2008-2-00069-AR Bab 4

  • Upload
    andri

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    1/79

      37

    BAB 4

    ANALISA

    4.1  Analisa Lingkungan

    4.1.1  Analisa Tapak

    Gambar 18. Alternatif Tapak

    Ket :

    : Alternatif Tapak

    : Lokasi kampus BiNus

    Kriteria lokasi tapak asrama mahasiswa Bina Nusantara adalah sebagai berikut.

    -  Strategis supaya mudah dicapai dari berbagai arah.

    -  Dekat dengan kampus Universitas Binus.

    -  Terletak di daerah yang tenang.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    2/79

      38

    -  Mudah dicapai kendaraan kecil maupun sedang.

    -  Dilalui kendaraan umum agar mempermudah pengunjung yang tidak memiliki

    kendaraan.

    Berikut dibawah ini adalah alternatif lokasi tapak yang dapat digunakan sebagai

    asrama mahasiswa.

    •  Alternatif A

    Gambar 19. Lokasi tapak A Gambar 20. Lokasi tapak A

    Sumber. Google Earth Sumber.Dinas Pemetaan

    Lokasi A sangat strategis yaitu terletak di jl. Kebon Jeruk Raya, berbatasan

    dengan pertigaan menuju Batusari. Kondisi sekitar tapak digunakan sebagai area

    komersil dan berbatasan dengan sekolah Tarsisius pada bagian selatannya. Tapak

    itu sendiri pada saat ini digunakan sebagai area komersil dan kios-kios kecil.

    Karakteristik tapak berkontur namun tidak curam. Tapak tersebut dapat dicapai oleh

    kendaraan kecil sampai besar karena dikelilingi oleh jalan besar.

    •  Alternatif B

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    3/79

      39

    Gambar 21. Lokasi tapak B Gambar 22. Lokasi tapak B

    Sumber. Google Earth Sumber.Dinas Pemetaan

    Berlokasi di jl. H.Senin. Tapak tersebut pada saat ini dipergunakan sebagai

    kos-kosan. Kondisi disekitar tapak tersebut berbatasan dengan kos-kosan, rumah

     penduduk dan kios-kios kecil. Karakteristik tapak tidak memiliki kontur dan berada

    didalam jalan sempit yang sulit dicapai kendaraan berukuran sedang.

    •  Alternatif C

    Gambar 23. Lokasi tapak C Gambar 24. Lokasi tapak C

    Sumber. Google Earth Sumber.Dinas Pemetaan

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    4/79

      40

    Tapak ini berlokasi di jl. Rawa Belong 2C. Tapak tersebut pada saat ini

    dipergunakan sebagai perumahan penduduk. Kondisi disekitar tapak ini berbatasan

    dengan rumah-rumah penduduk. Kondisi tapak ini berkontur namun tidak curam.

    Tapak hanya dapat dicapai oleh kendaraan berukuran kecil dan sedang.

    Berikut adalah tabel perbandingan jarak lokasi ke kampus Universitas Binus

    Alternatif A Alternatif B Alternatif C

    Kampus

    Anggrek

    ± 200 m ± 300 m ± 300 m

    Kampus

    Syahdan

    ± 300 m ± 40 m ± 100 m

    Kampus Kijang ± 800 m ± 600 m ± 800 mTabel 1. Jarak lokasi tapak dengan kampus Binus

    Kelebihan & Kekurangan Lokasi Tapak

    Alternatif A Alternatif B Alternatif C

    Kelebihan -  Dekat dengan jalan raya

    sehingga aksesmudah.

    -  Lebih dekat kekampus

    Anggrek.

    -  Dilaluikendaraan umum

    dari berbagai

    arah.

    -  Lokasi tidakdekat jalan

    raya sehinggalebih tenang.

    -  Lebih dekat kekampus

    Syahdan.

    -  Lokasi tidakdekat jalan

    raya sehinggalebih tenang.

    -  Lebih dekat kekampus

    Syahdan.

    Kekurangan -  Berisik karenadekat dengan

     jalan raya.

    -  Jarak jauh darikampus Kijang.

    -  Akses sulitkarena jalan

    tidak lebar.

    -  Tidak dilaluikendaraanumum.

    -  Akses sulitkarena jalan

    lebih kedalam.

    -  Tidak dilaluikendaraanumum.

    Tabel 2. Kelebihan dan kekurangan alternati f tapak

    Dari berbagai kriteria lokasi dan alternatif tapak diatas maka dapat

    disimpulkan bahwa lokasi tapak alternatif 1 lebih cocok untuk sebuah asrama

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    5/79

      41

    mahasiswa, karena akses mudah dekat dengan jalan raya, dilalui kendaraan umum

    dari berbagai trayek sehingga penghuni dapat berpergian dengan mudah. Selain itu

    letak yang strategis dan dekat dengan kampus Anggrek.

    Gambar 25. Lokasi tapak

    Lokasi : Jl. Kebon Jeruk Raya, Jakarta Barat

    Kel. Kebon Jeruk, Kec. Kebon Jeruk

    Jakarta Barat

    Peruntukan : Wisma dagang

    Luas Tapak : 9.200 m²

    KDB : 50 %

    KLB : 2

    Ketinggian Maksimum : 4

    GSB : 10 m

    Batas Wilayah :

    •  Utara : Jalan Kebon Jeruk Raya

    •  Timur : Jl. Rawa Belong

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    6/79

      42

    •  Barat : Perumahan Penduduk

    •  Selatan : Perumahan Penduduk

    Luas lantai dasar yang boleh di bangun : 50% x 9.200 m² = 4.600 m²

    Luas lantai bangunan yang boleh di bangun : 2 x 9.200 m² = 18.400 m²

    4.1.2  Kondisi Sekitar Tapak

    Gambar 25. Kondisi sekitar tapak

    Tapak ini berada disekitar lingkungan ramai dan kurang penghijauan yang

     pada umumnya digunakan sebagai area komersil, sekolah dan real estate.

    Pertigaan arahBatu

    Sari

    Tanah kosong 

    Daerah

    komersil

    Sekolah TK

    Tarsisius

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    7/79

      43

    Lingkungan ini merupakan daerah urban yang padat terdiri dari daerah komersil dan

    sekolahan. Berada di daerah kemacetan tinggi.

    Kesimpulan : Lingkungan yang akan didesain untuk asrama mahasiswa

    universitas Bina Nusantara adalah lingkungan yang memiliki banyak penghijauan

     pada tapak tersebut dengan memberi banyak taman dan pepohonan agar polusi

    udara dan kebisingan yang terjadi dapat dikurangi pada tapak.

    4.1.3  Analisa Pencapaian

    Gambar 26. Pencapaian Tapak

    Berdasarkan sumber buku Sistem Bangunan Tinggi untuk Arsitek dan

    Praktisi Bangunan  oleh Ir.Jimmy S.Juwana, hal. 17 mengatakan bahwa kriteria

     pintu masuk dan keluar yang baik adalah minimum berada 20 meter d ari tikungan

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    8/79

      44

    dan jika tidak memnuhi persyaratan tersebut maka letak pintu diletakkan di ujung

    sisi muka (frontage) terjauh dari tikungan.

    Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa pencapaian ketapak dapat melalui tiga

    alternatif yaitu

      Alternatif pertama yaitu gambar panah A dari arah BatuSari menuju ke arah

    Rawa belong atau ke arah Kebon Jeruk.

      Alternatif kedua yaitu gambar panah B dari arah Kebon Jeruk menuju ke

    Rawa Belong atau Batu Sari.

      Alternatif ketiga yaitu gambar panah C dari arah Rawa Belong menuju ke

    Kebon Jeruk atau Batu Sari.

    Dari ketiga alternatif pencapaian diatas dapat ditentukan akses masuk yang tepat

    dan cepat menuju tapak, dari ketiganya alternatif yang paling cepat menuju ke tapak

    adalah dari arah Rawa Belong menuju Kebon Jeruk atau Batu sari.

    •  Peletakkan pintu masuk dan keluar tapak.

    Pintu masuk dan keluar kendaraan akan dibuat jauh dari pertigaan seperti

     pada gambar dibawah ini untuk menghindari kemacetan di p ertigaan akibat keluar

    masuk kendaraan dari tapak dan juga sesuai syarat yaitu minimal 20 m dari

    tikungan agar tidak terjadi kemacetan. Pintu masuk keluar utama akan diletakkan di

    Jl. Rawa Belong untuk side entrance dan dari Jl. Kebon Jeruk.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    9/79

      45

    Gambar 27. Analisa pintu masuk dan keluar tapak

    Side entrance Pejalan kaki

    Main entrance

    4.1.4  Analisa Orientasi Bangunan

    Faktor2 yang mempengaruhi letak dan orientasi bangunan adalah :

    -  Orientasi matahari

    -  Arah angin

    -  Topografi

    -  Kelandaian

    -  Bunyi

    -  Karakteristik tapak

    (Sumber. Catatan mata kuliah perancangan tapak oleh Theo Salim M.Arch)

    Berikut dibawah ini adalah berbagai alternatif orientasi masa bangunan yang

    akan digunakan.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    10/79

      46

    •  Alternatif I

    Gambar 28. Analisa arah matahari pada bangunan menghadap utara dan selatan

    Bangunan yang menghadap utara dan selatan pada bagian yang panjang dan

     pada bagian yang pendek dihadapkan ke timur dan barat dapat mengurangi suhu

    uadara panas akibat sinar matahari langsung, Dengan desain memanjang

    menghadap utara dan selatan ini pemakaian Air Cond itioner  atau kipas angin dalam

    ruangan dapat dikurangi sehingga penghematan energi dapat dilaksanakan. Jika

    tidak bisa diarahkan keutara dan selatan maka bangunan dapat ditutupi dengan

     pepohonan agar tetap sejuk atau dengan shading. Sedangkan untuk faktor

    kebisingannya, orientasi masa diatas dapat mengurangi kebisingan yang berasal dari

     jalan raya karena bagian yang terpendek dihadapkan pada sumber bunyi.

