24
I. Pengertian Variable Costing Penentuan harga pokok variabel (variable costing) adalah suatu konsep penentuan harga pokok yang hanya memasukkan biaya produksi variabel sebagai elemen harga pokok produk. Biaya produksi tetap dianggap sebagai biaya periode atau atau biaya waktu (period cost) yang langsung dibebankan kepada laba-rugi periode terjadinya dan tidak diperlakukan sebagai biaya produksi. II. Tujuan Penentuan Harga Pokok Variabel (Variable Costing) Penentuan harga pokok variabel ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam memperoleh informasi yang berorientasi pada pengambilan keputusan jangka pendek, yaitu: 1. Membantu manajemen untuk mengetahui batas kontribusi (contribution margin) yang sangat berguna untuk perencanaan laba melalui analisa hubungan biaya-volume- laba (cost-profit-volume) dan untuk pengambilan keputusan (decision making) yang berhubungan dengan kebijaksanaan manajemen jangka pendek. 2. Memudahkan manajemen dalam mengendalikan kondisi-kondisi operasional yang sedang berjalan serta menetapkan penilaian dan pertanggungjawaban kepada departemen atau divisi tertentu dalam perusahaan. Jika dihubungkan dengan pihak-pihak yang memakai laporan biaya, maka variabel costing bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk pihak internal, variabel costing digunakan untuk tujuan-tujuan: a. Perencanaan laba b. Penentuan harga jual produk c. Pengambilan keputusan oleh manajemen d. Pengendalian biaya 2. Untuk pihak eksternal 1 VARIABLE COSTING

Official Site of ANINDITA PURWANINGRUM - Gunadarma ...anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47854... · Web viewBiaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Official Site of ANINDITA PURWANINGRUM - Gunadarma ...anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47854... · Web viewBiaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)

I. Pengertian Variable Costing

Penentuan harga pokok variabel (variable costing) adalah suatu konsep penentuan harga pokok yang hanya memasukkan biaya produksi variabel sebagai elemen harga pokok produk. Biaya produksi tetap dianggap sebagai biaya periode atau atau biaya waktu (period cost) yang langsung dibebankan kepada laba-rugi periode terjadinya dan tidak diperlakukan sebagai biaya produksi.

II. Tujuan Penentuan Harga Pokok Variabel (Variable Costing)

Penentuan harga pokok variabel ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam memperoleh informasi yang berorientasi pada pengambilan keputusan jangka pendek, yaitu:1. Membantu manajemen untuk mengetahui batas kontribusi (contribution margin) yang

sangat berguna untuk perencanaan laba melalui analisa hubungan biaya-volume-laba (cost-profit-volume) dan untuk pengambilan keputusan (decision making) yang berhubungan dengan kebijaksanaan manajemen jangka pendek.

2. Memudahkan manajemen dalam mengendalikan kondisi-kondisi operasional yang sedang berjalan serta menetapkan penilaian dan pertanggungjawaban kepada departemen atau divisi tertentu dalam perusahaan.

Jika dihubungkan dengan pihak-pihak yang memakai laporan biaya, maka variabel costing bertujuan sebagai berikut:1. Untuk pihak internal, variabel costing digunakan untuk tujuan-tujuan:

a. Perencanaan labab. Penentuan harga jual produkc. Pengambilan keputusan oleh manajemend. Pengendalian biaya

2. Untuk pihak eksternalMeskipun tujuan utamanya untuk pihak internal, konsep variabel costing dapat pula digunakan oleh pihak eksternal untuk tujuan:a. Penentuan harga pokok persediaan b. Penentuan laba

Tujuan eksternal tersebut hanya dapat dicapai apabila laporan yang disusun atas dasar variabel costing disesuaikan dengan teknik-teknik tertentu, menjadi laporan yang disusun atas dasar konsep harga pokok penuh (full costing), sebab konsep variabel costing tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

