebagai berikut.

1) Usability: Tingkat pengalaman dan pemahaman

pengguna dalam menggunakan suatu aplikasi dapat

memengaruhi kepuasan [11]. Cara yang dapat dilakukan

antara lain:

melakukan pelatihan secara intensif agar pengguna lebih

memahami aplikasi web pemantau media sosial dan media

daring secara detail,

melakukan pendampingan kepada pengguna yang

mengalami kendala dalam penggunaan aplikasi web

pemantau media sosial dan media daring secara detail, dan

melakukan evaluasi secara intensif dan berkala kepada

pengguna dalam menggunakan aplikasi web pemantau

media sosial dan media daring secara detail.

2) Efficiency: Pengukuran yang telah dilakukan

menghasilkan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan efisiensi aplikasi web pemantau media sosial

dan media daring, di antaranya adalah sebagai berikut.

Membuat HTTP request lebih sedikit (make fewer HTTP

requests).

Menggunakan Content Delivery Network (CDN) (use a

Content Delivery Network (CDN)).

Menambahkan masa berlaku header (add expires headers).

Memadatkan komponen dengan gzip (compress

components with gzip).

Meletakkan javascript pada bagian bawah (put javascript

at bottom).

Memperkecil atau memadatkan javascript dan CSS (minify

javascript and CSS).

Mengonfigurasi entity tags (etags) (configure entity tags

(etags)).

Mengurangi jumlah elemen DOM (reduce the number of

DOM elements).

Menhindari error HTTP 404 (not found)(Avoid HTTP 404

(not found) error).

Menggunakan cookie-free domains (use cookie-free

domains).

Memperkecil favicon dan cacheable (make favicon small

and cacheable).

148

JNTETI, Vol. 7, No. 2, Mei 2018

Condro Kartiko: Peningkatan Kualitas Aplikasi Pemantau ... ISSN 2301 - 4156

3) Functionality: Pada karakteristik kualitas aplikasi web

functionality perlu dilakukan pengembangan sesuai kebutuhan

dari sisi developer maupun pengguna. Selain itu, perlu

dilakukan perbaikan terhadap fitur-fitur yang tidak berfungsi

dalam aplikasi web pemantau media sosial dan media daring.

4) Reliability: Telah dijelaskan bahwa reliability aplikasi

web dicerminkan dalam hal kemampuan aplikasi web untuk

memproses transaksi dan memberikan layanan 24/7 yaitu dua

puluh empat jam dan tujuh hari dalam seminggu secara terus

menerus [12]. Teknik yang tepat dan efisien harus dilakukan

untuk meningkatkan layanan. Teknik-teknik tersebut di

antaranya dengan melakukan load balancing. Teknik load

balancing memerlukan perangkat keras server lebih dari satu.

Hal ini dikarenakan ketika salah satu server tidak dapat

melayani permintaan pengguna (server down), maka secara

otomatis server yang lain langsung menggantikannya,

sehingga pengguna seakan-akan tidak mengetahui bahwa

server down. Studi kasus pada PT XYZ, aplikasi web

pemantau media sosial dan media daring saat ini hanya

memiliki satu server sehingga perlu dilakukan penambahan

server agar teknik load balancing dapat dilakukan.

VII. KESIMPULAN

Dalam pengujian aplikasi web pemantau media sosial dan

media daring menggunakan metode ISO/IEC 9126 dan

metode WebQEM dengan mengacu pada evaluasi dasar dan

evaluasi global, hasil yang didapatkan berada pada level yang

sama, yaitu termasuk kategori memuaskan (satisfactory). Dari

hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi web

pemantau media sosial dan media daring sudah sangat layak

digunakan serta dioperasikan untuk para konsumen.