    Dengan kondisi kontur tapak seperti pada gambar 22, masa bangunan seperti

    ini dapat memerlukan biaya perataan tanah lebih karena dapat memotong dua garis

    kontur, namun dapat diatasi dengan pengaturan masa yang baik atau dengan split

    level.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    11/79

      47

    Gambar 29. Alternati f 1 terhadap kontur

    Sumber. Dinas Pemetaan Jakarta

    •  Alternatif II

    Gambar 30. Analisa arah matahari pada bangunan menghadap timur dan barat

    Bangunan yang menghadap timur dan barat pada bagian yang panjang akan

    lebih panas ruang dalamnya dari pada bangunan yang menghadap utara dan selatan

    seperti dibahas sebelumnya. Hal ini disebabkan banyak sinar matahari yang masuk

    sehingga ruangan lebih panas dan pemakaian  Air Conditioner  dan kipas angin harus

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    12/79

      48

    lebih maksimal. Dengan kontur sepeti pada gambar dibawah, masa bangunan

    seperti ini dapat membatasi biaya perataan tanah, karena sedikit memotong garis

    kontur yang terdapat dalam tapak.

    Gambar 31. Alternati f 2 terhadap kontur

    Kesimpulannya, pada asrama ini akan menggunakan alternatif I yaitu

     bangunan dengan bentuk masa bagian panjang ke arah utara dan selatan. Alternatif I

    dipilih untuk mencegah banyak cahaya matahari masuk yang menyebabkan panas

    dalam ruangan dan mengurangi kebisingan yang berasal dari jalan raya. 

    4.1.5  Analisa Kebisingan

    Gambar 32. Analisa kebisingan

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    13/79

      49

    Pada tapak ini daerah yang kebisingannya paling tinggi adalah pada daerah

     berwarna kuning yaitu dari Jl. Kebon Jeruk Raya dan Jl. Rawa Belong. Kendaraan

    yang berlalu lalang banyak sekali dan bertemu dipertigaan lampu merah tersebut.

    Selain kendaraan pribadi dan motor, banyak juga mikrolet dan metro mini yang

     berhenti menunggu penumpang di sekitar pertigaan lampu merah, sehingga

    menambah kebisingan disekitar tapak.

    Untuk mengantisipasi kebisingan tersebut dapat dengan memberikan buffer

    yaitu berupa pepohonan pada sisi tapak yang menghadap ke kedua jalan raya

    tersebut. Selain memberikan buffer hal yang perlu dipertimbangkan adalah

     peletakkan zoning tapaknya, pada daerah hunian atau private lebih kedalam tapak

    dan jauh dari jalan raya sedangkan daerah  public  dapat diletakkan didepannya.

    Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.

    Gambar 33. Pengurangan bising pada tapak

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    14/79

      50

    Gambar 34. Penggunaan pohon sebagai buffer

    Selain penggunaan tanaman penentuan orientasi masa bangunan juga

     berpengaruh terhadap pengurangan kebisingan yaitu dengan mengarahkan bagian

     pendek bangunan kearah sumber bising seperti pada gambar 21 dan seperti yang

    telah dijelaskan pada analisa orientasi bangunan sebelumnya, atau dapat juga

    menggunakan dinding penahan bunyi didekat sumber bising.

    4.1.6 Analisa Sirkulasi Dalam Tapak

    Sirkulasi dalam pada asrama ini dibedakan menjadi dua yaitu sirkulasi

    kendaraan dan sirkulasi manusia.

    1)  Linier Sirkulasi linier dapat menjadi unsur

     pengorganisir utama untuk sederet ruang-

    ruang. Selain itu jalan dapat berbentuk

    lengkung, bercabang, berbelok arah dan

    sebagainya.

    2)  Radial Sirkulasi radial memiliki jalan-jalan yang

    lurus yang berkembang dari sebuah titik

    atau menuju ke sebuah titik pusat.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    15/79

      51

    3)  Spiral Sirkulasi spiral adalah sirkulasi dai sebuah

    titik pusat dan mengelilingi titik pusat

    tersebut dengan jarak yang berbeda.

    4)  Grid Sirkulasi grid adalah dua pasang jalan

    sejajar yang saling berpotongan dan

    membentuk kotak-kotak atau kawasan

    ruang segi empat.

    5)  Jaringan Sirkulasi jaringan terdiri atas jalan-jalan

    yang menghubungkan titik-titik tertentu di

    dalam tapak.

    Tabel 3. Sirkulasi dalam tapak

    Sumber. Ching F. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    16/79

      52

    Dari berbagai sirkulasi tapak diatas dapat disimpulkan bahwa sirkulasi yang

    akan digunakan untuk kendaraan adalah sirkulasi linier, karena sirkulasi ini mudah

    disesuaikan dengan tapak dan jelas, selain itu sirkulasi ini dapat bercabang,

     berbelok arah, melengkung dan sebagainya. Sedangkan untuk sirkulasi manusia

    akan menggunakan sirkulasi linier karena akan mudah disesuaikan dengan arah

    sirkulasi dan masa bangunan yang ada sehingga lebih jelas dan terarah bagi pejalan

    kaki.

    4.1.6 

    Analisa Zoning

    Analisa zoning digunakan untuk menentukan zoning peletakan daerah

     private, p ublik, semi publik, semi private dan juga membantu dalam menentukan

    letak bangunan asrama, pengelola, fasilitas penunjang, tempat parkir, service, dan

    lain-lain.

    Tapak tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa wilayah zoning yaitu :

    a.  Publik

    Publik adalah daerah yang diakses langsung oleh umum. Publik terdiri dari

    daerah yang berhubungan langsung dengan tamu maupun pengunjung seperti

    kantor pengelola, ruang tamu, guest house dan diletakkan lebih kedepan dan

    dekat pintu masuk utama.

     b.  Semi p ublik

    Semi publik merupakan area yang dapat diakses pengunjung dengan persyaratan

    tertentu dan penghuni. Area semi publik terdiri dari fasilitas penunjang yang

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    17/79

      53

    dibutuhkan oleh penghuni dan pengunjung maka semi publik diletakkan di

    tengah tapak sehingga mudah dijangkau oleh penghuni maupun pengunjung.

    c.  Private

    Privat adalah daerah yang lebih terjamin privasinya. Privat hanya bisa diakses

    oleh penghuni, servis dan pengunjung yang memiliki izin tertentu. Privat

    diletakkan lebih kedalam.

    d.  Service

    Servis adalah daerah yang berfungsi untuk melayani daerah lainnya. Servis

    hanya dapat diakses oleh petugas servis. Servis diletakkan jauh dari daerah

    zoning lainnya agar tidak mengganggu kegiatan di daerah zoning lainnya.

    Berikut dibawah ini adalah berbagai alternatif zoning yang dapat digunakan pada

    tapak tersebut.

    •  Alternatif Zoning I

    Gambar 35. Alternatif zoning I

    A.Putri

    A.Putra

    Penun

     jang

    Guest

    House

    Penge

    lola

    S

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    18/79

      54

    Pada alternatif zoning diatas asrama putri dan putra diletakkan jauh dari

    keramaian jalan raya dengan pertimbangan supaya penghuni tidak merasa bising

    dengan keadaan sekitar. Daerah penunjang yang berwarna hijau diletakkan ditengah

    agar mudah dicapai dari asrama maupun guest house dan pengelola. Guest house

    dan pengelola diletakkan lebih kedepan dekat dengan jalan raya karena tidak terlalu

    membutuhkan ketenangan, guest house diletakkan dekat dengan pintu masuk,

    sedangkan pengelola berada didepan, dekat dengan pintu masuk utama. Untuk

    daerah servis diletakkan lebih kedalam jauh dari jalan raya, supaya tidak terlihat.

    •  Alternatif Zoning II

    Gambar 36. Alternati f zoning II

    Pada alternatif zoning II asrama putra diletakkan lebih kedepan daripada

    asrama putri, hal ini dikarenakan penghuni putri akan lebih membutuhkan

    A.Putri

    A.Put

    ra GuestHouse

    Penge

    lola

    Penun

     jang

    S

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    19/79

      55

    ketenangan dan keamanan daripada penghuni putra, dan penghuni putra lebih

     berjiwa bebas. Untuk peletakkan daerah penunjang dan pengelola akan diletakkan

    seperti gambar diatas, pengelola diletakkan dekat dengan pintu masuk utama agar

     para tamu mudah untuk melapor ke pengelola.

    Dari alternatif zoning diatas maka dapat disimpulkan alternatif zoning yang

     baik dalam perancangan tapak asrama ini adalah alternatif kedua. Zoning ini dipilih

    karena pertimbangan asrama putri lebih baik terlindung dan asrama putra lebih

    kedepan, hal ini dikarenakan penghuni putri lebih memerlukan keamanan dan

     penghuni putra lebih berjiwa bebas. Pengelola di letakkan depan tapak dekat dengan

     pintu masuk utama agar lebih terlihat dan tamu bila ingin berkunjung menuju ke

     pengelola terlebih dahulu.

    Gambar 37. Zoning tapak

    A.Putri

    A.Put

    ra

    Guest

    House

    Penge

    lolaPenun

     jang

    S

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    20/79

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    21/79

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    22/79

      58

    Beton cetak biasanya digunakan untuk sirkulasi manusia maupun kendaraan, beton

    cetak dapat meresap air hujan dengan memberikan celah kecil pada pemasngannya

    dan tidak membuat suhu udara naik.

    -  Grass block

    Grass block seperti beton cetak, dapat meresap air hujan lebih banyak dan tidak

    membuat suhu udara naik.

    -  Kayu

    Kayu digunakan untuk sirkulasi manusia, kayu dapat membuat suasana tapak lebih

    alami.