1

VARIABLE COSTING

Page 2: Official Site of ANINDITA PURWANINGRUM - Gunadarma ...anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47854... · Web viewBiaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)

III.Perbedaan Konsep Variable Costing Dengan Full Costing

Perbedaan antara kedua konsep tersebut terletak pada tujuan utamanya, yaitu konsep variabel costing mempunyai tujuan utama untuk pelaporan internal sedangkan konsep full costing mempunyai tujuan utama untuk pelaporan eksternal. Adanya kedua perbedaan tersebut mengakibatkan perbedaan perlakuan terhadap biaya produksi tetap yang selanjutnya mempengaruhi:1. Penentuan besarnya harga pokok produk dan besarnya harga pokok persediaan.2. Penggolongan dan penyajian di dalam laporan laba-rugi.

Pembahasan tentang perbedaan metode variable costing dengan metode full costing dapat ditinjau dari segi;

1. Penentuan harga pokok produkPada metode full costing, semua elemen biaya produksi baik tetap maupun variabel dibebankan ke dalam harga pokok produk. Oleh karena itu elemen harga pokok produk meliputi:a. BBB (raw material cost)b. BTKL (direct labor cost)c. BOP variabel (variable FOH)d. BOP tetap (fixed FOH)Sedangkan pada metode variabel costing hanya memasukkan atau membebankan biaya produksi variabel ke dalam harga pokok produk. Elemen harga pokok produk meliputi:a. BBB (raw material cost)b. BTKL (direct labor cost)c. BOP variabel (variable FOH)

Elemen biaya Full costing Variable costingBBB(raw material cost)BTKL(direct labor cost)BOP variabel (variable FOH)BOP tetap (fixed FOH)Jumlah Harga Pokok Produk

Rp.xxxRp.xxxRp.xxxRp.xxxRp. xxx

Rp.xxxRp.xxxRp.xxx

_Rp.xxx

2. Penentuan harga pokok persediaan

Dengan adanya perbedaan pembebanan elemen biaya produksi (production cost) kepada produk antara metode full costing dengan metode variable costing, mengakibatkan pula perbedaan harga pokok persediaan.Pada metode full costing BOP tetap (fixed FOH) dibebankan ke dalam harga pokok produk. Oleh karena itu jika sebagian produk masih ada dalam persediaan atau belum terjual maka sebagian BOP tetap (fixed FOH) masih melekat pada harga pokok persediaan.Metode variable costing tidak membebankan BOP tetap (fixed FOH) ke dalam harga pokok produk, akan tetapi BOP tetap (fixed FOH) langsung dibebankan ke dalam laba-rugi sebagai biaya periode.Oleh karena itu produk yang masih ada dalam persediaan atau belum terjual hanya dibebani biaya produksi variabel atau BOP tetap (fixed FOH) tidak melekat pada harga pokok persediaan.

3. Penyajian Laporan Laba-RugiPerbedaan di dalam penyajian laporan laba-rugi antara metode full costing dengan variable costing dapat ditinjau dari segi:

2

Page 3: Official Site of ANINDITA PURWANINGRUM - Gunadarma ...anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47854... · Web viewBiaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)

a. Penggolongan biaya dalam laporan laba-rugiPada metode full costing, biaya digolongkan menjadi dua, yaitu:1. Biaya produksi, meliputi BBB (raw material cost), BTKL(direct labor cost)

dan BOP tetap (fixed FOH) maupun BOP variabel (variable FOH).2. Biaya non produksi atau biaya periode (period cost), meliputi semua biaya

yang tidak termasuk dalam harga pokok produk sehingga harus dibebankan langsung ke laporan laba-rugi periode terjadinya.