Berdasarkan evaluasi kualitas aplikasi web pemantau media

sosial dan media daring, didapatkan hasil untuk evaluasi

global pertama menghasilkan nilai 70,44%. Berdasarkan hasil

tersebut, perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas aplikasi

web pemantau media sosial dan media daring pada masing-

masing karakteristik, yaitu usability, efficiency, functionality,

dan reliability. Upaya ini dilakukan dengan melakukan

perbaikan aplikasi sesuai karakteristik yang telah ditentukan.

Setelah itu dilakukan evaluasi global kedua yang

menghasilkan nilai 77,41%. Hal ini menunjukkan bahwa

kualitas aplikasi web pemantau media sosial dan media daring

secara keseluruhan mengalami peningkatan dengan

melakukan perbaikan berdasarkan evaluasi dan iterasi yang

telah dilakukan pada masing-masing karakteristik, yaitu

usability, efficiency, functionality, dan reliability. Penentuan

bobot dan aggregator yang diberikan berpengaruh terhadap

evaluasi global yang dapat memberikan nilai keseluruhan

terhadap kualitas aplikasi web pemantau media sosial dan

media daring. Penentuan bobot dan aggregator ini didasarkan

pada aspek prioritas terhadap masing-masing karakteristik

yang berhubungan langsung dengan kepuasan pengguna.

REFERENSI

[1] P. Becker, P. Lew, dan L. Olsina, “Specifying Process Views for a

Measurement, Evaluation, and Improvement Strategy,” Advances in

Software Engineering, Vol. 2012, Article No. 1, hal. 1-28, 2012.

[2] L. Olsina dan G. Rossi, “Measuring Web Application Quality with

WebQEM,” IEEE Multimedia, Vol. 9, Issue 4, hal. 20-29, 2002.

[3] J.J. Dujmovic dan H. Nagashima, “LSP Method and Its Use for

Evaluation of Java IDEs,” International Journal of Approximate

Reasoning, Vol. 41, No. 1, hal. 3-22, 2006.

[4] Schendel, H. Charles, dan Higgins, Organizational Policy and

Strategic Management, Prentice Hall, 1985.

[5] V. Antonio, Z. Nico, S. Carolyn dan S. Forrest, "Using the ISO/IEC

9126 Product Quality Model to Classify Defects: A Controlled

Experiment," 16th International Conference on Evaluation &

Assessment in Software Engineering (EASE 2012), 2012, hal. 187-196.

[6] Z. Sharfina dan H.B. Santoso, “An Indonesian Adaptation of the

System Usability Scale (SUS),” Advanced Computer Science and

Information Systems (ICACSIS), 2016, hal. 145-148.

[7] L.M. Uhlaner, “The Use of the Guttman Scale in Development of a

Family Business Index. Scale,” Scientigic Analysis of

Enterpreneurship and SMEs, Research Report, hal. 1-28, 2002.

[8] L. Olsina, M.F. Papa, dan P. Becker, “Assessing Integrated

Measurement and Evaluation Strategies: A Case Study,” 2011 7th

Central and Eastern European Software Engineering Conference in

Russia (CEE-SECR), 2011, pp. 1-10.

[9] Y. Rahmah dan A. Aziz, “Portal System for Indonesian Online

Newspaper,” 2016 International Seminar on Application for

Technology of Information and Communication, 2016, hal. 169-173.

[10] B.L. Wicaksono dan A. Susanto, “Evaluasi Kualitas Layanan Website

Pusdiklat BPK RI Menggunakan Metode Webqual dan Importance

Performance Analysis,” JNTETI, Vol. 2, No. 2, hal. 7-14, 2013.

[11] S. Dalal dan R.S. Chhillar, “Case Studies of Most Common and Severe

Types of Software System Failure,” International Journal of Advanced

Research in Computer Science and Software Engineering, Vol. 2, Issue

8, hal. 341-347, 2012.

[12] S.I. Swaid dan R.T. Wigand, “Measuring The Quality of E-Service:

Scale Development and Initial Validation,” Journal of Electronic

Commerce Research, Vol. 10, No. 1, hal. 13-28, 2009.

