2007-1-00031-AR-Bab 4

  • Upload
    andri

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    1/65

      25

    BAB IV

    ANALISA

    IV. 1. ASPEK MANUSIA

    IV. 1. 1. Analisa Pasar

    •  Berdasarkan Potensi Bangunan Di Sekitarnya

    Berdasarkan data yang didapat dari tinjauan tapak, terlihat

     bahwa potensi terbesar pada daerah ini yaitu potensi pendidikan.

    Yang dimaksud dengan potensi pendidikan adalah potensi pasar

    yang mengacu kepada institusi pendidikan. Di sekitar tapak terdapat

    universitas besar yaitu Universitas Bina Nusantara, dan bila kita

    meninjau lebih jauh terhadap lingkungan sekitar tapak, semua jenis

    retail yang ada juga ikut mendukung kegiatan instansi pendidikan

    tersebut. Seperti : bisnis centre, mini market , laundry, kos-kosan,

    rumah makan, boutiq, salon, dan sebagainya.

    Foto 1. Kondisi Tapak

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    2/65

      26

    Bila dilihat dari tapak di atas maka kegiatan yang paling

    menonjol disini adalah :

      Pendidikan (universitas Bina Nusantara)

    •  Perdagangan (skala kecil)

    •  Rumah tinggal penduduk (termasuk tempat kos)

    Bila dilihat dari data jumlah mahasiswa Universitas Bina

     Nusantara rata-rata tiap tahunnya adalah ±20000 orang (lampiran 5).

    Jumlah yang ingin ditampung adalah asumsi persentase dari jumlah

    mahasiswa yang dikehendaki. Maka nanti akan didapat angka jumlah

    mahasiswa yang bisa ditampung di bangunan apartemen ini sehingga

    nantinya akan berkaitan dengan kebutuhan ruang dan jenis kamar

    yang akan direncanakan. Bila dilihat dari akses ke perkantoran

    Slipi dan sekitarnya, maka target kepada eksekutif muda juga harus

    diperhitungkan. Walaupun persentasenya lebih kecil dibanding

    mahasiswa.

    Kesimpulan :

    Dari analisa kebutuhan pasar ini maka di dapat segmen pasar yaitu :

    -  Mahasiswa Universitas Bina Nusantara

    Berdasarkan tinjauan teori mengenai kepemilikan unit, maka sistim

    yang tepat adalah apartemen sewa, karena :

    -  target pasar utamanya yaitu mahasiswa, yang tinggal di daerah

    tersebut hanya pada periode tertentu saja.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    3/65

      27

      IV. 1. 2. Analisa Pola Perilaku Pengguna

    Analisa ini juga berkaitan dengan kebutuhan ruang pada masing-

    masing peruntukan unit yang akan dirancang.

    Karakter Bujangan :

    •  Mahasiswa

    -  dinamis, mobilitas tinggi

    -  hidup berkelompok dengan teman sebaya

    -  kebutuhan bersosialisasi tinggi

    -  aktivitas yang dilakukan di dalam rumah biasanya hanya pagi

    dan malam hari karena pada siang hari mereka sibuk

     beraktivitas di kampus.

    -  Hanya membutuhkan satu kamar tidur

    -  Membutuhkan ruang yang berfungsi ganda

    -  Mengharapkan agar dapat menyelesaikan pekerjaan kampus

    di dalam rumah.

    -  Biasanya mahasiswa yang tinggal sendiri sangat berhemat.

    -  Mementingkan kepraktisan

    -  Mementingkan keamanan pada saat meninggalkan rumah.

    Kesimpulan :

    Dari analisa ini didapat bahwa :

    -  mahasiswa membutuhkan kamar yang luasnya relatif kecil, dan

    mereka juga membutuhkan kamar tidur yang dapat berfungsi ganda.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    4/65

      28

    IV. 1. 3. Analisa Kelompok Kegiatan

    Adapun pelaku kegiatan yang ada di dalam apartemen ini adalah :

      Penyewa

    Penyewa apartemen disini terbagi atas 2 jenis, yaitu :

    -  Penyewa unit apartemen

    Penyewa jenis ini adalah penghuni

    apartemen, yang berkegiatan sehari-hari di bangunan

    ini sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan.

    -  Penyewa retail (retail tenant ) 

    Penyewa   jenis ini adalah tenant yang

    menyewa ruangan khusus untuk perniagaan yang

    disediakan oleh pihak apartemen.

    •  Pengelola

    Pengelola adalah orang-orang yang mengawasi dan

    merawat bangunan ini. biasanya pengelola terdiri atas :

    -  Kelompok operasional dan pengawasan

    Melakukan pengawasan dan perawatan terhadap

     bangunan. Pengawasan disini yaitu keamanan,

    keselamatan, dan pengawasan terhadap penggunanaan

    sarana dan prasarana bangunan.

    -  Kompok administrasi

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    5/65

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    6/65

      30

      IV. 1. 4. Analisa Kegiatan Pengguna

    •  Penyewa unit apartemen :

    Kegiatan : Parkir atau jalan kaki lalu masuk ke dalam

     bangunan apartemen, bisa mencari informasi, ke bangunan

    retai terlebih dahulu, atau langsung menuju unit apartemen.

    Di dalam unit bisa melakukan segala aktifitas tinggal, lalu

    keluar unit ke tempat fasilitas bersama, kemudian setelah itu

    keluar lagi menuju tempat parkir atau jalan kaki.

    Masuk keBangunan

    MencariInformasi diReceptionist

    Menuju keUnit

     Apartemen

    Melakukan kegiatan :-  Istirahat-  Makan, minum-  Belajar-  Masak-  Mencuci, menyetrika-  Nonton TV-  Bermain-  Mandi, ganti pakaian,

    buan air 

    MenujuBangunan

    Retail

    KeluarBangunan

    Menggunakanfasilitas bersama :

    - Fitness- O lahraga- Berenang- Duduk santai

    Parkir/Jalan Kaki

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    7/65

      31

    •  Penyewa Retail (retail tenant )

    Kegiatan : Parkir atau jalan kaki lalu masuk ke dalam

     bangunan retail. Di dalam toko retail bisa melakukan segala

    aktifitas penjualan dan pelayanan lalu keluar toko ke tempat

    istirahat, kemudian setelah itu keluar lagi menuju tempat

     parkir atau jalan keluar.

    Parkir/Jalan Kaki Masuk keBangunanRetail

    Melakukan kegiatan :-  Penjualan-  Penyimpanan,

    pengepakan,pengangkutan barang

    -  Pelayanan

    -  Administrasi,pengelolaan

    KeluarBangunan

    Istirahat,Makan, Minum,

    Ke Toilet

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    8/65

      32

    •  Pengelola

    Kegiatan : Parkir atau jalan kaki lalu masuk ke dalam ruang

    kantor pengelola. Di dalam ruang tersebut bisa melakukan

    segala aktifitas administrasi, keuangan, lalu keluar ruangan

    ke tempat istirahat, kemudian setelah itu keluar lagi menuju

    tempat parkir atau jalan keluar.