    -  Batu alam

    Batu alam biasa digunakan sebagai jalan setapak untuk manusia. Batu alam dapat

    membuat suasana lebih alami dan menambah estetika pada ruang luar tapak.

    Selain elemen untuk sirkulasi dan pedestrian, elemen keras lainnya yang

     berfungsi memperindah taman pada tapak berdasarkan sumber http://www.e-

    dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=211&fname=materi2.html  adalah seperti

     berikut.

    -  Patung

    Patung merupakan salah satu elemen estetik. Patung merupakan benda seni yang

    dapat mempercantik taman dan biasanya menyimbolkan sesuatu.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    23/79

      59

    Gambar 40. Patung taman

    -  Lampu taman

    Lampu taman selain berfungsi sebagai penerangan pada malam hari dan dapat juga

    memperindah taman pada malam hari, namun memerlukan energi listrik yang tidak

    sedikit untuk penerangan lampu pada taman.

    Gambar 41. Lampu taman

    -  Kolam

    Kolam dapat membuat kesan taman lebih alami, biasanya kolam dilengkapi dengan

    air mancur atau dengan air terjun.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    24/79

      60

    Gambar 42. Kolam

    -  Gazebo

    Gambar 43. Gazebo

    Gazebo dapat digunakan sebagai tempat bersantai dan belajar bersama sambil

    menikmati taman dan juga sebagai tempat berteduh dari panas matahari.

    -  Ayunan

    Gambar 44. Ayunan

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    25/79

      61

    Ayunan dapat digunakan sebagai area bersantai dan mengobrol sambil menikmati

    keindahan taman.

    -  Selasar

    Gambar 45. Selasar

    Selasar adalah jalur yang digunakan untuk pejalan kaki. Selasar yang ditanami

    tanaman rambat seperti pada gambar diatas dapat melindungi pejalan kaki dari terik

    matahari maupun hujan.

    2)  Elemen Lunak

    Elemen lunak terdiri dari tanaman dan binatang. Berikut ini adalah berbagai

    macam elemen lunak yang dapat memperindah ruang luar tapak.

    -  Tanaman hias

    Tanaman hias terdiri dari tanaman hias bunga dan daun. Tanaman hias dapat

    membuat ruang luar tapak lebih indah dan cantik, namun tanaman hias memerlukan

     perawatan y ang lebih karena membutuhkan intesitas cahaya matahari yang cukup

     banyak.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    26/79

      62

    Gambar 46. Bunga

    -  Rumput

    Rumput digunakan sebagai penutup tanah sehingga tanah menjadi hijau alami dan

    tidak kering.

    Kesimpulannya, dari berbagai elemen diatas tapak ini akan menggunakan

     beberapa elemen yang telah disebutkan diantaranya.

    1)  Elemen Keras

    Elemen keras yang akan digunakan adalah grass block dan beton cetak

    untuk sirkulasi kendaraan dan manusia. Grass block dipilih karena tidak

    membuat suhu udara naik dan dapat menyerap air.

    Gambar 47. Grass block dan Conblock

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    27/79

      63

    Sedangkan untuk elemen estetikanya berupa patung yang dapat dibentuk

    simbol universitas maupun simbol lainnya, lampu taman untuk penerangan pada

    malam hari, kolam untuk menambah kesan alami pada taman, gazebo untuk

    tempat berkumpul dan belajar bersama dan selasar dengan tanaman rambat

    sehingga pejalan kaki dapat terlindung dari terik matahari dan hujan.

    Gambar 48. Selasar

    2)  Elemen Lunak

    Elemen lunak yang akan digunakan adalah tanaman hias untuk

    memperindah tapak, rerumputan sebagai penghijauan pada tanah, dan

     pepohonan yang memiliki banyak fungsi yaitu sebagai tempat berteduh dan

    mengurangi polusi udara dan kebisingan.

    Gambar 49. Pohon 

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    28/79

      64

    1)  Parkir

    Berdasarkan buku Ernest Neufert jilid 2 p.105 terdapat berbagai macam

     jenis parkir mobil.

    •  Parkir paralel pada jalurkendaraan.

    •  Parkir dengan sudut 30ºkeluar masuk mobil lebih

    mudah, namun hanya satu

    arah.

    •  Parkir dengan sudut 45º

    hanya bisa dilalui mobilsatu arah.

    •  Parkir dengan sudut 60ºlebih sulit dari parkir 45º

    namun lebih banyak dapat

    menampung mobil. Parkir jenis ini hanya bisa dilalui

    mobil satu arah.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    29/79

      65

    •  Parkir dengan sudut 90ºkeluar masuk kendaraan

    lebih sulit, lebar jalanlebih besar supaya mobil

    dapat keluar masukdengan mudah, selain itu

     jumlah mobil yang

    ditampung dapat lebih banyak. Parkir jenis ini

    dapat dilalui oleh

    kendaraan dari dua arah.

    Lebar tempat parkir 2,5 mdengan lebar jalan 5,5 m.

    Tabel 4. Macam-macam jenis parkir mobilSumber. Neufret, E (2002) Data Arsitek jilid 2 p.105

    Jenis parkir mobil yang akan digunakan pada asrama ini adalah parkir

    dengan kemiringan 90º, karena pada lahan yang sempit parkir 90º ini lebih ringkas.

    Berikut dibawah ini adalah kebutuhan parkir mobil berdasarkan buku Sistem

    Bangunan Tinggi oleh Ir. Jimmy S. Juwana, MSAE, 2005 p.19.

    Sumber. Juwana, J.S (2005) Panduan Sistem Banunan Tinggi p.19

    Penghuni dari asrama ini sebagian besar tidak menggunakan mobil untuk

     berpergian karena penghuninya yang semua berasal dari luar kota. Untuk itu

    kebutuhan parkir hanya diperuntukan bagi tamu guest house, tamu yang

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    30/79

      66

     berkunjung, pengelola dan sebagian kecil p enghuni. Maka perhitungan parkir akan

    menggunakan hotel seperti pada tabel diatas, khususnya bintang 2-3. Perhitun gan

     parkir tersebut adalah sebagai berikut.

    •  Parkir Mobil

    Asumsi parkir mobil pengelola : 2 mobil

    Asumsi parkir mobil tamu guest house : 3 mobil

    Asumsi parkir penghuni : 5 mobil

    Total parkir mobil : 10 mobil

    Luas parkir mobil : 10 x 12.5 m² = 125 m²

    •  Parkir Motor

    Asumsi parkir motor 10% dari penghuni

    10 % x 400 penghuni : 40 parkir motor

    •  Parkir Servis

    Asumsi mobil box = 30 m²

    4.2  Analisa Aspek Manusia

    4.2.1  Analisa Pelaku Kegiatan Asrama Manusia

    Pelaku kegiatan dalam asrama mahasiswa ini terdiri dari :

    •  Mahasiswa

    Mahasiswa adalah pelaku utama dalam asrama mahasiswa ini khususny a

    mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang berasal dari luar Jakarta dan

     berkuliah selama tahun pertama. Pengguna asrama ini dikhususkan bagi

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    31/79

      67

    mahasiswa Universitas Bina Nusantara satu tahun pertama yang berasal dari luar

    kota Jakarta.

      Pengunjung

    Pengunjung ini terdiri dari tamu yang mengunjungi mahasiswa maupun tamu

    dari luar.

    •  Pengelola

    Pengelola merupakan pelaku kegiatan pengelolaan asrama mahasiswa baik dari

    administrasi, keamanan sampai pengelolaan bangunan dan fasilitas yang

    dimiliki asrama ini.

    •  Penunjang

    Penunjang adalah pelaku yang menunjang kegiatan didalam asrama seperti

     penjual makanan, penjaga kios atau toko y ang diperlukan mahasiswa dan pihak

    lainnya yang berada didalam lingkungan asrama.

      Servis

    Servis adalah pihak yang bertugas dalam melayani penggunan gedung dan

    merawat gedung asrama baik dari kebersihan, perawatan dan perbaikan

     peralatan mekanikal elektrikal dan sebagainya.

    4.2.2  Analisa Daya Tampung Asrama

    Analisa ini digunakan untuk mempertimbangkan jumlah kamar yang akan

    digunakan sesuai jumlah mahasiswa yang ada dari tahun ke tahun. Sehingga daya

    tampung asrama cukup memuat mahasiswa yang ingin menginap di asrama

    tersebut.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    32/79

      68

    Jumlah daya tampung asrama mahasiswa Universitas Bina Nusantara akan

    dibandingkan dengan daya tampung asrama yang telah ada di universitas lain yaitu

    Universitas Indonesia Depok dimana jumlah penghuni asrama UI adalah 1248 orang 

    dan Universitas Pelita Harapan adalah 160 orang sesuai survey lapangan yang telah

    dilaksanakan beberapa waktu lalu.

    Perbandingan pria dan wanita dapat dilihat dari data jumlah mahasiswa aktif

    Bina Nusantara tahun 2007 yang didapat dari seperti pada tabel dibawah ini.

    Tahun Pria Wanita

    2004 660 3122005 1189 665

    2006 1443 736

    2007 1573 865

    Tabel 5. Jumlah mahasiswa aktif Binus

    Sumber.ATL BiNus

    Dari data diatas, maka perbandingan jumlah mahasiswa aktif pria dan wanita

    tahun 2007 adalah 65% banding 35%, maka perhitungan daya tampung mahasiswa

    adalah sebagai berikut.

