12
ARUS, ARUS LAUT DAN ARUS LAUT INDONESIA ( Dyah Hafizha Nadhira, Yuki Aditya Rachman, Deni Sihabudin Pratama ) Arus Arus adalah pergerakan air yang begitu luas yang ada diseluruh lautan yang ada di dunia. Arus laut adalah gerakan massa air dari suatu tempat ke tempat yang lain. Arus mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan arah pelayaran bagi kapal-kapal besar. Arus laut terjadi dimana saja di laut Pada dasarnya, energi yang menggerakkan massa air laut berasal dari matahari. Adanya perbedaan pemanasan matahari terhadap permukaan bumi menimbulkan pula perbedaan energi yang diterima permukaan bumi. Menurut Sverdrup et al. (1961) arus adalah gerakan air yang mengakibatkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air. Menurut kidson (1982) arus adalah gerakan air yang diakibatkan oleh perpindahan berkala. Kombinasi antara arus dan pasut akan berperan di dalam transportasi sedimen pantai. Jika arus bergerak kuat dapat mengikis dan membawa sedimen sejauh tunggang air yang dibentuk di saat pasang tertinggi dan surut terendah. Menurut Gross (1990), Berdasarkan gaya-gaya yang menimbulkannya, arus dibagi menjadi 4 macam, yaitu: 1. Arus bentukan angin (Wind Driven Current) yang disebabkan oleh gesekan angin. 2. Arus geostropik (Geostropic Curren) yang disebabkan oleh adanya gradien tekanan mendatar dan gaya coriolis 3. Arus termohalin (Thermohaline Current) yang disebabkan oleh adanya perbedaan jenis suhu air laut. 4. Arus pasang surut (Tidal Current) yang disebabkan oleh adanya gaya pembangkit pasang surut. Arus berdasarkan gaya-gaya yang ditimbulkan dapat dibagi kedalam beberapa kelompok seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini (Farhudin,1999) :

oseanografi-arus laut

Embed Size (px)

DESCRIPTION

resume berbagai jurnal mengenai arus laut

Citation preview

Page 1: oseanografi-arus laut

ARUS, ARUS LAUT DAN ARUS LAUT INDONESIA

( Dyah Hafizha Nadhira, Yuki Aditya Rachman, Deni Sihabudin Pratama )

Arus

Arus adalah pergerakan air yang begitu luas yang ada diseluruh lautan yang ada di dunia. Arus laut

adalah gerakan massa air dari suatu tempat ke tempat yang lain. Arus mempunyai peranan yang sangat

penting dalam menentukan arah pelayaran bagi kapal-kapal besar. Arus laut terjadi dimana saja di laut

Pada dasarnya, energi yang menggerakkan massa air laut berasal dari matahari. Adanya perbedaan

pemanasan matahari terhadap permukaan bumi menimbulkan pula perbedaan energi yang diterima

permukaan bumi.

Menurut Sverdrup et al. (1961) arus adalah gerakan air yang mengakibatkan perpindahan horizontal

dan vertikal massa air.

Menurut kidson (1982) arus adalah gerakan air yang diakibatkan oleh perpindahan berkala. Kombinasi

antara arus dan pasut akan berperan di dalam transportasi sedimen pantai. Jika arus bergerak kuat dapat

mengikis dan membawa sedimen sejauh tunggang air yang dibentuk di saat pasang tertinggi dan surut

terendah.

Menurut Gross (1990), Berdasarkan gaya-gaya yang menimbulkannya, arus dibagi menjadi 4 macam,

yaitu:

1. Arus bentukan angin (Wind Driven Current) yang disebabkan oleh gesekan

angin.

2. Arus geostropik (Geostropic Curren) yang disebabkan oleh adanya gradien

tekanan mendatar dan gaya coriolis

3. Arus termohalin (Thermohaline Current) yang disebabkan oleh adanya

perbedaan jenis suhu air laut.