    Parkir/Jalan Kaki

    Masuk keBan unan

    Masuk keTempat Kerja

    Melakukan kegiatan :- kegiatan administrasi- kegiatan keuangan- kegiatan pengawasan

    dan Perawatan

    Istirahat,Makan, Minum,

    Ke Toilet

    KeluarBangunan

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    9/65

      33

    •  Pengunjung

    Pengunjung di bagi tiga jenis, yaitu pengunjung unit

    apartemen, pengunjung retail, dan pengunjung Kantor

    Pengelola.

    -  Pengunjung Unit Apartemen

    Kegiatan : Parkir atau jalan kaki lalu masuk ke dalam

     bangunan apartemen. Untuk masuk ke unit dapat melalui 2

    cara. Yang pertama masuk bersama penyewa unit atau bias ke

    ruang informasi terlebih dahulu. Kemudian melakukan

    kegiatan kunjungan, urusan keluarga, bisnis, atau urusan

    Parkir/Jalan Kaki

    MencariInformasi

    Masuk ke

    Bangunan

    Melakukan kegiatan :- Urusan Kunjungan- Urusan Bisnis- Urusan Keluarga- Lain-lain

    Menggunakan fasilitasbersama :

    - Fitness- O lahraga- Berenang- Duduk santai

    KeluarBangunan

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    10/65

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    11/65

      35

    -  Pengunjung Kantor Pengelola

    Kegiatan : Parkir atau jalan kaki lalu masuk ke dalam

     bangunan pengelola. Melakukan kegiatan bisnis dan lain-lain.

    Lalu keluar bangunan.

    Parkir/Jalan Kaki

    Masuk keBangunan

    Menuju keKantor

    Pengelola

    Melakukan kegiatan :- Bisnis- Lain-lain

    KeluarBangunan

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    12/65

      36

    •  Pemilik Apartemen

    Kegiatan : Parkir lalu masuk ke dalam ruangan pengelola.

    Melakukan kegiatan pegawasan, pemeriksaan dan lain-lain.

    Lalu keluar ruangan pengelola dan melakukan inspeksi ke

    area apartemen kemudian ke luar . Bisa juga dari kantor

     pengelola melakukan kegiatan istirahat dan ke toilet, lalu

    keluar bangunan dan menuju tempat parkir, atau dari area

    apartemen kemudian istirahat dank ke toilet lalu keluar dan

    menuju tempat parkir.

    Parkir Masuk ke

    Bangunan

    Menuju keKantor

    Pengelola

    Melakukan kegiatan :- Pengawasan

    - PemeriksaanLaporan

    - Lain-lain

    Inspeksi menuju ke areaapartemen

    Istirahat,Makan, Minum,

    Ke Toilet

    KeluarBangunan

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    13/65

      37

    IV. 2. ANALISA KEBUTUHAN RUANG

    IV. 2. 1. Analisa Pengelompokan Kebutuhan

    Berdasarkan analisa dari aspek manusia, maka kelompok kebutuhan yang

    diperlukan adalah sebagai berikut :

    •  Kelompok unit hunian

    -  fasilitas pribadi

    -  servis

    -  fasilitas bersama seperti :

    1.  kolam renang

    2.  lapangan olahraga

    3.   jogging track

    4.  R. bersama (community room)

    5.  taman dan tempat istirahat

      Kelompok fasilitas penunjang

    -  mini market

    -  salon

    -  klinik

    -   bisnis centre

    -  rental VCD,DVD

    -  laundry

    -  servis computer

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    14/65

      38

    •  Kelompok pengelola

    -  fasilitas pelayanan

    -  servis

    -   parkir

    •  Kelompok penunjang

    -   parkir

    -  Toilet umum

    -  Mushola

    -  ME

    Fasilitas-fasilitas di atas disamping untuk melengkapi kegiatan

    hunian tetapi juga untuk menciptakan sinergi yang baik antara bangunan

    apartemen dan bangunan retail yang ada sehingga tercipta suatu lungkungan

    yang diinginkan oleh semua penghuni area apartemen ini.

    IV. 2. 2. Analisa Kebutuan Unit Hunian

    Ruang-ruang yang umumnya ada di dalam apartemen adalah :

    •  Ruang Tidur

    Foto 2. Tempat Tidur

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    15/65

      39

    Ruang ini harus dapat menyediakan area untuk

    dua orang, walaupun ruang ini ditinggali oleh satu

    orang. Dan ruang ini juga sebaiknya mempunyai

    fungsi ganda yaitu sebagai ruang menyimpan pakaian,

    ruang rias, ataupun sebagai tempat kerja (bila perlu).

    •  Ruang Keluarga

    Ruang ini adalah ruang yang menampung

     berbagai aktifitas, misalnya ruang baca, ruang nonton

    TV, mendengarkan musik, dan sebagainya. Maka dari

    uitu biasanya ruangan ini mempunyai porsi yang lebih

     besar disbanding ruang yang lainnya.

    •  Ruang Makan

    Ruangan ini tidak wajib ada. Biasanya ruang ini

    menyatu dengan ruang keluarga. Pada unit apartemen

    ini digunakan R. makan yang menyatu dengan ruang

    keluarga, karena untuk efisiensi ruangan.

    Foto 3. Ruang keluarga

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    16/65

      40

    •  Dapur

    Dapur pada apartemen membutuhkan perabot

    yang cukup banyak, yaitu tempat cuci, kompor,

    kulkas, tempat saji, dan tempat penyimpanan.

    Besarnya tergantung dari kelas unit apartemen itu

    sendiri. Makin tinggi kelasnya makan luasan ruang

    untuk dapur makin besar. Untuk unit apartemen ini

    tidak perlu luasan yang besar karena diperuntukan

    untuk mahasiswa, dan eksekutif muda dimana mereka

    membutuhkan kepraktisan dan tidak banyak memasak

    di dalam hunian.

    •  Kamar Mandi

    Foto 4. Dapur

    Foto 5. kamar mandi

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    17/65

      41

    Letak ruangan ini satu dengan yang laiinya

     biasanya berdekatan, karena melihat dari segi struktur

    dan utilitas. Kamar mandi pada apartemen biasanya

    menggunakan bath tub atau shower sebagai

     perlengkapan standart. Kamar mandi juga harus

    mempunyai vebtilasi yang baik untuk mencegah bau.