149

PETUNJUK PENULISAN

Tulisan harus diserahkan menurut batasan-batasan berikut:

1. Naskah harus diserahkan secara online melalui situs web jurnal. Penulis harus log in untuk menyerahkan naskah. Pendaftaran online tidak dipungut biaya.

2. Panjang naskah antara 6 sampai 10 halaman A4 (210 x 297 mm) dengan format naskah sesuai template yang disediakan, termasuk di dalamnya gambar, tabel, tidak mengandung apendiks. Naskah ditulis menggunakan Microsoft Word (.doc/.docx) dengan batas atas 19 mm, kiri dan kanan 14,32 mm, serta 43 mm untuk batas bawah.

3. Judul dan Kata Kunci dituliskan dalam Bahasa Indonesia, sedangkan Intisari dan Abstract, harus dituliskan dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.

a. Jumlah kata judul maksimal 12 kata dengan ketentuan:tipe huruf Times New Roman (TNR) dengan ukuran huruf 20, spasi tunggal, rata tengah, cetak tebal (Bold). Apabila judul terlalu panjang, editor berhak mengedit judul tanpa mengubah makna judul, tanpa persetujuan penulis naskah, ketika naskah akan naik cetak.

b. Penulisan judul artikel disarankan menggunakan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Apabila terdapat kata-kata dalam Bahasa Inggris, ditulis dengan format miring (Italic).

c. Artikel dimulai dengan Abstract dan Intisari. Abstract dan Intisari tidak boleh mengandung gambar maupun tabel. Abstract ditulis dalam Bahasa Inggris dan Intisari ditulis dalam Bahasa Indonesia. Abstract dan Intisari ditulis di awal paragraf, rata kanan-kiri, cetak tebal, huruf TNR 9 dan spasi tunggal. Abstract dan Intisari tidak boleh lebih dari 250 kata. Abstract dan Intisari harus menggambarkan esensi isi artikel keseluruhan.

d. Kata Kunci mengandung empat hingga delapan kata, dipisahkan dengan koma, rata kanan-kiri, huruf TNR 9, dan spasi tunggal. Kata kunci dipilih secara cermat, sehingga mampu mencerminkan konsep yang dikandung artikel dan membantu peningkatan keteraksesan artikel yang bersangkutan.

4. Tubuh naskah harus mengikuti kaidah berikut:

a. Ditulis dalam format dua kolom dengan ruang 4,22 mm (0,17") antar kolom, rata kanan-kiri, TNR 10, spasi 1. Batas margin ditetapkan sebagai berikut: atas = 19 mm (0,75") ; bawah = 43 mm (1,69"); kiri = kanan = 14,32 mm (0,56").

b. Sistematika penulisan artikel harus mengandung empat bagian utama: (1) Pendahuluan, (2) Konten Utama (Metodologi dan lain-lain), (3) Hasil dan Pembahasan, dan (4) Kesimpulan. Ucapan Terima Kasih boleh ditampilkan setelah Kesimpulan. Referensi diletakkan pada bagian paling belakang. Judul bab yang harus ada adalah Pendahuluan dan Kesimpulan. Judul bab Konten Utama menjelaskan metode penilitian, tetapi tidak dengan judul Metode atau Metodologi. Hasil dan Pembahasan boleh ditulis dalam satu bab, atau ditulis dalam bab yang terpisah.

5. Heading maksimum dibuat dalam 3 tingkat:

a. Heading 1: Heading tingkat 1 harus dalam small caps, terletak di tengah-tengah dan menggunakan penomoran angka Romawi huruf besar. Heading tingkat 1 yang tidak boleh menggunakan penomoran adalah "Ucapan Terima Kasih" dan "Referensi". Sebagai contoh, “I. PENDAHULUAN”.

b. Heading 2: Heading tingkat 2 harus miring (Italic), merapat ke kiri dan dinomori menggunakan abjad huruf besar. Sebagai contoh, "C. Bagian Heading".

c. Heading 3: Heading tingkat 3 harus diberi spasi, miring, dan dinomori dengan angka Arab diikuti dengan tanda kurung kanan. Heading tingkat 3 harus diakhiri dengan titik dua. Isi dari bagian tingkat 3 bersambung mengikuti judul heading dengan paragraf yang sama. Sebagai contoh, bagian ini diawali dengan heading tingkat 3.