Pada metode variable costing, biaya digolongkan menjadi:1. Biaya variabel (variable costs), meliputi semua biaya yang jumlah totalnya

berubah secara proporsioanal sesuai dengan perubahan volume kegiatan. Biaya ini dikelompokkan ke dalam:- Biaya variabel produksi:

BBB, BTKL dan BOP variabel.- Biaya variabel non produksi

biaya pemasaran variabel (variable of marketing expense), biaya adminstrasi dan umum variabel (variable of general & administative expense), biaya finansial variabel (variable of financial expense).

2. Biaya tetap (fixed costs), meliputi semua biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan. Biaya tetap pada konsep variable costing disebut pula dengan biaya periode (period cost) atau disebut pula biaya kapasitas(capacity cost).

b. Struktur atau susunan penyajian laporan laba-rugi

1. Metode Full costingLaporan Laba-Rugi

Untuk periode yang berakhir 31 Desember …_________________________________________________________________

Penjualan (sales) xxxBiaya Produksi (production cost):Persed.awal brg jadi (beginning finished goods inventory) xxxBBB (raw material cost) xxxBTKL direct labor cost) xxxBOP variabel (variable FOH) xxx BOP tetap (fixed FOH) xxxHP.Produksi (cost of goods manufactured) xxx +Brg tersedia untuk dijual ( goods available for sales) xxxPersed. Akhir brg jadi (ending finished goods inventory) xxx –HPP (cost of goods sold) xxx –Laba kotor (gross income) xxxBiaya Non Produksi (Non production cost):Biaya pemasaran (marketing expense) xxx

Biaya administrasi dan umum(general & adiminstrative expense) xxx +Total biaya non produksi xxx –Laba bersih sebelum pajak (EBT) xxx

3

Page 4: Official Site of ANINDITA PURWANINGRUM - Gunadarma ...anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47854... · Web viewBiaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)

2. Metode variabel costing

Laporan Laba-RugiUntuk periode yang berakhir 31 Desember …

________________________________________________________________Penjualan (sales) xxxBiaya variabel (variable cost):Persed.awal brg jadi (beginning finshed goods inventory) xxxBBB (raw material cost) xxxBTKL (direct labor cost) xxxBOP (FOH) variabel xxx +HP.Produksi (cost of goods manufactured) xxx +BTUD (goods available for sales) xxx Persed. Akhir brg jadi (ending finished goods inventory) xxx –HPP(cost of goods sold) xxx –Margin kontribusi kotor (gross CM) xxxBiaya komersial variabel (variable of commercial expenses);Biaya pemasaran variabel (variable of marketing expenses) xxxBiaya adm.& umum variabel(variable of general and administrative expenses) xxx +

xxx –Batas kontibusi bersih (net CM) xxxBiaya tetap (fixed cost);BOP tetap (fixed FOH) xxxBiaya pemasaran tetap (fixed marketing expenses) xxxBiaya adm.& umum tetap(fixed general and administrative expenses) xxx +

xxx -Laba bersih setelah pajak (EAT) xxx

IV. Kontribusi Margin

Kontribusi margin adalah selisih total penjualan dengan total biaya variable, yang dipakai

untuk mentupi biaya tetap. Selanjutnya, jika ada nilainya maka nilai tersebut adalah Laba.

Rumus:

Contribution margin per unit

CM per unit = penjualan per unit – B. variable per unit

Contribution margin ratio

CM Ratio = 1- (B. Variabel / Pendapatan penjualan)

Pendapatan Penjualan 172.000.000

Biaya Variable 43.000.000

Laba Kontribusi 129.000.000

Biaya Tetap 77.400.000

Laba Bersih 51.600.000

4

Page 5: Official Site of ANINDITA PURWANINGRUM - Gunadarma ...anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47854... · Web viewBiaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)

Degree of Operating Leverage = 129.000.00 / 51.600.000

Degree of Operating Leverage = 129.000.00 / 51.600.000 = 2,5

Jika promosi produk diperkirakan akan meningkatkan volume penjualan sebesar 5% maka

kenaikan laba diperkirakan sebesar 12,5% (2,5 x 5%)

V. Degree of Operating Leverage

Mengukur sejauh mana perubahan pendapatan berpengaruh terhadap keuntungan operasi.