    •  Balkon

    Balkon tidak wajib ada di dalam apartemen. Fungsi

    untuk balkon adalah untuk memberikan tekanan

    dalam kenyamanan dengan duduk-duduk di luar

    ruangan ketika cuaca sedang baik, dan juga berfungsi

    sebagai daerah perantara antara udara luar dan udara

    dalam. Daerah ini juga menjadi ruangan ekstra untuk

    memelihara tanaman hias, atau tempat kotak AC.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    18/65

      42

      IV. 2. 3. Analisa Hubungan Skematik Ruang

    •  Hubungan Antar Ruang Makro

    •  Hubungan Antar Ruang Pada Unit Apartemen

    •  Hubungan Ruang Kantor Pengelola.

    Lobby

    ParkirPlaza

    Komersial/Retail

    Unit Apartemen

    FasilitasBersama

    Pengelola

    MainEntrance

    SideEntrance

    IN/OUT

    DAPUR

    RUANG KELUARGA/

    RUANG DUDUK KAMAR

    TIDUR

    BALKON

    TOILET

    SERVIS

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    19/65

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    20/65

      44

    •  Hubungan Ruang Bisnis Centre

    •  Hubungan Ruang Loundry

    •  Hubungan Ruang Salon

    IN/OUT

    WARNET WARTEL STATIONARY FOTOKOPI

    GUDANG

    R. KASIR

    IN/OUT

    KASIR 

    R. PELAYANAN GUDANG

    IN/OUT

    KASIR 

    R. PELAYANAN GUDANG

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    21/65

      45

      IV. 2. 4. Analisa Kebutuhan Dan Dimensi Ruang

    •  Tipe Studio (1-2 orang)

    •  Tipe 1 Kamar (1-3 orang)

    Kebutuhan Ruang  Elememen Ruang  Luas (m²)

    Ruang Duduk & Makan Sova, coffe table, meja/kursi makan 7,5

    Kamar Tidur Tempat tidur, nakas, lemari 7,5

    Dapur Kompor, bak cuci, kulkas 4

    Kamar Mandi Kloset, bath tub, wastafel 4Balkon kursi, AC 2

    Sirkulasi 20 % 5

    Total 30

    •  Tipe 2 kamar (Untuk keluarga kecil) 2-4 orang

    Kebutuhan Ruang  Elememen Ruang  Luas (m²) 

    Ruang Keluarga Sova, meja, nakas, bufet 7,5

    2 Tempat Tidur Tempat tidur, nakas, lemari 15

    Ruang Makan Meja, kursi makan, lemari 2

    Dapur Kompor, bak cuci, kulkas 4

    Kebutuhan Ruang Elememen Ruang Luas (m²)

    Kamar Tidur Tempat tidur, nakas, lemari 7,5

    Dapur Kompor, bak cuci 1

    Kamar Mandi Kloset, shower, wastafel 4

    Ruang Belajar Meja komputer, kursi 2

    Balkon AC, jemuran kecil 2

    Sirkulasi 20 % 3

    Total 19,5

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    22/65

      46

    Kamar Mandi Kloset, bath tub, wastafel, shower 4

    Balkon Meja, kursi, AC 2

    Sirkulasi 20 % 7

    Total 41,5

    •  Kantor Pengelola

    •  Mini market

    Kebutuhan Ruang  Kapasitas  Standart  Luas ( m²)  Total( m²) 

    Kasir/pengawas 2 orang 2-2,5 2 x 2,5 5

    Ruang Rak 50% area 50% x 60 30

    Gudang

    Penyimpanan

    20 % area 20% x 50 12

    Kebutuhan Ruang  Kapasitas Standart Luas ( m²) Total( m²)

    R. informasi/tunggu 10 orang 2-2,5 m² 2 x 10 20

    Ruang Manajer 1 orang 16-18 m² 1 x 16 16

    Ruang Sekretaris 1 orang 6-9 m² 1 x 6 6

    R. Staf Admin 3 orang 6-9 m² 3 x 6 18

    R. Staf Keuangan 3 orang 6-9 m² 3 x 6 18

    R. Staf Tenant Relt. 3 orang 6-9 m² 3 x 6 18

    R. staf Maintanance 12 orang 6-9 m² 12 x 6 72

    Ruang Rapat 15 orang 1,5-2 m² 15 x 2 30

    Ruang Istirahat 20 orang 1,5-2 m² 10 x 1,5 15

    Toilet 2 orang 1,5-3 m² 1 x 3 3

    Ruang Keamanan 4 orang 2,5-3 m² 4 x 2,5 10

    Sirkulasi 20 % 33

    Total Kebutuhan 259

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    23/65

      47

    R. Pengepakan 2 orang 2-3,5 2 x 3,5 7

    Ruang staf 2 orang 2-2,5 2 x 2 4

    Sirkulasi 20 % 12

    total 70

    •  Klinik

    •  Bisnis Centre

    Kebutuhan Ruang  Kapasitas  Standart  Luas ( m²)  Total( m²) 

    Uang Tunggu 10 orang 2-2,5 m² 5 x 2 20

    Ruang Dokter 2 orang 9 m² 1 x 9 18

    Ruang Pasien 2 orang 4 m² 1 x 4 8Sirkulasi 20 % 9

    Total 55

    Kebutuhan Ruang  Kapasitas  Standart  Luas ( m²)  Total( m²)

    Lobby, Kasir,

    Pengawas

    4 orang 2-2,5 m² 4 x 2,5 10

    R. Unit Komputer 8 unit 2 m² 8 x 2 16

    R. Unit Telepon 10 unit 1,5 m² 10 x 1,5 15

    Gudang 2 orang 1,5-2 m² 2 x 2 4

    Ruang Duduk 2 orang 1,5-2 m² 2 x 2 4

    R. Stationary/R.

     pamer

    5 orang 1,5-2 m² 5 x 2 10

    R. fotokopi 3 unit 1,5-2 m² 3 x 2 6

    Toilet 1 orang 1,5-2 m² 1 x 2 2

    Sirkulasi 20 % 13

    Total 80

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    24/65

      48

     

    •  Loundry

    Kebutuhan Ruang  Kapasitas  Standart  Luas ( m²)  Total( m²)Kasir, Pengawas 2 orang 2-2,5 m² 2 x 2,5 5

    R. Pelayanan 50% area 50 % x 20 10

    Gudang 2 orang 2-2,5 m² 2 x 2,5 5

    Sirkulasi 20 % 4

    Total 24

    •  Salon

    Kebutuhan Ruang  Kapasitas  Standart  Luas ( m²)  Total( m²)

    Ruang Pengawas,

    Pasir

    2 orang 2-2,5 m² 2 x 2,5 5

    Ruang Pelayanan 10 orang 1,5-2 m² 10 x 2 20

    Ruang Penyimpanan 2 orang 2-2,5 m² 2 x 2,5 5

    Sirkulasi 15 % 6

    Total 36

    •  Servis

    Kebutuhan Ruang  Kapasitas  Standart  Luas ( m²)  Total( m²)