4. Arus pasang surut (Tidal Current) yang disebabkan oleh adanya gaya pembangkit pasang surut.

Arus berdasarkan gaya-gaya yang ditimbulkan dapat dibagi kedalam beberapa kelompok seperti yang

ditunjukkan pada gambar di bawah ini (Farhudin,1999) :

Page 2: oseanografi-arus laut

Pembagian arus berdasarkan gaya yang ditimbulkan

1. Arus angin (arus Ekman)

Radiasi matahari merupakan faktor utama yang menyebabkan timbulnya arus. Di laut intensitas

yang berbeda menyebabkan tekanan udara yang berbeda di permukaan bumi. Angin berhembus

dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Bila angin bertiup di atas permukaan air, massa air laut

di bagian bawah akan ikut terseret sehingga timbul arus (Sidjabat,1973).

Pada umumya permukaan air yang langsung bersentuhan dengan angin akan menimbulkan arus

di lapisan permukaan dengan kecepatan arus ± 2% dari kecepatan angin itu sendiri ( Hutabarat

dan Evans,1985). Arah arus yang ditimbulkan akan bergerak tidak searah pergerakan angin

karena adanya gaya Coriolis yang menyebabkan timbulnya perubahan arah arus sesuai dengan

pertambahan kedalaman. Gaya Coriolis terjadi akibat rotasi bumi mengelilingi sumbunya.

2. Arus Gradien

Arus gradient atau slope current merupakan arus laut yang disebabkan adanya kemiringin

bidang isobar dengan bidang rata (level surface) seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah

ini (Pond and Pickard,1983).

Page 3: oseanografi-arus laut

Kemiringan ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan permukaan laut yang disebabkan oleh

angin gradien. Angin yang bertiup secara tetap dengan arah tertentu dan mengakibatkan air

„tertimbun‟ yang menyebabkan air di beberapa daerah lebih tinggi dari pada daerah yang lain.

Karena sifat air yang ingin selalu mencapai keseimbangan, maka terjadilah pergerakan air yang

mendatar atau arus meskipun perbedaan ini kecil.

3. Arus Tetap

Arus tetap merupakan arus yang selalu ada walaupun tidak terjadi hembusan angin atau pasang

surut. Arus ini terdiri dari dua macam yaitu, arus konveksi, yang terjadi karena perbedaan

intensitas penyinaran matahari terhadap perairan di muka bumi dan arus dasar yang terjadi

akibat topografi suatu perairan.

Page 4: oseanografi-arus laut

4. Arus pasang surut

Arus pasang surut (tidal current) merupakan pergerakan air laut secara horizontal yang

dihubungkan dengan naik turunnya permukaan air laut secara periodik. Kondisi arus pasang

surut di suatu perairan sangat ditentukan kondisi pasang surut di daerah tersebut, dimana arah

dan kecepatan berubah secara periodik. Pada waktu pasang, arus laut bergerak kea rah pasang

dan sebaliknya arus bergerak dari arah daerah yang memiliki pasang pada waktu air surut.

Dilihat dari pola gerakan muka lautnya, pasang surut di Indonesia dapat dibagi dalam 4 jenis

yaitu,

1. pasang surut harian tunggal ( diurnal tide)

hanya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut setiap hari. Contohnya terjadi di sekitar

Selat Karimata.

2. harian ganda (semi diurnal tide)

tiap hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut yang tingginya hampir sama misalnya

terjadi di Selata Malaka dan Laut Andalan.

3. jenis pasang surut campuran cenderung ke harian ganda (mixed tide, prevailing semidiurnal)

terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari, tetapi berbeda tinggi dan waktunya,

misalnya terdapat di perairan Indonesia Timur.

