6
Phimosis dan Paraphimosis Muhamad dimas rizaputra 111 0211 126

Phimosis Dan Paraphimosis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

untuk mahasiswa kedokteran dan umum

Citation preview

Phimosis dan Paraphimosis

Phimosis dan ParaphimosisMuhamad dimas rizaputra111 0211 126phimosisPrepusium penis yang tidak dapat diretraksi ke proksimal sampai ke korona glandis

EpidemiologiSebagian besar bayi lahir karena terdapat adesi alamiah antara prepusium dengan glans penis

Gambaran klinisGangguan aliran urine berupa sulit kencing, pancuran mengecil, menggelembungnya ujung prepusium penis pada saat miksi dan retensi urinHigiene buruk menyebabkan terjadi infeksi pd prepusium (postitis), infeksi pada glans penis (balantis) / infeksi keduanya (balanopostitis)

TindakanTidak dianjurkan melakukan retraksi yg dipaksakan karena dapat menimbulkan luka dan terbentuk sikatriks pd ujung prepusium Dapat diberikan sapel deksametason 0,1% yg dioleskan kali selama 6mggFimosis yg disertai infeksi postitis merupakan indikasi untuk dilakukan sirkumsisi (diberikan antibiotic dahulu sebelum sirkumsisi)

parafimosisPrepusium penis yg diretraksi sampai di sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan ke keaadaan semula dan timbul jeratan pada penis dibelakang sulkus koronarius Jika prepusium tidak secepatnya dikembalikan ke tempat semula menyebabkan gangguan aliran balik vena edem glans penis dan nyeri jika dibiarkan bagian penis disebelah distal jeratan makin membengkak nekrosis glans penis

TindakanTeknik memijat glans selama 3-5 menit diharapkan edem berkurang dan secara perlahan prepusium dikeembalikan pada tempatnyaJika gagal, dilakukan dorsum insisi pada jeratan sehingga prepusium dapat dikembalikan pada tempatnya