    Ruang Generator 1 unit 25-30 m² 1 x 25 25

    R. Kontrol Panel 1 unit 25-30 m² 1 x 25 25

    Ruamg Reparasi 1 unit 25-30 m² 1 x 25 25

    R. Bahan Bakar 1 unit 25-30 m² 1 x 25 25

    Gudang Peralatan 1 unit 25-30 m² 1 x 25 25

    Ruang Mekanikal 1 unit 25-30 m² 1 x 25 25

    Ruang Elektrikal 1 unit 25-30 m² 1 x 25 25

    Sirkulasi 15 % 26

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    25/65

      49

    Total 201

    •  Fasilitas Olahraga

    Kebutuhan Ruang  Kapasitas  Standart  Luas ( m²)  Total( m²)

    Lapangan Tenis 1 unit 11 x 24 m² 1 x 264 264

    Lapangan Basket 1 unit 18 x 26 m² 1 x 468 468

    Fitness Centre 40 orang 3-5 m² 40 x 3 120

    Kolam Renang 100 orang 4-5 100 x 4 400

    Ruang Pengelola 3 orang 2-2,5 3 x 2 6

    R. bilas 8 orang 1,5-2 m² 8 x 2 16

    Ruang Loker 1 orang 6-9 m² 1 x 9 9

    Sirkulasi 20 % 192

    Total 1283

    •  Fasilitas Umum

    Kebutuhan Ruang  Kapasitas  Standart  Luas ( m²)  Total( m²)

    Mushola 20 orang 3-4 m² 20 x 3 60

    Toilet/Wudhu 5 orang 1,5 m² 5 x 1,5 7,5

    Kantin 20 orang 1,5 m² 20 x 1,5 30

    Toilet Umum 4 1,5 m² 4 x 1,5 6

    R. cuci bersama 5 unit/1

    mesin cuci

    1 mesin

    cuci 1 m²

    1 lantai 4

    mmesincuci. 4

    tower x 8

    lantai =

    4 x 4 x 8

    128

    Sirkulasi 20 % 46

    Total 277.5

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    26/65

      50

      IV. 2. 5. Analisa Persentase Kebutuhan Unit Dan Parkir

    •  Kebutuhan Unit

    Berdasarkan studi banding dan analisa pasar. Maka

    tipe kamar yang dipakai adalah tipe kamar :

    -  Studio

    -  Tipe 1 Kamar

    -  Tipe 2 Kamar

    Persentase antara satu tipe dengan yang lainnya

    didapatkan melalui studi perbandingan antara apartemen

    Gloria dengan Apartemen Semanan Indah. Lalu

    dibandingkan juga dengan hasil servey terhadap mahasiswa

    Universitas Bina Nusantara (lampiran 4)

    Tipe Kamar Apartemen Gloria Semanan Survey

    Studio 40 % 36 % 34 %

    1 Kamar 40 % 47 % 27 %

    2 kamar 20 % 15 % 40 %

    Setelah didapat data studi banding, maka didapat

    angka persentase kebutuhan unit. Lalu ditetapkan total luas

    yang mau dirancang berdasarkan persentase Apertemen,

    komersial, dan fasilitas umum dari KLB.

    •  Apartemen = 60 % = 0,6 x 37500 = 22500 m²

    •  Fasilitas Bersama = 30 % = 0,3 x 37500 = 11250 m²

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    27/65

      51

    •  Komersial/retail = 10 % = 0,1 x 37500 = 3750 m²

    Angka persentase kebutuhan tipe unit didapatkan dari

     perolehan rata-rata studi banding dan survey lapangan.

    Perhitungan jumlah unit dari hasil rata-rata adalah :

    Studio 37 %

    1 kamar 38 %

    2 kamar 25 %

    Antara persentase studio dan 1 kamar tidak berbeda jauh,

    maka pembulatan angkan yang dipakai dalam menentukan

     persentase unit hunian adalah :

    Studio 37,5% = 8 unit

    1 kamar 37,5 % = 8 unit rencana 1 tower

    2 kamar 25 % = 4 unit

    Perhitungan besaran ruangan unit dalam 1 tower :

    Berdasarkan analisa kebutuhan dan dimensi ruang maka

    didapat :

    Studio = 8 x 19.5 = 156 m²

    1 kamar = 8 x 30 = 240 m²

    2 kamar = 4 x 41,5 = 166 m² +

    562 m² + sirkulasi 20 % = 562 + 112,4

    = 674,4 m²

    Direncanakan 8 lantai = 8 x 674,4 m² = 5395,2 m²

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    28/65

      52

    Jumlah Tower maksimal = 22500 m² : 5395,2 m²= 4,1 ~ 4

    Tower

    Jumlah total unit adalah = 20 unitx8 lantaix4 tower= 640 unit

    •  Kebutuhan Parkir

    Total Unit Adalah 640 unit, maka persentase kebutuhan

     parkir didapat berdasarkan rasio parkir per-unit, yaitu :

    Rasio Parkir Mobil

    - Tipe studio 8 : 1 = 256 : 8 = 32 parkir

    - Tipe 1 kamar 6 : 1 = 256 : 6 = 43 parkir

    - Tipe 2 kamar 4 : 1 = 128 : 4 = 32 parkir

    10 % parkir tamu = 11 parkir +

    Total 118 parkir

    Rasio Parkir Motor

    - Tipe studio 4 : 1 = 256 : 4 = 64 parkir

    - Tipe 1 kamar 3 : 1 = 256 : 3 = 95 parkir

    - Tipe 2 kamar 2 : 1 = 128 : 2 = 64 parkir

    10 % parkir tamu = 22 parkir +

    Total 245 parkir

    Parkir Pengelola

    Rasio parkir 100 m² : 1 parkir mobil = 256 : 100 = 2,5 ~ 3

     parkir mobil.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    29/65

      53

    Parkir motor didapatkan dari jumlah staf yang berjumlah

    22 orang. 1 orang 1 parkir. Berarti parkir motor untuk

     pengelola berjumlah 22 parkir.

    Parkir Retail

    1 unit : 1 parkir mobil

    7 unit : 1 = 7 parkir mobil

    1 unit : 2 parkir motor

    7 x 2 = 14 parkir motor.

    Jumlah total parkir keseluruhan adalah :

    Parkir mobil = 118 + 3 + 7 = 128 parkir

    Parkir motor = 245 + 22 + 14 = 281 parkir

    Besaran ruang yang dibutuhkan adalah :

    Mobil = 128 x 35 m² = 4480 m²

    Motor = 281 x 2 m² = 562 m²

    Total kebutuhan ruang parkir adalah = 4480 m² + 562 m²

    = 5042 m² + 25%

    = 6302,5 m²

    Luas yang boleh parkir diluar yaitu :

    (100%-60%-20%) x 15000m² = 0,2 x 15000m² = 3000 m²

    Parkir di dalam basement = 6302,5 – 3000m² = 3302,5 m²

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    30/65

      54

    IV. 3. ANALISA LINGKUNGAN

    IV. 3. 1. Analisa Kondisi Tapak

    Potensi kawasan :

    •  Dekat dengan Universitas Bina Nusantara

    •  Dekat dengan Slipi, perantoran di sekitar Slipi

      Dekat dengan fasilitas sosial

    Kekurangan :

    •  Lalulintas yang padat pada jam tertentu dan dipadati

    angkutan kota yang suka berhenti sembarangan sehingga

    menyebabkan macet.