4. Jenis pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tideprevailling diurnal).

Pada jenis ini, terjadi satu kali pasang dan satu kali surut setiap harinya yang terkadang juga

terjadi dua kali pasang dan dua kali surut yang berbeda tinggi dan waktunya, misalnya yang

terjadi di Selatan Kalimantan dan Pantai Utara Jawa Barat

Gambar tipe – tipe arus pasang surut

Page 5: oseanografi-arus laut

Arus laut

Arus laut adalah gerakan massa air dari suatu tempat atau posisi ke tempat yang lain. Arus laut terjadi

dimana saja di laut berada. Pada dasarnya, energi yang menggerakkan massa air laut tersebut berasal

dari matahari. Adanya perbedaan pemanasan matahari terhadap permukaan bumi menimbulkan juga

perbedaan energi yang diterima oleh permukaan bumi. Perbedaan energi yang diterima oleh permukaan

bumi inilah yang menimbulkan feomena arus laut dan angin yang menjadi mekanisme untuk

menyeimbangkan energi di seluruh muka bumi. Fenomena arus laut dan angin tersebut saling berkaitan

satu sama lain. Angin merupakan salah satu gaya utama yang menyebabkan timbulnya arus laut selain

gaya yang timbul akibat dari tidak samanya pemanasan dan pendinginan air laut.

Menurut Nining (2002) sirkulasi dari arus laut terbagi atas dua kategori yaitu sirkulasi di permukaan

laut (surface circulation) dan sirkulasi di dalam laut ( intermediate or deep circulation) . Arus pada

sirkulasi di permukaan laut didominasi oleh arus yang ditimbulkan angin sedangkan arus pada sirkulasi

di dalam laut didominasi oleh arus termohalin. Arus termohalin timbul sebagai akibat dari adanya

perbedaan densitas karena berubahnya suhu dan salinitas massa air laut. Sirkulasi yang digerakan oleh

angin terbatas pada gerakan horizontal dari lapisan atas air laut. Berbeda dengan sirkulasi yang

digerakan angin secara horizontal tersebut, sirkulasi termohalin memiliki komponen gerakan vertical

dan merupakan agen dari pencampuran massa air di lapisan dalam.

Arus permukaan laut umumnya digerakan oleh angin yang ada pada permukaan laut. Angin mendorong

lapisan air di permukaan laut dalam arah gerakan angin. Tetapi karena pengaruh rotasi bumi atau

pengaruh gaya Coriolis, arus tidak bergerak searah dengan arah angin tetapi dibelokan ke arah kanan

dari arah angin di belahan bumi utara dan arah kiri di belahan bumi selatan. Arus yang dibangkitkan

angin ini kecepatannya berkurang dengan bertambahnya kedalaman dan arahnya berlawanan dengan

arah arus di permukaan

Variasi dari arus yang dibangkitkan oleh angin terhadap kedalaman diterangkan secara teoritik oleh

Ekman (1905) melalui persamaan matematis sebagai berikut :

Dimana Az = koefisien eddy arah vertikal ;Ñ = densitas perairan ; u,v = komponen kecepatan

horizontal ; f = gaya coriolis dan z = kedalaman perairan yang ditinjau.

Solusi dari persamaan ini menggambarkan struktur atau distribusi kecepatan horizontal arus yang

ditimbulkan oleh angin dalam kolom air yang ditinjau. Struktur dari kecepatan horizontal dari solusi ini

menunjukkan spiral teoritik yang dikenal dengan spiral Ekman (dijelaskan pada gambar 1 )

Page 6: oseanografi-arus laut

Pada kedalaman yang cukup besar antara 500- 2000 m, kecepatan arus yang ditimbulkan angin ini

menjadi nol. Kedalaman dimana kecepatan arus sama dengan nol disebut dengan kedalaman tanpa

gerakan atau kedalaman Ekman. Perubahan arah dan kecepatan arus terhadap kedalaman

menimbulkan suatu transpor massa air yang arahnya tegak lurus ke arah kanan arah angin di belahan

bumi utara dan ke arah kiri di belahan bumi selatan. Transpor massa air ini juga disebut sebagai

transpor Ekman. Transpor Ekman dapat digunakan untuk menjelaskan mekanisme timbulnya fenomena

laut yang dikenal dengan “upwelling” dan “downwelling” .