Rumus:

Degree of Operating Laverage = Margin Kontribusi / Laba Operasi

VI. Formula

1. Jika jumlah produksi > Jumlah terjual,maka laba full costing > laba variable costing

2. Jika jumlah produksi < Jumlah terjual, maka laba full costing < laba variable costing

3. Jika jumlah produksi = Jumlah terjual, maka laba full costing = laba variable costing

VII. Selisih laba ke-2 metode

Selisih laba yang diperoleh dari ke-2 metode dapat dihitung dengan rumus:

∑ Persediaan x Tarif BOP Tetap

5

Page 6: Official Site of ANINDITA PURWANINGRUM - Gunadarma ...anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47854... · Web viewBiaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)

Pada tahun 1999, PT.LABALA memproduksi 1000 unit batako. Biaya produksi yang dikeluarkan selama tahun 1999 adalah sebagai berikut:

Biaya bahan baku (raw material cost) 500.000Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) 350.000Biaya bahan penolong (indirect material cost) 100.000Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost) 110.000Depresiasi bangunan pabrik (depreciation of factory building) 100.000

Data lain yang diperoleh selama tahun 1999 adalah: Harga jual Rp.2000 per unit. Produk terjual sebanyak 900 unit. Persediaan awal 100.000 (metode full costing) dan 90.000 (metode variable costing). Persediaan akhir 232.000 (metode full costing) dan 212.000 (metode variable costing). Pembebanan BOP (factory overhead) berdasar BTKL. Kapasitas normal dicapai pada saat BTKL sebesar Rp.400.000 per tahun dengan

perkiraan BOP variabel Rp.250.000 dan BOP tetap Rp.110.000. Biaya administrasi dan umum (general and administrative expense) Rp.100.000. Biaya iklan (advertising expense) Rp.300.000.

Diminta :

1. Dengan menggunakan metode Full costing, hitunglah;a. Tarif BOP per unit dan jumlah BOP yang dibebankan.b. Laporan Laba/Rugi (income statement).

2. Laporan Laba/Rugi dengan metode Variable costing.

6

*** CONTOH SOAL VARIABLE COSTING ***

Page 7: Official Site of ANINDITA PURWANINGRUM - Gunadarma ...anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47854... · Web viewBiaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)

JAWABAN : *** CONTOH SOAL VARIABLE COSTING ***

1. Metode Full costinga. Tarif BOP(FOH) per unit

BOP T 110.000 Ket; * = pada kapasitas normalBOP V 250.000 *Jumlah BOP 360.000Tarif overhead pabrik berdasarkan BTKL, dimana kapasitas normal dicapai pada jumlah Rp.400.000.Tarif BOP (FOH) = 360.000 x 100% = 90% dari BTKL

400.000b. Bop yang dibebankan untuk tahun 1999 = 90% x 350.000 = 315.000

PT.LABALALaporan Laba/Rugi

Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1999Penjualan ( Rp.2000 x 900 u ) 1.800.000HPP (Cost of goods sold) :

Persed. awal brg jadi (beginning finished goods inventory) 100.000BBB (raw material cost) 500.000BTKL (direct labor cost) 350.000BOP (FOH) T 210.000BOP (FOH) V 100.000 +HP.Produksi (Cost of goods manufactured) 1.160.000 +BTUD (finished goods available for sales) 1.260.000Persed.akhir brg jadi (ending finished goods inventory ) 232.000 –

HPP sebelum penyesuaian(cost of goods sold before adjustment) 1.028.000Selisih kapasitas menguntungkan ( 315.000 – 310.000 ) 5.000 + HPP setelah penyesuaian (cost of goods sold after adjustment) 1.033.000 -Laba kotor (gross income) 777.000Biaya usaha (operating expense):Biaya adm. & umum (general & administrative expense) 100.000Biaya iklan (advertising expense) 300.000 +