    •  Suhu udara panas karena kurang penghijauan.

    •  Pedestrian kurang memadai

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    31/65

      55

    IV. 3. 2. Analisa View

    View yang terlihat dari bangunan ke lingkungan luar adalah :

    Utara :

    Foto 6. view Utara

    -  Sekolah Tarsisius

    -  Jalan menuju Jl. Batu Sari

    -  Ruko- ruko

    U

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    32/65

      56

    -  Tampak jauh apartemen Anggrek

    Timur :

    -

    Foto 7. view Timur

    -  Pertigaan Jl. Syahdan dan Jl. Rawa belong

    -  Ruko-ruko

    -  Perumahan penduduk

    Selatan :

    Foto 8. view selatan

    -  Kampus Anggrek Universitas Bina Nusantara

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    33/65

      57

    Barat :

    Foto 10. view barat

    -   perumahan padat penduduk

    kesimpulan : view yang baik dari tapak ke luar yaitu yang menghadap ke

    Jl. Rawa belong yaitu ke selatan dan timur, dan juga view yang

    menghadap ke kampus Anggrek.

    IV. 3. 3. Analisa Matahari

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    34/65

      58

    Bentuk seperti ini mempunyai persamaan penerimaan

    radiasi matahari pagi dan sore pada sisi barat-timur. Maka

     bila memakai bentuk persegi seperti ini harus dipikirkain

    desain fasade yang baik agar meminimalisasi radiasi

    matahari tersebut.

    Bentuk persegai panjang, yang pada sisi panjangnya

    menghadap utara selatan mempunyai penyelesaian yang

     baik pada perletakan dan bentuk masa terhadap matahari.

    Bentuk ini menerima sedikit efek buruk dari cahaya

    matahari pagi-sore.

    Kesimpulan : dari analisa ini maka didapatkan bahwa

    orientasi masa bergantung dar pergerakan matahari.

    Alternative 1 adalah bentuk massa persegi dengan perletakan

    miring agar bidang bangunan tidak terkena radiasi matahari

    secara maksimal. Sedangkan alternative 2 yaitu dengan

    menggunakan massa persegi panjang yang sisi

    memanjangnya menghadap utara-selatan dengan tujuan yang

    sama.

    Alternatif 1 Alternatif 2

    U

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    35/65

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    36/65

      60

      IV. 3. 5. Analisa Sirkulasi Dan Entrance

    Dalam hal ini ditentukan berdasarkan :

      Kejelasan : jalan masuk ke area apartemen tidak membingungkan

    dan jelas

    •  Keamanan : kemudahan di dalam pengawasan pada jalur keluar

    masuk kendaraan dan manusia. Baik dari tapak ke lingkungan

    maupun di dalam tapak itu sendiri.

    •  Privasi : bangunan apartemen adalah salah satu bangunan yang

    menuntut privasi yang sangat tinggi. Maka dari itu sebaiknya

    sirkulasi tidak mengganggu privasi penghuni.

    •  Servis : untuk sirkulasi kendaraan juga harus diperhatikan jalur untuk

    kendaraan servis yang dapat melayani setiap masa bangunan di

    dalam tapak.

    Untuk entrance dibagi dalam beberapa jenis:

    1.  Entrance kendraan bermotor

    2.  Entrance manusia

    Ke dua entrance ini harus dipisah agar tidak terjadi cross.

    Pemilihan entrance dipilih berdasarkan arus kedatangan terbesar dan

     juga memerhatikan jalur sirkulasi kendaraan yang sudah ada di jalan

    raya.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    37/65

      61

     

    Foto 11. Penghalang Jalan Masuk

    Kendala pada entrance : adanya pemblokiran jalan yang ada di

     pertigaan tepat di depan tapak. Hal ini menyulitkan kendaraan yang

    ingin masuk dari Jl. K. H. Syahdan.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    38/65

      62

    Perencanaan sirkulasi dalam tapak dapat dibedakan menjadi :

    1.  Sirkulasi kendaraan

    Pergerakan dalam tapak yang dilalui oleh penghuni maupun

     pengunjung. Perencanaan ini berasal dari jalur masuk sampai

    keluar area tapak. Agar tidak terjadi gangguan pada sirkulasi

    kendaraan dengan sirkulasi manusia maka direncanakan :

    -  Pemisahan antara sirkulasi kendaraan dengan manusia.

    -  Akses keluar masuk kendaraan terpisah dan jelas.

    -  Jumlah area parkir yang memadai.

    2.  Sirkulasi manusia

    Pencapaian manusia dari dan menuju ke Apartemen

    atau bangunan retail yang dilakukan oleh penghunI,

     pengelola, pengunjung, dan pemilik. Oleh sebab itu harus

    direncanakan :

    -   jalur sirkulasi yang jelas antara pejalan kaki dan

    kendaraan bermotor.

    -  Faktor keamanan dan kenyamanan harus diutamakan

    agar pejalan kaki dapat berjalan dengan aman dan

    nyaman. Misalnya dengan memberikan penerangan

     pada jalur pedestrian, pengerasan pedestrian yang baik,

    atau memberikan perlindungan jalur pedestrian dari

    sinar matahari dengan diberi penutup yang permanent.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    39/65

      63

    -  Direncanakan juga penanaman vegetasi agar terlindung

    dari sinar matahari dan memberi efek teduh.

    Alternatif 1 digunakan untuk kendaraan penghuni.

    Alternatif 2 digunakan untuk jalur kendaraan servis.

    Jalur ini memungkinkan untuk kendaraan srvis melayani

    setiap masa bangunan. Jalur ini juga dipakai intuk kendaraan

    motor, karena perencanaan parkir motor berada di basement

     bangunan apartemen.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    40/65

      64

    Jenis pola Sirkulasi Dalam Tapak dapat dilihat pada table di

     bawah ini :

    Kesimpulan :

    Dari macam-macam pola di atas maka dipilih pola linier untuk sirkulasi

    kendaraan, karena pola ini dinamis dan mudah intuk dikembangkan.

    JENIS POLA ANALISA

    LINIER -   pola sederhana

    -  mudah dikembangkan

    -  dinamis

    RADIAL -  Memiliki cokal point sebagai pusat

    -  Sirkulasi menyebar

    SPIRAL -   pergerakan berasal dari satu titik

    -  sulit beradaptasi dengan tapak

    GRID -   pola teratur

    -  tidak memiliki orientasi

    -  cocok untuk topografi yang rata

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    41/65

      65

      IV. 3. 6. Analisa Zoning

    Berdasarkan analisa kondisi tapak, view, matahari, sirkulasi, dan

    entrance maka dihasilkan komposisi zoning di bawah ini.