Upwelling adalah naiknya air dingin dari lapisan dalam ke permukaan laut, sedangkan downwelling

adalah turunnya air permukaan laut ke lapisan lebih dalam. Salah satu keuntungan Upwelling adalah

upwelling memperbesar jumlah plankton di laut,karena daerah upwelling merupakan daerah perikanan

yang kaya.

Upwelling terjadi karena adanya kekosongan massa di lapisan permukaan dan harus diganti oleh massa

air di lapisan dalam. Downwelling terjadi karena adanya penumpukan massa di lapisan permukaan

yang harus dialirkan ke lapisan dalam. Mekanisme terbentuknya upwelling diperlihatkan pada Gambar

2.

Arus laut dapat juga terjadi akibat adanya perbedaan tekanan antara tempat yang satu dengan tempat

yang lain. Perbedaan tekanan ini terjadi sebagai hasil adanya variasi densitas air laut dan slope

permukaan laut.

Page 7: oseanografi-arus laut

Jenis-Jenis Arus Laut

Beberapa jenis arus yang umum dikenal adalah arus pasang surut, arus akibat gelombang (arus sejajar

pantai), arus akibat tiupan angin, dan arus yang disebabkan perbedaan densitas air laut.

1. Arus pasang surut

Arus pasang surut adalah arus yang terjadi karena perubahan tinggi permukaan air laut akibat

pasang surut. Karakteristik arus pasang surut adalah mempunyai periode yang tetap, mengikuti

pola pasang surut. Kecepatan maksimum arus umumnya tercapai pada saat menjelang pasang

dan pada saat menjelang surut, sedangkan arah arus pasang surut sangat dipengaruhi oleh

kondisi lingkungan atau topografi setempat.

2. Arus gelombang atau arus sejajar pantai

Arus gelombang atau arus sejajar pantai adalah arus yang terjadi akibat gelombang yang

menghempas ke daerah pesisir dan membuat sudut miring dengan garis pantai. Arah arus

gelombang atau ars sejajar pantai ini sejajar kontur kedalaman dan mempunyai kecepatan tinggi

pada periode yang singkat, umumnya hanya beberapa menit dan berlangsung secara periodic

sesuai kondisi gelombang. Arus gelombang atau arus sejajar pantai ini penting dalam transport

sedimen karena kecepatannya dan terjadinya pengadukan sedimen dasar oleh gelombang.

Pertemuan dua arus gelombang sejajar pantai yang berlawanan pada suatu lokasi menimbulkan

arus yang dikenal dengan nama „ rip-current‟

3. Arus yang diakibatkan oleh angin

Arus yang diakibatkan oleh angin merupakan arus dominan yang terjadi di lapisan permukaan

perairan laut lepas. Pengaruh tiupan angin musim menyebabkan terjadinya pembalikan pola

sirkulasi air laut mengikuti pola tiupan angin. Selama musim angin barat , aliran air bergerak

menuju timur, dan berubah ke aarah barat pada saat musim timur. Jenis arus ini mempunyai

arah dan kecepatan yang berbeda sesuai dengan pertambahan kedalaman air, dan umumnya

menjadi sangat lemah pada kedalaman lebih dari 100 meter. Arah arusnya membentuk spiral

yang dikenal dengan nama „spiral Ekman‟ (seperti yang dijelaskan pada pembahasan

sebelumnya) . Di perairan lintang utara arah putaran searah dengan putaran jarum jam,

sedangkan di perairan lintang selatan arah putarannya berlawanan dengan putaran jarum jam.

4. Arus akibat perbedaan densitas air

Arus akibat perbedaan densitas air adalah arus yang terjadi karena adanya perbedaan ketinggian

permukaan laut secara mendatar akibat dari perbedaan densitas air. Umumnya jenus arus ini

terjadi di daerah muara. Perairan yang didominasi oleh arus jenis ini mempunyai pola sirkulasi

dua arah dengan arah arus di lapisan permukaan yang berdensitas lebih rendah berlawanan

dengan arah arus di lapisan dekat dasar perairan.