    Angkatan Jumlah mahasiswa

    luar daerah

    Kenaikan Kenaikan

    rata-rata

    2005 1854

    2006 2153 16%

    2007 2440 13% 14,5%

    Asumsi 3 tahun

    mendatang dengan

    kenaikan 14,5%

    setiap tahun

    (100%+(14,5% x 3))

    x 2440

    Jumlah mahasiswa

    luar daerahBINUS

    3502

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    33/79

      69

    Jumlah mahasiswa

    luar daerah

    Jumlah penghuni

    asrama

    Perbandingan

    UI 6573 1248 19%

    UPH 2564 160 6% 12,5%

    BINUS 3502 438 12,5%

    Persentase pria

    dan wanita

    mahasiswa luar

    daerah (2007)

    65% : 35%

    Perkiraan

     penghuni asrama

    284:154

    Tabel 6. Perhitungan perkiraan jumlah penghuni

    4.2.3  Analisa Jenis Kegiatan dan Kebutuhan Ruang

    Kelompok

    Kegiatan

    Kegiatan Ruang Sifat

    Ruang

    Pengguna Persyaratan

    Ruang

    Mahasiswa Tidur,

    istirahat,

     belajar

    Mandi

    Memasak

    Cuci

    Kamar

    Kamar

    mandi,toilet

    Pantry

    Ruang

    cuci baju

    Private

    Dipakai

     bersama

    Service

    Service

    Mahasiswa

    Mahasiswa

    Mahasiswa

    Mahasiswa

    Tidak

    Bising,

    Ventelasi

     baik.

    Ventelasiudara baik,

    memiliki

    kloset dan

     bak air

    Edukatif Belajar Ruang

     belajar

     bersama

    Semi

    Publik

    Mahasiswa Memiliki

    meja belajar

    dan kursi,

     penerangan baik

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    34/79

      70

    Sosial Mengobrol

    Bertamu

    Ruang

    tamu

    Publik Mahasiswa &

    tamu

    Pengelola Menerima

    tamu

    Mengaturadministrasi

    dan

     perawatan

    asrama

    Buang air

    Memasak

    Lobby &

    hall

    RuangKantor pengelola,

    Ruang

    kepala

    asrama

    Toilet

    Pantry

    Publik

    Private

    Service

    Service

    Pengelola &

     pengunjung

    Kepala asrama,staf pengelola

    Pengelola &

     pengunjung

    Staff pengelola

    Ventelasi baik,

     pencahayaan

     baik,

    memiliki

    meja kursikantor dan

    loket.

    Ventelasi

     baik,

    memilikikloset dan

     bak air.

    Penunjang Makan &

    minum

    Cuci baju

    Menjualkeperluan

    sehari-hari

    Fotokopi

    Bermain &

     berolah

    raga

    Rental

    internet

    Berkumpul

    utk suatukegiatan.

    Kantin

    Laundry

    Minimarket,

    kios

    Jasa

    fotokopi

    Ruang

    hobi

    Warunginternet

    Ruang

    serba

    guna

    Publik

    Service

    Publik

    Publik

    Publik

    Publik

    Publik

    Mahasiswa,

     pengunjung, pengelola

    Mahasiswa,

    Penunjang.Mahasiswa, pengunjung,

     pengelola,tamu.

    Mahasiswa,

     pengunjung, pengelola.

    Mahasiswa,

     pengunjung,

     pengelola.

    Mahasiswa, pengunjung,

     pengelola.

    Mahasiswa,

     pengunjung

    Memiliki

    tempatuntuk

    makan dan

    minum

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    35/79

      71

    Service

    Pengunjung,

    tamu

    Sholat

    (beribadah)

    Keamanan

    Tempatmesin

    genset

    Tempat panel listrik

    Tempat

     pompa air

    Menginap

    Bertamu

    Musholla

    Pos

    satpam

    Ruanggenset

    Ruang panel

    listrik

    Ruang

     pompa

    Kamar

    Guest

    house

    Ruang

    dudukGuest

    house

    Semipublik

    Service

    Service

    Service

    Service

    Private

    Publik

    Mahasiswa,

     pengelola,tamu.

    Satpam

    Pengelola

    Pengelola

    Pengelola

    Tamu &

     pengunjung

    Tamu &

     pengunjung

    Ventelasi &

     penerangan baik

    Ventelasiudara baik,

    diberi

     peredam

    suara.

    Ventelasiudara baik.

    Tabel 7. Jenis kegiatan dan kebutuhan ruang

    4.2.4  Analisa Hubungan Makro dan Mikro

    Pelaku yang terdiri dari penghuni, pengunjung dan pengelola memasuki

     plasa terlebih dahulu, dari plasa kemudian dapat mengakses ke parkir atau langsung

    ke kantor pengelola. Selain ke kantor pengelola dari plasa juga dapat langsung

    menuju ke guest house, asrama dan penunjnag. Hubungan makro dan mikro dapat

    dilihat dari diagram dibawah ini

    •  Hubungan makro

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    36/79

      72

    •  Gedung Asrama

    Pelaku yang terdiri dari penghuni memasuki lobby terlebih dahulu, lalu dari

    lobby dapat menuju ke kamar asrama masing-masing, ruang komunal, dapur

    umum, kamar mandi.

    •  Bangunan Penunjang

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    37/79

      73

    Pelaku yang terdiri dari penghuni, pengunjung dan pengelola memasuki

    lobby, kemudian dari lobby dapat mengakses ke mini market, kantin,

    mushola, kios-kios dan gedung serba guna.

    •  Gedung Pengelola

    Pelaku yang terdiri dari kepala asrama dan staf pengelola memasuki lobby

    dahulu untuk entrancenya. Kemudian dari lobby dapat menuju ke ruang

    kantor kepala asrama, staf, toilet, dan pantry.

    Entrance

    Kios,

    miniRuanghobi

    KantinLaund

    ry

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    38/79

      74

    •  Gedung Guest House

    Pelaku yang terdiri dari tamu memasuki lobby terlebih dahulu, kemudian

    dari entrance dapat menuju ke kamar dan ruang tamu.

    4.2.5 Analisa Pola Tinggal Penghuni

    Dalam pengelompokan jumlah penghuni asrama terbagi menjadi 6 tipe

    ruangan berdasarkan buku Time Saver Standards for Building Types  edisi kedua

    oleh Joseph De Chiara dan John Hancock Callender penerbit McGraw Hill USA,

     pengelompokan tipe kamar adalah sebagai berikut.

    1)  Single rooms

    Single room atau kamar yang dihuni satu penghuni memiliki privasi yang

    lebih ketika tidur maupun keluar masuk kamar secara bebas. Single room

     penghuninya dapat belajar lebih efektif tanpa terganggu penghuni lainnya,

    selain itu si penghuni dapat mendengarkan atau memainkan musik tanpa

    harus mengganggu orang lain.

    Entr 

    anceKamar

    guest

    house

    R.Tamu

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    39/79

      75

    Gambar 50. Contoh kamar single

    2)  Split double rooms

    Split double room terdiri dari dua ruangan yang terhubung dengan sebuah

     bukaan. Keuntungannya adalah dapat memungkinkan untuk salah satu

     penghuninya tidur ketika penghuni lainnya sedang mengobrol dengan

    teman, selain itu dapat juga mengobrol diantara dua ruangan tersebut seperti

    single room dengan komunikasi langsung diantaranya. Jika dua penghuni

    harus berbagi tempat maka split double merupakan pilihan yang tepat karena

    selain privasi terjamin penghuni juga dapat bersosialisai.

    3) 

    Double rooms

    Double room adalah ruang kamar standard yang biasa dipakai dalam asrama.

    Kamar ini privasinya kurang dan karena ketidak cukupan ruang belajar dan

    ruang penyimpan, menjadi memaksa. Tipe kamar ini memungkinkan

     beberapa alternatif furnitur layout. Keuntungan tipe kamar ini penghuni

    dapat bersosialisasi dengan teman sekamarnya, namun kerugiannya adalah

    seperti telah disebutkan diatas bahwa penghuni merasa kurang privasi dan

    kurang bebas.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    40/79

      76

    Gambar 51. Contoh kamar double

    4)  Triple rooms

    Bentuk ini telah dikenal oleh beberapa murid di sedikit kampus. Bentuk ini

    lebih menghasilkan masalah antar penghuni karena privasi yang kurang,

    namun selain itu kelebihan tipe ini adalah suasana dalam ruangan lebih

    ramai, kebersamaan lebih terasa.

    Gambar 52. Contoh kamar triple

    5)  Four student rooms

    Pada four student rooms atau satu kamar terdiri dari empat orang memiliki

    masalah yang sama seperti double room dan triple room dalam privasi.

    Keuntungan tipe kamar ini adalah ruangan biasanya cukup luas untuk

    menaruh lemari, partisi berbahan ringan dan elemen lainnya, selain itu

     penghuni dapat memiliki banyak teman dan dapat bersoialisasi, namun

    kerugian dari tipe kamar ini adalah mudah terjadi konflik antar penghuni.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    41/79

      77

    6)  Suites

    Tipe suite adalah kamar yang terdiri dari empat atau lebih penghuni yang

     berbagi dalam satu atau dua ruangan, dengan atau t anpa kamar mandi, dan

    sebuah ruang komunal ekstra. Kelompok penghuni tersebut bekerja dan

    tinggal bersama dalam ruangan tersebut yang mencakup tiga kegiatan yaitu

    tidur, belajar, dan aktivitas sosial.

    Berdasarkan pengelompokan tipe kamar asrama diatas maka dapat

    disimpulkan bahwa asrama ini akan memakai tipe double rooms, karena untuk

    mengefektifkan luas lahan yang tidak terlalu luas dan mahasiswa dapat

     bersosialisasi tetapi tidak terlalu ramai, dan juga dari hasil survey terhadap 101

    mahasiswa yang 56,4% mahasiswanya menginginkan kamar double.

    Dibawah ini adalah berbagai ukuran kamar tidur double dengan

    menggunakan tempat tidur tingkat.