    Kesimpulan : letak bangunan utama menjorok ke dalam agar terjaga

     privasinya. Sedangkan bangunan yang bias diakses public diletakan di area depan

    agar mudah di akses. Dan di daerah depan dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau

    dan parkir.

    IV. 3. 7. Analisa Tata Ruang Luar

    Tata ruang luar dipengaruhi oleh alam lingkungan, di mana pada kasus

    disini adalah lingkungan tropis. dapat diterapkan disini dengan membuat taman-

    taman dengan konsep taman tropis.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    42/65

      66

    Dalam merancang ruang luar maka harus diperhatikan :

    •  Ruang luar harus dapat menciptakan suasana yang asri dan alami

      Ruang luar dirancang sedapat mungkin untuk dapat menurunkan

    suhu di lingkungannya dengan cara penghijauan.

    •  Ruang luar harus dapat menunjang penampilan bangunan utamanya.

    Tujuan dirancangnya ruang luar adalah untuk :

    •  Mendukung penampilan bangunan.

    •  Mempunyai fungsi sebagai paru-paru area disekitarnya.

    •  Sebagai ruang transisi atau penghubung antara lingkungan luar

    dengan dalam tapak.

    •  Sebagai daerah resapan air hujan.

    •  Sebagai sarana rekreasi.

    Perencanaan tata ruang luar dapat dipengaruhi oleh :

    •  Orientasi bangunan

    Yang perlu diperhatikan adalah tata letak bangunan dalam

    tapak dan bentuk tapak.

    •  Elemen pengisi ruang luar

    Elemen pengisi ruang luar adalah :

    1.  Elemen lunak

    Elemen ini adalah elemen hidup (vegetasi) yang mengisi lahan pada

    tapak. Elemen ini mempunyai 3 fungsi yaitu :

    - Fungsi estetis

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    43/65

      67

    - Fungsii peneduh

    - Fungsi pengarah

    Foto 12. elemen lunak Foto. 13. Pohon-pohon

    2.  Elemen keras

    Elemen keras meliputi semua benda mati yang berada pada ruang

    luar. Misalnya seperti : lampu taman, gazebo, tempat duduk, tong

    sampah, telepon umum, jalan setapak, pagar, jalur kendaraan,

    lapangan olah raga, patung, kolam, dan lain lain.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    44/65

      68

     

    Foto 14. kolam renang Taman Rasuna Foto 15. perkerasan

    Kesimpulan : Penghijauan dan desain taman yang baik sangat penting pada

     perancangan ini, hal ini juga membuat iklim di sekitarnya menjadi lebih sejuk dan

    mengurangi pemantulan panas matahari pada bangunan yang berakibat buruk bagi

     bangunan itu sendiri. Perlu diperhatikan juga dengan perkerasan. Penghijauan harus

    lebih banyak dari perkerasan.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    45/65

      69

    IV. 4. ANALISA BANGUNAN

    IV. 4. 1. Analisa Bentuk Masa Bangunan

    Ada dua alternatif pola massa yang digunakan di dalam apartemen, yaitu :

    •  Pola massa Tunggal

    Sifat :

    -  Bangunan terpusat.

    -  Terkesan berskala besar.

    -  Pemeliharaan dan pengawasan mudah

    -  Pencapaian sirkulasi cepat dan efisien

    •  Pola Massa Majemuk

    MASSA

    BANGUNAN

    A B

    C

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    46/65

      70

      Sifat :

    -  Bangunan menyebar dan berpusat pada satu titik.

    -  Pola letak yang dinamis.

    -  Dapat dibagi berdasarkan kelompok kegiatan yang

     berbeda.

    -  Memerlukan lahan yang lebih luas dibandingkan

    dengan yang bermassa tunggal.

    -  Dapat mengolah tapak lebih bebas dan dinamis.

    Kesimpulan : pola yang dipilih adalah pola massa majemuk, karena :

    •  Bentuk massa tidak monoton.

    •  Pertimbangan terhadap sirkulasi udara.

    •  Pertimbangan terhadap pencapaian.

      Pertimbangan terhadap lingkungan sekitar.

    •  Pertimbangan terhadap pengaruh iklim di sekitarnya.

    IV. 4. 2. Analisa Pola Sirkulasi Dalam Bangunan

    Ada 2 jenis Sirkulasi yang digunakan yaitu :

    •  Sirkulasi Horizontal

    Sirkulasi horizontal digunakan untuk menghubungkan ruang yang

    satu dengan ruang yang lain.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    47/65

      71

    Jenis sirkulasi horizontal yang direncanakan yaitu :

    1.  Linear

    Digunakan untuk sirkulasi pada bangunan retail dan antor

     pengelola. Hal ini dukarenakan karena pola sirkulasi ini mempunyai

    orientasi yang jelas pada satu arah. Bentuk ini juga memberikan

    kemudahan pencapaian dan membentuk sirkulasi yang sederhana.

    2.  Radial

    Berupa jalan yang berkembang dari satu titik. Bisa menyebar

    atau berpusat pada satu titik. Pola ini digunakan pada sirkulasi dari

    core ke unit hunian. Dengan pola ini penghuni akan lebih mudah

    mencapai unit hunian mereka. 

    •  Sirkulasi Vertikal

    Digunakan untuk menghubungkan satu lantai dengan lantai

    yang lainnya. Berdasarkan tinjauan teori, bila lebih dari 4 lantai

    maka digunakan elevator atau lift.

    o  Elevator / Lift

    Pada bangunan apartemen ini ada 2 macam lift yang digunakan,

    yaitu :

    • Lift penghuni

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    48/65

      72

    • Lift barang

    o  Tangga

    Tangga yang dipakai adalah :

    - Tangga darurat

    Sebagai tangga yang digunakan hanya

     pada saat keadaan darurat seperti kebakaran.

    Dimana pada saat itu alarm berbunyi dan

    sistim lift mati. Letak tangga darurat juga

    harus mudah dujangkau dengan jarak

    maksimum 30m setiap titiknya, juga harus

    dapat mudah dilihat, dan langsung keluar pada

    area yang terbuka.

    -  Tangga dari semi basement menuju ke

    area unit apartemen.

    IV. 4. 3. Analisa Bentuk Bangunan Terhadap Iklim

    Untuk mencapai kenyamanan, kesehatan, dan kesegaran hidup

    dalam tempat tinggal, khususnya pada daerah tropis dengan udara yang

     panas dan kelembaban udaranya yang tinggi, maka diperlukan usaha

    Foto 16. tangga

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    49/65

      73

    untuk mendapatkan udara segar dari aliran udara alam semaksimal

    mungkin. Untuk mendapatkan iklim mikro yang baik dalam bangunan di

    daerah tropis kita harus mengetahui terlebih dahulu tentang masalah

    yang ditimbulkan oleh iklim dan bagaimana memanfaatkan iklim

    menjadi lebih bersahabat dengan bangunan.