Page 8: oseanografi-arus laut

Arus Lintas Indonesia (ARLINDO)

Arus lintas Indonesia (arlindo) adalah suatu sistem di perairan Indonesia di mana terjadi

lintasan arus yang membawa massa air dari Lautan Pasifik ke Lautan Hindia. Massa air Pasifik

tersebut terdiri atas massa air Pasifik Utara dan Pasifik Selatan. Terjadinya arus lintas Indonesia

terutama disebabkan oleh bertiupnya angin pasat tenggara di bagian selatan Pasifik dari wilayah

Indonesia. Angin pasat tenggara tersebut mengakibatkan permukaan bagian tropik Lautan

Pasifik Barat lebih tinggi dari pada Lautan Hindia bagian timur. Hasilnya terjadinya gradien

tekanan yang mengakibatkan mengalirnya arus dari Lautan Pasifik menuju ke Lautan Hindia.

Arus lintas Indonesia Selama Muson Tenggara umumnya lebih kuat dari pada di Muson Barat

Laut.

Resume dari jurnal-jurnal yang berkaitan dengan arus laut :

KAJIAN KONDISI ARUS DAN SEBARAN SEDIMEN DASAR PADA SAAT MUSIM TIMUR

DI PERAIRAN SEMARANG-DEMAK

Indonesia merupakan negara dengan jumlah pulau lebih dari 17.000 pulau. Hal itu menjadi

alasan Indonesia mempunyai banyak pelabuhan. Untuk mengikutin perkembangan zaman, maka perlu

banyak pengembangan pelabuhan dan membangun pelabuhan-pelabuhan baru. Tetapi harus

memerhatikan pemilihan lokasi karena bergantung pada beberapa factor seperti geologi, sedimen dasar,

kedalaman, gelombang, arus dan sedimentasi. Kondisi bawah laut dalam hal ini adalah sedimen dasar

laut dan tinjauan kondisi arus yang harus memungkinkan untuk membangun suatu pelabuhan dan

kemungkinan untuk pengembangan dimasa yang akan datang.

Penelitian dilakukan di perairan Semarang-Demak untuk mendapatkan informasi mengenai

kondisi oseanografi berupa kondisi sedimen dasar (pasir) dan kondisi arus untuk menunjang

pengembangan dan pembangunan pelabuhan.

Pengambilan data arus dilakukan dengan cara/metode pengukuran eulerian dengan

pengaplikasian ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler. Sedangan pengambilan data sample

Sedimen Dasar mengunakan grab sample. Data arus tersebut diolah dengan menggunakan software

world current untuk mendapatkan gambaran scatter plot. Dan hasilnya yaitu terlihat bahwa arus

dominan menuju ke barat daya, hal ini diperkuat pada keadaan bulan Agustus di perairan Semarang-

Demak memasuki musim timur. Dapat dikatan arus perairannya relative tenang, karena kecapatan

arusnya tenang. Untuk sedimen dasar dapat disimpulkan untuk jenis sedimen didominasi oleh pasir,

berdasarkan hal itu dapat dikatakan bahwa perairan Semarang-Demak cocok/ mempunyai daya dukung

untuk pengembangan dan pembangunan di daerah tersebut.

Page 9: oseanografi-arus laut

STUDI ARUS LAUT DAN SEDIMEN DASAR DALAM HUBUNGANNYA DENGAN

KONDISI TERUMBU KARANG DI PERAIRAN PULAU PARANG KEPULAUAN

KARIMUNJAWA JEPARA JAWA TENGAH

Kepulauan Karimun Jawa merupakan salah satu taman nasional di provinsi Jawa Tengah.

Kepulauan Karimun Jawa ditetapkan sebagai taman nasional sejak tahun 1988, berdasarkan SK

Menteri Kehutanan No. 161/Menhut/1988. Luas wilayahnya sekitar 111.625 Ha, terdiri

dari luas daratan 7.033 Ha dan luas perairan 104.592 Ha.