    Ruang double dengan bed t ingkat

    (Minimum), ukuran ruang 15,6 m²

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    42/79

      78

    Ruang double dengan bed t ingkat

    (Optimum) 17,8 m²

    Ruang double dengan bed t ingkat

    (Generous) 20 m²

    Tabel 8. Macam macam ukuran kamar asrama

    Sumber. Time Saver Standard for Building Types

    Dari ketiga jenis ukuran kamar asrama diatas, ukuran yang akan digunakan

    adalah ukuran minimum yaitu 15,6 m² karena pertimbangan lahan yang tidak terlalu

    luas, dan memanfaatkan ruangan yang ada dan tipe asrama yang diinginkan tidak

    terlalu mewah, namun ukuran tersebut akan dikecilkan lagi dengan pertimbangan

     perletakan furniture kamar.

    Analisa Program Ruang 

    Asrama

    Jenis Ruang Standard Sumber Kapasitas Jumlahruang

    Luas

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    43/79

      79

    Lobby 1 m²/ org Asumsi 8 5 40 m²

    Kamar 2 orang 11,22 m² Time

    Saver &

    asumsi

    2 230 2580 m²

    Kamar mandi 1,4 m²/ org Data

    arsitek 1

    1 70 98 m²

    Toilet 1,3 m²/ org Data

    arsitek 1

    1 70 91 m²

    Tempat cuci 1,3 m²/ org Data

    Arsitek 1

    1 50 65 m²

    Ruang Komunal 2 m²/ org Asumsi 30 12 720 m²

    Pantry 1,8 m²/ org Asumsi 2 12 43,2 m²

    Sub total = 3637,2 m²Sirkulasi 20 % = 722,2 m²

    Total = 4340 m²

    Pengelola

    Jenis Ruang Standard Sumber Kapasitas Jumlah

    ruang

    Luas

    Lobby 1 m²/ org Asumsi 20 1 20 m²

    Ruang tamu 1,5 m²/ org Asumsi 20 1 30 m²

    Loket 2 m²/ org Asumsi 4 1 8 m²

    Toilet 1,3 m²/ org Data

    arsitek 1

    1 1 1,3 m²

    Ruang kepala

    asrama

    9 m²/ org Asumsi 1 1 9 m²

    Ruang staf 4 m²/ org Asumsi 10 1 40 m²

    Pantry 1,8 m²/ org Asumsi 2 1 3,6 m²

    Ruang

    konseling

    2 m²/ org Asumsi 3 1 6 m²

    Sub total = 117,9 m²

    Sirkulasi 20 % = 24 m²

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    44/79

      80

    Total = 141,9 m²

    Penunjang

    Jenis Ruang Standard Sumber Kapasitas Jumlahruang Luas

    Kantin 16 m²/ 8 org Time

    saver

    50 1 100 m²

    Warnet 9 m² Asumsi 1 12 m²

    Mushola 1,2 m²/ org Dataarsitek

    30 1 36 m²

    Laundry 12 m² Asumsi 1 12 m²

    Kios makanan 4 m²/ org Asumsi 4 4 64 m²

    Mini market 25 m² Asumsi 1 25 m²

    Toilet 1,3 m²/ org Data

    arsitek 1

    1 1 1.3 m²

    Ruang

    serbaguna

    150 m² Asumsi 1 150 m²

    Sub total = 400,3 m²

    Sirkulasi 20 % = 80 m²

    Total = 480,3 m²

    Service

    Jenis Ruang Standard Sumber Kapasitas Jumlah

    ruang

    Luas

    Genset 20 m² Asumsi 1 20 m²

    Ruang panel

    listrik

    20 m² Asumsi 1 20 m²

    Ruang pompa 20 m² Asumsi 1 20 m²

    Ruang satpam 9 m² Asumsi 2 18 m²

    Sub total = 78 m²

    Sirkulasi 20 % = 15,6 m²

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    45/79

      81

    Total = 93,6 m²

    Guest House

    Jenis Ruang Standard Sumber Kapasitas Jumlah

    ruang

    Luas

    Ruang tamu &

    lobby

    40 m² Asumsi 1 40 m²

    Unit hunian

    Kapasitas 2 org

    18,36 m² Time

    Saver

    20 183,6 m²

    Sub total = 397,2 m²

    Sirkulasi 20 % = 87,4 m²

    Total = 484,6 m²

    Luas total kebutuhan ruang adalah 5540,4 m²

    Luas total bangunan yang boleh dibangun adalah 18.400 m²

    4.2  Analisa Aspek Bangunan

    4.3.1  Analisa Bentuk Bangunan

    Bentuk dasar bangunan dipengaruhi oleh aspek-aspek seperti matahari,

    kebisingan, dan penataan ruang dalamnya. Berikut dibawah ini adalah tabel

     bagaimana suatu bentuk berpengaruh terhadap matahari.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    46/79

      82

    Sumber.http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Downloads&file=index&re

    q=getit&lid=1072.  

    Dilihat dari tabel tersebut maka bentuk segi empat memiliki radiasi matahari

     paling sedikit, maka bentuk segi empat sangat baik untuk pencahayaan alami

    maupun pengkondisian udara buatan.

    Berdasarkan buku Data Arsitek oleh Ernest Neufret jilid 1 p.242 terdapat

     berbagai macam bentuk masa bangunan hunian vertikal dalam bentuk gedung.

    Macam Bentuk Masa Hunian Vertikal

    Bangunan bentuk blok Bentuk bangunan datar, merupakan

    satu kesatuan yang dapat membuatkepadatan tinggi, ruang yang berada

    diluar dan didalam memiliki fungsi

    yang berbeda. Contoh bangunan

    asrama dengan pola masa seperti ini

    adalah IPB  dan asrama mahasiswaUI Depok pada bangunan asrama

     putra.

    Bangunan bentuk barisan Bangunan terbuka, bentuk bangunandatar, ruang luar dan dalam tidak

    terlalu berbeda fungsinya.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    47/79

      83

    Bentuk bangunan irisan Bentuk bangunan ini hampir samaantara perluasan panjang dan tinggi,

    ruang luar dan dalam tidak memiliki

     perbedaan

    Bentuk bangunan besar/luas

    Merupakan perluasan dan penyambungan dari bentuk irisan ke

     bentuk besar. Bentuk bangunan datar

    dengan ukuran besar. Perbedaan

    ruang luar dan dalam tidak begituterlihat.

    Bentuk bangunan balok tinggi Bentuk bangunan ini pembentukan

    ruang luar tidak ada. Bentuk ini

    sebagai bentuk dominan yang

    digunakan apartemen pada kota-kota

     besar dan sering menggunakanstruktur bangunan datar.

    Tabel 9. Macam-macam bentuk massa hunian vertikal

    Sumber. Neufret, E (1996). Data Arsitek jilid 1 p.242

    Pada asrama mahasiswa ini alternatif yang bisa digunakan adalah bentuk

    masa balok atau bentuk barisan, karena keduanya cocok digunakan dalam asrama

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    48/79

      84

    mahasiswa karena lantai tidak terlalu tinggi dan masa bangunan tidak terlalu besar.

    Sedangkan pada bangunan asrama yang akan dirancang menggunakan bentuk

     bangunan barisan karena mempertimbangkan arah utara dan selatan dan agar setiap

    sisi mendapatkan view yang berbeda.

    4.3.2  Analisa Organisasi Ruang

    Macam-macam organisasi berdasarkan buku Bentuk, Ruang, dan Tatanan

    (Francis D.K. Ching, Erlangga, Jakarta, 2000, p.189-225) adalah sebagai berikut

    dibawah ini.

    Macam Organisasi Ruang

    •  TerpusatSebuah ruang dominan terpusat

    dengan pengelompokan sejumlah

    ruang sekunder. Menentukan satu

    fungsi ruang yang akan dijadikansebagai pusat perhatian, dan ruang-

    ruang yang memiliki fungsi lain akanmengarah ke ruang pusat.

    •  LinearTata atur ruang ini menempatkan

    fungsi-fungsi yang ada dalam satu

     penataan yang menyerupai garis lurus

    yang meneruskan fungsi ruang yang

    satu ke ruang yang lain. Bentuk tataruang ini diibaratkan seperti sebuah

     jalan lurus yang sebelah kanan dan

    kiri terdapat ruang-ruang yang

    memanfaatkan jalan sebagai aksesutama.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    49/79

      85

    •  GridSuatu urutan dalam satu garis dari

    ruang-ruang yang berulang.

    •  ClusterKelompok ruang berdasarkan

    kedekatan hubungan atau bersama-

    sama memanfaatkan satu ciri atau

    hubungan v isual.

    Tabel 10. Macam-macam organisasi ruangSumber. Ching, F .(1999). Arsitektur : Bentuk, Ruang dan Tatanan

    Dari berbagai macam organisasi ruang diatas maka pada asrama ini akan

    menggunakan bentuk cluster karena bentuk cluster dengan salah satu fungsi

     bangunan di tengah dapat memudahkan setiap penghuni untuk menuju ke setiap

    fungsi bangunan dengan fungsi bangunan paling penting diletakkan ditengah.

    4.3.3  Analisa Tampak Bangunan

    Tampak bangunan yang digunakan adalah tampak bangunan asrama

    mahasiswa sesuai dengan iklim tropis. Dibawah ini adalah berbagai macam contoh

    tampak bangunan asrama mahasiswa dari berbagai survey yang dilakukan.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    50/79

      86

    Foto 23. Tampak asrama UI Depok

    Gambar 53. Tampak asrama Bilkent University Turki

    Foto 24. Tampak asrama IPB Bogor

    Tampak bangunan yang akan digunakan pada asrama ini adalah tampak

     bangunan trop is dengan bagian yang menghadap ke timur dan barat diberi

    sunshading.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    51/79

      87

    Gambar 54. Sunshading

    Tampak bangunan akan diberi sunshading pada setiap sisi bangunan

     berdasarkan arah matahari berikut ini.