    IV. 4. 3. 1. Bentuk Bangunan Terhadap Matahari

    Tujuan pemanfaatan cahaya matahari sebagai penerangan

    alami adalah sebagai berikut :

    1.  Menghemat energi dan biaya operasional bangunan

    (berhubungan dengan listrik).

    2.  menciptakan ruang yang sehat. Mengingat matahari

    mempunyai sinar ultraviolet yang memberikan efek

     psikologis dan kesehatan bagi manusia dan memperjelas

    ruang.

    3.  mempergunakan cahaya alami sebagai penerangan

    langsung maupun tak langsung.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    50/65

      74

     

    Pada umumnya, cahaya matahari jatuh ke permukaan

    tanah/bangunan dapat dinyatakan sebagai berikut :

    1.  cahaya matahari jatuh langsung pada bidang kerja.

    2.  refleksi cahaya matahari dari benda di luar bangunan dan masuk

    melalui jendela.

    3.  refleksi cahaya matahari dari halaman yang kedua kalinya

    dipantulkan oleh langit-langit.

    4.  cahaya yang jatuh di lantai dan dipantulkan lagi oleh langit-langit.

    Refleksi matahari sangat dipengaruhi oleh bahan pemantulan

    dan warna, sedangkan intensitas matahari yang masuk ke dalam

     bangunan dopengaruhi oleh :

    1.   jenis bahan yang dipergunakan untuk jendela.

    2.  warna bahan pantulan. Misalnya warna dinding dan langit-langit.

    Semakin cerah semakin banyak memantulkan cahaya.

    3.  luas bidang bukaan jendela.

    4.   pengaruh oleh kisi-kisi atau pohon.

    Perlindungan terhadap matahari dapat dilakukan dengan cara :

    • Vegetasi di sekitar bangunan.

    • Elemen bangunan vertikal dan horizontal yang tidak tembus

    cahaya.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    51/65

      75

    • Kaca pelindung matahari.

    Elemen pelindung matahari :

     Tirai horizontal

    -  Cocok untuk posisi matahari tinggi

    -  Bentuk paling sederhana adalah : tritisan atap, balkon,

    dan tirai. Tirai juga ada beberapa variasi yaitu krey,

    awning, dan kajang.

    •  Tirai vertikal

    Efektif pada posisi rendah, contohnya yaitu lamela

    Foto 17. balkon dan overstek

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    52/65

      76

     

    Kesimpulan: Elemen pelindung yang dipakai di dalam bangunan apartemen ini

    adalah :

    •  Balkon yang juga dimodifikasi dengan lamela horizontal yang

    ditempatkan pada bidang-bidang tertentu seperti tempat servis

    untuk meminimalisasi efek negatif matahari.

    •  Pemakaian warna cerah pada bahan pemantul cahaya. Seperti

    dinding, plafon, dan lantai.

    Foto 18. Lamela

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    53/65

      77

      IV. 4. 3. 2. Aliran Udara

    Pengudaraan yang berkelanjutan di daerah tropis berfungsi terutama

    untuk memperbaiki iklim ruangan udara yang bergerak menghasilkan penyegaran.

    Penyegaran membantu terjadinya proses penguapan, yang berarti penurunan

    temperatur.

    Pendinginan melalui pengudaraan alami hanya dapat dilakukan bila

    temperatur udara kurang dari temperatur kulit.

    Pengudaraan yang baik yaitu pngudraan yang berkesinambungan, maksudnya

    adalah udara yang masuk tidak berhenti di dalam ruangan itu tetapi mengalir

    sehingga terjadi pergantian udara setiap waktu. Sistem seperti ini dinamakan sistem

    ventilasi silang atau cross ventilation.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    54/65

      78

     

    IV. 4. 3. 3. Analisa Kulit Bangunan

    Kulit bangunan berhubungan dengan :

    -  Material yang dipakai

    -  Warna kulit bangunan

    Berdasarkan Lampiran 6, maka didapatkan beberapa bahan yang

    mempunyai sifat-sifat yang cocok dengan iklim tropis seperti :

    -  Tahan terhadap hujan

    -  Tahan Angin dan cuaca

    -  Mempunyai daya serap dan hantar pana syang kecil

    -  Mempunyai daya pantul yang besar.

    Sedangkan warna-warna yang dipilih adalah warna-warna cerah /

    terang agar dapat memantulkan cahaya matahari secara optimal.

    Misalnya : putih, krem, warna-warna pastel.

    IV. 4. 4. Analisa Struktur Dan Konstruksi Bangunan

    Pemilihan system struktur pada banguna apartemen didasari oleh

     beberapa criteria berikut, yaitu :

    •  Faktor teknis bangunan meliputi : kekakuan, kekuatan,

    kestabilan, keamanan.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    55/65

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    56/65

      80

    Keuntungan:

    -  Pelaksanaan relatif cepat.

    -  Bila di dalam proses pracetaknya ketat maka

    kekuatannya dapat diandalkan.

    Kerugian :

    -  Butuh alat transportasi yang besar dalam

     pengantaran ke lokasi proyek.

    -  Menimbulkan getaran yang besar dan

    keributan di sekitar bangunan pada waktu

     pemasangan.

    •  Pondasi Tiang Bor

    Pengeboran dengan alat khusus pada kedalaman

    tertentu, kemudian dipasang pipa penahan tanah / casting

    agar tanah tidak runtuh menutupi lubang, kemudian dicor

    dengan beton tulang menggunakan spiral, setelah iti casting

    lalu dicabut berangsur.

    Keuntungan :

    -  Tidak menimbulkan bising.

    -  Memiliki diameter yang lebih besar dari jenis

    sebelumnya.

    Kerugian :

    -  Kedalaman alat bor terbatas.

    -  Pemakaian bahan tidak ekonomis.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    57/65

      81

    -  Kurang praktis dalam pemasangannya.

    o  Pondasi Rakit / Raft Pondation

    Prinsip penyaluran gayanya yaitu penyebaran

     beban seluas pondasi, dan dapat memberikan kekuatan

    tertentu pada pondasi dalam menghadapi keadaan tanah yang

    lemah secara merata. Prinsip perhitungan pondasi ini adalah

     berat gedung berikut pondasi sama dengan yang dipindahkan.

    Bentuk pondasi ini terbagi atas 2 jenis, yaitu :

    1.  Pondasi Pelat Datar

    2.  Pondasi Pelat Berongga

    Kesimpulan :

    Pemilihan sistem struktur pada perencanaan bangunan

    apartemen adalah Pondasi Tiang Bor. Dengan pertimbangan :

    •  Kondisi fisik tapak

    •  Lingkungan di sekitar tapak yang merupakan kawasan padat

     penduduk.