400.000 –Laba bersih sebelum pajak ( EBT ) 377.000

2. Metode Variable costing

7

Page 8: Official Site of ANINDITA PURWANINGRUM - Gunadarma ...anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47854... · Web viewBiaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)

PT.LABALALaporan Laba/Rugi

Untuk periode yang berakhir 31 Desember 1999Penjualan ( Sales) = Rp.2000 x 900 u 1.800.000Biaya variabel (variable costing):Persed.awal brg jadi (beginning finished goods inventory) 90.000BBB (raw material cost) 500.000BTKL (direct labor cost) 350.000BOP (FOH) V 210.000 +HP.Produksi (COGM) 1.060.000 +BTUD ( finished goods available for sales) 1.150.000Persed.akhir brg jadi (ending finished goods inventory) 212.000 –HPP (Cost of goods sold) variabel 938.000 –Contribution Margin 862.000Biaya Tetap (Fixed expense):BOP (FOH) T 100.000Biaya adm.& umum (general & administrative expense) 100.000Biaya iklan (advertising expense) 300.000 +Total biaya tetap 500.000 –Laba bersih sebelum pajak ( EBT ) 362.000

KASUS 1

Berikut adalah data biaya produksi dan persediaan pada akhir tahun 1999 dari PT.OTI :1. Produksi selama tahun 1999 sebanyak 200.000 unit.

8

Page 9: Official Site of ANINDITA PURWANINGRUM - Gunadarma ...anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47854... · Web viewBiaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)

2. 80% dari produksi pada tahun 1999 terjual dan sisanya masih tersimpan di gudang pada akhir tahun.

3. Biaya bahan baku (Raw Material) Rp.3.000.000 4. Upah langsung (Direct Labor) Rp.2.500.000 5. BOP Variabel (variable FOH) Rp.1.000.000 6. BOP Tetap (fixed FOH) Rp. 600.000 7. Harga jual per unit Rp. 508. Biaya adm & umum (General&Administrative Expense) Rp. 250.000

Diminta :

1. Hitung nilai persediaan akhir (Ending Inventory) th.1999 dengan met.Variable Costing dan Full Costing.

2. Buat laporan Laba/Rugi (Income Statement) menurut met.Variable Costing dan Full Costing.

KASUS 2

SAVAGE GARDEN Corp. adalah sebuah perusahaan yang memproduksi 1 jenis produk. Pada tahun 1999 telah memproduksi 50.000 unit ikat pinggang dengan biaya produksi sebagai berikut :

BOP Var (variable FOH). Rp.25.000.000BOP Tetap (fixed FOH) Rp.30.000.000Upah langsung ( Direct Labor cost) Rp.55.000.000Biaya Bahan Baku ( Raw Material cost) Rp.40.000.000

Selain itu terdapat data lain yang berkaitan dengan produksi tsb. sebagai berikut :- Pembebanan BOP berdasarkan upah langsung.- Biaya upah langsung per unit Rp.1100- Produk yang terjual adalah 40.500 unit.- Kapasitas normal (normal capacity) terjadi pada saat biaya upah langsung sebesar

Rp.75.000.000 per tahun, dimana pada saat itu BOP tetap (fixed FOH) diperkirakan Rp.35.000.000 & BOP Variabel (variable FOH) Rp.25.000.000

- Pembebanan lebih/kurang ( over/under applied ) Factory overhead dibebankan ke HPP (Cost of Goods Sold).

Diminta :

1. Dengan menggunakan metode Full Costing, hitunglah :a. Tarif BOP per unit.b. Jumlah BOP yang dibebankan untuk th.1999.c. Jumlah HPP ( Cost of Goods Sold ).

2. Dengan menggunakan metode Variable Costing, hitunglah :a. Persediaan akhir ( Ending Inventory ).b. HPP ( Cost of Goods Sold ).