Pulau Parang merupakan salah satu pulau di kepulauan Karimun Jawa, di pesisir pulau Parang

terdapat tutupan terumbu karang. Terdapa arus disekitar terumbu karang yang berperan untuk

mentransportasikan sedimen tersuspensi, nutrien dan larva serta mensuplai oksigen bagi karang batu.

Terumbu karang seringkali rusak oleh meningkatnya muatan sedimen yang berperan menutupi jumlah

cahaya yang masuk dan menggangu proses fotosintesis terumbu karang. Hal tersebut bisa

menyebabkan kematian bagi terumbu karang.

Sedimen dasar diketahui dari penelitian yang bertujuan untuk mengetahui respon terumbu

karang terhadap lingkungannnya di pulau Parang. Pada penelitisnnya data yang digunakan adalah data

primer arus laut, sedimen dasar, kondisi terumbu karang, pasang surut, suhu, salinitas,

kecerahan,kedalaman, pH, DO dan data sekunder peta rupa bumi Kepulauan Karimunjawa.

Dari hasi penelitian tersebut, menunjukan bahwa terdapat hubungan antara arus laut dan

sedimen dasar dengan kondisi terumbu karang di sekitar pulau Parang. Pergerakan air atau arus

diperlukan untuk ketersediaan nutrien dan oksigen agar karang terhindar dari timbunan endapan dan

kotoran. Arus sangat bermanfaat untuk pemindahan nutrien, larva, oksigen,dan sedimen. Selain itu

kecepatan air dan turbulensi juga memiliki pengaruh kuat terhadap morfologi umum dan komposisi

taksonomi dari ekosistem terumbu karang.

STUDI ARUS LAUT PADA MUSIM BARAT DI PERAIRAN PANTAI KOTA CIREBON

Arus perairan di wilayah pesisir dipengaruhi oleh morfologi pantai, letak geografis, maupun

batimetri perairan. Informasi tentang arus tersebut sangat berguna dalam beberapa kepentingan seperti

untuk bahan pertimbangan dalam pembangunan dermaga pelabuhan, bangunan lepas, budidaya

perairan dan lain lain. Perairan Cirebon merupakan tipe perairan pantai teluk terbuka di laut jawa dan

kedalamannya relatif dangkal, memiliki banyak sungai. Perairan pantai Kota Cirebon telah mengalami

pekembangn yang cukup pesat. Maka dari itu pola arus laut sangat mempengaruhi aktivitas

pengembangan dan pembangunan di pesisir pantai Kota Cirebon.

Kecepatan arus laut dapat diukur dengan menggunakan Current Meter, sedangkan untuk

menentukan arah arus menggunakan kompas. Dominasi arah arus laut di perairan Kota Cirebon

menunjukan arus bergerak ke Barat Laut dan Tenggara.

Pola arus laut di Perairan Pantai Kota Cirebon dipengaruhi oleh morfologi Pantai Cirebon yang

memanjang dari Selatan ke Utara. Pola arus laut didominasi oleh aliran yang menuju ke arah Tenggara

yang kemudian berbelok ke arah Timur pada saat pasang menuju surut maksimum. Pada saat surut

menuju pasang maksimum arus pasang surut didominasi oleh aliran menuju ke arah Barat yang

kemudian berbelok ke arah Barat Laut.

Page 10: oseanografi-arus laut

Kesimpulan

Arus adalah pergerakan air yang begitu luas yang ada diseluruh lautan yang ada di dunia. Arus laut

adalah gerakan massa air dari suatu tempat ke tempat yang lain. Arus mempunyai peranan yang sangat

penting dalam menentukan arah pelayaran bagi kapal-kapal besar. Arus laut terjadi dimana saja di laut

Pada dasarnya, energi yang menggerakkan massa air laut berasal dari matahari. Adanya perbedaan

pemanasan matahari terhadap permukaan bumi menimbulkan pula perbedaan energi yang diterima

permukaan bumi.