    Gambar 55. Rotasi bumi pada bulan Juni

    Sumber. http://po.crystal-aurora.com/index.php?page=tulisan&id=24 

    Karena bumi berputar sesuai rotasi bumi diatas (daerah tropis tidak terlalu

     berpengaruh pada kemiringan rotasi bumi pada bulan-bulan tertentu) maka Jakarta

    memiliki panas matahari yang lebih pada bagian utara daripada selatan, dan

    memiliki panas yang tidak nyaman pada bagian barat daripada bagian timur. Maka,

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    52/79

      88

    tampak bangunan untuk bagian utara, selatan, barat dan timur adalah sebagai

     berikut ini.

    Gambar 56. Tampak timur asrama Gambar 57. Tampak barat asrama

    Gambar 58. Tampak selatan asrama Gambar 59. Tampak utara asrama

    Pemanfaatan sinar matahari pada asrama ini adalah menggunakan reflektor

    yang dapat memantulkan sinar matahari kedalam ruang kamar dan membantu

     penerangan kamar secara alami seperti pada gambar dibawah ini dengan arah

     pantulan cahaya matahari berupa garis merah dan dibahas lebih lanjut pada analisa

     pencahayaan.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    53/79

      89

    Gambar 60. Pantulan cahaya matahari

    4.3.4  Analisa Interior (Furnitur)

    Pada umumnya dalam satu kamar asrama terdiri dari tempat tidur, lemari

     pakaian dan meja belajar. Furnitur y ang dipakai dalam kamar asrama ini sebaiknya

    furnitur yang praktis, multi fungsi dan dapat dilipat sehingga tidak banyak

    menggunakan ruang. Pemilihan furnitur yang praktis ini dikarenakan supaya

     penghuni t idak merasa sempit dengan b anyaknya furnitur, dan selain itu penghuni

    dapat leluasa belajar bersama dengan pemakaian furnitur praktis. Dibawah ini

    adalah macam-macam furnitur yang dapat digunakan di kamar asrama.

    Tempat t idur •  Bersifat multifungsi karena selain

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    54/79

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    55/79

      91

    Meja belajar ini selain digunakan untuk

    komputer dan belajar juga dapat

    digunakan sebagai tempat penyimpanan buku. Ukuran meja diatas adalah p anjang

    145 cm, tebal 65 cm dan tinggi 73 cm.

    Tabel 11. Furnitur asramaSumber. http://www.ikea.com

    Dari berbagai macam jenis furnitur diatas, furnitur yang akan digunakan

     pada ruang asrama ini adalah furnitur tingkat. Karena furnitur ini lengkap sudah

    terdiri atas tempat tidur, lemari dan meja relajar dalam satu tempat sehingga tidak

    memakan banyak tempat, cocok untuk kamar asrama yang kecil karena praktis.

    Gambar 61. Layout asrama

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    56/79

      92

    4.3.5  Analisa Sirkulasi dalam Bangunan

    Sirkulasi manusia pada bangunan asrama terdiri sirkulasi vertikal dan

    horisontal. Sirkulasi vertikal yaitu sirkulasi manusia secara vertikal dari atas

    kebawah dan sebaliknya, biasanya menggunakan tangga, eskalator dan lift.

    Sedangkan sirkulasi horisontal adalah sirkulasi manusia secara horisontal atau

    sejajar.

    Pada asrama ini menggunakan sirkulasi vertikal berupa tangga, karena jika

    menggunakan eskalator dan lift lebih membutuhkan banyak listrik dan selain itu

     bangunan empat lantai ini tidak terlalu membutuhkan lift.  

    Untuk sirkulasi horisontalnya terdiri dari double loaded dan single loaded,

    double loaded berupa kamar-kamar yang berada dikanan dan kiri lorong seperti

     pada gambar dibawah ini.

    Gambar 62. Double loaded

    Single loaded adalah ruang-ruang dalam satu baris yang berada pada satu

     jalur disamping lorong seperti pada gambar dibawah ini.

    Gambar 63. Single loaded

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    57/79

      93

    Dari kedua jenis sirkulasi horisontal diatas, asrama ini akan menggunakan

    double loaded dengan void ditengah karena pertimbangan lahan yang tidak terlalu

    luas dan juga tidak memakan banyak ruang tapak. Karena asrama ini akan

    dirancang hanya sampai lantai 4, maka asrama ini tidak menggunakn lift untuk

    sirkulasi vertikal, karena selain perawatan dan listriknya mahal pemakaian lift tidak

    terlalu dibutuhkan pada bangunan 4 lantai. Selain itu bangunan ini juga akan

    menyediakan tangga untuk darurat kebakaran.

    4.3.6  Analisa Sistem Struktur dan Konstruksi

    1)  Pondasi

    Pondasi adalah salah satu bagian terpenting bangunan yang berfungsi untuk

    menyalurkan beban bangunan ke tanah. Untuk menentukan jenis pondasi hal yang

     perlu diperhtikan adalah ketinggian bangunan, struktur dan konstruksi bangunan,

    serta kondisi atau jenis tanah.

    •  Pondasi batu kali

    Merupakan pondasi menerus karena memiliki ukuran yang sama dan

    kedalaman yang sama dan dipasang dibagian bawah setiap tembok dan

    kolom. Pondasi ini biasa digunakan pada bangunan yang tidak tingi seperti

    rumah tinggal sampai 2 lantai.

    •  Pondasi tiang pancang

    Biasanya digunakan pada bangunan tinggi. Pondasi ini terdiri dari tiang-

    tiang pancang yang dipasang pada poer. Kedalaman tiang pancang biasanya

    15 m - 20 m. Semakin besar diameter tiang maka tumpuannya semakin kuat.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    58/79

      94

    Kekurangan pondasi ini adalah perlu memikirkan alat angkut tiang pancang

    ke lokasi, namun dari segi kegagalan dalam pelaksanaan tiang pancang

    relatif kecil dibanding tiang bor .

    Gambar 64. Pondasi Tiang Pancang

    •  Pondasi bore pile

    Pondasi ini sistemnya adalah memasukan beton bertulang kedalam tanah,

    dengan cara cor ditempat. Pondasi ini daya dukungnya lebih kuat dari tiang

     pancang tergantung dari diameter pondasi tiang bor. Kekurangan pondasi ini

    adalah kegagalan yang timbul lebih tinggi daripada tiang pancang dalam

     proses pemasangannya.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    59/79

      95

    Gambar 65. Tiang bor

    Dengan demikian, pada asrama ini akan menggunakan pondasi bore

     pile, karena selain lebih kuat tidak perlu mengangkut tiang-tiang pancang

    untuk sampai ke tujuan sehingga lebih hemat bensin karena pemasangan

    langsung ditempat.

    2)  Upper Structure

    Upper structure atau struktur atas terdiri dari struktur rangka dan shear wall

    (dinding geser).

    •  Struktur Rangka (rigid frame)

    Struktur rangka ini terdiri dari balok yang ditopang oleh kolom. Berikut

    dibawah ini adalah gambar unit asrama yang menggunakan struktur rangka.

    Kelebihannya adalah bukaan pada dinding dapat banyak, namun

    kekurangannya adalah sulit dalam pengaturan furnitur karena terdapat

    kolom-kolom yang menonjol.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    60/79

      96

    Gambar 66. Denah menggunakan struktur rangka

    •  Shear Wall

    Shear wall atau yang disebut juga dinding geser keuntungannya lebih kuat

    dan dalam mendesain ruangan tidak sulit karena tidak ada kotak-kotak

    kolom yang menonjol dalam ruangan. Namun kekurangannya adalah hanya

    dapat memiliki bukaan yang terbatas.

    Gambar 67. Denah menggunakan shear wall

    Kesimpulannya pada asrama ini akan menggunakan struktur rangka karena

    menggunakan shear wall dapat membatasi bukaan atau jendela pada dinding.

    Macam rangka atap terdiri dari rangka baja ringan dan rangka kayu. Rangka

     baja ringan lebih mudah pemasangan karena rangkanya dapat langsung dipesan

    sesuai ukuran, selain itu t idak perlu menebang pohon, sedangkan rangka kayu l ebih

    sulit pemasangannya dan dapat terkena rayap. Pada asrama ini akan menggunakan

    rangka baja ringan karena lebih mudah pemasangan dan mengurangi dampak

     perusakan lingkungan dari penebangan pohon.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    61/79

      97

    Gambar 68. Rangka baja ringan Gambar 69. Rangka kayu

    Berikut ini adalah berbagai jenis atap yang baisa dipakai.

    Atap Kelebihan Kekurangan

    Dak beton Pemasangan mudah

    karena tidak ada

    genteng sama sekali.

    Jika hujan mudah terjadi

    kebocoran

    Perisai Lebih terlihat cantik Pemasangan sulit karena

    memiliki banyak

    sambungan dan mudah

     bocor.

    Pelana Pemasangan mudah,

    tidak mudah bocor,

     perawatan mudah.

    Tabel 12. Macam-macam bentuk atap

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    62/79

      98

    Kesimpulannya, dari berbagai macam atap maka jenis atap yang akan

    digunakan adalah atap pelana karena tidak mudah bocor jika hujan dan mudah

     pemasangan.

    4.3.7  Analisa Utilitas

    •  Utilitas air bersih

    Air bersih berasal dari air PAM yang ditampung pada reservoir bawah dan

    kemudian disalurkan ke reservoir atas lalu menuju ke kamar mandi, toilet,

    tempat cuci, sprinkler dan hydrant pada masing-masing gedung.