    Upper Structure

    Elemen bangunan yang berfungsi menyalurkan beban bangunan,

     beban hidup maupun beban lateral ke pondasi baik secara vertical

    maupun horizontal. Pada bangunan apartemen ini upper structure

    yang dipakai adalah strutur rangka kaku. Terdiri dari balok

    horizontal dan vertical yang dihubungkan di dalam bidang core.

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    58/65

      82

    Analisa pemilihan bahan struktur kaku :

    Berdasarkan analisa di atas maka bahan yang dipilih adalah struktur

     beton bertulang dengan pertimbangan lebih kuat, tidak mudah

     berkarat, kuat terhadap gaya tekan, dan fleksibel terhadap desain

    rancangan.

    Upper Structure yang dipakai adalah :

    Komponen vertikal

    •  Core

    - Berfungsi sebagai tangga, lift, dan utilitas

    - Menghasulkan ruang bebas kolom

    No. Beton Bertulang Baja

    1. Tidak mudah berkaratkarena lapisan tulangan

    terlindung oleh lapisan

     beton.

    Baja lebih mudah berkarat.

    2. Di dalam pelaksanaannya

    memerlukan waktu yang

    relatif karena perlu desit dan

    dicor dalan perletakannya.

    Pada pelaksanaannya

    memerlukan waktu yang

    lebih cepat dibandingkan

     beton.

    3. Mudah menghasilkan desain

    yang dinamis karena dapat

    dicor ditempat sesuai yang

    diinginkan.

    Desain yang dihasilkan

     bentuknya kurang fleksibel

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    59/65

      83

    •  Strutur Rangka

    Menggunakan unsure balok dan kolom. Sistem ini

     juga mempunyai daya tahan gempa yang baik.

    Komponen horizontal

    •  Balok

    Penyalur beban menuju kolom. Memperkaku struktur

    sekaligus mengikat komponen struktur vertikal.

    •  Plat Lantai

    Fungsi dari plat lantai adalah :

    -  memisahkan ruang atas dan bawah.

    -  Menambah kekuatan dan kekakuan pada bangunan.

    -  Sebagai tempat berpijak penghuni.

    Tebal plat lantai desesuaikan dengan lebar bentangan, dan

     bahan konstruksi platnya.

    IV. 4. 5. Analisa Utilitas Bangunan

    Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang

    digunakan untuk mendukung dan menunjang unsur-unsur kenyamanan, kesehatan,

    keselamatan, kemudahan komunikasi, dan mobilitas di dalam bangunan.

    Perancangan utilitas terdiri dari :

    •  Plambing Dan Sanitasi

    Peralatan plumbing meliputi kebutuhan-kebutuhan yang

    diperlukan pada suatu bangunan. Peralatan tersebut terdiri dari :

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    60/65

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    61/65

      85

    1.  Kebakaran

    Klasifikasi bangunan menurut ketahanannya

    terhadap api adalah kelas B, yaitu strutur harus tahan

    terhadap api sekurang-kurangnya 2 jam.

    Penanggulangan kebakaran dengan menggunakan

    tangga darurat yang harus dilengkapi dengan pintu

    tahan api (minimum 2 jam) dengan arah bukaan ke

    dalam. Bangunan ini juga harus dilengkapi dengan

    sistem pendektesian dini atau alarm.

    Alat-alat pencegah kebakaran yaitu :

      Hidran kebakaran

      Sprinkler

      Peralatan Pemadam Kebakaran

      Fire Dumper

      Smoke and Heat Ventilating

      Vent and Exhaust

    2.  CCTV (Closed Circuit Television) dan Security

    System

    Alat yang berfungsi untuk memonitor suatu

    ruangan melalui layer televisi. Dalam system ini

     peralatan yang diperlukan adalah:

      Kamera

      Monitor Televisi

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    62/65

      86

      Kabel Koaxial 

      Timelaps video recorder

      Ruangan sekuriti

    3.  Penangkal Petir

    Sistem yang dipakai pada bangunan apartemen

    ini adalah system Faraday. sistem ini cukup praktis

    dan pemasangannya mudah.

    •  Pengudaraan

    Pengudaraan pada bangunan ini ada 2 cara, yaitu dengan

     pengudaraan alami dan buatan. Pengudaraan alami dengan

    memberikan bukaan pada daerah yang diinginkan. Sedangkan

     pengudaraan buatan yaitu dengan pendingin udara (AC). AC yang

    dipakai pada bangunan ini adalah AC split yang tersedia pada setiap

    unit.

    •  Penerangan

    Pencahayaan Alami

    Sangat mengandalkan matahari. Matahari adalah sumber

     pencahayaan alami yang paling banyak manfaatnya dan paling

    mudah didapatkan. Tujuan pencahayaan alami dalam banguna adalah

    sebagai berikut :

    - menghemat energi dan biaya operasional bangunan

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    63/65

      87

    - menciptakan ruangan yang sehat mengingat sinar

    ultraviolet yang memberikan efek psikologis bagi

    manusia dan memperjelas kesan ruang.

    Maka untuk pencahayaan alami di dalam bangunan, selain

    menggunakan bukaan dan jendela digunakan void.

    Pencahayaan Buatan

    Cahaya buatan dikelola atau diperoleh dari PLN.

    Pencahayaan alami dari tenaga listrik dan dipancarkan oleh lampu

    mempunyai keuntungan sebagai berikut :

    -  tidak tergantung oleh cuaca

    -  dapat digunakan setiap waktu

    -  intensitas cahaya dapat diatur

    -  radiasi panas rendah

    Kerugian :

    -   biaya operasional yang mahal

    -   perlu perawatan

    -   butuh energi listrik

    void

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    64/65

      88

    Untuk sumber energinya yaitu menggunakan PLN dan

    Generator Set sebagai cadangan.

      Telepon

    Perancangan komunikasi disini adalah telepon . dalam

     perencanaannya sistem telepon harus menggunakan sistem hubungan

    seperti hubungan untuk daya pembangkit komputer, yaitu aliran

    dalam lantai ( floor duct ). Selain itu diperlukan sistem panel-panel

    atau terminal telepon yang biasa disebut sistem PABX (Private

     Automatic Branch Exchange).

    •  Transportasi Dalam Bangunan

    Sistem transportasi bangunan menggunakan sistem vertikal

    yaitu elevator / lift.

    Lift dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

    1. Lift penumpang

    2.  Lift barang

    Lift yang digunakan di dalam bangunan ini adalah lift penumpang

     berkapasitas 20 orang (1350 kg). perhitungan lift adalah :

    h = ketinggian floor to floor

    s = detik (waktu tumggu)

    n = banyaknya lantai

    m = banyaknya orang di dalam lift

  • 8/16/2019 2007-1-00031-AR-Bab 4

    65/65