Arus laut adalah gerakan massa air dari suatu tempat atau posisi ke tempat yang lain. Arus laut terjadi

dimana saja di laut berada. Pada dasarnya, energi yang menggerakkan massa air laut tersebut berasal

dari matahari. Adanya perbedaan pemanasan matahari terhadap permukaan bumi menimbulkan juga

perbedaan energi yang diterima oleh permukaan bumi. Perbedaan energi yang diterima oleh permukaan

bumi inilah yang menimbulkan feomena arus laut dan angin yang menjadi mekanisme untuk

menyeimbangkan energi di seluruh muka bumi. Fenomena arus laut dan angin tersebut saling berkaitan

satu sama lain. Angin merupakan salah satu gaya utama yang menyebabkan timbulnya arus laut selain

gaya yang timbul akibat dari tidak samanya pemanasan dan pendinginan air laut.

Beberapa jenis arus yang umum dikenal adalah arus pasang surut, arus akibat gelombang (arus sejajar

pantai), arus akibat tiupan angin, dan arus yang disebabkan perbedaan densitas air laut.

1. Arus pasang surut

Arus pasang surut adalah arus yang terjadi karena perubahan tinggi permukaan air laut akibat

pasang surut. Karakteristik arus pasang surut adalah mempunyai periode yang tetap, mengikuti

pola pasang surut. Kecepatan maksimum arus umumnya tercapai pada saat menjelang pasang

dan pada saat menjelang surut, sedangkan arah arus pasang surut sangat dipengaruhi oleh

kondisi lingkungan atau topografi setempat.

2. Arus gelombang atau arus sejajar pantai

Arus gelombang atau arus sejajar pantai adalah arus yang terjadi akibat gelombang yang

menghempas ke daerah pesisir dan membuat sudut miring dengan garis pantai. Arah arus

gelombang atau ars sejajar pantai ini sejajar kontur kedalaman dan mempunyai kecepatan tinggi

pada periode yang singkat, umumnya hanya beberapa menit dan berlangsung secara periodic

sesuai kondisi gelombang. Arus gelombang atau arus sejajar pantai ini penting dalam transport

sedimen karena kecepatannya dan terjadinya pengadukan sedimen dasar oleh gelombang.

Pertemuan dua arus gelombang sejajar pantai yang berlawanan pada suatu lokasi menimbulkan

arus yang dikenal dengan nama „ rip-current‟

3. Arus yang diakibatkan oleh angin

Arus yang diakibatkan oleh angin merupakan arus dominan yang terjadi di lapisan permukaan

perairan laut lepas. Pengaruh tiupan angin musim menyebabkan terjadinya pembalikan pola

sirkulasi air laut mengikuti pola tiupan angin. Selama musim angin barat , aliran air bergerak

menuju timur, dan berubah ke aarah barat pada saat musim timur. Jenis arus ini mempunyai

arah dan kecepatan yang berbeda sesuai dengan pertambahan kedalaman air, dan umumnya

menjadi sangat lemah pada kedalaman lebih dari 100 meter. Arah arusnya membentuk spiral

Page 11: oseanografi-arus laut

yang dikenal dengan nama „spiral Ekman‟ (seperti yang dijelaskan pada pembahasan

sebelumnya) . Di perairan lintang utara arah putaran searah dengan putaran jarum jam,

sedangkan di perairan lintang selatan arah putarannya berlawanan dengan putaran jarum jam.

4. Arus akibat perbedaan densitas air

Arus akibat perbedaan densitas air adalah arus yang terjadi karena adanya perbedaan ketinggian

permukaan laut secara mendatar akibat dari perbedaan densitas air. Umumnya jenus arus ini

terjadi di daerah muara. Perairan yang didominasi oleh arus jenis ini mempunyai pola sirkulasi

dua arah dengan arah arus di lapisan permukaan yang berdensitas lebih rendah berlawanan

dengan arah arus di lapisan dekat dasar perairan.