KASUS 3

9

Page 10: Official Site of ANINDITA PURWANINGRUM - Gunadarma ...anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47854... · Web viewBiaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)

PT.SAKURA menggunakan biaya standar dalam menentukan besarnya biaya produksi. Kapasitas normal yang dimiliki 40.000 unit. Biaya standar per unit produksi untuk bulan April, Mei, Juni tahun 2000 adalah :

April Mei JuniBBB ( raw materials cost ) Rp.150 Rp.150 Rp.150BTKL ( direct labor cost ) Rp.250 Rp.250 Rp.250BOP ( F O H ) V Rp.100 Rp.100 Rp.100BOP ( F O H ) T Rp.5.000.000 Rp.5.000.000 Rp.5.000.000Biaya adm & pemasaran (administrative & marketing expense) variabel Rp.55 per unit yang dijual. Biaya adm & pemasaran (adminstrative & marketing expense) tetap Rp.800.000 dan harga jual per unit Rp.850.Data penjualan & produksi bulan April, Mei, Juni th. 2000 sbb. :

April Mei JuniPersediaan awal ( beginning inventory ) 4.000 unit 2.000 unit 5.000 unitProduksi ( productions ) 38.000 45.000 41.000Penjualan ( Sales ) 40.000 42.000 41.000

Selisih tidak menguntungkan : - Selisih efisiensi tenaga kerja Rp.300.000(unfavorable variance) ( labor efficiency variance ) Selisih menguntungkan : - Selisih harga bahan baku Rp.175.000(favorable variance) (raw material cost variance)Seluruh selisih dibebankan ke harga pokok penjualan (Cost of Goods Sold).

Diminta :

1. Buatlah laporan laba/rugi (income statement) direct costing.2. Buatlah laporan laba/rugi (income statement) full costing.

JAWABAN KASUS 1

1. Produk terjual = 80% x 200.000 u = 160.000 u

Persediaan brg jadi akhir (Ending finished goods Inventory) th.1999

10

Page 11: Official Site of ANINDITA PURWANINGRUM - Gunadarma ...anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47854... · Web viewBiaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)

= 20% x 200.000 u = 40.000 u

Nilai persediaan akhir th.1999 dengan met. Variable Costing :

BBB (Raw Material) Rp.3.000.000

Upah langsung (Direct Labor Cost) Rp.2.500.000BOP (Factory Overhead) Var. Rp.1.000.000 +

HP.Produksi (Cost of Goods Manufactured) Rp.6.500.000

Unit yang diproduksi = 200.000 u

HP.Produksi (COGM) per unit = Rp.6.500.000 = Rp.32,5

200.000

Nilai persediaan brg jadi akhir th.1999 = 40.000 u x Rp.32,5 = Rp.1.300.000

Nilai persediaan brg jadi akhir th.1999 dengan met. Full Costing :

BBB (Raw Material) Rp.3.000.000

Upah langsung (Direct Labor Cost) Rp.2.500.000

BOP (FOH) Var. Rp.1.000.000

BOP (FOH) Tetap Rp. 600.000 +

HP.Produksi (COGM) Rp.7.100.000

HP.Produksi (COGM) per unit = Rp.7.100.000 = Rp.35,5

200.000

Nilai persediaan brg jadi akhir th.1999 = 40.000 u x Rp.35,5 = Rp.1.420.000

2. Laporan Laba/Rugi ( Income Statement )

Metode Variable Costing

PT.OTI

Laporan L/R ( Income Statement )

Untuk periode yang berakhir 31 Des 1999Penjualan (Sales) Rp.8.000.000

Persed. brg jadi awal ( beginning finished goods inventory ) -

Biaya variabel (Variable Costs) :