    Perhitungan air pencegah kebakaran adalah sebagai berikut berdasarkan

     buku Panduan Ssistem Bangunan Tinggi oleh Jimmy. S.J (2005) p.158-159

    Jumlah hidran = 2 x Luas total bangunan ( 5540,4 m²) = 14 unit

    800

    Kebutuhan air hidran = Jumlah hidran • 400 liter/menit • 30menit

    = 168.000 liter

    Jumlah sprinkler = Luas total bangunan = 222 unit

    25

    Kebutuhan air sprinkler = 20% x Jumlah sprinkler x 18 liter/menit x 30

    menit = 24.000 liter

    Jadi kebutuhan air untuk proteksi kebakaran adalah = 192.000 liter

    Kebutuhan air untuk bersih untuk kesehatan sebagai berikut berdasarkan

     buku Eco house 2 oleh Roaf sue (2001) adalah sebagai berikut.

    Untuk asrama diasumsikan 123 liter/hari, yaitu sebagai berikut

    Mandi dua kali sehari dengan menggunakan shower : 60 liter/hari

    Buang air besar dua kali flush dalam sehari : 18 liter/hari

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    63/79

      99

    Buang air kecil lima kali flush dalam sehari : 45 liter/hari

    Jadi kebutuhan air setiap orang dalam sehari : 123 liter

    Jumlah orang sekitar 500 orang, maka kebutuhan air : 123 x 500 = 61.500

    liter

    Total kebutuhan air = 61.500 + 192.000 = 253.500 liter

    •  Utilitas air kotor

    Air kotor berupa air buangan dari kamar mandi, tempat cuci, akan

    dibuang menuju ke WTP lalu d idaur ulang dan digunakan kembali untuk air

    kloset. Sedangkan air hujan akan ditampung dan diolah kembali menjadi air

    kloset. Untuk kotoran akan dibuang menuju ke STP kemudian disalurkan ke

    riol kota.

    4.3.8  Analisa penghawaan

    Penghawaan pada ruangan terdiri dari penghawaan alami dan penghawaan

     buatan. Pada penghawaan alami menggunakan sirkulasi udara alami sedangkan

     penghawaan buatan menggunakan AC atau Air Conditioner. Pada bangunan asrama

    ini menggunakan penghawaan AC pada setiap kamarnya, hal ini dikarenakan daerah

    tersebut bising dan polusi sehingga jika mengandalkan penghawaan alami akan

    tidak nyaman. Penggunaan AC hanya pada waktu tertentu atau sesuai dengan

    kebutuhan penghuni, karena ruang-ruang tersebut akan didesain semaksimal

    mungkin menggunakan penghawaan alami sehingga penghuni seminimal mungkin

    menggunakan AC.

    Jenis AC yang biasa digunakan pada saat ini adalah AC Central, AC Split

    dan AC window.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    64/79

      100

    AC Split

    -  Kelebihan AC jenis ini adalahmudah pemasangannya, pemakaian listrik lebih hemat

    dan jika tidak digunakandapat dimatikan oleh

     pengguna.

    -  Kekurangan AC jenis inimemerlukan tempat untuk

    meletakkan outdoor unit.

    AC Window -  Kelebihan AC jenis ini adalah jika tidak digunakan dapat

    dimatikan oleh pengguna,

    harga relatif lebih murah di pasaran.

    -  Kekurangan AC jenis inilistrik tidak sehemat AC jenis

    split, perlu menjebol dinding

    untuk pemasangannya.

    AC Central -  Kelebihan AC jenis ini adalahdapat diatur dari pusat,

    dimatikan dengan cara

     bersamaan.

    -  Kekurangan AC jenis inilistrik tidak sehemat AC jenis

    split, AC tidak bisa dimatikan

     jika salah satu ruangan tidak

    ingin menyalakan AC,

     pemasangan sulit karenamemerlukan ruang untuk

    kabel-kabel AC.

    Tabel 13. Macam macam jenis AC

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    65/79

      101

    Kebutuhan listrik AC sesuai dengan besar PK, semakin besar PK, semakin

    tinggi listrik yang dibutuhkan. AC berukuran 1 PK biasanya membutuhkan listrik

    dibawah 1000 watt.

    Berikut adalah perhitungan kebutuhan AC

    -  Kamar Asrama

    Luas kamar = 11 m²

    Tinggi Plafon = 2,8 m

    Koefisien AC = 50

    Kapasitas AC = (11 m² x 2,8)/50

    = 0,78 = 3/4 PK

    -  Kamar Guest House

    Luas kamar = 18,36 m²

    Tinggi Plafon = 2,8 m

    Koefisien AC = 50

    Kapasitas AC = (18,36 m² x 2,8)/50

    = 1,03 = 1 PK

    -  Ruang Pengelola

    Ruang kepala asrama = 9 m²

    (9 m² x 2,8)/50 = 0,5 = ½ PK

    - Ruang Staff

    Ruang staff = 32 m²

    (32 m² x 2,8)/50 = 1,8 = 2 PK

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    66/79

      102

    Berdasarkan buku Fisika Bangunan 1 (Prasasto Satwiko, Andi, Yogayakarta,

    2004, p.23) dalam penghawaan alami sebaiknya terdapat tiga lubang supaya

     pergerakan udara dapat maksimal, ketiga lubang itu yaitu lubang atas (ventelasi

    atas), lubang bawah (ventelasi bawah), lubang tengah (jendela). Lubang atas untuk

    melepaskan udara panas akibat jendela yng ditutup dan lubang bawah untuk

    melepaskan udara lembab akibat lantai dibawahnya.

    Gambar 70. Zona bukaan pada bangunan

    Sumber. Fisika Bangunan 1 p.23

    Pertimbangan desain bangunan untuk menghemat energi AC menurut buku

    Fisika Bangunan 2 (Prasasto Satwiko, Andi, Yogayakarta, 2004, p.20) adalah

    sebagai berikut.

    •  Mengorientasikan arah bangunan ke utara dan selatan. Karena jika bangunan

    menghadap timur dan barat pada bagian yang panjang maka sinar matahari akan

     banyak masuk ke dalam ruangan dan mengakibatkan kerja AC berat. Jika t idak

     bisa diarahkan keutara dan selatan bangunan dapat ditutupi dengan pepohonan

    agar tetap sejuk seperti pada gambar dibawah ini.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    67/79

      103

    Gambar 71. Sunshading berupa tanamanSumber. Lechner. N (2001) Heating, Cooling, Lighting p.215

    Atau dapat juga dengan shading. Dibawah ini adalah berbagai macam shading

     berdasarkan buku  Heating, Cooling, Lighting: Design Method for Architect  

    (Norbert Lechner, John Wiley & Sons Inc New Jersey,2001)

    Gambar 72. Macam-macam shadingSumber. Lechner. N (2001) Heating, Cooling, Lighting p.210

    •  Menata denah bangunan dengan cara mengelompokan ruangan yang panas dan

    lembab (dapur dan kamar mandi) dan menambahkan exhaust fan pada ruang-

    ruang tersebut supaya sirkulasi udara lancar.

    •  Pemakaian AC hanya pada ruang-ruang yang diprioritaskan seperti kamar tidur

    dan ruang kerja.

    •  Memakai bahan bangunan bertransmitan rendah (isolator) untuk menahan panas

    matahari masuk ke ruangan.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    68/79

      104

    •  Menggunakan jendela nako akan lebih baik karena udara luar yang hangat dapat

    masuk, sementara itu udara dalam mengalir keluar.

    Dibawah ini adalah berbagai macam desain jendela berdasarkan buku Data Arsitek

     jilid 1 oleh Ernst Neufret p . 161

    Gambar 73. Macam-macam jendela

    Ketiga jendela diatas adalah jendela yang memiliki katup pembuka dan

     penutup diatas dan bawahnya dan akan dipergunakan pada kamar asrama sehingga

    sirkulasi udara dapat mengalir dengan baik. Jendela yang akan digunakan pada

    kamar asrama adlah jendela ketiga.

    Peletakkan tanaman didekat gedung juga berpengaruh pada ventelasi alami

     bangunan. Berdasarkan buku Heat Transfer (Environmental Control System,

    Heating, Cooling Lighting, McGraw Hill, USA p.65-66) menyebutkan.

    •  Tanaman dapat mengakibatkan pergerakan udara melalui gedung.

      Selama penggunaanya, tanaman dapat menambah atau mengurangi pergerakaan

    udara pada bangunan.

    •  Tanaman dapat menyebabkan perubahan aktual arah pergerakan udara didalam

     bangunan.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    69/79

      105

    Kesimpulannya pada bangunan asrama ini akan menggunakan AC pada

    setiap kamarnya, hal ini dikarenakan daerah yang bising dan polusi yang

    menimbulkan ketidaknyamanan jika hanya mengandalkan ventelasi alami, namun

    karena bangunan ini hemat energi, maka penggunaan AC sebisa mungkin

    diminimalkan seperti yang dijelaskan pada uraian diatas. Sebisa mungkin ruangan

    tetap nyaman tanpa menggunakan AC sehingga penghuni tidak menerus merasa

    harus menggunakan AC, salah satu caranya adalah menggunakan shading dan

    tanaman untuk mengurangi panas matahari masuk dan menggunakan bahan material

    yang dapat menyerap panas dengan baik.

    4.3.9  Analisa Pencahayaan

    Pencahayaan juga terdiri dari pencahayaan buatan dan pencahyaan alami.

    Pencahayaan buatan menggunakan lampu, sedangkan pencahayaan alami berasal

    dari sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan. Pada perancangan asrama ini

    sebisa mungkin memaksimalkan pencahyaan alami, karena asrama ini berusaha

    menghemat energi, maka penggunaan bukaan yang banyak dan pembatasan

    matahari panas masuk akan digunakan pada bangunan asrama ini. Pemakaian

    cahaya buatan seperti lampu akan dipakai pada saat pengguna gedung

    membutuhkannya.

    1)  Pencahayaan Alami

    Berdasarkan buku Fisika Bangunan 2 (Prasato Satwiko, Andi, 2004, p.93)

    menyebutkan pedoman perancangan yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan

    cahaya alami adalah sebagai berikut.