Arus Lintas Indonesia (ARLINDO)

Arus lintas Indonesia (arlindo) adalah suatu sistem di perairan Indonesia di mana terjadi

lintasan arus yang membawa massa air dari Lautan Pasifik ke Lautan Hindia. Massa air Pasifik

tersebut terdiri atas massa air Pasifik Utara dan Pasifik Selatan. Terjadinya arus lintas Indonesia

terutama disebabkan oleh bertiupnya angin pasat tenggara di bagian selatan Pasifik dari wilayah

Indonesia. Angin pasat tenggara tersebut mengakibatkan permukaan bagian tropik Lautan

Pasifik Barat lebih tinggi dari pada Lautan Hindia bagian timur. Hasilnya terjadinya gradien

tekanan yang mengakibatkan mengalirnya arus dari Lautan Pasifik menuju ke Lautan Hindia.

Arus lintas Indonesia Selama Muson Tenggara umumnya lebih kuat dari pada di Muson Barat

Laut.

Saran

Dengan bertambahnya ilmu pengetahuan yang dikuasai oleh rakyat Indonesia dan para mahasiswa yang

mempelajari arus, arus laut dan arus lintas Indonesia, seharusnya Indonesia bisa dapat lebih

memanfaatkan potensi yang ada di perairan dengan menguasai ilmu pengetahuan tersebut. Karena pada

dasarnya Indonesia merupakan Negara yang kaya akan potensi dari perairannya.

Page 12: oseanografi-arus laut

DAFTAR PUSTAKA

Azis, M.Furqon. 2006. Gerak Air di Laut. Oseana, Volume XXXI, Nomor 4, Tahun 2006 : 9 –

21. www.oseanografi.lipi.go.id

Harso, Eka Yogi. DKK.2014w. Studi Arus Laut dan Sedimen Dasar Dalam Hubungannya

dengan Kondisi Terumbu Karang di Perairan Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa

Jepara Jawa Tengah. Journal of Oceanography. Volume 3 Nomor 2: 181-190

Hutabarat, Sahala, dkk. 1986. Pengantar Oseanografi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia

(UI-Press)

Leksono, Anindito. DKK. 2013. Studi Arus Laut Pada Musim Barat di Perairan Pantai Kota

Cirebon. Jurnal Oseanografi. Volume 2 Nomor 3: 206-213

Nugraha, R.Bambang Aditya. 1998. Analisis Air Laut Perairan Kartini dan Tanjung Jati, Jepara,

Tengah. Skripsi. FPIK IPB.

Permana, Hendra. DKK. 2012. Kajian Kondisi Arus dan Sebaran Sedimen Dasar pada Saat

Musim Timur di Perairan Semarang-Demak. Journal of Oceanography. Volume 1 Nomor

1: 121-128

Purba, P.Noir. dkk. KAJIAN ENERGI BARU DARI ARUS LINTAS INDONESIA (ARLINDO).

Jurnal Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Universitas Padjadjaran

Sudarto. PEMBUATAN ALAT PENGUKUR ARUS SECARA SEDERHANA. Oseana, Volume

XVIII, Nomor 1 : 35 – 44. www.oseanografi.lipi.go.id

Sugianto, Denny Nugroho, dkk. 2007. Studi Pola Sirkulasi Arus Laut di Perairan Pantai

Provinsi Sumatera Barat. ILMU KELAUTAN. Juni 2007. Vol. 12 (2) : 79 – 92. Program

Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan FPIK UNDIP Semarang. Kampus Tembalang,

Semarang 50359, Indonesia. www.ik-ijms.com

Yuningsih, Ai,dkk. 2011. POTENSI ENERGI ARUS LAUT UNTUK PEMBANGKIT TENAGA

LISTRIK DI KAWASAN PESISIR FLORES TIMUR, NTT. Jurnal Ilmu dan Teknologi

Kelautan Tropis, Vol. 3, No. 1, Hal. 13-25, Juni 2011.