6. Gambar dan tabel harus terletak di tengah (centered). Gambar dan tabel yang besar dapat direntangkan pada kedua kolom. Setiap tabel atau gambar yang mencakup lebar lebih dari 1 kolom harus diposisikan di bagian atas/bawah halaman. Gambar diperbolehkan berwarna. Gambar diberi nomor dengan menggunakan angka Arab. Keterangan gambar dalam huruf TNR 8. Keterangan gambar dalam satu baris diletakkan di tengah (centered), sedangkan multi-baris rata kanan-kiri. Keterangan gambar ditempatkan setelah gambar terkait.

7. Persaman matematika harus ditulis secara jelas, dinomori secara berurutan, dan dilengkapi dengan informasi yang dibutuhkan.

8. Nomor halaman, header, dan footer tidak dipakai. Semua hypertext link dan bagian bookmark akan dihapus. Jika paper perlu merujuk ke alamat email atau URL di artikel, alamat atau URL lengkap harus diketik dengan font biasa.

9. Kutipan dan Referensi ditulis mengikuti standar IEEE (lihat template di situs web JNTETI UGM)

a. Kutipan dinomori dalam format [1], [2], [3], ... sesuai urutan muncul.

b. Wikipedia, blog pribadi, dan situs web non ilmiah tidak diperbolehkan.

c. Referensi utama harus diambil paling lama 5 tahun.

10. Petunjuk penulisan lebih rinci dapat dilihat dan diunduh pada situs web JNTETI UGM di www.jnteti.te.ugm.ac.id bagian template.

Call for Paper

Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (JNTETI)

mengundang para dosen peneliti, pengkaji, praktisi, industri, dan pemerhati

untuk mengirimkan paper ke JNTETI.

Topik-topik meliputi bidang-bidang (namun tidak terbatas pada):

Untuk edisi Agustus 2018, batas penerimaan makalah adalah 5 Juni 2018, dan

untuk edisi November 2018, batas penerimaan makalah adalah 5 September

2018. Makalah diunggah melalui website JNTETI di http://jnteti.te.ugm.ac.id/.

Template, Petunjuk Penulisan, dan penjelasan lebih lanjut dapat dilihat di

website JNTETI tersebut.

Tim Redaksi JNTETI

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi

Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika No. 2 Kampus UGM Yogyakarta

Telp. +62 274 552305

Email : [email protected]

MEI 2018 VOL. 7 NO. 2 (ISSN : 2301-4156)

1. Teknologi Informasi:

1.1 Rekayasa Perangkat Lunak

1.2 Pengetahuan dan Data Mining

1.3 Teknologi Multimedia

1.4 Mobile Computing

1.5 Parallel/Distributed Computing

1.6 Kecerdasan Buatan

1.7 Grafika Komputer

1.8 Virtual Reality

3. Isyarat, Sistem dan Elektronika:

3.1Algoritma Pengolahan Isyarat Digital

3.2 Sistem Robotika Pengolahan Citra

3.3 Instrumentasi Biomedis

3.4 Mikroelektronika

4. Sistem Komunikasi:

4.1 Jaringan Protokol dan Manajemen

4.2 Sistem Telekomunikasi

4.3 Komunikasi Nirkabel

4.4 Optoelektronik

4.5 Jaringan Sensor & Sensor Fuzzy

2. Sistem Ketenagaan:

2.1 Pembangkit

2.2 Distribusi daya

2.3 Konversi Daya

2.4 Sistem Proteksi

2.5 Bahan Tenaga Listrik