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    70/79

      106

    •  Membuat jendela selebar-lebarnya akan lebih menguntungkan daripada jendela

    sempit.

      Jendela timur dan barat perlu dilindungi tirai agar panas tidak mengganggu.

    •  Bila dimungkinkan bangunan diletakkan ditengah tapak agar setiap sisi

    mendapat cahaya masuk.

    2)  Pencahayaan Buatan

    Menurut Prasasto Satwiko dalam bukunya Fisika Bangunan 2 p.87, pada

    kamar asrama atau ruang tidur bersifat pribadi maka lampu biasanya untuk

     penerangan umum dan lampu baca didekat tempat tidur dan di meja belajar.

    Sebaiknya menggunakan lampu 60 watt daripada lampu 100 watt. Pada kamar

    mandinya sendiri sebaiknya menggunakan lampu flourescent untuk memberi kesan

     bersih.

    Menurut buku Sustainable Energy System in Architectural Design A

     Blueprint for Green Building (Peter Gevorkian, McGraw Hill, USA, 2006, p.83-84)

    Metode mudah untuk menghemat energi dalam penggunaan lampu adalah

    sebaiknya menggunakan lampu fluorescent, dalam mengurangi penggunaan lampu

    tradisional pijar. Lampu fluorescent mengurangi penggunaan energi 75% daripada

    lampu pijar biasa. Sebuah lampu fluorescent 15 watt dapat mensuplai jumlah yang

    sama dari 60 watt lampu pijar.

    Kesimpulannya, bangunan asrama ini menggunakan pencahayaan alami

     pada siang hari dan pencahayaan buatan pada malam hari. Pada malam hari

    menggunakan lampu fluorescent atau lampu TL. Pada siang hari semaksimal

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    71/79

      107

    mungkin memanfaatkan cahaya matahari dengan arah cahaya matahari akan dibuat

    dan dipantulkan seperti pada potongan dibawah ini. Dengan begitu lorong asrama

    tetap dimasuki cahaya matahari.

    Gambar 74. Penggunaan cahaya alami pada bangunan

    4.3.10  Analisa Penggunaan Material

    Karena bangunan ini akan dirancang hemat energi maka bahan bangunan

    atau material yang digunakan adalah material tidak membuat panas ruangan

    sehingga kerja AC tidak berat. Dibawah ini table beberapa material dan kemampuan

    menyerap panasnya.

    Sifat Thermal beberapa material

    Name of materials K

    (W/mK) 

    C

    (Wh/kg K) 

    P

    (Kg/m) 

    Hollow block concrete (1 cavity)

    Hollow block Burnt Clay (2cavities)

    Cement Mortar

    Burnt Clay blokBurnt Clay Tile

    Concrete TileBamboo

    Woodboard (bangkirai)

    Woodboard (jackfruit)

    Plywood

    1,000

    0,500

    0,930

    0,5000,800

    0,1200,100

    0,200

    0,070

    0,130

    0,25

    0,26

    0,29

    0,200,24

    0,240,76

    0,58

    0,79

    0,75

    1100

    1000

    1800

    13001900

    2000650

    900

    630

    500

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    72/79

      108

    Yumen (wood wool slab)

    Coconutfiber

    Asbestos cementGypsum

    Air CavitySand

    Earth 

    0,085

    0,045

    0,4000,220

    0,0240,400

    1,400

    0,50

    0,45

    0,250,23

    0,280,24

    0,22

    500

    75

    1600900

    1,2011700

    1300

    Tabel 14. Macam-macam material

    Sumber.http://www.ftsp1.uii.ac.id/twiki/bin/viewfile/Main/KlasSeninJamTujuhLimaPuluh?rev=1;filename=Arie

     _funkeeh.doc. 

    Keterangan: K= conductivity

    C= specific heat

    P= density

    Dinding

    Untuk dinding bangunan menggunakan bahan yang memiliki transmitan

    rendah (bersifat isolator) dan menggunakan warna cat yang cerah menurut Prasasto

    Satwiko dalam bukunya Fisika Bangunan 2, 2004, p21-34, sehingga suhu udara

    tidak panas dan tidak perlu menyalakan AC. Pada tabel diatas batu bata cukup

    menyerap panas sehingga cukup menurunkan suhu didalam ruangan.

    Pada dinding luar bangunan asrama dipasang batu alam agar panas dari luar

    dapat diresap dengan baik. Batu alam itu sendiri mempunyai sifat tahan terhadap

    cuaca dan kemampuan menyerap panas yang tinggi.

    Atap

    Untuk atapnya menggunakan genteng tanah liat karena kemampuan

     penyaluran panasnya rendah dan mampu menyerap panas dengan baik.  Untuk

    rangka atapnya seperti dijelaskan sebelumnya menggunakan rangka baja ringan 

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    73/79

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    74/79

      110

    Hidran digunakan jika terjadi kebakaran penghuni atau pengguna gedung

    dapat menanggulanginya terlebih dulu sebelum api menjadi besar. Berdasarkan

    lokasi penempatan hidran dibagai atas:

    1)  Hidran Bangunan (Kotak hidran/Box Hydrant)

    Kotak hidran terdiri dari selang dan pemadam api ringan. Kotak ini harus

    ditempatkan pada jarak 35 meter satu dengan yang lainnya karena panjang

    selang dalm kotak hidran adalah 30 m.

    Gambar 75. Kotak Hidran

    2)  Hidran Halaman

    Hidran ini ditempatkan diluar bangunan yaitu pada lokasi yang aman dari ap i.

    3)  Sprinkler

    Sprinkler adalah alat penyemburan air yang akan bekerja jika terdapat asap,

    sprinkler merupakan alat pengendali kebakaran yang baik karena dapat langsung

    mencegah api menjadi lebih besar.

    Untuk tangga kebakaran menggunakan tangga darurat kebakaran dengan

     jarak minimal 30 meter antara tangga. Selain tangga darurat pemakaian bahan

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    75/79

      111

    tahan kebakaran juga dipikirkan, misalnya tidak memakai material kertas, kayu,

     plastik dan sebagainya.

    Pada asrama ini akan menggunakan hidran bangunan, hidran halaman , dan

    sprinkler agar pengamanan terhadap bahaya kebakaran tinggi.

    4.3.12  Analisa Sistem Keamanan

    Berdasarkan buku Sistem Bangunan Tinggi oleh Ir. Jimmy S.Juwana

    MSAE, 2005 p.162-164, sistem keamanan ruangan dibagi sebagai berikut.

    •  Dengan Menggunakan Anak Kunci

    Sistem keamanan ini menggunakan anak kunci pada setiap pintu yang

    dibuka. Biasanya menggunakan sistem master key yaitu pada sistem ini sebuah

    kunci dapat membuka kunci-kunci yang berada di bawah tingkatannya.

    •  Tanpa Anak Kunci

    Sistem ini menggunakan tombol berupa angka yang ditekan sesuai kode

    untuk membuka pintu. Selain menggunakan tombol berangka juga dapat

    menggunakan kartu dengan pita magnetik. Penggunaan alat pembuka pintu

    lainnya adalah dengan pengendalian jarak jauh (remote sensing), sidik jari, pupil

    kornea mata, tapak tangan dan suara.

    Pada asrama ini akan menggunakan sistem tanpa anak kunci khususnya

     penggunaan kartu, dengan b egitu tidak sembarangan orang dapat masuk ke dalam

    kamar asrama. Selain itu, penggunaan kamera cctv juga diperlukan disetiap sisi

     bangunan asrama untuk mengkontrol kegiatan mahasiswa

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    76/79

      112

    4.3.13  Analisa Sumber Listrik

    Sumber listrik yang dipakai adalah berasal dari PLN dan photovoltaic

    dengan perhitungan kebutuhan listrik total seperti dibawah ini. Photovoltaic ini

    digunakan agar dapat memanfaatkan cahaya matahari sebagai sumber listrik

    sehingga tidak perlu memakai energi biasa yang semakin lama akan habis.  Cara

    kerja photovoltaic adalah menangkap dan menyimpan sinar matahari dalam baterai

    yang kemudian dapat digunakan untuk peralatan elektronik.

    Berikut perhitungan kebutuhan listrik berdasarkan buku Panduan Sistem

    Bangunan Tinggi oleh Jimmy S.J (2005) p.244-246.

    Kebutuhan l istrik untuk penerangan

    Untuk hunian diasumsikan = 10 watt /m²

    Luas total bangunan = 5541 m²

    Kebutuhan listrik untuk penerangan = 55.410 watt = 56 kW

    Kebutuhan l istrik AC

    -  AC hunian asrama

    Berdasarkan pada perhitungan AC pada bab sebelumnya, setiap kamar

    menggunakan AC split ¾ PK. Untuk AC split ¾ PK membutuhkan listrik

    sekitar 600 Watt berdasarkan situs http://sharp-indonesia.com/id/produk/home-

    appliance/air-conditioner/

    230 kamar asrama x 600 watt = 138 kW

    -  AC Guest House

    Setiap kamar guest house menggunakan AC split 1 PK seperti pada perhitungan

    AC pada bab sebelumnya. Untuk AC split 1 PK membutuhkan listrik sekitar

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    77/79

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    78/79

  • 8/16/2019 2008-2-00069-AR Bab 4

    79/79

    4.3.15  Analisa Pembuangan Sampah

    Sistem pembuangan sampah akan menggunakan jalar shaft sampah yang

    terdapat pada setiap lantai bangunan asrama. Shaft sampah ini berfungsi untuk

    memudahkan dalam pengumpulan sampah-sampah dari lantai paling atas sampai

    lantai dasar sehingga tidak perlu turun naik tangga membawa tempat sampah. Estela

    sampah terkumpul dilantai paling dasar maka sampah-sampah tersebut akan

    dikumpulkan pada bak sampah utama dan nantinya akan diangkut oleh Dinas

    Kebersihan setempat.