BBB (Raw Material) Rp.3.000.000

Upah langsung (Direct Labor) Rp.2.500.000

BOP (FOH) Var. Rp.1.000.000 +

BTUD (goods available for sales) Rp.6.500.000

Persed. brg jadi akhir (Ending finished goods Inventory) Rp.1.300.000 –

HPP (Cost of Goods Sold) Rp.5.200.000 –

Contribution Margin Rp.2.800.000

Biaya tetap (Fixed Costs):

BOP (FOH) Tetap Rp. 600.000

Beban adm & umum Rp. 95.000

11

Page 12: Official Site of ANINDITA PURWANINGRUM - Gunadarma ...anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47854... · Web viewBiaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)

(General & Administratif Expense)

Beban iklan (advertising expense ) Rp. 155.000 +

Total biaya Rp. 850.000

Laba bersih sebelum pajak ( EBT ) Rp.1.950.000

Metode Full Costing

PT.OTI

Laporan L/R (Income Statement )

Untuk periode yang berakhir 31 Des 1999

Penjualan (Sales) Rp.8.000.000

Persed. Brg jadi Awal (Beginning finished goods Inventory ) -

Biaya Produksi (Production Costs) :

BBB (Raw Material ) Rp.3.000.000

Upah langsung ( Direct Labor) Rp.2.500.000

BOP (FOH ) Var. Rp.1.000.000

BOP (FOH ) Tetap Rp. 600.000 +

BTUD (goods available for sales) Rp.7.100.000

Persed. Brg jadi akhir (Ending finished goods Inventory) Rp.1.420.000 –

HPP ( COGS ) Rp.5.680.000 –

Laba Kotor ( Gross Income ) Rp.2.320.000

Beban Operasi (Operating Expenses) :

Beban adm &umum

(General & Administrative Expense) Rp 95.000

Beban iklan (advertising expense ) Rp. 155.000 +

Rp. 250.000 -

Laba bersih sebelum pajak ( EBT ) Rp.2.070.000

JAWABAN KASUS 2

1. a. Tarif BOP ( FOH ) per unit :

BOP ( FOH ) V Rp.25.000.000 *

BOP ( FOH ) T Rp.35.000.000 +

Jml BOP Rp.60.000.000

12

Page 13: Official Site of ANINDITA PURWANINGRUM - Gunadarma ...anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47854... · Web viewBiaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)

Tarif overhead pabrik ditentukan berdasarkan upah langsung, upah langsung pada

kapasitas normal Rp.75.000.000

Tarif Overhead pabrik = Rp.60.000.000 x 100% = 80%

Rp.75.000.000

Jadi tarif overhead pabrik = 80% dari upah langsung.

b. Jumlah BOP ( FOH ) yang dibebankan untuk th.1999 :

= 80% x Rp.55.000.000 = Rp.44.000.000

c. Jumlah HPP (COGS) th.1999 ;

BBB (Raw Material) Rp.40.000.000

Bi.Upah Langsung (Direct Labor Cost) Rp.55.000.000BOP (FOH) Rp.44.000.000 +

HP.Produksi (Cost of Goods Manufactured) Rp.139.000.000

Pers.akhir (Ending Inventory)

= 50.000 – 40.500 x 139.000.000 = Rp. 26.410.000

50.000

HPP (COGS) sbl penyesuaian Rp.112.590.000

Selisih kapasitas tidak menguntungkan

( 55 jt – 44 jt ) = Rp.11.000.000

HPP ( COGS ) Rp.123.590.000

2. a.Persediaan akhir (Ending Inventory) Variable Costing :

BBB (Raw Material) Rp. 40.000.000

Bi.Upah Langsung (Direct Labor Costs) Rp. 55.000.000

BOP (FOH) V Rp. 25.000.000 +

HP.Produksi (Cost of Goods Manufactured) Rp.120.000.000

Jumlah produksi : 50.000 unit

HP.Produksi / unit = Rp.120.000.000 = Rp.2400

50.000

Nilai persediaan akhir = ( 50.000 – 40.500 ) x Rp.2400 = Rp.22.800.000

b. HPP ( COGS ) :

HP.Produksi (Cost of Goods Manufactured) Rp.120.000.000

Pers.akhir (Ending Inventory) Rp. 22.800.000 –

HPP (COGS) Rp. 97.200.000

13

Page 14: Official Site of ANINDITA PURWANINGRUM - Gunadarma ...anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47854... · Web viewBiaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)

JAWABAN KASUS 3PT.SAKURA

Laporan Laba/Rugi

bulan April, Mei, Juni th.2000

Direct Costing April Mei Juni

Penjualan (Sales) 34.000.000 35.700.000 34.850.000

14

Page 15: Official Site of ANINDITA PURWANINGRUM - Gunadarma ...anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47854... · Web viewBiaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)

HPP (COGS) :

- Pers.awal ( beginning inventory ) 2.000.000 1.000.000 2.500.000

- BBB ( Raw material) 5.700.000 6.750.000 6.150.000

- BTKL (Direct Labor Cost) 9.500.000 11.250.000 10.250.000

- BOP ( FO H ) V 3.800.000 4.500.000 4.100.000

BTUD ( good available for sales ) 21.000.000 23.500.000 22.000.000

Pers.akhir (Ending Inventory) 1.000.000 2.500.000 2.500.000

HPP (COGS) Var 20.000.000 22.000.000 20.500.000

(+) Selisih efisiensi TK tidak

menguntungkan 300.000 300.000 300.000

(-) Selisih harga BB mengun-

tungkan 175.000 175.000 175.000

HPP (COSG) Var 20.125.000 21.125.000 20.625.000

Bi. Adm. & Pemasaran Var.

(Adm & marketing expenses ) 2.200.000 2.310.000 2.255.000

Jml. Bi. Var. 22.325.000 24.435.000 22.880.000

- C M 11.675.000 12.265.000 11.970.000

Bi. Tetap ( Fixed cost ) :

- BOP ( F O H ) T 5.000.000 5.000.000 5.000.000

- Bi. Adm. & Pemasaran Tetap

( Adm & marketing expenses) 800.000 800.000 800.000

E B T 5.875.000 6.465.000 6.170.000

Tarif BOP T = Rp.5.000.000 = Rp.125

40000

PT.SAKURA

Laporan Laba/Rugi

bulan April, Mei, Juni th.2000

Full CostingApril Mei Juni

Penjualan (Sales) 34.000.000 35.700.000 34.850.000

HPP (COGS) :

15

Page 16: Official Site of ANINDITA PURWANINGRUM - Gunadarma ...anindita_p.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47854... · Web viewBiaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost)

- Pers.awal ( beginning inventory ) 2.500.000 1.250.000 3.175.000

- BBB ( raw material cost ) 5.700.000 6.750.000 6.150.000

- BTKL ( direct labor cost ) 9.500.000 11.250.000 10.250.000

- BOP ( F O H ) V 3.800.000 4.500.000 4.100.000

- BOP ( F O H ) T 4.750.000 5.625.000 5.125.000

BTUD ( good available for sales ) 26.250.000 29.375.000 27.500.000

Pers.akhir ( ending inventory ) 1.250.000 3.175.000 3.175.000

HPP (COGS) 25.000.000 27.500.000 25.625.000

(+) Selisih efisiensi TK tidak

menguntungkan 300.000 300.000 300.000

(-) Selisih hrg BB meng-

untungkan 175.000 175.000 175.000

Laba Kotor ( gross income ) 9.125.000 8.325.000 9.350.000

Bi.Operasi ( operasional cost ) :

- Bi.adm & pemasaran V

Adm & marketing expenses ) 2.200.000 2.310.000 2.255.000

- Bi.adm & pemasaran T 800.000 800.000 800.000

E B T 6.125.000 5.125.000 6.295.000

16